❤ Rina
Aku sedang bercerita dengan Ibu dan juga Shinta di butik.
Siang ini, Ibu mampir ke toko sehabis jalan-jalan bersama Shinta yang kebetulan memang sedang libur dari pekerjaannya. Jadi hari ini, Shinta full bersama Bu Widya tercinta. Karena Cahyo juga sedang pergi ke Jogja untuk mengecek klinik tumbuh kembangnya yang ada di sana.
Sedangkan Elysia, dia sedang asik mewarnai di atas karpet bulu yang ada di dekat jendela.
Masih asik bercerita dengan Ibu, tiba-tiba ponselku berdering tanda ada satu telepon yang masuk untukku.
"Bu, Rina angkat telepon dulu ya," izinku, yang langsung dipersilahkan oleh Ibu.
"Iya Rin."
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****💙 Mas RezkySetelah cukup tenang dan lega, akhirnya aku memberanikan diriku untuk mengetuk pintu ruang kerja Rina. "Assalamu'alaikum.""Wa'alaikumsalam."Setelah mendengar jawaban salam dari dalam, akhirnya aku pun berani untuk membuka pintu ruangan Rina. Dan ternyata benar, kalau Bu Widya dan Shinta juga sedang berada di sini bersama Rina.Aku menutup pintu, dan segera berjalan ke arah sofa di mana semua orang sedang berkumpul dan memberikan tatapan lekat mereka ke arahku. Dan aku tahu, kalau mereka seperti itu karen
❤ Rina"Assalamu'alaikum.""Wa'alaikumsalam," jawabku dan Ibu serempak ketika ada seseorang yang masuk dan mengucapkan salam.Dan ternyata, yang datang adalah Shinta."Lho Dek, kok nyusul ke sini? Ibu kira, kamu masih mau istirahat," kata Ibu.Shinta meletakkan paper bag besar yang ia bawa di atas meja. Lalu beralih menyalami Ibu dan aku, tak lupa juga mencium pipi kanan dan kiri kami berdua.Shinta duduk di sebelah kiriku. Jadi sekarang posisiku duduk di tengah-tengah antara Shinta dan Ibu."Iya Bu. Tadinya gitu, mau tidur aja seharian di rumah. Tapi bosen, soaln
💙 Mas RezkyHari ini aku kembali ke TK Nuansa.Dan aku memang akan selalu bahagia setiap kembali ke tempat ini.Suasananya, orang-orangnya, dan tentu saja karena adanya Rina dan juga Elysia.Hari ini Nuansa akan mengadakan kegiatan kekompakan antara anak dan orangtua. Semacam kegiatan untuk mempererat hubungan antara anak dan orangtuanya.Aku dan timku sudah menyiapkan berbagai acara yang nantinya bisa dilakukan bersama-sama antara anak dan orangtuanya. Ada mewarnai, menyanyi, menari, dan memasak. Untuk mewarnai dan memasak, itu akan dilombakan. Jadi nanti akan ada pemenang yang diumumkan setelah selesai acara. Sedangkan untuk menyanyi dan menari, itu acara untuk bersenang-senang sa
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****💙 Mas RezkyAku menunduk untuk menatap Elysia yang masih setia menggenggam erat tanganku sejak tadi. "El tunggu di mobil dulu ya. Soalnya Om Eky mau bicara dulu sama Om Satrio dan Tante Mita."Elysia mengangguk tanda setuju. Jadi aku segera menuntunnya untuk masuk ke dalam mobilku.Kini, Elysia sudah duduk manis di kursi penumpang bagian depan."El tunggu sebentar ya. Om Eky nggak akan lama," kataku sambil mengusap lembut rambut panjang Elysia.Elysia mengangguk lagi
💙 Mas RezkySiang ini, sepulang dari resto, aku ingin menjenguk Bu Widya di rumah sakit. Kebetulan, urusan di biro juga sudah selesai, jadi aku bisa datang ke rumah sakit tepat saat jam makan siang selepas sholat zuhur.Sebelum datang ke sini, aku sudah mengirimkan pesan pada Rina, dan bertanya di mana kamar rawat Bu Widya. Jadi aku tak perlu bertanya lagi di bagian informasi, dan bisa langsung menemuinya di sini.Akhirnya, aku sudah sampai di depan kamar rawat Bu Widya.Perlahan, aku mengetuk pintu dan mengucapkan sebuah salam. "Assalamu'alaikum.""Wa'alaikumsalam."Mendengar jawaban salam, akhirnya aku segera membuka pintu untuk
❤ RinaSelang beberapa menit setelah Mas Rezky pulang, ternyata dokter datang untuk memeriksa keadaan Ibu sekarang. Dan bersyukur sekali karena kondisi Ibu sudah stabil, jadi sore ini sudah diperbolehkan untuk pulang.Elysia ikut bersama Shinta untuk mengurus administrasi rumah sakit. Sedangkan aku tetap di ruangan menjaga Ibu, sekaligus merapikan semua barang-barang selagi menunggu Cahyo datang untuk menjemput."Rina," panggil Ibu tiba-tiba.Aku yang sedang memasuk-masukan makanan dan alat makan ke dalam tas besar lekas menoleh dan berjalan menuju bed di mana Ibu berada. Aku duduk di kursi yang berada di samping ranjang rawat Ibu, dan tersenyum kepadanya. "Dalem Bu." (Iya Bu)
❤ Rina"Gimana? Mas Gilang jadi ke sini?" tanyaku pada Gita yang sepertinya sudah selesai dengan acara teleponnya.Gita langsung mengangguk, "Iya Rin. Jadi. Sebentar lagi, kayaknya Mas Gilang udah sampai sini.""Uwu banget si kalian. Pulang kerja nggak lihat kamu, langsung disusulin ke sini."Mendengar godaan dariku, Gita langsung memberikan dengusannya padaku."Ledek aja terus, Rin. Yang penting kamu bahagia, aku nggak papa kok," jawab Gita tanpa mau melihat ke arahku. Karena saat ini dia sedang sibuk menyuapi Chayra, putri kecilnya yang berusia 3 tahun.Aku terkekeh, "Lagian kalian lucu si. Pasangan gemes. Emang tadi kamu nggak iz
💙 Mas RezkyAku baru saja ingin keluar dari sebuah mall setelah membeli sepasang sepatu.Tapi ternyata di pintu utama, aku bertemu dengan Gilang, teman seangkatanku semasa SMA dulu."Lang," sapaku, saat Gilang sudah hampir tiba di hadapanku.Gilang tersenyum, lalu berhenti tepat di hadapanku. "Hai Ky. Habis ngapain di sini?"Kini, kami berdua sedang bersalaman singkat ala laki-laki.Mendengar pertanyaan yang Gilang ajukan padaku, aku langsung mengangkat tas belanjaanku. "Mampir cari sepatu, Lang. Kamu ngapain ke mall? Mau ketemu client di sini?""Ini aku mau nyus