Beranda / Romansa / Kakakku Yang Berengsek / Keputusan Dari Barack

Share

Keputusan Dari Barack

Penulis: Fitriani Nastar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Masih di tempat dan waktu yang sama.

Al tersenyum melihat tingkah Rexi.

"It's okey kalau lo emang masih ragu sama gue. Enggak apa-apa juga kalau emang lo enggak mau jujur sama gue," ujar Al lembut.

"Gue-"

"Gue enggak apa-apa, kok! Gue beneran enggak nethink, Al!" kata Rexi memotong.

"Hum ..." Al hanya berdeham. Malas untuk melanjutkan perdebatan.

Al menjatuhkan pandangannya untuk menatap ke arah perut rata milik Rexi.

"Uhm ... Menurut lo, nanti yang jadi bakalan cewek atau cowok?" tanya Al penasaran sambil menunjuk perut rata Rexi.

Plak!

Rexi memukul jari telunjuk Al dengan begitu kesal.

"Anjir!" kaget Al.

"Ini orok bakalan jadi anak lo nantinya! Jangan lo tunjuk-tunjuk kayak milih cakar di pasar loak!" sinis Rexi.

"Heung ... Barang ju

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kakakku Yang Berengsek   Buku Bertemu Dengan Ruas

    Apartemen -"Mom ... Come on ..." pinta Al manja kepada sang ibu."Tak bisa, Al. Mama tak punya wewenang penuh. Semua keputusan ada pada papa kamu. Dia kepala keluarga di sini," ujar Bellina lembut, menolak permintaan sang anak."Sekali papa kamu bilang tidak, artinya tidak. Tidak ada yang bisa mengganggu gugat! Toh ... Kamu juga tahu, bagaimana sifat asli papa kamu, kan? Enggak bisa dibantah!" lanjut Bellina memperingati sang anak."Ck! Cuma papa tiri pun. Sombongnya selangit!" gumam Al pelan.Plak!Bellina memukul tangan Al dengan kesal."Itu papa kamu!" tegas Bellina."Tiri pun!" balas Al kesal."Al!" ancam Bellina sambil menatap Al dengan tajam."Ck! Belain aja terus, Ma. Anaknya minta restu buat nikah. Eh ... Mamanya malah milih buat di pihak lawan. Enggak niat banget lih

  • Kakakku Yang Berengsek   Bagaimana Sifatnya Nanti?

    Usai berbicara dengan Ice, Al memilih untuk kembali berjalan menuju ruang inap Rexi dengan emosi.Brak!Rexi kaget bukan main saat Al tiba-tiba masuk ke kamar inapnya sambil membanting pintu dengan sangat keras."Al!" teriak Rexi dengan sangat kesal."Ck! Sialan!" umpat Al emosi.Rexi mengangkat sebelah alisnya saat mendengarkan kalimat umpatan yang keluar dari mulut Al."Lo kenapa, sih?! Baru datang udah emosi aja!" tanya Rexi kesal.Al tak memperdulikan Rexi, dia lebih memilih untuk

  • Kakakku Yang Berengsek   Anggara Dolken, Lagi?!

    "Apa lo yakin kalau lo bis merubah keputusan papa?" tanya Rexi ragu.Rexi paham bagaimana sifat sang papa. Keras kepala dan tak mau bila dibantah. Apa yang papa nya katakan, itulah yang harus terjadi. Tak ada sanggahan ataupun penolakan, keputusan Barack adalah hal yang tak boleh diubah."Hum ... Gue bisa," jawab Al santai."Kalau emang enggak bisa, bakalan gue bikin sampai bisa," lanjutnya tenang."Al ... Tolong deh. Lo enggak lagi mikirin hal-hal yang negatif, kan?" keluh Rexi yang juga tahu bagaimana seorang Alvaro Addison."Uhm ... Pikiran itu bakalan datang kalau apa yang gue mau enggak dituruti," jawab Al.

  • Kakakku Yang Berengsek   Amarah Yang Sudah Terlihat

    "Lo jangan banyak bicara Al, nanti bisa-bisa lo salah ucap di depan papa," bisik Rexi si telinga kanan Al.Al hanya tersenyum tipis mendengarkan peringatan dari Rexi."Rexi ... Kamu lihat sendiri kalau Anggara itu CEO sukses, penurut dengan orang tua, kaya raya dan nilai tambahnya, dia tampan. Apa kamu tertarik dengan Anggara?" tanya Barack pada intinya."Ha?!"Rexi menatap sang papa dengan kaget."Apa maksud ucapan papa?!" tanya Al emosi.Al mengepalkan kedua tangannya dengan begitu kuat karena tak suka arah pembicaraan sang papa.&nbs

  • Kakakku Yang Berengsek   Jangan Lupa Kalau Ada Kamera

    Dentuman musik di tempat hiburan malam itu membuat semua orang bergoyang ke sana ke mari.Ada yang bahkan bergoyang sambil mengangkat botol alkohol dengan tinggi.Ada yang bergoyang dengan orang asing yang tak mereka kenali. Lebih tepatnya, pendekatan.Bahkan, ada yang tak tahu malu untuk melakukan hal intim di tempat itu. Baik di atas meja, di atas sofa atau bahkan di atas meja bartender.Al melihat semua hal itu dengan jelas karena dia ingin menghabiskan waktunya di tempat hiburan malam ini dulu. Dia lumayan pusing untuk mengurus ayah tiri tua bangka nya yang egois.Seseorang menepuk pundak Al dari belakang, membuat Al refl

  • Kakakku Yang Berengsek   Ini Adalah Pekerjaan

    "In your dream!" sinis Rexi saat mendengarkan ajakan balikan Anggara seperti mengajak untuk membeli permen saja."Ck! Buat apaan nolak gue sampai segitunya, sih, Rex? Lagi pula, papa lo tahu siapa gue dan dia kenal banget sama gue. Itu gampang, kan?" ujar Anggara.Rexi tersenyum sinis, lalu meludah ke sembarang arah.Rexi berdiri dari posisi duduknya dan berniat untuk meninggalkan mantan kekasihnya itu sendiri, tetapi dengan cepat pergelangan tangannya ditahan oleh Anggara."Mau ke mana?" tanya Anggara. Alisnya terangkat tinggi.Rexi menatap pergelangan tangannya yang dipegang oleh Anggara.&n

  • Kakakku Yang Berengsek   Ngidam Apa Doyan?!

    "Apa bagusnya si Anggara sampai mama dan papa mau banget biar dia jadi suami gue?!" tanya Rexi kesal sambil mendecih."Hum ... Takdir lo mungkin sama si Anggara. Kan, Anggara mantan lo," kata Al santai."Mantan! Mantan! Dia bekasan gue, Bangsat!" teriak Rexi kesal."Tapi, udah lo pakai, kan?" balas Al santai sambil menaik turunkan alisnya secara bergantian."Mati aja lo, Al!" teriak Rexi kesal.Al tertawa melihat kemarahan Rexi. Membuat wanita itu kesal kepadanya."Lo kenapa malah ketawa?!" tanya Rexi kesal."Enggak. Gue cuma ngerasa lucu aja pas lihat lo marah-marah kayak gini," jawab Al sambil tersenyum tipis."..."Al mengangkat alis kanannya dengan tinggi saat Rexi tiba-tiba diam sambil menatapnya dengan tatapan serius."Hum ... Ngapain lo natap gue sampai segitunya?" tanya Al heran.R

  • Kakakku Yang Berengsek   Taktik Kuno

    Sesuai dengan permintaan Rexi dan Bellina, mau tak mau Al harus mencari penjual bakso di jam empat subuh itu."Astaga! Nyari tukang bakso di waktu kayak gini susah banget! Kalau siang banyak banget yang mangkal. Sekarang mana ada!" keluh Al.Al di dalam mobil sambil mencari ke samping kanan dan kiri penjual bakso yang sudah mangkal. Tapi, mau bagaimana lagi, tak ada satupun penjual bakso yang dilihatnya."Mana lo Abang tukang bakso, Sialan?!" kesal Al.Tiba-tiba saja ponsel Al bergetar menandakan bahwa seseorang meneleponnya.Al mengangkat panggilan telepon dari sang mama dengan kesal dan marah."Apa?! Al belum dapat Abang tukang bakso-nya! Mama jangan ganggu Al biar Al fokus buat cari Abang tukang bakso-nya!" kesal Al sebelum sang mama angkat suara."Sekarang, kamu pulang," perintah Bellina."Bakso-nya belum ada!" sinis Al.

Bab terbaru

  • Kakakku Yang Berengsek   Empat Mangsa Dalam Sekali Gerak

    -INDONESIA - APARTEMEN ANGGARA - 20:12 -Anggara melihat Meki yang berbaju rapi turun dengan terburu-buru dari kamarnya."Mau ke mana lo?" tanya Anggara pada wanita berusia tiga puluh tahunan itu."Mama mau pergi ke rumah sakit," jawab Meki."Lo mau jenguk siapa?" tanya Anggara lagi."Papamu," jawab Meki."Ck! Lo stres atau gimana?! Bukannya bokap gue lagi di Singapura?! Sejak kapan rumah sakit yang di Singapura pindah ke Indonesia?!" seru Anggara meremehkan Meki."Papamu dipindahkan d

  • Kakakku Yang Berengsek   Buat Dia Jatuh Cinta

    Indonesia, 10:49 -Anggara mengepalkan tangannya saat melihat pemandangan panas antara Al dan Rexi. Ingin rasanya Anggara melayangkan tinjunya kepada Al, tetapi dengan cepat dia meredamkan semua niatnya demi menjaga image di depan Bellina, Barack dan Rexi.Anggara hanya tersenyum sinis, lalu melipat kedua tangan di depan dadanya."Terima kasih karena sudah memberikan saya ilmu untuk praktek. Akan saya usahakan saat menikah dengan Rexi nanti, pembelajaran yang anda berikan kepada saya akan saya laksanakan lebih baik lagi daripada cara anda," kata Anggara dengan nada santai dan berhasil membuat emosi Al memuncak."Ang-"

  • Kakakku Yang Berengsek   Lihat Praktek Secara Langsung

    Alvaro Addison!" teriak Barack.Al tidak memperdulikan teriakan Barack, tetapi membalasnya hanya dengan sebuah senyuman tipis.Dengan kasar Barack menarik kerah Al untuk mundur. Dan tarikan Barack berhasil menghentikan aktifitas Al yang melahap agresif bibir Rexi.Satu tamparan keras dari Barack berhasil melayang pada pipi kanan Al. Tak ada pergerakan dan respon dari Al setelah ditampar oleh Barack."Barack! Kamu kenapa menampar Al?!" tanya Bellina, lalu menarik Al ke dalam pelukannya."Harusnya kamu tahu, apa kesalahan anak kandungmu ini!" jawab Barack dengan suara membentak Bellina."Ya! Aku tahu apa kesalahan anakku! Tapi, kamu jangan pernah menyakiti fisiknya atau bahkan menamparnya, karena dia tidak pernah menyentuh bahkan menyakiti fisikmu!" balas Bellina marah."Kau membela anakmu yang jelas-jelas sudah bersalah?!" ta

  • Kakakku Yang Berengsek   Cara Ampuh Membangunkan Rexi

    Rumah sakit, 21:12 -"Apa yang terjadi dengan Rexi?!" tanya Barack dengan khawatir saat baru datang."Masih perduli lo sama anak sendiri?" sinis Al."Alvaro Addison! Jaga bicara kamu!" marah Barack.Alvaro mendecih sinis. Drama!"Bagaimana dengan keadaan Rexi, Bellina?" tanya Barack kepada sang istri."Rexi masih ada di dalam ruang pemeriksaan. Dokter sedang menanganinya. Kamu tenang saja, dia pasti tidak akan apa-apa," jawab Bellina lembut."Tapi, aku khawatir kalau ada hal yang buruk

  • Kakakku Yang Berengsek   Kenapa Harus Anggara?!

    Indonesia, 06:13 -Ice terbangun dari tidurnya, dia menguap dengan lebar.Pandangan mata pria itu teralih untuk menatap seorang wanita yang ada di sampingnya."Sial! Hampir aja gue kebablasan tadi malam!" kesal Ice pada dirinya sendiri yang penuh nafsu gila itu.Ice mengancing resleting celananya."Untung aja gue enggak keluar di dalam. Sekali keluar di dalam, efeknya besar. Cukup sekali aja gue ngelakuin hal gila itu!" keluhnya.Ice melirik ke arah Kiara, lalu bersandar di pintu mobilnya. Ah iya, malam tadi Ice dan Kiara hampir melakukan hubungan int

  • Kakakku Yang Berengsek   One Night Stand

    Dentuman musik di tempat hiburan malam itu menggema di telinga para pengunjungnya, termasuk Ice.Malam ini, Ice menghabiskan beberapa jam waktunya untuk menikmati beberapa botol minuman keras di salah satu club langganannya."Gue enggak habis pikir, kenapa Rexi mau banget sama cowok berengsek itu? Kalau memang anaknya butuh papa. Ya udah, cari aja cowok lain yang mau ganti posisi Al! Gampang, kan?!" omel Ice, lalu kembali meneguk alkoholnya.Mata Ice mengitari seisi club itu, bosan rasanya kalau hanya minum tanpa ada kawan bicara.Kedua mata Ice memicing saat tak jauh dari posisinya, dia melihat seorang wanita yang sangat dia kenal tengah menggunakan tank top mini

  • Kakakku Yang Berengsek   Bernostalgia Sewaktu SMP

    "Lo enggak bosan duduk di situ mulu sambil lihat bintang, Rex?" heran Al.Masalahnya, Rexi dari tadi hanya duduk di depan jendela kamarnya sambil menatap bintang-bintang di langit. Apa spesial nya coba?!"Diam, Al! Gue lagi fokus!" seru Rexi."Fokus apa?" tanya Al penasaran."Hitung bintangnya!" jawab Rexi antusias.Al mendengkus kesal sambil memutar kedua bola matanya dengan sangat malas. Ada-ada saja kelakuan ibu hamil satu ini."Sampai kiamat pun, lo enggak akan bisa buat hitung semua bintang yang ada di langit! Enggak ada yang bisa!" kata Al kesal.

  • Kakakku Yang Berengsek   Saya Bukan Pembunuh

    Saat Al dan Rexi sedang enak-enaknya melakukan hubungan intim mereka, seseorang tiba-tiba mengetuk pintu kamar Al.Al tersenyum tipis, lalu menekan remote control kamar Rexi dan membuat kuncian pintu itu terbuka otomatis.Mungkin karena malas menunggu sang pemilik kamar yang tak kunjung membuka pintu, si pengetuk akhirnya membuka pintu kamar Rexi dengan pelan.Kedua matanya membulat dengan begitu lebar saat mendapati Al dan Rexi berbaring di atas ranjang dengan pakaian setengah telanjang.Rexi yang sadar akan hal itu langsung buru-buru menutup seluruh tubuhnya dan tubuh Al menggunakan selimutnya."Sorry, udah ganggu kalian," kata si pengetuk.Al tersenyum sinis.Baru saja orang itu ingin pergi dari hadapan kamar Rexi, langkah kakinya terhenti saat Al memanggilnya."Anggara!" panggil Al."..."

  • Kakakku Yang Berengsek   Let's Play Rough

    "Jaga ucapan lo, Rexi Alexa! Dia papa kita!" bentak Ice memperingati sikap kurang ajar sang adik.Rexi menatap ke arah Ice."Semoga aja lo enggak ngerasain apa yang gue rasain ini, Bang," kata Rexi nanar."Lo jangan cap Al sebagai cowok berengsek, sedangkan lo juga sama seperti Al!" sinis Rexi."Lo ingat sama Kiara, kan? Lo jangan lupa sama Kiara," ujar Rexi menyindir.Iya, Rexi tahu kalau Kiara dan Ice sudah pernah melakukan seks sebelumnya. Jadi, apa bedanya Ice dan Al?"Kita lagi enggak bahas masalah Kiara!" seru Ice.Rexi berdeham malas sambil tersenyum menyeringai. Ice tak dapat berkutik.Rexi membalikkan badannya dan berniat untuk pergi dari kekacauan itu, tetapi Barack menahannya."Kamu mau ke mana, Rexi?!" tanya Barack."Mau pergi buat tenangin diri dari ayah yang engg

DMCA.com Protection Status