Share

Kakak Iparku Ratu Iblis
Kakak Iparku Ratu Iblis
Penulis: Luna Aqila

Bab 1

Penulis: Luna Aqila
Setelah mengetahui jika Dodo, putra kakakku yang berusia lima tahun menderita leukimia, aku pun buru-buru kembali ke negara asal dengan kandunganku yang sudah berusia enam bulan untuk menjalani tes kecocokan transplantasi organ.

Pagi ini, kakak menjemputku dengan mobil untuk mengantarku ke rumah sakit guna mengambil hasil tes kecocokan transplantasi organ. Jika tes kecocokan transplantasi organ ini hasilnya cocok, aku akan langsung dirawat di rumah sakit sampai bayiku lahir dan mendonorkan darah tali pusarnya untuk Dodo.

"Rossa, sejak Dodo sakit, aku dan kakak iparmu nggak bisa tidur nyenyak. Dodo itu segalanya bagi kakak iparmu. Kalau kakak iparmu kehilangan Dodo, dia nggak akan sanggup lagi untuk bertahan hidup."

"Kami benar-benar nggak punya pilihan lagi. Bayi dalam perutmu itu sekarang menjadi satu-satunya harapan untuk Dodo."

Melihat wajah lelah kakakku, aku merasakan kepedihan yang mendalam dan buru-buru memeluknya untuk menghiburnya.

"Jangan khawatir. Aku ini bibi kandung Dodo. Tes kecocokan transplantasi organ ini pasti hasilnya cocok."

Kakak menatapku dengan penuh rasa terima kasih. Setelah menemukan tempat yang nyaman untukku, kakak seorang diri pergi mengambil hasil tes kecocokan transplantasi organ itu. Aku duduk di lobi untuk beristirahat. Kemudian, suamiku meneleponku untuk menanyakan kabarku. Kami pun mengobrol santai.

"Hmm, aku dan bayinya baik-baik saja."

"Sayang, aku merindukanmu."

"Kamu harus menemaniku saat bayinya lahir …."

Sebelum aku bisa menyelesaikan kata-kataku, seorang wanita dengan diikuti dua sampai tiga orang wanita langsung mendatangiku dan menjambak rambutku. Rasa sakit seperti tercabik langsung terasa di kulit kepalaku. Agar bayiku tidak terluka, aku hanya bisa mengikuti arah tarikan wanita itu dan melindungi perutku dengan panik.

Wanita itu melemparku ke dalam bilik kamar mandi. Punggungku langsung terbentur dinding. Udara yang dingin dan lembab membuat sekujur tubuhku mati rasa dan perasaan takut mulai menyelimuti hatiku.

Wanita itu terlihat garang. Matanya seperti menyemburkan api saat menatapku.

"Dasar wanita murahan, putraku masih terbaring di ranjang rumah sakit. Kamu pikir kamu itu siapa? Berani-beraninya meminta suamiku menemanimu melahirkan?"

"Dasar wanita jalang, berani-beraninya merayu suamiku. Aku akan memberimu pelajaran."

Merayu apaan? Pria yang mana?

Berhubung sedang hamil, aku tidak menyesuaikan diri setelah kembali ke negara asalku ini. Aku terus berada di hotel dan tidak pernah keluar, kecuali saat melakukan tes kecocokan transplantasi organ ini. Selain itu, aku juga tidak pernah berhubungan dengan pria mana pun.

"Kamu pasti salah orang. Aku nggak mengenalmu."

"Salah orang? Aku melihat suamiku mengantarmu ke rumah sakit dengan mata kepalaku sendiri. Kalian bahkan berani berpelukan di depanku. Kamu sengaja datang ke rumah sakit ini cuma buat pamer, 'kan?" Wanita itu mencibir. "Aku kasih tahu, ya. Aku ini Hera Lingga, istrinya Yogi."

"Nggak ada yang bisa menghancurkan keluargaku!"

Aku terkejut. Yogi itu kakakku. Jika seperti itu, berarti wanita yang bernama Hera di depanku ini adalah kakak iparku.

Tadi, waktu kakakku mengantarku ke sini, kami memang benar-benar terlihat sedikit lebih akrab. Hera pasti tidak sengaja melihatnya. Jadi, ketika kemudian aku menelepon dan didengar oleh Hera, Hera mengira jika aku ini adalah simpanan kakakku dan yang kuajak bicara di telepon itu adalah kakakku. Dengan begitu, terjadilah kesalahpahaman.

Orang-orang di belakang Hera mulai membuat keributan. "Kak Hera, jangan lepaskan wanita murahan ini. Semua simpanan itu pantas mati!"

"Aku bukan simpanan. Aku Rossa Zubir. Aku ini … uhh." Aku mencoba membela diri.

Akan tetapi, sebelum aku bisa menyelesaikan kata-kataku, bagian belakang lututku sudah ditendang dengan keras. Kedua lututku menghantam lantai dengan begitu kerasnya. Kemudian, seseorang menjambak rambutku dan mendorong masuk kepalaku ke dalam toilet.

Aku tersedak sampai mataku memerah. Otakku berdengung. Perasaan takut tercekik datang menghampiriku. Namun, aku tidak berani berontak kuat-kuat.

Semua itu karena aku takut membahayakan bayiku. Darah tali pusar bayi dalam perutku ini adalah satu-satunya harapan Dodo keponakanku.

Akhirnya, mereka menjambak rambutku dan mengangkatku keluar dari air. Air toilet yang dingin dan bercampur dengan bau busuk membuatku merasa darah di tubuhku hampir membeku.

Aku menarik napas panjang-panjang dengan mulutku.

Namun, sebelum akal sehatku pulih, sebuah tamparan mendarat dengan keras di wajahku. Aku ditampar dengan begitu kerasnya hingga telingaku berdengung dan bibirku pecah, hingga aku merasakan darah di mulutku.

Sejak hamil, aku menjadi begitu berhati-hati. Aku takut akan membahayakan bayi yang kudapatkan dengan susah payah ini. Aku gemetar dan memeluk perutku. Namun, detik berikutnya, Hera menarik tanganku, menaruhnya di toilet dan memukulinya dengan kejam, dengan menggunakan tongkat.

"Ah!" Rasa sakit yang luar biasa membuatku tidak bisa menahan diri untuk tidak menjerit kesakitan.

Hera menatapku dengan garang. "Sakit, ya? Memang sakit. Itu supaya kamu ingat apa akibatnya menjadi wanita simpanan!"

Entah dari mana, Hera mengeluarkan pisau cutter dan mencengkeram daguku. "Sebentar lagi, akan ada yang lebih menyakitkan."

Aku menatap lekat-lekat pisau tajam itu dengan kedua mataku dan menggelengkan kepalaku dengan putus asa.

Ketika aku menyebutkan namaku tadi, Hera sama sekali tidak bereaksi. Jelas, dia benar-benar tidak mengenal nama Rossa. Apa yang harus kulakukan?

Hera perlahan mendekat dengan pisau cutter itu. "Simpanan dan anak simpanan, semuanya harus mati!"

Pada saat itu, terdengar ketukan di pintu dan aku mendengar suara kakakku.

"Rossa, apa kamu di dalam?"

"Kak!" Aku mencoba berteriak.

Bab terkait

  • Kakak Iparku Ratu Iblis   Bab 2

    Sebuah tangan menutup mulutku rapat-rapat. Kata "Kak" berubah menjadi isak tertahan di tenggorokanku."Rossa?" Kakakku kembali memanggil. Aku berusaha sekuat tenaga mengeluarkan suara untuk menarik perhatian kakakku. Namun, kami berada di bilik toilet paling ujung. Beberapa orang membungkamku kuat-kuat sehingga suaraku sama sekali tidak terdengar sampai ke luar pintu.Setelah beberapa saat, aku mendengar suara langkah kaki kakakku yang pergi menjauh."Kak Hera, aku juga nggak menyalahkan wanita murahan ini, yang ingin mendekati Pak Yogi. Pak Yogi baru berusia tiga puluh tahun, tapi sudah mampu membuat perusahaannya menjadi peringkat kelima di negara ini. Selain itu, dia juga tampan dan gagah. Pria sehebat Pak Yogi pasti akan didambakan oleh orang lain.""Tapi, Kak Hera nggak usah khawatir. Kalian sudah menikah selama lima tahun. Kamulah satu-satunya yang ada di hati Pak Yogi."Hera mendengus dingin. "Itu sudah pasti."Hera mencengkeram daguku. "Memang benar. Dulu, aku menjebak Yogi aga

  • Kakak Iparku Ratu Iblis   Bab 3

    Sebuah kain lap yang kotor dan bau langsung disumpalkan ke mulutku. Aku menatap Hera dengan bingung.Namun, wajahku malah kembali ditampar. Aku merasa wajahku seperti bergeser dari posisinya karena tamparan ini.Salah seorang teman Hera yang berada di belakang Hera menatapku dengan tatapan mengejek. "Kamu adiknya Pak Yogi? Apa kamu pantas untuk itu? Adiknya Pak Yogi itu istri CEO perusahaan publik. Lihatlah dirimu!"Aku memang tidak memakai perhiasan. Bahkan, tidak ada logo apa pun di pakaianku. Itu semua karena aku sedang hamil.Apakah harus mengenakan merek terkenal di seluruh tubuh untuk menunjukkan siapa dirimu?Hera menatapku dengan tatapan mengejek. "Adik suamiku selama ini tinggal di luar negeri. Aku nggak pernah dengar Yogi mengatakan adiknya akan kembali ke negara ini. Adik apaan kamu?""Kamu nggak akan bilang kalau kamu itu pacar gelap suamiku, 'kan? Dasar wanita kurang ajar!"Tatapan tajam Hera hampir mencabik-cabik diriku.Namun, segera saja, aku tidak lagi peduli pada paka

  • Kakak Iparku Ratu Iblis   Bab 4

    Sampai kesadaranku hampir menghilang, Hera kembali menuangkan seember air sedingin es ke atas kepalaku.Kesadaranku dipaksa untuk kembali.Sekarang, aku pasti terlihat menyedihkan.Pakaian terkoyak, pipi merah dan bengkak, juga perut yang cekung.Namun, Hera berjalan perlahan mendekatiku."Kamu pikir, kamu bisa menyingkirkanku cuma karena kamu sedang hamil?" Hera mengangkat kakinya.Perlahan-lahan, Hera menginjak perut bagian bawahku. Rasa sakit yang hebat yang membuatku menjerit."Ahh!"Hera mendengar suara jeritanku ini. Akan tetapi, bagaikan iblis dari neraka, Hera malah menjadi makin bersemangat dan menatap wajahku yang kesakitan."Kalau begitu, aku akan membuatmu nggak akan pernah bisa hamil lagi!""Mau menikah dengan orang kaya?""Jangan mimpi!" Hera kembali mengerahkan kekuatannya. Dia hampir menginjak rahimku sampai hancur dan merusak tulang panggulku.Aku tidak lagi meronta.Aku bisa merasakan nyawa anakku perlahan-lahan menghilang."Sakit? Ya memang sakit."Hera mencibir, "Du

  • Kakak Iparku Ratu Iblis   Bab 5

    Kakak menganggukkan kepalanya. "Benar. Rossa nggak pernah kembali ke negara ini. Itu sebabnya, aku nggak pernah memperkenalkan kalian. Adikku itu bernama Rossa Zubir. Dialah yang melakukan tes kecocokan transplantasi organ untuk Dodo.""Adik?" Mata Hera membelalak tak percaya. "Rossa itu adikmu? Dia yang melakukan tes kecocokan transplantasi organ untuk Dodo?"Suara Hera menjadi melengking. "Dan hasil tes kecocokan transplantasi organ itu cocok!"Kakak menatap Hera dengan bingung. "Benar sekali. Bukankah aku sudah pernah bilang padamu kalau aku punya adik perempuan?""Tapi, kamu nggak bilang kalau namanya Rossa!" Suara Hera terdengar hampir tak berdaya. "Kamu menikahiku cuma karena Dodo. Kamu nggak pernah memperkenalkanku pada keluargamu. Kenapa? Kenapa kamu nggak bilang kalau namanya Rossa?"Hera memegang laporan itu.Dia meremasnya kuat-kuat hingga jari-jarinya memutih.Kakak mengerutkan kening. "Ada apa? Apa yang terjadi?"Hera menggelengkan kepalanya dengan putus asa. "Sudah berakh

  • Kakak Iparku Ratu Iblis   Bab 6

    "Aku cuma terlalu takut kehilanganmu …." Hera menangis dan menatap kakak."Waktu kamu mengandung Dodo, aku harus bertanggung jawab untukmu. Itu sebabnya, aku menikahimu. Selama bertahun-tahun, aku nggak pernah melakukan apa pun yang mengecewakanmu. Tapi, kamu selalu curiga padaku dan nggak percaya padaku. Bahkan, aku juga nggak peduli dengan semua kebiasaan buruk yang sering kamu lakukan. Tapi, kali ini kamu sudah menyakiti orang yang paling penting bagiku."Hera menangis dan menggelengkan kepalanya. "Sayang, aku nggak bisa kehilangan dirimu. Adikku masih dipenjara. Tanpa bantuanmu, dia nggak akan bisa bertahan hidup. Aku benar-benar menyadari kesalahanku. Aku mencintaimu, Sayang ….""Aku nggak akan menghukummu.""Sayang, aku tahu kamu masih mencintaiku." Hera bergegas maju dan ingin memeluk kakak. Namun, kakak mendorongnya pergi."Kamu salah. Di depan Rossa, kamu bahkan nggak layak disebut barang bekas. Kamu sudah menyakitinya. Aku akan membiarkan Rossa menghukummu sendiri, begitu dia

  • Kakak Iparku Ratu Iblis   Bab 7

    Lalu aku, awalnya aku sudah menjalani kehidupan yang bahagia berkat usahaku sendiri. Namun, sekarang semua sudah dirusak oleh Hera. Bahkan, mungkin aku juga tidak akan pernah bisa punya anak lagi akibat luka yang kualami kali ini ….Aku melambaikan tanganku dengan lembut. Kakak dan suamiku langsung mendekat kepadaku ….…Anggota keluarga Hera makin sering muncul. Ayah Hera yang pecandu alkohol itu menemukan rumah kontrakan tempat Hera bersembunyi. Ayah Hera itu memukuli Hera dan melecehkan Hera. Setiap malam, Hera hidup dalam siksaan. Akhirnya, Hera mengumpulkan keberanian dan menemui kakak.Alih-alih menceraikan Hera, kakak justru memperlakukan Hera dengan lebih baik lagi."Itu karena aku nggak cukup baik padamu, sehingga membuatmu merasa nggak aman. Mulai sekarang, kita akan tetap selalu menjadi suami istri.""Aku sangat mencintai Dodo. Kita harus punya anak lagi," Kakak membelai kepala Hera. "Kamu harus cepat-cepat memulihkan kesehatanmu, agar kita bisa menyambut kehidupan baru.""S

Bab terbaru

  • Kakak Iparku Ratu Iblis   Bab 7

    Lalu aku, awalnya aku sudah menjalani kehidupan yang bahagia berkat usahaku sendiri. Namun, sekarang semua sudah dirusak oleh Hera. Bahkan, mungkin aku juga tidak akan pernah bisa punya anak lagi akibat luka yang kualami kali ini ….Aku melambaikan tanganku dengan lembut. Kakak dan suamiku langsung mendekat kepadaku ….…Anggota keluarga Hera makin sering muncul. Ayah Hera yang pecandu alkohol itu menemukan rumah kontrakan tempat Hera bersembunyi. Ayah Hera itu memukuli Hera dan melecehkan Hera. Setiap malam, Hera hidup dalam siksaan. Akhirnya, Hera mengumpulkan keberanian dan menemui kakak.Alih-alih menceraikan Hera, kakak justru memperlakukan Hera dengan lebih baik lagi."Itu karena aku nggak cukup baik padamu, sehingga membuatmu merasa nggak aman. Mulai sekarang, kita akan tetap selalu menjadi suami istri.""Aku sangat mencintai Dodo. Kita harus punya anak lagi," Kakak membelai kepala Hera. "Kamu harus cepat-cepat memulihkan kesehatanmu, agar kita bisa menyambut kehidupan baru.""S

  • Kakak Iparku Ratu Iblis   Bab 6

    "Aku cuma terlalu takut kehilanganmu …." Hera menangis dan menatap kakak."Waktu kamu mengandung Dodo, aku harus bertanggung jawab untukmu. Itu sebabnya, aku menikahimu. Selama bertahun-tahun, aku nggak pernah melakukan apa pun yang mengecewakanmu. Tapi, kamu selalu curiga padaku dan nggak percaya padaku. Bahkan, aku juga nggak peduli dengan semua kebiasaan buruk yang sering kamu lakukan. Tapi, kali ini kamu sudah menyakiti orang yang paling penting bagiku."Hera menangis dan menggelengkan kepalanya. "Sayang, aku nggak bisa kehilangan dirimu. Adikku masih dipenjara. Tanpa bantuanmu, dia nggak akan bisa bertahan hidup. Aku benar-benar menyadari kesalahanku. Aku mencintaimu, Sayang ….""Aku nggak akan menghukummu.""Sayang, aku tahu kamu masih mencintaiku." Hera bergegas maju dan ingin memeluk kakak. Namun, kakak mendorongnya pergi."Kamu salah. Di depan Rossa, kamu bahkan nggak layak disebut barang bekas. Kamu sudah menyakitinya. Aku akan membiarkan Rossa menghukummu sendiri, begitu dia

  • Kakak Iparku Ratu Iblis   Bab 5

    Kakak menganggukkan kepalanya. "Benar. Rossa nggak pernah kembali ke negara ini. Itu sebabnya, aku nggak pernah memperkenalkan kalian. Adikku itu bernama Rossa Zubir. Dialah yang melakukan tes kecocokan transplantasi organ untuk Dodo.""Adik?" Mata Hera membelalak tak percaya. "Rossa itu adikmu? Dia yang melakukan tes kecocokan transplantasi organ untuk Dodo?"Suara Hera menjadi melengking. "Dan hasil tes kecocokan transplantasi organ itu cocok!"Kakak menatap Hera dengan bingung. "Benar sekali. Bukankah aku sudah pernah bilang padamu kalau aku punya adik perempuan?""Tapi, kamu nggak bilang kalau namanya Rossa!" Suara Hera terdengar hampir tak berdaya. "Kamu menikahiku cuma karena Dodo. Kamu nggak pernah memperkenalkanku pada keluargamu. Kenapa? Kenapa kamu nggak bilang kalau namanya Rossa?"Hera memegang laporan itu.Dia meremasnya kuat-kuat hingga jari-jarinya memutih.Kakak mengerutkan kening. "Ada apa? Apa yang terjadi?"Hera menggelengkan kepalanya dengan putus asa. "Sudah berakh

  • Kakak Iparku Ratu Iblis   Bab 4

    Sampai kesadaranku hampir menghilang, Hera kembali menuangkan seember air sedingin es ke atas kepalaku.Kesadaranku dipaksa untuk kembali.Sekarang, aku pasti terlihat menyedihkan.Pakaian terkoyak, pipi merah dan bengkak, juga perut yang cekung.Namun, Hera berjalan perlahan mendekatiku."Kamu pikir, kamu bisa menyingkirkanku cuma karena kamu sedang hamil?" Hera mengangkat kakinya.Perlahan-lahan, Hera menginjak perut bagian bawahku. Rasa sakit yang hebat yang membuatku menjerit."Ahh!"Hera mendengar suara jeritanku ini. Akan tetapi, bagaikan iblis dari neraka, Hera malah menjadi makin bersemangat dan menatap wajahku yang kesakitan."Kalau begitu, aku akan membuatmu nggak akan pernah bisa hamil lagi!""Mau menikah dengan orang kaya?""Jangan mimpi!" Hera kembali mengerahkan kekuatannya. Dia hampir menginjak rahimku sampai hancur dan merusak tulang panggulku.Aku tidak lagi meronta.Aku bisa merasakan nyawa anakku perlahan-lahan menghilang."Sakit? Ya memang sakit."Hera mencibir, "Du

  • Kakak Iparku Ratu Iblis   Bab 3

    Sebuah kain lap yang kotor dan bau langsung disumpalkan ke mulutku. Aku menatap Hera dengan bingung.Namun, wajahku malah kembali ditampar. Aku merasa wajahku seperti bergeser dari posisinya karena tamparan ini.Salah seorang teman Hera yang berada di belakang Hera menatapku dengan tatapan mengejek. "Kamu adiknya Pak Yogi? Apa kamu pantas untuk itu? Adiknya Pak Yogi itu istri CEO perusahaan publik. Lihatlah dirimu!"Aku memang tidak memakai perhiasan. Bahkan, tidak ada logo apa pun di pakaianku. Itu semua karena aku sedang hamil.Apakah harus mengenakan merek terkenal di seluruh tubuh untuk menunjukkan siapa dirimu?Hera menatapku dengan tatapan mengejek. "Adik suamiku selama ini tinggal di luar negeri. Aku nggak pernah dengar Yogi mengatakan adiknya akan kembali ke negara ini. Adik apaan kamu?""Kamu nggak akan bilang kalau kamu itu pacar gelap suamiku, 'kan? Dasar wanita kurang ajar!"Tatapan tajam Hera hampir mencabik-cabik diriku.Namun, segera saja, aku tidak lagi peduli pada paka

  • Kakak Iparku Ratu Iblis   Bab 2

    Sebuah tangan menutup mulutku rapat-rapat. Kata "Kak" berubah menjadi isak tertahan di tenggorokanku."Rossa?" Kakakku kembali memanggil. Aku berusaha sekuat tenaga mengeluarkan suara untuk menarik perhatian kakakku. Namun, kami berada di bilik toilet paling ujung. Beberapa orang membungkamku kuat-kuat sehingga suaraku sama sekali tidak terdengar sampai ke luar pintu.Setelah beberapa saat, aku mendengar suara langkah kaki kakakku yang pergi menjauh."Kak Hera, aku juga nggak menyalahkan wanita murahan ini, yang ingin mendekati Pak Yogi. Pak Yogi baru berusia tiga puluh tahun, tapi sudah mampu membuat perusahaannya menjadi peringkat kelima di negara ini. Selain itu, dia juga tampan dan gagah. Pria sehebat Pak Yogi pasti akan didambakan oleh orang lain.""Tapi, Kak Hera nggak usah khawatir. Kalian sudah menikah selama lima tahun. Kamulah satu-satunya yang ada di hati Pak Yogi."Hera mendengus dingin. "Itu sudah pasti."Hera mencengkeram daguku. "Memang benar. Dulu, aku menjebak Yogi aga

  • Kakak Iparku Ratu Iblis   Bab 1

    Setelah mengetahui jika Dodo, putra kakakku yang berusia lima tahun menderita leukimia, aku pun buru-buru kembali ke negara asal dengan kandunganku yang sudah berusia enam bulan untuk menjalani tes kecocokan transplantasi organ.Pagi ini, kakak menjemputku dengan mobil untuk mengantarku ke rumah sakit guna mengambil hasil tes kecocokan transplantasi organ. Jika tes kecocokan transplantasi organ ini hasilnya cocok, aku akan langsung dirawat di rumah sakit sampai bayiku lahir dan mendonorkan darah tali pusarnya untuk Dodo."Rossa, sejak Dodo sakit, aku dan kakak iparmu nggak bisa tidur nyenyak. Dodo itu segalanya bagi kakak iparmu. Kalau kakak iparmu kehilangan Dodo, dia nggak akan sanggup lagi untuk bertahan hidup.""Kami benar-benar nggak punya pilihan lagi. Bayi dalam perutmu itu sekarang menjadi satu-satunya harapan untuk Dodo."Melihat wajah lelah kakakku, aku merasakan kepedihan yang mendalam dan buru-buru memeluknya untuk menghiburnya."Jangan khawatir. Aku ini bibi kandung Dodo.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status