Share

Bab 102 Kebahagiaan Sederhana Si Kecil

Ia meletakan makanan dan air mineral serta nasi kotak di atas meja, lalu pergi begitu saja. Naila yang melihat itu merasa terabaikan tetapi ia membangun pikiran positif agar tidak menaruh curiga pada pria itu.

"Mau makan sekarang, Nak?" tanya Naila dan bocah itu mengangguk.

"Mau makan sendiri atau di suapi?" tanya Naila lagi.

"Mau di suapi, Mam. Tadinya satria ingin di suapi sama Om Dokter, tetapi Om diam saja jadi Satria gak berani bilang, Ma," jawab Satria sambil mengerucutkan bibirnya.

"Om, masih sibuk, sayang. Dia juga harus memeriksa pasiennya jadi Satria sama Mama saja, ya," jawab Naila memberikan pengertian pada putranya itu sambil menyuapkan bubur kacang hijau yang masih hangat.

Melihat bubur yang ada di tangannya itu membuat ia teringat akan Bayu suaminya itu. Pria itu juga menyukai makanan ini. 'Kau sangat mirip ayahmu, Nak,' pikir Naila.

Setelah satu cup bubur habis, Naila memberikan obat pada Satria, lalu memberikan satu iris buah apel yang sudah dikupasnya.

Naila berjalan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status