Share

Menemui Emilio

“Sudah lebih baik?” tanya Aruna saat bersama Ansel di kamar.

Ansel menganggukkan kepala, lantas berbaring di ranjang.

Aruna ikut berbaring miring agar bisa menatap wajah suaminya.

“Besok aku akan menemui pria itu, aku tidak bisa membiarkannya terus membayangi kehidupan kita dan Emi,” ujar Ansel.

Ansel merenung setelah bicara dengan Emily. Dia tidak ingin putrinya itu menjadi tempat meluapkan amarah karena emosi ke Emilio. Dia tak ingin sampai menyakiti hati putrinya itu.

“Aku temani,” ucap Aruna.

“Tidak usah. Aku ingin bicara berdua dengannya sebagai pria,” tolak Ansel karena tak ingin Aruna terlibat.

“Tapi, Ans. Aku takut kamu melakukan hal-hal di luar batas. Jika emosimu meluap, siapa yang akan menahanmu?” tanya Aruna cemas.

“Aku pergi bersama Rio, jadi kamu jangan cemas. Ada Rio yang bisa mengingatkanku untuk tetap menjaga batasan,” jawab Ansel menjelaskan agar Aruna tak ikut.

“Apa kamu yakin?” tanya Aruna masih tak percaya.

“Percayalah kepadaku,” balas Ansel meyakinkan.

Aruna mena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
wardah
si gila Grace jangan " nyulik emi...
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Duh jangan2 si kutu kupret bawa EMI pergi ,tuh orang gila tenan deh Dengar Emilio pret .....kamu ga berhak atas EMI dulu kamu pingin dia mati ,sekarang enak aja mau ambil EMI dasar kutu kupret
goodnovel comment avatar
Voni Oktavia93
wahhh ans n Emilio sama² dapat tlp yang mengejutkan jangan bilang tlp itu soal emi ya bisa ngamuk nih nanti anse
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status