💙 Mas Rezky
Pagi ini aku sudah sampai di rumah Rina. Ingin berpamitan terlebih dahulu dengan kedua perempuan kesayanganku sebelum aku berangkat ke Bali untuk bekerja.
Ya. Aku akan pergi lagi ke Bali karena aku ada pekerjaan untuk bebeberapa hari ke depan selama di sana. Jadi sebelum aku berangkat ke Eka Wijaya, aku mampir dulu ke rumah Rina.
Aku sudah memarkirkan mobilku di halaman rumah Rina. Dan aku segera melangkahkan kakiku untuk masuk ke rumah Rina.
Tapi belum sampai aku mengetuk pintu, ternyata Rina sudah membukanya terlebih dahulu.
💙 Mas RezkyAku sudah sampai di Bali. Dan kini sedang sarapan bersama semua timku dan juga para tamu yang ada di sini.Tiba-tiba Mita mendekatiku, dan memberikan satu kotak kecil berwarna putih ke arahku."Ini apa, Mit?" tanyaku bingung."Titipan dari calon istri tercinta, Mas," jawab Mita dengan senyum lebarnya.Aku membuka kotak kecil yang diberikan oleh Mita, dan ternyata isinya ada 3 buah kapsul berukuran kecil di sana."Itu vitamin dari Mba Rina, M
❤ RinaAku menyandarkan tubuhku di kepala ranjang untuk menerima panggilan telepon dari Mas Rezky."Assalamu'alaikum Mas.""Wa'alaikumsalam Na. Nana udah tidur?""Belum, Mas. Nana belum tidur. Mas baru pulang?""Iya. Ini Mas baru sampai rumah. Tadi lumayan banyak kerjaan yang harus Mas urus. Jadi Mas baru pulang. Maaf ya kalau Mas jadi ganggu Nana yang mau tidur.""Nggak ganggu, Ma
❤ Rina Siang ini aku menggandeng tangan Elysia untuk masuk ke dalam resto seafood favorite-nya, Sari Laut tentu saja. Setelah menjemput Elysia di sekolah, aku langsung menghentikan laju mobilku di sini. Selain untuk makan siang, tentu saja tujuan utamaku ke mari karena ingin bertemu dengan calon suami. Apalagi sejak semalam, Mas Rezky terus saja mengatakan kalau dia ingin bertemu, tapi tak bisa karena terlalu sibuk sampai tak ada waktu. Jadi akhirnya aku memutuskan mengajak Elysia datang ke sini untuk mengunjungi Mas Rezky terlebih dahulu. Aku menghampiri Diba di meja kasir.
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** 💙 Mas Rezky Leherku tiba-tiba terasa pegal. Aku membuka mata secara perlahan, dan baru menyadari kalau ternyata aku telah tertidur di atas kursi kerjaku. Aku menghela napas sebentar, lalu meletakkan tangan kananku di atas kepala. Menyugar rambutku, dan sedikit memijat kepalaku supaya aku bisa sadar dengan segera. Setelah cukup tenang, aku menegakan tubuhku, dan langsung terkejut karen
💙 Mas RezkyAku baru saja sampai di kamar hotelku.Acara hari ini benar-benar lumayan padat.Sejak acara tadi selesai, aku sudah tak sabar ingin segera sampai hotel supaya bisa mandi. Karena hari ini, entah kenapa, rasanya, cuaca di Malang panas, sebab matahari yang bersinar terik sekali. Padahal aku juga hanya memakai kaos berlengan pendek, tapi tetap saja keringatku bercucuran dari kepala sampai kaki.Aku sudah selesai mandi dan sekarang sedang mengeringkan rambutku dengan handuk."Dari tadi aku belum buka HP," gumamku.
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****💙 Mas RezkyTernyata hanya aku saja yang melupakan hari ulang tahunku hari ini. Karena pada saat jamuan snack siang tadi, semua timku memberikanku kejutan dengan membawakan satu buah kue tart yang di atasnya bertuliskan angka 27."Kenapa Mas Rezky senyum-senyum sendiri?"Aku melirik pada Satrio yang tiba-tiba sudah berdiri di sebelahku."Lagi ngelihatin fotonya calon istri."
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****💙 Mas RezkyAku sudah selesai mandi. Semua acara hari ini telah selesai, jadi waktunya istirahat dan kangen-kangenan sama calon istri.Aku mengetikan pesan terlebih dahulu untuk kukirimkan pada Rina.To : Rinaku ❤Nana, maaf, ini Mas baru selesai.Nana udah tidur belum?
❤ RinaAku menggandeng tangan Elysia untuk masuk ke butik milik Gita, sahabatku tercinta."Tante Gita!" seru Elysia saat dirinya sudah melihat Gita yang kini sedang berbicara dengan asistennya di meja kasir berada.Gita menolehkan kepalanya, lalu tersenyum saat melihat kedatanganku dan Elysia. Dan setelahnya, Gita langsung berlutut serta membuka kedua lengannya untuk memeluk Elysia yang saat ini sudah berlari menuju ke arahnya."Halo, sayangnya Tante Gita. Apa kabar?" tanya Gita sambil mengusap-usap punggung Elysia.Elysia sudah memeluk erat leher Gita, "Baik, Tante. Tante Gita apa kabar? Udah lama banget nggak main sama El."
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** 💙 Mas Rezky "Ya ampun. Nana masih cemburu sama Diandra?" Rina mendengus tanpa menjawab pertanyaanku. Aku menarik tubuh Rina untuk mendekat lagi padaku, "Coba cerita, sebenarnya, dulu, Nana lihat Mas ngapain aja sama Diandra sampai Nana cemburu kaya gini." Rina malah memukul dadaku, "Nggak tahu lah. Bodo. Nggak usah tanya-tanya." Aku tertawa, lalu mencium pipi Rina yang kini jadi menggembung dengan sangat lucu di kedua bagiannya. "Mas suka kalau Nana cemburu ka
💙 Mas Rezky Aku menaiki tangga untuk menuju ke kamarku setelah tadi selesai berbincang-bincang bersama semua keluarga dan mengantar mereka sampai depan rumah ketika mereka pamit pulang. Bersyukur sekali aku mempunyai keluarga besar yang pengertian dan sangat mengerti dengan kebutuhanku malam ini. Senyumku tak kunjung pudar sejak tadi pagi. Apalagi mengingat moment di mana hari ini aku sudah resmi menjadi seorang suami. Ya. Hari ini aku menikah. Aku sudah punya istri, aku tak sendiri lagi. Dan tentu saja, istriku adalah seorang Elsa Azarina Safira. Seseorang yang sudah kucintai sejak sekian lama. Akhirnya, hari ini, R
❤ RinaAku merenggangkan otot-ototku setelah selesai mengecek semua rekap resi pengiriman paket hari ini.Tiba-tiba ponselku berdering. Dan ternyata, Mas Rezky yang sedang meneleponku saat ini.Aku langsung tersenyum, dan segera menerima panggilan telepon dari calon suami tercinta."Assalamu'alaikum Mas.""Wa'alaikumsalam. Nana lagi di mana?""Masih di toko, Mas. Pripun?"
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** 💙 Mas Rezky Aku menyandarkan tubuhku di kursi mobilku, setelah selesai memarkirkan kendaraan roda empatku di halaman besar rumah Rina. Menarik napas perlahan lalu menoleh ke arah kiriku di mana calon istriku sedang tertunduk memandangi putri cantikku yang sejak tadi sudah tertidur di pelukannya. Tiba-tiba, hatiku mencelos saat melihat Rina sedang mengatupkan bibirnya kuat-kuat bahkan ia sampai menggigitnya. Aku melepas sabuk pengamanku lalu mendekati Rina dan meletakkan satu lenganku di belakang kursi yang Rina tempati.
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** 💙 Mas Rezky Setelah memastikan bahwa Rina dan Elysia sudah masuk ke kamar Siska dan bayinya, aku langsung menarik napas sebanyak-banyaknya. Sedang mengumpulkan kekuatan dan kesabaran, bahwa semoga saja setelah ini aku bisa menyelesaikan masalah yang ada tanpa menimbulkan keributan. Aku memutar tubuhku, dan segera melangkahkan kedua kakiku dengan sangat mantap menuju orang-orang yang tadi telah tega menyakiti hati calon istriku. Aku telah sampai di hadapan mereka. Orang-orang yang saat ini jadi t
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****💙 Mas RezkyAku langsung tersenyum sangat bahagia karena memperhatikan dua perempuan kesayanganku yang saat ini sudah berdiri dengan begitu manis untuk menyambutku, di teras rumah Rina."Cantik banget si sayang-sayangnya Ayah Rezky Pramurindra," kataku ceria, saat kini aku sudah berdiri tepat di hadapan Rina dan Elysia.Rina tersenyum manis sekali seperti biasanya. Sedangkan putri kecilku, Elysia, ia sudah langsung merentangkan kedua tangannya karena ingin digendong dengan segera.Aku terkekeh sebentar sebelum akhirny
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****❤ RinaAku dan Gita telah keluar dari ruang fitting dan langsung melihat Mas Rezky yang saat ini sedang tertawa bersama Elysia. Entah apa yang sedang mereka bicarakan sebelumnya, tapi Mas Rezky dan Elysia benar-benar terlihat sangat bahagia dengan obrolan mereka."Nggak nyangka ya Rin, kalau ternyata, cinta pertamamu saat remaja akan Allah kabulkan sekarang."Aku langsung menganggukan kepalaku, "Iya, Gita. Sampai sekarang, aku juga masih sering nggak nyangka, dan kadang nggak percaya, kalau sekarang, aku bisa sama Mas Rezky saat aku udah punya Elysia."
❤ RinaAku menggandeng tangan Elysia untuk masuk ke butik milik Gita, sahabatku tercinta."Tante Gita!" seru Elysia saat dirinya sudah melihat Gita yang kini sedang berbicara dengan asistennya di meja kasir berada.Gita menolehkan kepalanya, lalu tersenyum saat melihat kedatanganku dan Elysia. Dan setelahnya, Gita langsung berlutut serta membuka kedua lengannya untuk memeluk Elysia yang saat ini sudah berlari menuju ke arahnya."Halo, sayangnya Tante Gita. Apa kabar?" tanya Gita sambil mengusap-usap punggung Elysia.Elysia sudah memeluk erat leher Gita, "Baik, Tante. Tante Gita apa kabar? Udah lama banget nggak main sama El."
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****💙 Mas RezkyAku sudah selesai mandi. Semua acara hari ini telah selesai, jadi waktunya istirahat dan kangen-kangenan sama calon istri.Aku mengetikan pesan terlebih dahulu untuk kukirimkan pada Rina.To : Rinaku ❤Nana, maaf, ini Mas baru selesai.Nana udah tidur belum?