💙 Mas Rezky
Kini, aku menyeruput pelan-pelan teh manis yang sudah dibuatkan Ibu untukku dengan senyum yang tak mau luntur sejak tadi.
Bahkan rasanya, teh yang dibuatkan Ibu jadi jauh lebih manis dari biasanya.
Aku terkekeh menertawakan bagaimana tingkahku saat ini yang sudah mirip seperti remaja belia yang baru saja jatuh cinta.
To : Elsa Azarina Safira
Dek, udah sampai rumah?
Aku langsung terkikik geli membaca pesan yang baru saja kukirimkan pada Rina.
"Dek. Gemes banget ya? Rina marah nggak ya kalau aku panggil dia, adek?" monologku.
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****💙 Mas Rezky"Tapi Bu, Rezky masih penasaran, kok Ibu bisa kenal sama Rina? Terus kenapa Rina sama El panggil Eyang Yanti sama Ibu?"Ibu tersenyum misterius sekali, "Mau tahu ceritanya dari Ibu dulu, atau mau tanya langsung sama Rina?"Baru saja aku ingin menjawab pertanyaan dari Ibu, tapi ponselku bergetar sampai sedikit mengejutkanku. Dan ternyata Rina sudah membalas pesan dariku.Aku mendongak untuk menatap Ibu, "Bu, ceritanya ditunda dulu ya. Soalnya Rezky mau teleponan sama calon istri," ucapku sambil cengengesan.
💙 Mas Rezky Aku keluar dari kamarku, dan sudah disambut oleh Ibu yang saat ini sedang duduk tenang di ruang tengah bersama secangkir teh hangat di tangan beliau. "Jadi ke rumah Rina, Dek?" tanya Ibu. Aku mendekat ke arah Ibu, dan langsung mendudukan diriku di sofa yang ada di seberang beliau. "Jadi, Bu." "Jangan lupa bawa sesuatu." "Nggih Bu. Ini Rezky mau mampir ke resto dulu. Niatnya mau bawain seafood. Soalnya Bu Widya sama Shinta, adik iparnya Rina, lagi nginep di rumahnya Rina." Ibu langsung duduk tegap menghadap ke arahku, "Nah, apa lagi ada Bu Widya. Jangan sampai kamu tangan kosong waktu datang ke sa
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** ❤ Rina Baru saja Shinta ingin merengek lagi, tapi langsung terdiam karena bunyi dering ponselku saat ini. "Siapa, Rin?" tanya Ibu. "Mas Rezky, Bu." "Ya udah, kamu angkat dulu Rin teleponnya. Siapa tahu penting." Baru saja aku ingin bangkit berdiri, tapi Shinta sudah menahan lenganku saat ini. "Di sini aja Mba. Jangan lupa diloudspeaker," pinta Shinta dengan cengiran lebar di wajahnya. Dasar
❤ RinaElysia sibuk dengan udang goreng tepung Sari Laut kesukaannya. Apalagi Mas Rezky sendiri yang telah memasaknya, jadilah Elysia sudah pasti tak bisa berpaling dari gumpalan seafood yang dilumuri adonan renyah itu, sejak tadi, putri kecilku benar-benar lahap sekali menghabiskan porsi makannya. Bahkan, sekarang, Elysia sedang makan nasi beserta lauknya untuk kloter yang kedua.Aku dan Shinta sudah selesai makan. Dan kami benar-benar kenyang.Memang seafood Sari Laut itu bikin nafsu makan jadi tinggi, bawannya ingin nambah lagi dan lagi. Kalau kata Ibu, semua lauknya itu nglawuhi.(Nglawuhi = Lauk yang enak dan buat nafsu makan jadi meningkat)
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****💙 Mas Rezky"Seneng dong. Makin seneng lagi, kalau kamu udah siap Mas lamar resmi buat jadi istri."Aku sadar kalau sekarang Rina sedikit tersentak setelah mendengar ucapanku.Tapi aku masih ingin melanjutkan lagi pertanyaanku, "Kamu udah siap?"Rina masih diam, tapi aku tetap berucap padanya hal yang sama. "Kalau kamu udah siap, Mas akan segera bawa keluarga Mas untuk lamar kamu di hadapan Bu Widya."Rina terlihat menghela napasnya.
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** 💙 Mas Rezky "Dulu, kamu manggil mantan-mantanmu, apa?" "Mantanku cuma satu, Mas. Cuma Damar aja. Mas Rama bukan mantan pacarku, karena kita memang nggak pernah pacaran." "Dulu, Mas Rama langsung lamar kamu?" tanyaku penasaran. Karena aku memang tak tahu banyak soal kisah Rina dan Mas Rama. Berbeda saat Rina bersama Damar yang aku memang mengetahuinya karena melihat mereka saat di SMA. Rina mengangguk, "Iya Mas."
✨ Bu Widya Aku sudah berada di atas tempat tidurku, saat ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku. "Bu, ini Rina." Aku langsung tersenyum dengan sangat bahagia, setelah mengetahui bahwa ternyata yang datang menemuiku adalah putriku tercinta. "Ya Rin, masuk aja." Rina sudah menutup pintu, dan kini dengan senyum yang terpatri indah di wajah cantiknya sampai berhasil ikut membangkitkan bahagia di hatiku, putriku sedang berjalan perlahan menuju tempatku.
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** ✨ Bu Widya - Flashback - (Lanjutan chapter "Cinta Pertama", part bagian 🌸 Shinta) "Bu, ini bukannya ..." Aku langsung menoleh saat Shinta menepuk-nepuk lenganku dengan sangat cepat. Meliha
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** 💙 Mas Rezky "Ya ampun. Nana masih cemburu sama Diandra?" Rina mendengus tanpa menjawab pertanyaanku. Aku menarik tubuh Rina untuk mendekat lagi padaku, "Coba cerita, sebenarnya, dulu, Nana lihat Mas ngapain aja sama Diandra sampai Nana cemburu kaya gini." Rina malah memukul dadaku, "Nggak tahu lah. Bodo. Nggak usah tanya-tanya." Aku tertawa, lalu mencium pipi Rina yang kini jadi menggembung dengan sangat lucu di kedua bagiannya. "Mas suka kalau Nana cemburu ka
💙 Mas Rezky Aku menaiki tangga untuk menuju ke kamarku setelah tadi selesai berbincang-bincang bersama semua keluarga dan mengantar mereka sampai depan rumah ketika mereka pamit pulang. Bersyukur sekali aku mempunyai keluarga besar yang pengertian dan sangat mengerti dengan kebutuhanku malam ini. Senyumku tak kunjung pudar sejak tadi pagi. Apalagi mengingat moment di mana hari ini aku sudah resmi menjadi seorang suami. Ya. Hari ini aku menikah. Aku sudah punya istri, aku tak sendiri lagi. Dan tentu saja, istriku adalah seorang Elsa Azarina Safira. Seseorang yang sudah kucintai sejak sekian lama. Akhirnya, hari ini, R
❤ RinaAku merenggangkan otot-ototku setelah selesai mengecek semua rekap resi pengiriman paket hari ini.Tiba-tiba ponselku berdering. Dan ternyata, Mas Rezky yang sedang meneleponku saat ini.Aku langsung tersenyum, dan segera menerima panggilan telepon dari calon suami tercinta."Assalamu'alaikum Mas.""Wa'alaikumsalam. Nana lagi di mana?""Masih di toko, Mas. Pripun?"
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** 💙 Mas Rezky Aku menyandarkan tubuhku di kursi mobilku, setelah selesai memarkirkan kendaraan roda empatku di halaman besar rumah Rina. Menarik napas perlahan lalu menoleh ke arah kiriku di mana calon istriku sedang tertunduk memandangi putri cantikku yang sejak tadi sudah tertidur di pelukannya. Tiba-tiba, hatiku mencelos saat melihat Rina sedang mengatupkan bibirnya kuat-kuat bahkan ia sampai menggigitnya. Aku melepas sabuk pengamanku lalu mendekati Rina dan meletakkan satu lenganku di belakang kursi yang Rina tempati.
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** 💙 Mas Rezky Setelah memastikan bahwa Rina dan Elysia sudah masuk ke kamar Siska dan bayinya, aku langsung menarik napas sebanyak-banyaknya. Sedang mengumpulkan kekuatan dan kesabaran, bahwa semoga saja setelah ini aku bisa menyelesaikan masalah yang ada tanpa menimbulkan keributan. Aku memutar tubuhku, dan segera melangkahkan kedua kakiku dengan sangat mantap menuju orang-orang yang tadi telah tega menyakiti hati calon istriku. Aku telah sampai di hadapan mereka. Orang-orang yang saat ini jadi t
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****💙 Mas RezkyAku langsung tersenyum sangat bahagia karena memperhatikan dua perempuan kesayanganku yang saat ini sudah berdiri dengan begitu manis untuk menyambutku, di teras rumah Rina."Cantik banget si sayang-sayangnya Ayah Rezky Pramurindra," kataku ceria, saat kini aku sudah berdiri tepat di hadapan Rina dan Elysia.Rina tersenyum manis sekali seperti biasanya. Sedangkan putri kecilku, Elysia, ia sudah langsung merentangkan kedua tangannya karena ingin digendong dengan segera.Aku terkekeh sebentar sebelum akhirny
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****❤ RinaAku dan Gita telah keluar dari ruang fitting dan langsung melihat Mas Rezky yang saat ini sedang tertawa bersama Elysia. Entah apa yang sedang mereka bicarakan sebelumnya, tapi Mas Rezky dan Elysia benar-benar terlihat sangat bahagia dengan obrolan mereka."Nggak nyangka ya Rin, kalau ternyata, cinta pertamamu saat remaja akan Allah kabulkan sekarang."Aku langsung menganggukan kepalaku, "Iya, Gita. Sampai sekarang, aku juga masih sering nggak nyangka, dan kadang nggak percaya, kalau sekarang, aku bisa sama Mas Rezky saat aku udah punya Elysia."
❤ RinaAku menggandeng tangan Elysia untuk masuk ke butik milik Gita, sahabatku tercinta."Tante Gita!" seru Elysia saat dirinya sudah melihat Gita yang kini sedang berbicara dengan asistennya di meja kasir berada.Gita menolehkan kepalanya, lalu tersenyum saat melihat kedatanganku dan Elysia. Dan setelahnya, Gita langsung berlutut serta membuka kedua lengannya untuk memeluk Elysia yang saat ini sudah berlari menuju ke arahnya."Halo, sayangnya Tante Gita. Apa kabar?" tanya Gita sambil mengusap-usap punggung Elysia.Elysia sudah memeluk erat leher Gita, "Baik, Tante. Tante Gita apa kabar? Udah lama banget nggak main sama El."
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****💙 Mas RezkyAku sudah selesai mandi. Semua acara hari ini telah selesai, jadi waktunya istirahat dan kangen-kangenan sama calon istri.Aku mengetikan pesan terlebih dahulu untuk kukirimkan pada Rina.To : Rinaku ❤Nana, maaf, ini Mas baru selesai.Nana udah tidur belum?