Share

Bab 2 Pertemuan

Author: Endiy Fathia
last update Last Updated: 2023-08-31 13:19:02

Bayu benar-benar sangat terkejut sebab ternyata sahabat adiknya itu adalah mantan kekasih yang telah meninggalkannya lima tahun yang lalu.

Naila pun sama terkejutnya ia bergumam lirih. "Mas Bay!"

Gadis itu mematung matanya terbelalak lebar bagai melihat hantu, jantungnya berdetak kencang, lelaki itu berjalan dengan langkah lebar menghampirinya.

"Tidak usah mempertahankan rumah ini jika keselamatanmu yang menjadi taruhannya!" ucapnya sambil meraih dan menarik tangan gadis itu melangkah pergi keluar dari rumah itu. Kemudian, ia menoleh pada segerombolan pria sangar itu.

"Katakan pada Bosmu, gadis ini tidak memerlukan rumah ini, silakan saja ambil!"

Sementara itu jelita berjalan dibelakang mereka dengan membawa koper Naila yang baru diambilnya dari dalam rumah.

Bayu membuka pintu mobil dan mendorong gadis itu dengan pelan ke

dalam. Ia pun duduk di belakang kemudi lalu menoleh keluar. "Ayo cepat masuk!" perintahnya pada Jelita yang masih di luar setelah menyimpan koper Naila di bagasi.

"Aku tidak ikut, harus segera ke Surabaya!" teriak jelita sambil berlari dan masuk ke dalam taksi yang telah di pesannya.

Mobil berjalan dengan kecepatan sedang menuju kediaman pria itu. Dalam perjalanan, tidak ada percakapan antara mereka dan saling diam, sampai tiba tujuan.

Bayu keluar mobil dan membawa koper Naila ke dalam kamar, menoleh ke arah gadis yang berjalan di sampingnya dan Mereka saling beradu pandang membuat gadis itu menundukkan kepalanya.

Naila duduk di bibir ranjang dengan gelisah. Sebab, saat ini dia hanya berdua saja dengan Bayu pria yang masih ada dalam hatinya.

"Naila!" panggil Bayu dan gadis itu pun mendongak menatap dengan segan.

"Istirahatlah, kau pasti lelah!" titahnya kembali seraya keluar dari kamar itu.

"Iya," jawab Naila masih menatap kepergian Bayu, pria yang dulu sering menasehati dan menghiburnya saat dia sedih.

Bayu berjalan keluar dari kamar Naila, ia masih tidak menyangka akan bertemu gadis itu lagi setelah, sekian lama berpisah. Pria itu mengukir senyum mengingat kembali pertemuannya dengan Naila. Waktu itu Naila masih berseragam SMU, dengan sangat cerobohnya, gadis itu menabrak dan menumpahkan minuman di kemejanya. Saat itu ia baru saja masuk ke dalam sebuah kafe, untuk menemui temannya. Gadis itu justru memakinya dan marah-marah serta berbicara tanpa jeda kepadanya.

Namun, ketika mengingat perpisahannya dengan gadis itu senyumnya memudar berubah menjadi rasa kecewa, sedih dan marah.

----------------

Malam berganti pagi, Bayu duduk di kursi meja makan dengan menikmati sarapan yang disediakan Naila. Sebab, bik Surti sedang pulang kampung, entah berapa lama Bayu juga tidak tahu dan ia tidak ingin mengganti yang baru.

"Apa kau baik-baik saja sekarang? Bagaimana dengan tidurmu semalam?" tanyanya pada Naila tanpa menatap gadis itu.

"Aku baik-baik saja, trimakasih telah menolongku," ucap Naila menunduk sambil mengaduk makanannya.

"Biasa saja, jika itu bukan kamu, aku juga akan menolongnya," jawab Bayu datar.

Pria itu berdiri dari duduknya setelah menyelesaikan sarapannya lalu ia berjalan pergi sabil berkata, "Anggap rumah sendiri, aku berangkat."

"Iya, terimakasih," jawab Naila dan Bayu hanya mengangguk dan berlalu. Tak lama kemudian, terdengar deru mobil menjauh.

Naila menghembuskan napas, menghilangkan rasa sesak di dadanya. Teringat saat ia menolak untuk dikenalkan pada keluarga kekasihnya sebab saat Bayu berniat serius ingin menikahinya dalam waktu dekat dan bosan dengan hubungan yang disembunyikan. ia malu mempunyai kekasih yang usia jauh lebih dewasa darinya tetapi ia selalu nyaman berada di samping pria itu.

Naila menghapus air matanya, ia sedih karena kepergiannya tanpa pamit lima tahun yang lalu membuat Bayu terluka dan sekarang dia berada di rumah pria itu. Lelaki yang pernah ia sakiti.

Telpon berdering dari saku celananya ia mengambil dan menerima panggilan, ternyata itu dari pengacara almarhum papanya. Ia pun segera membereskan meja bergegas pergi menemui pengacara itu.

----------------

Bayu sampai di rumah jam lima sore dan terlihat sangat sepi. 'Kemana Naila,' pikirnya.

Ia berjalan menaiki tangga dan menoleh pada kamar gadis itu, tertutup rapat. 'Apa dia masih tidur? Ini sudah hampir petang, apa dia baik-baik saja? Kenapa tidak keluar?' batinnya galau.

Ia melangkah ke arah kamar Naila dan mengetuk pintu beberapa kali. Namun, tidak ada jawaban. Ia menghela napas. 'Mungkin dia keluar, ia tidak berubah tak pernah memberi kabar apapun jika ingin pergi,' pikirnya kembali.

Pria itu kembali melangkahkan kakinya menuju kamarnya lalu menutupnya. Lima belas menit kemudian ia keluar dengan tubuh segar habis mandi. ia berjalan menuju dapur melihat ada makanan apa di rumah.

Bosan di dapur, ia ke ruang tamu, menatap keluar pintu, hari semakin gelap dan Naila tidak ada di rumah. Ia cemas, takut dan kawatir kalau gadis itu pergi lagi meninggalkannya seperti lima tahun yang lalu.

Waktu beranjak dengan cepat, ia melirik pergelangan tangannya sudah jam delapan malam belum ada tanda-tanda Naila kembali, ia semakin cemas hingga terdengar suara mobil berhenti lalu berjalan lagi menjauh kemudian Bayu melihat gadis itu masuk ke dalam rumahnya dengan wajah terlihat lelah.

"Dari mana?" tanya Bayu pada gadis itu.

"Eemm ... da--dari pengacara, Mas," jawab gadis itu tergagap karena takut Bayu marah padanya, padahal selama bersama dengannya dulu pria itu tidak pernah marah sama sekali walau dia berbuat ulah.

Bayu tersenyum merangkum bahu gadis itu dan membawanya duduk di sofa, ia menatap dengan sendu.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Bayu tanpa mengalihkan tatapannya.

"Eemm ... iya, maaf tidak pamit Mas Bayu sebab aku tidak tahu nomer teleponmu, Mas," jawabnya menunduk.

"Nomerku tidak pernah berubah, Nai. Bahkan kau bisa menghubungiku kapan pun kau mau," jawab Bayu lembut.

"Maaf," jawab gadis itu sambil menangis .

"Hai, aku tidak marah, kenapa menangis?" tanya Bayu sambil mengusap air mata Naila.

"Maaf, selalu menyusahkanmu," ucapnya.

"Tidak, aku hanya cemas, sekarang kau ada di rumahku, Nai. Itu artinya kau tanggung jawabku, jadi tolong kemana pun kau pergi beri tahu aku," pintanya pada gadis itu.

"Apa kau sudah makan?" tanyanya kembali dan gadis itu hanya mengangguk.

Bayu terkekeh ia tidak mengira gadis yang dia kenal dengan sifat bar-barnya dan sedikit urakan itu, sekarang menjadi gadis pendiam

"Jika melihatmu sekarang, seperti bukan dirimu yang dulu, kemana perginya gadis SMU yang menabrakku dengan jus manganya lalu marah-marah tidak jelas padaku," goda Bayu.

Naila tertawa sambil mengusap air matanya. "Mas Bayu masih mengingatnya," tanyanya.

"Tentu, aku tidak akan lupa pada gadis yang membuat jantungku berdebar untuk pertama kalinya," jawabnya membuat Naila kembali terdiam.

"Pergilah ke kamarmu, dan bersihkan dirimu!" perintah Bayu pada gadis itu.

Naila mengangguk dan beranjak dari duduknya kemudian pergi meninggalkan Bayu sendirian di ruang tamu.

Bayu menatap kepergian gadis itu dengan tatapan sendu. tidak bisa dipungkiri dia masih sangat mencintai Naila, gadis yang sekarang terlihat sangat rapuh. Sungguh jauh sekali dengan Naila yang dulu, penuh dengan keceriaan.

Bayu berjalan menaiki tangga menuju kamarnya sendiri, ia melihat pintu kamar Naila masih terbuka. Sayup-sayup terdengar olehnya gadis itu sedang bersitegang, dengan seseorang lewat panggilan selulernya. "Siapa kamu? Apa sebenarnya maumu? Tolong jangan ganggu saya!" pintanya dengan mimik ketakutan.

Bayu yang hendak menghampirinya terhenti langkahnya sebab Naila telah menutup pintu kamarnya. Sepertinya gadis itu tidak ingin Bayu tahu masalah yang menimpa dirinya.

Tak lama kemudian, terdengar jeritan melengking dari dalam kamar Naila lalu benda jatuh dengan sangat keras.

Bayu melangkah dengan cepat menuju kamar gadis itu, ia mengetuk pintu, berulang kali. "Nai, ada apa? Tolong buka pintunya, Nai!" teriak Bayu dari luar kamar Naila.

Related chapters

  • Kakak Sahabatku Ayah dari Anakku   Bab 3 Permintaan Bayu

    Bayu mengetuk pintu semakin keras dan memanggil gadis itu berulang kali. Namun, tidak ada sautan. Akhirnya ia mendobrak pintu itu, satu kali, dua kali belum terbuka hingga ketiga kalinya pintu pun terbuka lebar, Naila tergeletak di lantai dengan pergelangan tangan bersimbah darah sebab Naila mencoba menyayat nadinya."Naila!" teriak BayuPria itu berlari kedalam kamarnya, untuk mengambil kotak obat. Pria yang pernah kuliah di kedokteran itu mulai melakukan pertolongan pada gadis itu. Setelah selesai, ia baringkan Naila di ranjangnya.Bayu duduk di bibir ranjang Naila sambil menatap wajah gadis itu yang pucat. "Kenapa kau lakukan ini, Nai? Apa kau tidak percaya bahwa aku bisa melindungimu?" gumamnya lirih."Papa, mama, Nai kangen. Tolong bawa aku bersamamu." Naila mengigau.Bayu menghela napas dan beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke sofa dia merebahkan tubuhnya di sana. Ia sengaja tidur di kamar Naila karena ia tidak ingin terjadi apa-apa lagi pada gadis itu.Malam semakin la

    Last Updated : 2023-08-31
  • Kakak Sahabatku Ayah dari Anakku   Bab 4 Pernikahan Rahasia

    Naila terkejut dengan apa yang di lakukan Bayu ia takut sekali kalau pria itu melakukan hal yang tidak seharusnya pada dirinya."Mas, jangan lakukan itu, tolong jangan lakukan itu!" pintanya sambil memundurkan tubuhnya kebelakang."Seharusnya sejak dulu aku melakukannya, Nai, agar kau tetap berada di sisiku," katanya sambil melepaskan kemejanya dan mulai melepas ikat pinggangnya.Naila panik ia tidak ingin Bayu melakukannya dalam keadaan marah, sambil menyeka air matanya ia berteriak, "Tunggu, Mas Bay!"Bayu menghentikan aksinya, ia menunggu gadis itu berbicara bagaimanapun ia tidak mau menyentuh gadis tanpa ikatan pernikahan.Naila menenangkan dirinya. Setelah, jantungnya dibuat hampir lepas oleh pria itu."Baik! Kita akan menikah, dengan satu sarat, rahasiakan kalau kita sudah menikah, dan orang yang terlibat di dalamnya harus bisa menjaga rahasia itu dan Jelita tidak boleh tahu sampai kapan pun!" jelas Naila bernegosiasi.Bayu menatap sendu wanita yang berurai air mata itu. "Kau ti

    Last Updated : 2023-08-31
  • Kakak Sahabatku Ayah dari Anakku   Bab 5 Kepergian Naila dan Kemarahan Bayu

    Bayu terkejut ia termangu sesat, mobil di depan terdorong maju hingga beberapa meter dan Bumper belakang mengalami kerusakan begitu pula bumper depan mobilnya. Ia segera keluar dan menghampiri pemilik mobil itu."Maaf, Pak. Mari kita lihat apa yang rusak dari mobil Bapak, mohon maaf saya tadi buru-buru," ucap BayuBayu bernegosiasi sebentar dengan pemilik mobil itu lalu ia kembali melajukan mobilnya dengan sangat kencang, hingga hanya beberapa menit saja sampai di rumahnya.Bayu berjalan menuju kamarnya yang terlihat kosong dan hanya ada secarik kertas yang berada dia atas bantal lalu ia membaca serta meremasnya dengan sangat kuat. Dia tidak menyangka wanita yang begitu ia cintai meninggalkannya lagi. Setelah, menorehkan lukisan indah di hatinya, yang mungkin tidak akan pernah luntur sampai kapan pun.Pria itu luruh dan terduduk serta memukulkan tangannya ke lantai berulang kali. Jelita yang dari tadi berdiri hanya bisa terpaku melihat kepanikan dan kegusaran kakaknya, langsung menang

    Last Updated : 2023-08-31
  • Kakak Sahabatku Ayah dari Anakku    Bab 6 Firasat

    Naila terkejut saat tiba-tiba saja gelas air minum yang di pegangnya meluncur jatuh dan pecah berserakan di lantai dan saat ia memunguti pecahan kacanya ia tertusuk dan berdarah."Auw," teriaknya saat jemarinya terluka.Bik Darmi tergopoh-gopoh menghampiri majikannya itu. "Ada apa Nona?"Ia melebarkan matanya saat melihat tangan sang majikan berdarah dan pecahan kaca berserakan tidak jauh dari kaki majikannya."Nona, kemari lewat sini biar saya obati dan setelah itu saya bersihkan lantainya," kata bik Darmi."Maaf entah kenapa tangan saya itu licin dan hati saya juga merasa tidak enak, sebenarnya saya sudah menikah, Bik, tetapi karena saya takut suami saya terkena imbas dari masalah saya jadi saya pergi dari rumah meninggalkan suami saya, sebab lelaki itu selalu menteror saya setiap hari," jelas Naila."Ya, Allah, Nona. Maaf bukannya saya kurang ajar, tetapi sebaiknya ini dibicarakan dulu sama suami Nona, tetapi kalau itu keputusan Nona, saya dan suami saya akan berusaha menjaga Nona,

    Last Updated : 2023-09-21
  • Kakak Sahabatku Ayah dari Anakku   Bab 7 Mengatur Jebakan

    Lelaki yang berumur 55 tahun itu menatap nyalang kepada anak buahnya ia begitu kecewa karena mereka tidak mendapatkan Naila, padahal sudah hampir seminggu mereka semua mengintai rumah itu tetapi tidak membuahkan hasil."Apa sebenarnya kerja kalian! Cari sampai dapat, bagaimana pun caranya gadis itu harus kalian dapatkan!" teriaknya."Maaf, Tuan. Kami akan segera mencarinya," jawab salah satu dari anak buahnya itu."Pergi, Kalian!" hardiknya pada anak buahnya.Mereka pun dengan cepat keluar dari ruangan tuannya itu sebelum . Pria itu mengepalkan tangannya sangat kuat, ia begitu terobsesi gadis cantik nan cerdas itu. Pria itu tertarik pada Naila pada saat ia menghadiri pertemuan dengan kliennya di Jerman, Gadis itulah yang menjadi penggagas proyek Megah Bintang bersama dengan kliennya itu. Naila mewakili atasannya untuk mempresentasikan dengan sangat piawai dan lugas, membuat hati lelaki itu berdetak sangat cepat padahal dia sudah memiliki tiga orang istri yang sangat cantik -cantik.Po

    Last Updated : 2023-09-21
  • Kakak Sahabatku Ayah dari Anakku   Bab 8 Teror

    Dengan tubuh gemetar dan tergopoh-gopoh, ia keluar dari mobil dan menghampiri orang yang ditabraknya. "Apa anda tidak apa-apa?" tanyanya."Ti--tidak, Nona. Saya tidak apa-apa saya yang salah," jawab pria itu."Ayo ikut saya ke dokter! Takutnya Anda terluka parah," jawab Jelita.Lelaki itu mendongak menatap gadis itu dan Jelita pun terkejut."Kau Dron, 'kan?" tanya Jelita."Kamu, Jelita?" tanya lelaki itu padanyaJelita pun menarik lengan pria itu. "Ayo ke rumah sakit jangan membantah lagi!" ajaknya pada gadis itu.Pria itu tidak dapat membantah, ia pun mengikuti gadis itu masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah gadis itu. Jelita pun memutar arah mobilnya kembali kearah rumah sakit."Jelita, sudah tidak perlu ke rumah sakit, aku benar-benar tidak apa-apa," bantahannya."Bagaimana tidak apa-apa? Mobilku menyenggol tubuhmu, Kau sungguh memprihatinkan. Kenapa dengan dirimu? Apa yang terjadi?" tanya Jelita beruntun."Mana yang harus kujawab? Terlalu banyak pertanyaanmu, Jelita," jawabnya

    Last Updated : 2023-09-21
  • Kakak Sahabatku Ayah dari Anakku   Bab 9 Ketakutan

    Naila keluar dari kamarnya ia mencari bik Darmi. Namun tidak menemukannya.Dia memandang handponenya yang berdering dari tadi dan tidak berhenti. 'Siapa dia? Aku hanya punya nomer pak Nurhan,' pikirnya mulai gelisah.Dalam keadaan seperti ini dia sebenernya membutuhkan Bayu untuk bisa memeluknya erat, dan membawanya ke dalam dada dekapan pria itu.Dengan tangan gemetar, ia menerima panggilan nomer tersebut tanpa bersuara ia menerimanya."Hello, sayang. Berapa kali pun kamu mengganti nomormu, aku akan bisa menemukanmu," terdengar suara seseorang dari seberang membuatnya terkejut dan terpaku. Tangannya begitu lemas hingga tak sanggup memegang handphone dan akhirnya jatuh di lantai.Suara jatuhan yang keras membuat bik Dar yang baru saja masuk terkejut dan segera menghampiri majikannya."Ada apa, Nona?" teriaknya.Bik Dar melihat sang nona terduduk dengan lemas di lantai lalu ia menghampirinya."Apa Nona baik-baik

    Last Updated : 2023-09-22
  • Kakak Sahabatku Ayah dari Anakku   Bab 10 Meminta Bantuan

    Dengan hati berdebar, dan penuh rasa ketakutan ia mengambil handphone tersebut mulai menerima panggilan tersebut yang ternyata panggilan video."Hello Nona, ini bibi dan memakai nomernya Bang Sofyan," sahutnya saat Video call telah tersambung sambil tertawa saat melihat wajah pucat pasih majikannya."Ya, Allah Bibi, kamu mengagetkan saja, jantung saya rasanya mau lepas karena ketakutan," jawabnya kemudian."Maaf, Nona. Saya belum menyimpan nomer suami di handphone saya soalnya saya jarang nelpon dia dan dia memang gak pernah ke mana-mana selain merawat taman di vila dan kebun tuan, Nona," jawabnya terkekeh."Iya, saya mengerti, saya simpankan ya Bi, kasih nama siapa nih? Sayangku, suamiku atau siapa?" tanya Naila menggoda."Nama biasa saja Non, Bang Sofyan," jawabnya tertawa.Iya, Baik nanti aku simpankan, lalu kenapa bibi kok telpon saya apa uangnya kurang," tanyanya pada Bik Darmi.Ini Nona saya bingung mau pilihkan ba

    Last Updated : 2023-09-22

Latest chapter

  • Kakak Sahabatku Ayah dari Anakku   Akhir Sebuah Kisah

    Setelah beberapa saat pemakaman sudah sepi, tinggal Yuda dan Dara berdiri di pusara itu, Dara, menghampiri Yuda. "Daddy memberikanmu Amplop besar dan surat ini padamu. Aku hanya boleh memberikan saat dia sudah tiada," ucap Dara dan Yuda mengangguk."Maafkan Dia adikku," ucap Dara lalu pergi meninggalkan pria itu. Setelah Kepergian Dara, Yuda membuka Surat hanya dua baris kalimat kalimat yang terdapat didalamnya [Ibumu adalah wanita yang ada di hatiku tetapi aku tidak pernah ada di hatinya. Maaf telah membuatmu ada Dunia, your Dadd]Yuda menghembuskan napasnya. Ia membuka amplop besar ternyata berisi sebuah sertifikat atas nama dirinya sebuah rumah sakit besar yang di bangun di sebuah desa di mana Naila tinggal dalam persembunyiannya duluh.Dia menatap pusara itu. "Aku tak menginginkan semua ini, Dadd. Aku hanya mendambakan hidup dengan keluarga utuh yang diawali dengan benar.Seseorang menepuk punggungnya dari belakang, ia menoleh. "Mas Hugo, Bu!"Pria yang memeluk wanita paruh baya

  • Kakak Sahabatku Ayah dari Anakku   Tuan, Bapak sudah meninggal

    Satu minggu kemudian Satria sudah diijinkan pulang tetapi masih harus bed rest selama satu bulan.Regan semakin hari kesehatan semakin menurun, sebelum menyadari itu ia meminta Dara, untuk mengantarkan pada wanita-wanita yang disakitinya pertama ia mendatangi ibunya Hugo seorang wanita yang ia kagumi. Namun justru menikah dengan sahabatnya. Lalu ia pergi ke rumah penampungan wanita korban pelecehan dirinya. Matanya sembab, inikah jejak kenakalan, ia benar-benar merasa menyesal, bahkan andai mereka tidak memaafkannya dia akan ikhlas.Setelah meminta maaf kepada keempat wanita yang ada di sana ia pun pulang ke rumah di antar oleh Dara."Dara, Daddy, mau menitipkan sesuatu padamu dan tolong berikan pada Yuda setelah Daddy tidak ada," ucap Regan sambil meminta Dara mendorong kursi rodanya ke ruangan kerjanya.Ia membuka laci lalu mengambil surat dan diberikan pada Dara, "Berikan itu pada Yuda saat aku sudah tidak ada lagi dan sampaikan maafku padanya," pintanya sambil tersenyum."Dad,

  • Kakak Sahabatku Ayah dari Anakku   Dia mengerjaiku!

    Hugo meringis saat Rizal menatap horor padanya. "Kali ini aku serius, enggak main-main," ucapnya"Apa dulu kita tertukar ya, harusnya kamu anak Daddy," ucap Rizal seenaknya."Enggaklah bedah, aku gak pernah menghamili anak orang, aku cuma cium-cium doang kalau dia mau, kalau gak mau, ya engak," ucapnya cuek."Hogu, aku tanya siapa?" teriak Rizal"Aduh, jangan teriak-teriak telinga aku sakit lagian ini di rumah sakit Dokter Rizal," ucap Hugo sambil menutup telinganya lalu ia berjalan menghampiri Rizal."Ayo, ike kasih tahu siapa yang ike suka dari adik-adik elo," ucap sambil menggamit lengan Rizal sambil berjalan berlenggang-lenggok."Ogah, najis tahu, Aduh ... Gusti adikku yang mana suka sama kamu, Go," ucap Rizal mengusap wajahnyq dengan kasar.Semua yang ada di ruangan itu tertawa. "Memang kenapa aku, 'kan tampan," ucapnya sambil berdiri tegak dan berwibawa.Mereka kembali tertawa yang paling keras sendiri adalah Satria. "Waduh, sudah sembuh nih, karena om Hugo ke sini," timpal Hugo

  • Kakak Sahabatku Ayah dari Anakku   Transplantasi punca

    Beberapa hari dipenuhi suka cita akan kehadiran anggota baru yaitu bayi perempuan bernama Ayana itu.Seminggu kemudian operasi transplantasi punca dilaksanakan. Bocah berusia lima tahun itu berbaring diruang operasi.Lima jam menunggu akhirnya pintu kamar operasi terbuka dan Dokter mengatakan bahwa operasi transplantasi punca telah berhasil dan pasien akan di pindahkan di ruang ICU setelah pemeriksaan lebih lanjut.Naila dan Bayu masih belum bisa lega ia harus menunggu kondisi Satria benar-benar stabil."Sayang, jangan terlalu dipikirkan, kamu sedang menyusui, biar soal Satria aku dan Daddy yang urus. Ayo aku antar pulang sama Mama ya?" tanyanya sambil menoleh ke Melati."Mama di sini saja, Bay sama Daddymu. Kamu antar saja istrimu kasihan Ayana nanti," ucap Melati pada putranya itu."Ayo kasian Ayana loh, kalau di tinggal lama-lama, yang," ucap Bayu sambil beranjak dari duduknya."Iya," jawab Naila yang dengan engan berdiri, ia begitu dilema bayinya ada di rumah sedang anak pertamany

  • Kakak Sahabatku Ayah dari Anakku   Kedatangan

    Saat mendengar sang cucu kedua sudah lahir, Melati membujuk Herlan untuk segera terbang ke Indonesia. Herlan tak mampu menolak keinginan sang istri detik itu juga yang memesan tiket pesawat ke Indonesia.Tak banyak yang dibawa tetapi hadiah untuk menantunya tidak boleh ketinggalan. hari itu juga mereka berangkat tanpa memberi tahu anak dan menantunya ia ingin membuat kejutan. Apalagi ia juga sangat merindukan cucu lelakinya itu yang hanya bisa ditemui lewat video call.Saat cucunya jatuh sakit lagi ia ingin langsung terbang ke Indonesia untuk melihat pria kecilnya itu tetapi suami masih harus menangani masalah perusahaannya di Jepang.Sebenarnya Mereka ingin Frans yang mengurus perusahaan di Jepang tetapi untuk saat ini Frans dan Jelita belum bisa terbang ke Jepang karena kondisi Jelita sedang hamil, Jika sudah melahirkan Herlan ingin mereka segera terbang ke Jepang lalu dia dan istrinya ingin menikmati hari tua dengan hanya berkumpul dengan anak dan cucunya.Ia ingin satu bulan ke In

  • Kakak Sahabatku Ayah dari Anakku   Melahirkan

    Setengah jam kemudian Dokter Dara kembali masuk ke ruangan bersama dokter Raka dan seorang perawat lalu Dokter Raka berdiskusi sebentar dengan Dokter Dara kemudian pria itu pun keluar.Detik berikutnya Naila merasakan sakit kembali, sang suster kembali memeriksa jalan lahir, dan sudah pembukaan lengkap.Dua jam berjuang akhirnya lahir bayi cantik yang sehat lalu bayi melakukan IMD. Naila merasa sangat legah, terlihat dari wajahnya.Bayu memeluk istrinya baru kali ini dia menemani sang istri melahirkan, rasanya tidak melihat perjuangan istri dalam melahirkan. "Trimakasih, sayang," ucapnya pada sang istri."Sama-sama, Mas, aku sangat bahagia kau ada di sampingku, dulu waktu melahirkan Satria gak sesakit ini," ucap Naila Bayu terkekeh karena teringat peristiwa saat dia mengalami sakit perut yang luar biasa hingga dia pingsan dan dilarikan ke rumah sakit."Kenapa tertawa?" tanya Naila menatap Bayu penuh dengan pertany

  • Kakak Sahabatku Ayah dari Anakku   Kontraksi

    Beberapa hari kemudian semua aset sudah dikembalikan pada Naila, sekarang perusahaan itu dikelola oleh Bayu.Sementara itu Mawar yang sudah sehat setelah menggugurkan kandungannya itu kembali ke Korea dan Regan semakin hari semakin parah. Lelaki itu tidak mau di temani siapa-siapa selain perawat pria.hari berganti hari perusahaan Bayu semakin besar mempunyai banyak cabang dari dalam maupun luar negeri. Namun tidak membuatnya kehilangan waktu untuk keluarganya Usia Kandungan Naila sudah sembilan lebih, ia mulai merasakan ketidak nyamanan pada tabuhnya. Hingga siang hari ini Naila mulai mengalami kontraksi palsu Semakin lama kontraksi semakin sering, Satria yang baru saja sembuh karena kecapekan karena terlalu banyak beraktivitas melihat sang Mama meringis kesakitan pun menghampiri Mamanya."Ma, Mama kenapa? Tria panggilin Tante ya sepertinya tante sudah pulang. Apa telpon apa, Ma?" tanya Tria pada Mamanya."Panggilin Tante saja, Nak, bilang kalau Mama mau melahirkan. Biar Bik Narti

  • Kakak Sahabatku Ayah dari Anakku   Merasa Sia-sia

    Rizal tertawa mendengar umpatan Bayu. "Sebenarnya aku kemari mencari Naila, bukan kamu.""Jangan bilang kau berubah kepribadian, gue getok kepala lo," ucap Bayu."Sebenarnya kalau ada dia lebih enak karena bisa ketemu dia langsung, kalau cuma Bapak-bapak rasanya mata kurang segar," ucap Rizal yang sedang menggoda bayu."Kamu mau Gelut ya sama aku?" tanyanya sambil tangannya mulai meraih kepala Rizal "Stop-stop aku tidak suka istrimu aku lebih suka Firda dari pada aku babak belur," ucapnya tertawa."Ya, sudah sekali lagi ku tanya kau mau apa?" tanya Bayu."Aku tadi kan sudah telpon dan bertanya kapan Naila siap dikukuhkan sebagai Presdir," protes Rizal."Presdir perusahaan mana? Kau benar-benar tidak jelas, telpon pun terburu-buru aku mau tanya sudah kau tutup," protesnya."Baiklah akan kuperjelas. Dulu Perusahaan Keluarga Naila dipegang Daddy dengan cara curang, dan sekarang dia ingin mengembalikan kepada pemil

  • Kakak Sahabatku Ayah dari Anakku   Dia Berbeda

    Rizal sudah diberitahu oleh Dron, tentang keinginan Regan untuk mengembalikan aset milik orang tua Naila, dan meminta untuk diuruskan perceraiannya dengan Linda, Regan ingin Linda menikah kembali karena dia masih sangat muda.Rizal mengendarai mobilnya menuju perusahaan Naila yang selama ini dijalankan ayahnya.setengah jam kemudian dia sampai. Ia segera turun dari mobilnya dan berjalan melewati lobby dan masuk dalam lift. Pintu terbuka dan ia keluar lalu berjalan serta masuk keruangan Presdir.Ia mulai mempersiapkan surat-surat pengalihan kuasa dari Regan ke Naila, ia meminta sekertaris ayahnya segera memprosesnya. Setelah itu menelpon Bayu ia menanyakan kapan Naila siap untuk dikukuhkan sebagai Presdir. Setelah itu, ia keluar dari ruangan itu untuk kembali ke rumah sakit tempatnyabekerja.Beberapa hari ia sibuk dengan urusan ayahnya membuat ia belum bertemu dengan Firda. Dia ingin menjalin keseriusan dengan gadis itu.Mobil berjalan dengan sangat cepatnya menuju tempat berkerja.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status