💙 Mas Rezky
Aku sudah sampai di Bali. Dan kini sedang sarapan bersama semua timku dan juga para tamu yang ada di sini.
Tiba-tiba Mita mendekatiku, dan memberikan satu kotak kecil berwarna putih ke arahku.
"Ini apa, Mit?" tanyaku bingung.
"Titipan dari calon istri tercinta, Mas," jawab Mita dengan senyum lebarnya.
Aku membuka kotak kecil yang diberikan oleh Mita, dan ternyata isinya ada 3 buah kapsul berukuran kecil di sana.
"Itu vitamin dari Mba Rina, M
❤ RinaAku menyandarkan tubuhku di kepala ranjang untuk menerima panggilan telepon dari Mas Rezky."Assalamu'alaikum Mas.""Wa'alaikumsalam Na. Nana udah tidur?""Belum, Mas. Nana belum tidur. Mas baru pulang?""Iya. Ini Mas baru sampai rumah. Tadi lumayan banyak kerjaan yang harus Mas urus. Jadi Mas baru pulang. Maaf ya kalau Mas jadi ganggu Nana yang mau tidur.""Nggak ganggu, Ma
❤ Rina Siang ini aku menggandeng tangan Elysia untuk masuk ke dalam resto seafood favorite-nya, Sari Laut tentu saja. Setelah menjemput Elysia di sekolah, aku langsung menghentikan laju mobilku di sini. Selain untuk makan siang, tentu saja tujuan utamaku ke mari karena ingin bertemu dengan calon suami. Apalagi sejak semalam, Mas Rezky terus saja mengatakan kalau dia ingin bertemu, tapi tak bisa karena terlalu sibuk sampai tak ada waktu. Jadi akhirnya aku memutuskan mengajak Elysia datang ke sini untuk mengunjungi Mas Rezky terlebih dahulu. Aku menghampiri Diba di meja kasir.
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** 💙 Mas Rezky Leherku tiba-tiba terasa pegal. Aku membuka mata secara perlahan, dan baru menyadari kalau ternyata aku telah tertidur di atas kursi kerjaku. Aku menghela napas sebentar, lalu meletakkan tangan kananku di atas kepala. Menyugar rambutku, dan sedikit memijat kepalaku supaya aku bisa sadar dengan segera. Setelah cukup tenang, aku menegakan tubuhku, dan langsung terkejut karen
💙 Mas RezkyAku baru saja sampai di kamar hotelku.Acara hari ini benar-benar lumayan padat.Sejak acara tadi selesai, aku sudah tak sabar ingin segera sampai hotel supaya bisa mandi. Karena hari ini, entah kenapa, rasanya, cuaca di Malang panas, sebab matahari yang bersinar terik sekali. Padahal aku juga hanya memakai kaos berlengan pendek, tapi tetap saja keringatku bercucuran dari kepala sampai kaki.Aku sudah selesai mandi dan sekarang sedang mengeringkan rambutku dengan handuk."Dari tadi aku belum buka HP," gumamku.
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****💙 Mas RezkyTernyata hanya aku saja yang melupakan hari ulang tahunku hari ini. Karena pada saat jamuan snack siang tadi, semua timku memberikanku kejutan dengan membawakan satu buah kue tart yang di atasnya bertuliskan angka 27."Kenapa Mas Rezky senyum-senyum sendiri?"Aku melirik pada Satrio yang tiba-tiba sudah berdiri di sebelahku."Lagi ngelihatin fotonya calon istri."
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****💙 Mas RezkyAku sudah selesai mandi. Semua acara hari ini telah selesai, jadi waktunya istirahat dan kangen-kangenan sama calon istri.Aku mengetikan pesan terlebih dahulu untuk kukirimkan pada Rina.To : Rinaku ❤Nana, maaf, ini Mas baru selesai.Nana udah tidur belum?
❤ RinaAku menggandeng tangan Elysia untuk masuk ke butik milik Gita, sahabatku tercinta."Tante Gita!" seru Elysia saat dirinya sudah melihat Gita yang kini sedang berbicara dengan asistennya di meja kasir berada.Gita menolehkan kepalanya, lalu tersenyum saat melihat kedatanganku dan Elysia. Dan setelahnya, Gita langsung berlutut serta membuka kedua lengannya untuk memeluk Elysia yang saat ini sudah berlari menuju ke arahnya."Halo, sayangnya Tante Gita. Apa kabar?" tanya Gita sambil mengusap-usap punggung Elysia.Elysia sudah memeluk erat leher Gita, "Baik, Tante. Tante Gita apa kabar? Udah lama banget nggak main sama El."
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****❤ RinaAku dan Gita telah keluar dari ruang fitting dan langsung melihat Mas Rezky yang saat ini sedang tertawa bersama Elysia. Entah apa yang sedang mereka bicarakan sebelumnya, tapi Mas Rezky dan Elysia benar-benar terlihat sangat bahagia dengan obrolan mereka."Nggak nyangka ya Rin, kalau ternyata, cinta pertamamu saat remaja akan Allah kabulkan sekarang."Aku langsung menganggukan kepalaku, "Iya, Gita. Sampai sekarang, aku juga masih sering nggak nyangka, dan kadang nggak percaya, kalau sekarang, aku bisa sama Mas Rezky saat aku udah punya Elysia."