❤ Rina
Aku sedang duduk santai bersama Elysia, Shinta, dan juga Ibu di ruang keluarga.
"Nanti, acaranya mulai sore, habis sholat asar. Tadi Bu Wasis telepon, kalau insyaAllah, anak-anak udah siap jam segitu."
"Nggih Bu," kataku dan Shinta serempak.
"Ibu kenapa tiba-tiba pengin ngerayain ulang tahun Mas Rama tahun ini? 2 tahun kemarin, kita cuma nganterin bingkisan dan bantuan rutin aja ke sana. Nggak sama ngadain acara kaya sekarang," tanya Shinta. Yang sebenarnya aku juga merasa penasaran dengan hal yang serupa dengannya.
"Nggak papa. Soalnya Ibu kangen sama suasana di sana. Dulu, waktu Masmu masih ada, tiap dia ulang tahun, kita sekeluarga pasti akan langsung ke sana. Teru
💙 Mas RezkyDua hari yang lalu, Bu Widya menghubungiku. Beliau memesan prasmanan dan juga bingkisan jajanan untuk acara ulang tahun.Dan tentu saja, aku langsung menyanggupinya. 500 bingkisan telah aku siapkan, lengkap dengan menu untuk prasmanan, makanan berat, dan juga pencuci mulutnya.Awalnya, kukira, hari ini adalah hari ulang tahun untuk Shinta atau Elysia. Tak mungkin untuk Rina, karena jika itu hari ulang tahun Rina, maka aku jelas masih mengingatnya di dalam kepala. Dan itu bukan hari ini tepatnya.Dan ternyata, hari ini adalah hari ulang tahun mendiang suami Rina, Mas Rama.Aku telah sampai di panti asuhan tempat acara hari ini akan diadakan. Usut punya usut, tadi, ketika
💙 Mas RezkyPagi ini, tiba-tiba, aku ingin sarapan bubur ayam. Padahal biasanya aku masak sendiri, tapi entah kenapa, hari ini, aku ingin jajan di luar.Jadi setelah selesai mandi, aku langsung bergegas keluar rumah karena ingin segera makan bubur ayam. Dan kebetulan, di dekat perumahanku, ada penjual bubur ayam yang enak. Harganya murah, tapi porsinya mantap sekali. Makanan tambahan dan sate-sateannya juga banyak pilihannya. Jadi selain enak, porsi makanan mereka juga sangat bisa untuk membuat perut kita jadi kenyang.Setelah mengunci pintu, aku langsung mengendarai sepeda motorku dengan kecepatan sedang. Hanya pergi ke depan komplek, jadi cukup dengan sepeda motor saja. Lagipula, sepeda motorku juga jarang sekali keluar dari garasi karena aku yang lebih sering menggunakan mobil untu
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****❤ RinaAku baru saja keluar dari warung bebek H. Slamet bersama Lia, asistenku di butik."Hujannya lumayan ya Mba. Semoga aja nggak makin gede nantinya," kata Lia sambil membuka payung yang ia bawa."Iya. Tapi alhamdulillah tadi paketan udah selesai kirim semuanya ya. Jadi nggak ribet ngangkutnya," kataku merasa lega.Ya. Siang ini, Semarang sedang turun hujan yang lumayan deras. Dan kini, aku dan Lia, yang baru saja keluar untuk mencari makan siang harus berjalan dengan pelan supaya bawaan makanan dan payung yang kami
❤ RinaAku sedang bercerita dengan Ibu dan juga Shinta di butik.Siang ini, Ibu mampir ke toko sehabis jalan-jalan bersama Shinta yang kebetulan memang sedang libur dari pekerjaannya. Jadi hari ini, Shinta full bersama Bu Widya tercinta. Karena Cahyo juga sedang pergi ke Jogja untuk mengecek klinik tumbuh kembangnya yang ada di sana.Sedangkan Elysia, dia sedang asik mewarnai di atas karpet bulu yang ada di dekat jendela.Masih asik bercerita dengan Ibu, tiba-tiba ponselku berdering tanda ada satu telepon yang masuk untukku."Bu, Rina angkat telepon dulu ya," izinku, yang langsung dipersilahkan oleh Ibu."Iya Rin."
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****💙 Mas RezkySetelah cukup tenang dan lega, akhirnya aku memberanikan diriku untuk mengetuk pintu ruang kerja Rina. "Assalamu'alaikum.""Wa'alaikumsalam."Setelah mendengar jawaban salam dari dalam, akhirnya aku pun berani untuk membuka pintu ruangan Rina. Dan ternyata benar, kalau Bu Widya dan Shinta juga sedang berada di sini bersama Rina.Aku menutup pintu, dan segera berjalan ke arah sofa di mana semua orang sedang berkumpul dan memberikan tatapan lekat mereka ke arahku. Dan aku tahu, kalau mereka seperti itu karen
❤ Rina"Assalamu'alaikum.""Wa'alaikumsalam," jawabku dan Ibu serempak ketika ada seseorang yang masuk dan mengucapkan salam.Dan ternyata, yang datang adalah Shinta."Lho Dek, kok nyusul ke sini? Ibu kira, kamu masih mau istirahat," kata Ibu.Shinta meletakkan paper bag besar yang ia bawa di atas meja. Lalu beralih menyalami Ibu dan aku, tak lupa juga mencium pipi kanan dan kiri kami berdua.Shinta duduk di sebelah kiriku. Jadi sekarang posisiku duduk di tengah-tengah antara Shinta dan Ibu."Iya Bu. Tadinya gitu, mau tidur aja seharian di rumah. Tapi bosen, soaln
💙 Mas RezkyHari ini aku kembali ke TK Nuansa.Dan aku memang akan selalu bahagia setiap kembali ke tempat ini.Suasananya, orang-orangnya, dan tentu saja karena adanya Rina dan juga Elysia.Hari ini Nuansa akan mengadakan kegiatan kekompakan antara anak dan orangtua. Semacam kegiatan untuk mempererat hubungan antara anak dan orangtuanya.Aku dan timku sudah menyiapkan berbagai acara yang nantinya bisa dilakukan bersama-sama antara anak dan orangtuanya. Ada mewarnai, menyanyi, menari, dan memasak. Untuk mewarnai dan memasak, itu akan dilombakan. Jadi nanti akan ada pemenang yang diumumkan setelah selesai acara. Sedangkan untuk menyanyi dan menari, itu acara untuk bersenang-senang sa
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****💙 Mas RezkyAku menunduk untuk menatap Elysia yang masih setia menggenggam erat tanganku sejak tadi. "El tunggu di mobil dulu ya. Soalnya Om Eky mau bicara dulu sama Om Satrio dan Tante Mita."Elysia mengangguk tanda setuju. Jadi aku segera menuntunnya untuk masuk ke dalam mobilku.Kini, Elysia sudah duduk manis di kursi penumpang bagian depan."El tunggu sebentar ya. Om Eky nggak akan lama," kataku sambil mengusap lembut rambut panjang Elysia.Elysia mengangguk lagi
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** 💙 Mas Rezky "Ya ampun. Nana masih cemburu sama Diandra?" Rina mendengus tanpa menjawab pertanyaanku. Aku menarik tubuh Rina untuk mendekat lagi padaku, "Coba cerita, sebenarnya, dulu, Nana lihat Mas ngapain aja sama Diandra sampai Nana cemburu kaya gini." Rina malah memukul dadaku, "Nggak tahu lah. Bodo. Nggak usah tanya-tanya." Aku tertawa, lalu mencium pipi Rina yang kini jadi menggembung dengan sangat lucu di kedua bagiannya. "Mas suka kalau Nana cemburu ka
💙 Mas Rezky Aku menaiki tangga untuk menuju ke kamarku setelah tadi selesai berbincang-bincang bersama semua keluarga dan mengantar mereka sampai depan rumah ketika mereka pamit pulang. Bersyukur sekali aku mempunyai keluarga besar yang pengertian dan sangat mengerti dengan kebutuhanku malam ini. Senyumku tak kunjung pudar sejak tadi pagi. Apalagi mengingat moment di mana hari ini aku sudah resmi menjadi seorang suami. Ya. Hari ini aku menikah. Aku sudah punya istri, aku tak sendiri lagi. Dan tentu saja, istriku adalah seorang Elsa Azarina Safira. Seseorang yang sudah kucintai sejak sekian lama. Akhirnya, hari ini, R
❤ RinaAku merenggangkan otot-ototku setelah selesai mengecek semua rekap resi pengiriman paket hari ini.Tiba-tiba ponselku berdering. Dan ternyata, Mas Rezky yang sedang meneleponku saat ini.Aku langsung tersenyum, dan segera menerima panggilan telepon dari calon suami tercinta."Assalamu'alaikum Mas.""Wa'alaikumsalam. Nana lagi di mana?""Masih di toko, Mas. Pripun?"
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** 💙 Mas Rezky Aku menyandarkan tubuhku di kursi mobilku, setelah selesai memarkirkan kendaraan roda empatku di halaman besar rumah Rina. Menarik napas perlahan lalu menoleh ke arah kiriku di mana calon istriku sedang tertunduk memandangi putri cantikku yang sejak tadi sudah tertidur di pelukannya. Tiba-tiba, hatiku mencelos saat melihat Rina sedang mengatupkan bibirnya kuat-kuat bahkan ia sampai menggigitnya. Aku melepas sabuk pengamanku lalu mendekati Rina dan meletakkan satu lenganku di belakang kursi yang Rina tempati.
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** 💙 Mas Rezky Setelah memastikan bahwa Rina dan Elysia sudah masuk ke kamar Siska dan bayinya, aku langsung menarik napas sebanyak-banyaknya. Sedang mengumpulkan kekuatan dan kesabaran, bahwa semoga saja setelah ini aku bisa menyelesaikan masalah yang ada tanpa menimbulkan keributan. Aku memutar tubuhku, dan segera melangkahkan kedua kakiku dengan sangat mantap menuju orang-orang yang tadi telah tega menyakiti hati calon istriku. Aku telah sampai di hadapan mereka. Orang-orang yang saat ini jadi t
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****💙 Mas RezkyAku langsung tersenyum sangat bahagia karena memperhatikan dua perempuan kesayanganku yang saat ini sudah berdiri dengan begitu manis untuk menyambutku, di teras rumah Rina."Cantik banget si sayang-sayangnya Ayah Rezky Pramurindra," kataku ceria, saat kini aku sudah berdiri tepat di hadapan Rina dan Elysia.Rina tersenyum manis sekali seperti biasanya. Sedangkan putri kecilku, Elysia, ia sudah langsung merentangkan kedua tangannya karena ingin digendong dengan segera.Aku terkekeh sebentar sebelum akhirny
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****❤ RinaAku dan Gita telah keluar dari ruang fitting dan langsung melihat Mas Rezky yang saat ini sedang tertawa bersama Elysia. Entah apa yang sedang mereka bicarakan sebelumnya, tapi Mas Rezky dan Elysia benar-benar terlihat sangat bahagia dengan obrolan mereka."Nggak nyangka ya Rin, kalau ternyata, cinta pertamamu saat remaja akan Allah kabulkan sekarang."Aku langsung menganggukan kepalaku, "Iya, Gita. Sampai sekarang, aku juga masih sering nggak nyangka, dan kadang nggak percaya, kalau sekarang, aku bisa sama Mas Rezky saat aku udah punya Elysia."
❤ RinaAku menggandeng tangan Elysia untuk masuk ke butik milik Gita, sahabatku tercinta."Tante Gita!" seru Elysia saat dirinya sudah melihat Gita yang kini sedang berbicara dengan asistennya di meja kasir berada.Gita menolehkan kepalanya, lalu tersenyum saat melihat kedatanganku dan Elysia. Dan setelahnya, Gita langsung berlutut serta membuka kedua lengannya untuk memeluk Elysia yang saat ini sudah berlari menuju ke arahnya."Halo, sayangnya Tante Gita. Apa kabar?" tanya Gita sambil mengusap-usap punggung Elysia.Elysia sudah memeluk erat leher Gita, "Baik, Tante. Tante Gita apa kabar? Udah lama banget nggak main sama El."
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****💙 Mas RezkyAku sudah selesai mandi. Semua acara hari ini telah selesai, jadi waktunya istirahat dan kangen-kangenan sama calon istri.Aku mengetikan pesan terlebih dahulu untuk kukirimkan pada Rina.To : Rinaku ❤Nana, maaf, ini Mas baru selesai.Nana udah tidur belum?