Share

Bab 2

Author: Malika Zahra
Saat pandanganku mulai kabur, aku mendengar suara marah yang menggema. "Sialan, nggak tahan lagi, gimana kalau kita cari wanita saja?"

Saat itu, suara pria lain terdengar menjawab, "Hehe, nggak perlu. Kamu lupa ada Bi Karina yang masak untuk kita ....."

"Benar juga, ada Bi Karina. Wanita itu kelihatan montok, pasti luar biasa sekali!"

Setelah berkata demikian, salah satu pria berlari keluar dengan penuh semangat.

Bibi Karina?

Mendengar nama itu, tiba-tiba aku teringat pada seorang wanita paruh baya yang masih memikat. Dia adalah juru masak di proyek konstruksi suamiku dan tinggal di rumah sebelah.

Karina adalah seorang ibu tunggal, anaknya sedang duduk di bangku SMA. Meskipun usianya tidak semuda aku, dia masih memiliki daya tarik tersendiri. Mereka memanggil Karina ke sini sekarang, mungkinkah mereka berniat untuk ....

Memikirkan hal itu, jantungku berdegup kencang.

Benar saja, beberapa menit kemudian, seorang pria datang membawa Karina masuk ke dalam.

"Kenapa kalian dua nyari aku?" Baru saja Karina menanyakan hal ini, langsung terdengar jeritan yang menyusul. Sebab, dia melihat seorang pria yang duduk dengan telanjang.

Baru saja Karina hendak berbalik dan melarikan diri, dia telah dihalangi pria lainnya. Karina merasa agak ketakutan. "Ma ... mau apa kalian?" tanyanya.

"Mau nidurin kamu!"

Bahkan aku saja merasa malu mendengar ucapan seperti itu. Wajah Karina juga tentunya menjadi merah padam. Air matanya juga hampir berlinang.

Namun, dia tetap memberi peringatan dengan suara gemetaran, "Kalian jangan sembarangan. Kalau nggak, aku bakal teriak."

"Bi Karina, teriak saja. Tapi, kalau anak kesayanganmu melihat kondisimu begini, dia bakal mikir gimana? Ibu yang bersusah payah membesarkannya ternyata begitu haus belaian pria."

Pria itu memegang ponsel yang menunjukkan video bahwa Karina sedang telanjang dan memuaskan dirinya dengan mainan orang dewasa. Karina merasa terkejut dan ketakutan. Air matanya telah berderai deras.

"Ka ... kalian sebenarnya mau apa?" tanyanya.

"Berbaring," jawab salah seorang pria sambil melepas sabuk pinggangnya dan menunjuk ke talenan di samping.

Begitu kulihat ... bukankah itu adalah talenan yang tadi kugunakan untuk memotong sayur? Mereka mau melecehkan Karina di atas talenan itu? Liar sekali!

Saat ini, Karina telah menangis tersedu-sedu. Namun, mereka bertiga sama sekali tidak peduli dan malah terus mendesaknya dengan galak.

Karina terpaksa berbaring di papan itu dengan menahan rasa malunya. Detik berikutnya, aku langsung mendengar tawa dari beberapa orang itu. "Lihat, dia nggak pakai apa-apa!"

Aku pun tidak bisa menahan keterkejutanku.

Karina menggigit bibirnya dengan penuh rasa malu dan berkata dengan suara gemetar, "Aku cuma seorang ibu tunggal yang kesepian, tapi aku bukan wanita murahan. Aku nggak sehina itu. Kumohon, jangan perlakukan aku seperti ini."

Salah seorang pria menepuk bokong Karina sambil berkata, "Wanita murahan, kamu masih mau pura-pura? Lihat saja sebasah apa bagian bawahmu ini?"

Mereka merobek pakaian Karina dengan cepat hingga nyaris tidak menutupi tubuhnya. Astaga, apakah ini akan segera dimulai?

Aku ingin sekali keluar dan menyelamatkan Karina, tetapi dengan keadaanku saat ini, aku tidak tahu harus berbuat apa.

Saat aku bingung dan panik, suara desingan mulai terdengar dari arah talenan dapur. Aku melirik ke sana dan pemandangan yang kulihat sungguh tidak terduga. Mereka bertiga mulai beraksi dengan cara yang kasar dan tidak sopan.

Adegan yang begitu menggetarkan itu membuat pikiranku kosong sejenak. Aku bahkan lupa bahwa Karina mengalami semua ini dalam keadaan terpaksa.

Dalam posisi membungkuk, pikiran liar tiba-tiba terlintas di benakku. Bagaimana kalau yang terbaring di sana adalah aku? Jika seorang wanita seusia Karina bisa membuat mereka begitu menginginkannya, bukankah mereka akan tergila-gila padaku jika aku yang ada di sana?

Astaga, Karina menggunakan mulut dan bagian bawahnya untuk memuaskan mereka bertiga. Semua bagian tubuhnya bisa merasakan keperkasaan itu. Ini benar-benar ... seru sekali! Tanpa sadar, aku mengeluarkan suara desahan.

Tiba-tiba, suasana di luar hening sejenak.

"Sepertinya ada orang di dalam lemari!" teriak salah seorang pria dengan kaget.

Gawat! Suaraku terlalu kuat! Kali ini mereka pasti menemukanku!

Kalau mereka menemukan bahwa istri rekan mereka tidak mengenakan pakaian apa pun di dalam lemari, harus bagaimana aku menjelaskannya?

Selain itu, apa mereka akan menggunakanku untuk menggantikan Karina? Apakah aku yang akan diletakkan mereka di talenan itu dan dibuka kakinya, lalu ....

Memikirkan hal ini, kakiku gemetaran hebat. Pada saat ini, aku melihat seorang pria berjalan ke arah lemari tempat aku bersembunyi. Yang lebih menakutkan lagi, aku melihat betapa besarnya ukuran kejantanan pria itu ....

Related chapters

  • Kakak Iparku, Pengagum Rahasiaku   Bab 3

    Langkah kaki pria itu semakin mendekat, membuat napasku kian memburu. Jantungku seperti akan meloncat keluar dari dalam tubuhku. Aku menutup mata, berharap dia tiba-tiba berubah pikiran dan mengabaikanku. Namun, harapanku pupus saat dia membuka pintu lemari dengan keras.Dalam sekejap, rasanya udara di ruangan itu membeku. Tatapan kami bertemu, dan aku bisa melihat keterkejutan di wajah pria itu. Di belakangnya, dua pria lain dan Karina juga menatapku dengan mata terbelalak.Punggungku bersandar di dinding lemari, otot-ototku tegang, dan aku merasa tak tahu harus berbuat apa. Dengan gugup, aku menatap pria di depanku. "Itu ... itu ...."Aku mencoba mengatakan sesuatu, tapi tidak ada satu kata pun yang keluar. Aku hanya bisa menggunakan pakaian di dalam lemari untuk menutupi tubuhku.Suasana menjadi sangat hening, sampai akhirnya dia yang memecah keheningan. "Kamu istri Wandy?" tanyanya dengan nada datar. Aku mengangguk pelan.Dua pria lainnya sudah mulai pulih dari keterkejutan mereka.

  • Kakak Iparku, Pengagum Rahasiaku   Bab 4

    Di saat aku mengira kesucianku akan ternoda, tiba-tiba pintu ruangan itu ditendang hingga terbuka. "Kalian lagi ngapain?"Ternyata, orang yang datang itu adalah seorang pria berjas yang tampak anggun. Ketiga pria itu langsung panik. "Pak Frans!""Pak Frans, mereka yang menggoda kami!"Dengan air mata yang berderai, aku berusaha menggeleng untuk menyangkalnya."Kalian semua dipecat, pergi sana! Kalau berani membantah, aku akan lapor polisi."Ketiga orang itu langsung melarikan diri terbirit-birit. Karina juga berlari keluar sambil menangis tersedu-sedu. Sementara itu, aku masih terpaku di tempat dengan tubuh yang gemetaran.Sampai ketika pria itu datang untuk memelukku, tangannya yang hangat itu menepuk punggungku perlahan. Aku tidak bisa lagi menahan emosiku dan menangis terisak-isak.Saat itu dia berkata dengan lembut, "Jangan nangis lagi, nanti matamu bisa bengkak."Suara penuh perhatian itu memberiku sedikit rasa aman, dan perlahan emosiku mulai mereda. Tak lama kemudian, dia menyod

  • Kakak Iparku, Pengagum Rahasiaku   Bab 5

    Untuk bisa mendekati Frans, aku mulai bekerja sebagai petugas kebersihan di tempat dia sering berolahraga.Seorang wanita biasanya menyukai pria karena rasa kagum—kekaguman pada kekayaan, status, dan kekuasaan mereka. Namun, pria cenderung menyukai wanita karena mereka merasa iba dan ingin melindungi.Meskipun aku cukup cantik, Frans adalah pria muda yang sukses, kaya, dan penuh karisma. Dia pasti sudah terbiasa dikelilingi wanita-wanita cantik. Aku harus menggunakan cara lain untuk menarik perhatiannya.Pertemuan pertama kami di gym terjadi saat aku sedang dipersulit oleh beberapa pengunjung pria.Aku sedang membersihkan lantai dengan teliti, tetapi beberapa pria sengaja masuk ke area yang baru saja kubersihkan untuk berlatih.Ketika tanpa sengaja tongkat pelku menyentuh salah satu dari mereka, mereka langsung mempersulitku.Ketika Frans muncul, aku sudah berada di posisi berlutut di lantai, dengan pakaian yang koyak hingga hanya menyisakan beberapa bagian yang masih menempel di tubuh

  • Kakak Iparku, Pengagum Rahasiaku   Bab 6

    Keesokan harinya, suamiku berkata bahwa aku belum pernah bertemu dengan orang tua kandungnya, jadi dia ingin mengajakku makan bersama mereka.Pagi-pagi, aku sudah berdandan rapi dan memilih pakaian yang terbaik. Suamiku memujiku dengan penuh semangat, "Kamu cantik sekali hari ini."Di meja makan, orang tua suamiku sangat ramah dan hangat kepadaku. Kami menikmati makan malam dengan penuh kebahagiaan, sampai suamiku tiba-tiba berkata, "Ada satu anggota keluarga lagi yang ingin aku perkenalkan padamu.""Ini kakakku. Dia sangat hebat, seorang bos besar, tapi dia agak galak."Ketika kakaknya masuk ke ruangan, aku terdiam kaku. Pria itu bukan orang lain, dia adalah Frans. Frans juga terlihat terkejut. Namun, suamiku, yang polos dan tidak menyadari apa pun, dengan ceria memperkenalkan kami satu sama lain.Mertuaku yang tampaknya menyadari ada sesuatu yang aneh, bertanya, "Kalian sudah saling kenal sebelumnya?"Frans menjawab dengan tenang, "Dia adalah karyawan di perusahaanku."Semua orang te

  • Kakak Iparku, Pengagum Rahasiaku   Bab 7

    Hari itu, mertuaku mengundang kami untuk makan bersama di rumahnya. Dalam keputusasaan dan amarah, aku mengirim pesan penuh emosi kepada pria yang mengancamku.[ Kamu manusia busuk, iblis! Kamu pikir aku lemah? Salah besar. Kalau aku mengakhiri semuanya sekarang, kamu nggak akan bisa mengancamku lagi! ][ Aku akan mati sekarang. Puas, 'kan? Puas melihatku hancur? Kalau aku mati, aku akan jadi arwah yang menghantuimu! ]Namun, hal aneh terjadi. Setiap kali aku mengirim pesan itu, aku mendengar ponsel Frans berbunyi di kamarnya.Aku mencoba mengirim pesan lain dan ponselnya berbunyi lagi. Pesan ketiga pun sama.Tubuhku mulai gemetar. Dengan hati yang berdegup kencang, aku perlahan berjalan ke kamarnya, dengan perasaan tidak nyaman yang semakin membesar. Ketika aku melihat layar ponselnya, aku terkejut luar biasa.Bagaimana mungkin? Pesan-pesan yang baru saja kukirim ke pria itu muncul di layar ponsel Frans. Kepalaku seperti dihantam benda keras. Pikiranku kosong, tubuhku kaku.Pria yang

  • Kakak Iparku, Pengagum Rahasiaku   Bab 8

    "Linda, aku mencintaimu dan kamu juga mencintaiku, bukan? Ayo kita pergi jauh dari sini, ke tempat di mana nggak ada seorang pun yang bisa menemukan kita. Wanita yang kubawa waktu itu bukan siapa-siapa. Dia cuma orang yang kubayar untuk berpura-pura," tambahnya.Aku memotong ucapannya. "Berhenti bicara omong kosong, Frans. Jangan mimpi! Aku nggak pernah mencintaimu.""Aku mencintai suamiku dan aku nggak akan pernah meninggalkannya!" Aku menatapnya tajam. "Kalau bukan karena menjaga perasaan Ibu dan suamiku, aku sudah menyeretmu ke penjara sekarang."Belum selesai aku bicara, dia tiba-tiba mengangkat tubuhku dan melemparkanku ke tempat tidur. Dia menindihku dan menatapku dengan tatapan gila."Kamu bohong," katanya dingin. "Kamu jelas-jelas punya perasaan padaku. Kamu mencintaiku. Kamu milikku. Aku nggak akan membiarkan siapa pun merebutmu dariku!"Dia menunduk dan mulai mencium leherku. Aku meronta-ronta sekuat tenaga, tetapi tidak ada gunanya. Saat itulah suara langkah kaki terdengar d

  • Kakak Iparku, Pengagum Rahasiaku   Bab 1

    Namaku Linda. Aku sudah menikah. Hari ini adalah ulang tahun suamiku, Wandy. Demi memberinya kejutan, aku datang lebih awal ke asrama proyek konstruksinya.Setelah menata makanan di piring, aku berencana mengganti pakaian dengan gaun hitam renda tembus pandang yang sudah kupersiapkan. Gaun ini disebut-sebut sebagai "gaun tempur penakluk pria". Bagi diriku yang biasanya konservatif, ini adalah pertama kalinya aku membeli pakaian seperti itu.Membayangkan bagaimana reaksi Wandy nanti, aku merasa sangat senang. Namun, saat aku baru saja melepas pakaian dan belum sempat mengenakan gaun itu, aku mendengar suara beberapa pria asing berbicara di lorong.Lho, bukannya Wandy bilang selama libur Hari Buruh, proyek ini sedang libur? Kenapa ada orang?Belum sempat aku memahami situasinya, mereka sudah mencoba membuka pintu dengan kunci. Dalam kepanikan, aku hanya bisa bersembunyi di dalam lemari. Baru saja aku masuk, pintu sudah terbuka. Kemudian, aku mendengar suara kegembiraan."Wow, putih bange

Latest chapter

  • Kakak Iparku, Pengagum Rahasiaku   Bab 8

    "Linda, aku mencintaimu dan kamu juga mencintaiku, bukan? Ayo kita pergi jauh dari sini, ke tempat di mana nggak ada seorang pun yang bisa menemukan kita. Wanita yang kubawa waktu itu bukan siapa-siapa. Dia cuma orang yang kubayar untuk berpura-pura," tambahnya.Aku memotong ucapannya. "Berhenti bicara omong kosong, Frans. Jangan mimpi! Aku nggak pernah mencintaimu.""Aku mencintai suamiku dan aku nggak akan pernah meninggalkannya!" Aku menatapnya tajam. "Kalau bukan karena menjaga perasaan Ibu dan suamiku, aku sudah menyeretmu ke penjara sekarang."Belum selesai aku bicara, dia tiba-tiba mengangkat tubuhku dan melemparkanku ke tempat tidur. Dia menindihku dan menatapku dengan tatapan gila."Kamu bohong," katanya dingin. "Kamu jelas-jelas punya perasaan padaku. Kamu mencintaiku. Kamu milikku. Aku nggak akan membiarkan siapa pun merebutmu dariku!"Dia menunduk dan mulai mencium leherku. Aku meronta-ronta sekuat tenaga, tetapi tidak ada gunanya. Saat itulah suara langkah kaki terdengar d

  • Kakak Iparku, Pengagum Rahasiaku   Bab 7

    Hari itu, mertuaku mengundang kami untuk makan bersama di rumahnya. Dalam keputusasaan dan amarah, aku mengirim pesan penuh emosi kepada pria yang mengancamku.[ Kamu manusia busuk, iblis! Kamu pikir aku lemah? Salah besar. Kalau aku mengakhiri semuanya sekarang, kamu nggak akan bisa mengancamku lagi! ][ Aku akan mati sekarang. Puas, 'kan? Puas melihatku hancur? Kalau aku mati, aku akan jadi arwah yang menghantuimu! ]Namun, hal aneh terjadi. Setiap kali aku mengirim pesan itu, aku mendengar ponsel Frans berbunyi di kamarnya.Aku mencoba mengirim pesan lain dan ponselnya berbunyi lagi. Pesan ketiga pun sama.Tubuhku mulai gemetar. Dengan hati yang berdegup kencang, aku perlahan berjalan ke kamarnya, dengan perasaan tidak nyaman yang semakin membesar. Ketika aku melihat layar ponselnya, aku terkejut luar biasa.Bagaimana mungkin? Pesan-pesan yang baru saja kukirim ke pria itu muncul di layar ponsel Frans. Kepalaku seperti dihantam benda keras. Pikiranku kosong, tubuhku kaku.Pria yang

  • Kakak Iparku, Pengagum Rahasiaku   Bab 6

    Keesokan harinya, suamiku berkata bahwa aku belum pernah bertemu dengan orang tua kandungnya, jadi dia ingin mengajakku makan bersama mereka.Pagi-pagi, aku sudah berdandan rapi dan memilih pakaian yang terbaik. Suamiku memujiku dengan penuh semangat, "Kamu cantik sekali hari ini."Di meja makan, orang tua suamiku sangat ramah dan hangat kepadaku. Kami menikmati makan malam dengan penuh kebahagiaan, sampai suamiku tiba-tiba berkata, "Ada satu anggota keluarga lagi yang ingin aku perkenalkan padamu.""Ini kakakku. Dia sangat hebat, seorang bos besar, tapi dia agak galak."Ketika kakaknya masuk ke ruangan, aku terdiam kaku. Pria itu bukan orang lain, dia adalah Frans. Frans juga terlihat terkejut. Namun, suamiku, yang polos dan tidak menyadari apa pun, dengan ceria memperkenalkan kami satu sama lain.Mertuaku yang tampaknya menyadari ada sesuatu yang aneh, bertanya, "Kalian sudah saling kenal sebelumnya?"Frans menjawab dengan tenang, "Dia adalah karyawan di perusahaanku."Semua orang te

  • Kakak Iparku, Pengagum Rahasiaku   Bab 5

    Untuk bisa mendekati Frans, aku mulai bekerja sebagai petugas kebersihan di tempat dia sering berolahraga.Seorang wanita biasanya menyukai pria karena rasa kagum—kekaguman pada kekayaan, status, dan kekuasaan mereka. Namun, pria cenderung menyukai wanita karena mereka merasa iba dan ingin melindungi.Meskipun aku cukup cantik, Frans adalah pria muda yang sukses, kaya, dan penuh karisma. Dia pasti sudah terbiasa dikelilingi wanita-wanita cantik. Aku harus menggunakan cara lain untuk menarik perhatiannya.Pertemuan pertama kami di gym terjadi saat aku sedang dipersulit oleh beberapa pengunjung pria.Aku sedang membersihkan lantai dengan teliti, tetapi beberapa pria sengaja masuk ke area yang baru saja kubersihkan untuk berlatih.Ketika tanpa sengaja tongkat pelku menyentuh salah satu dari mereka, mereka langsung mempersulitku.Ketika Frans muncul, aku sudah berada di posisi berlutut di lantai, dengan pakaian yang koyak hingga hanya menyisakan beberapa bagian yang masih menempel di tubuh

  • Kakak Iparku, Pengagum Rahasiaku   Bab 4

    Di saat aku mengira kesucianku akan ternoda, tiba-tiba pintu ruangan itu ditendang hingga terbuka. "Kalian lagi ngapain?"Ternyata, orang yang datang itu adalah seorang pria berjas yang tampak anggun. Ketiga pria itu langsung panik. "Pak Frans!""Pak Frans, mereka yang menggoda kami!"Dengan air mata yang berderai, aku berusaha menggeleng untuk menyangkalnya."Kalian semua dipecat, pergi sana! Kalau berani membantah, aku akan lapor polisi."Ketiga orang itu langsung melarikan diri terbirit-birit. Karina juga berlari keluar sambil menangis tersedu-sedu. Sementara itu, aku masih terpaku di tempat dengan tubuh yang gemetaran.Sampai ketika pria itu datang untuk memelukku, tangannya yang hangat itu menepuk punggungku perlahan. Aku tidak bisa lagi menahan emosiku dan menangis terisak-isak.Saat itu dia berkata dengan lembut, "Jangan nangis lagi, nanti matamu bisa bengkak."Suara penuh perhatian itu memberiku sedikit rasa aman, dan perlahan emosiku mulai mereda. Tak lama kemudian, dia menyod

  • Kakak Iparku, Pengagum Rahasiaku   Bab 3

    Langkah kaki pria itu semakin mendekat, membuat napasku kian memburu. Jantungku seperti akan meloncat keluar dari dalam tubuhku. Aku menutup mata, berharap dia tiba-tiba berubah pikiran dan mengabaikanku. Namun, harapanku pupus saat dia membuka pintu lemari dengan keras.Dalam sekejap, rasanya udara di ruangan itu membeku. Tatapan kami bertemu, dan aku bisa melihat keterkejutan di wajah pria itu. Di belakangnya, dua pria lain dan Karina juga menatapku dengan mata terbelalak.Punggungku bersandar di dinding lemari, otot-ototku tegang, dan aku merasa tak tahu harus berbuat apa. Dengan gugup, aku menatap pria di depanku. "Itu ... itu ...."Aku mencoba mengatakan sesuatu, tapi tidak ada satu kata pun yang keluar. Aku hanya bisa menggunakan pakaian di dalam lemari untuk menutupi tubuhku.Suasana menjadi sangat hening, sampai akhirnya dia yang memecah keheningan. "Kamu istri Wandy?" tanyanya dengan nada datar. Aku mengangguk pelan.Dua pria lainnya sudah mulai pulih dari keterkejutan mereka.

  • Kakak Iparku, Pengagum Rahasiaku   Bab 2

    Saat pandanganku mulai kabur, aku mendengar suara marah yang menggema. "Sialan, nggak tahan lagi, gimana kalau kita cari wanita saja?"Saat itu, suara pria lain terdengar menjawab, "Hehe, nggak perlu. Kamu lupa ada Bi Karina yang masak untuk kita .....""Benar juga, ada Bi Karina. Wanita itu kelihatan montok, pasti luar biasa sekali!"Setelah berkata demikian, salah satu pria berlari keluar dengan penuh semangat.Bibi Karina?Mendengar nama itu, tiba-tiba aku teringat pada seorang wanita paruh baya yang masih memikat. Dia adalah juru masak di proyek konstruksi suamiku dan tinggal di rumah sebelah.Karina adalah seorang ibu tunggal, anaknya sedang duduk di bangku SMA. Meskipun usianya tidak semuda aku, dia masih memiliki daya tarik tersendiri. Mereka memanggil Karina ke sini sekarang, mungkinkah mereka berniat untuk ....Memikirkan hal itu, jantungku berdegup kencang.Benar saja, beberapa menit kemudian, seorang pria datang membawa Karina masuk ke dalam."Kenapa kalian dua nyari aku?" B

  • Kakak Iparku, Pengagum Rahasiaku   Bab 1

    Namaku Linda. Aku sudah menikah. Hari ini adalah ulang tahun suamiku, Wandy. Demi memberinya kejutan, aku datang lebih awal ke asrama proyek konstruksinya.Setelah menata makanan di piring, aku berencana mengganti pakaian dengan gaun hitam renda tembus pandang yang sudah kupersiapkan. Gaun ini disebut-sebut sebagai "gaun tempur penakluk pria". Bagi diriku yang biasanya konservatif, ini adalah pertama kalinya aku membeli pakaian seperti itu.Membayangkan bagaimana reaksi Wandy nanti, aku merasa sangat senang. Namun, saat aku baru saja melepas pakaian dan belum sempat mengenakan gaun itu, aku mendengar suara beberapa pria asing berbicara di lorong.Lho, bukannya Wandy bilang selama libur Hari Buruh, proyek ini sedang libur? Kenapa ada orang?Belum sempat aku memahami situasinya, mereka sudah mencoba membuka pintu dengan kunci. Dalam kepanikan, aku hanya bisa bersembunyi di dalam lemari. Baru saja aku masuk, pintu sudah terbuka. Kemudian, aku mendengar suara kegembiraan."Wow, putih bange

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status