Melihat itu, mereka semua berinisiatif untuk mengantarkan ke kota terdekat tapi dengan perjanjian kalau mereka hanya mengantar di depan gerbang saja. Tian Sen tidak masalah dengan hal tersebut dan bersama sang kapten mereka setuju memisah dua kereta untuk pergi dengan para bandit tersebut. Tian Sen tidak ikut dengan kereta yang mengawal ke arah tempat dimana para bandit bilang akan sampai lebih cepat. Saat mereka pergi, Tian Sen tersenyum senang karena ia percaya kalau para bandit tidak akan berbohong dengan mereka. Lalu Tian Sen bergerak dengan sisa sepuluh pengawal kereta dengan sang kapten menuju jalan utama. Meski pun mungkin berbahaya mereka harus mengikuti jalur utama sebab kereta dari pedagang lebih besar dan tidak dapat di bawa ke jalan yang dikatakan oleh para bandit itu. “Mari berangkat!” Ucap kapten pengawal kepada Tian Sen. Mereka sekarang harus siap dengan segala resiko yang ada, jika benar orang-orang itu ada disana maka mereka akan jadi sasaran empuk dengan jumlah sedi
“Kenapa? Kenapa kalian membunuh kami?” Tanya seorang wanita paruh baya yang tergeletak dengan memeluk kedua anaknya. Dia sadar setelah serangan orang-orang itu ke kereta mereka, bahkan orang-orang di dalam kereta di bunuh tanpa ampun. Mereka juga tidak tahu alasan kenapa mereka di bunuh, terlebih anak-anaknya juga menderita penyiksaan yang cukup mengiris hati banyak orang tapi masih tetap di bunuh oleh makhluk menjijikan tersebut.“Kamu tidak salah, tapi mereka bersalah karena telah mempermainkan kami!” Ucap pria berjubah hitam menatap ke arah wanita yang sekarat itu.“Lalu kenapa…?” Wanita itu sekali lagi bertanya dengan suara serak dan hati yang sakit. Dia bisa melihat sesuatu di pinggang orang-orang berjubah hitam itu, simbol yang menjadi kebenaran bagi kerajaan ini, simbol kebanggaan kerajaan ini tapi kenapa? Kenapa bukan melindungi malah simbol itu sendiri yang membunuh mereka? “Kapten, semua sudah beres dan kita seharusnya sudah mendapatkan apa yang kita mau. Mari kembali!” Uca
Rasa sakit di malam itu benar-benar muncul di malam lain, dimana hujan dan juga badai sama munculnya disana. Tidak hanya gagal tapi dia sendiri yang membuat mereka terlibat dalam kekacauan sekarang, andai saja saat itu dia tidak mencoba memisahkan mereka mungkin saja Tian Sen bisa menyelamatkan beberapa orang tapi sekarang tidak satupun. Mereka benar-benar mati semua tanpa ada yang tersisa, kematian menyedihkan mereka semua membuat Tian Sen memiliki ekspresi kosong. Posisinya yang berlutut di depan mayat seorang ibu memeluk dua anak itu benar-benar sangat menyedihkan.“Kakak, apa kamu ingin jadi petualang?”“Kakak, aku ingin permen lagi!” “Ahahaha, aku muda dulu seorang pria tampan! Jangan remehkan aku nak, masa mudaku lebih indah daripada apa yang kau bayangkan, hahahahahaha!”Berbagai ingatan mengenai pembicaraannya dengan kakek serta orang-orang di dalam kereta muncul di kepala Tian Sen. Mereka masih tertawa bersama dan masih makan bersama kemarin tapi sekarang orang-orang itu ber
“Hei, tampaknya kita gagal!” Ucap pedagang yang telah sampai di kota tapi mereka benar-benar gagal dalam rencana yang telah mereka buat sendiri. Pedagang lain juga mengangguk, mereka benar-benar gagal tapi tidak masalah karena mereka telah membicarakan itu kepada orang yang menginginkan benda tersebut. Lalu, mereka juga telah mendapatkan semua yang dibutuhkan untuk perdagangan mereka, bisa di bilang hanya gagal satu kali tidak akan menghentikan uang datang kepada mereka. Tentu saja mereka juga tidak peduli dengan kematian dari orang-orang yang berada di kereta, di mata mereka nyawa orang-orang itu hanyalah hal kecil dibandingkan uang mereka. “Kali ini kita berhasil menggunakan sedikit cara licik untuk lolos, tapi setelah ini akan sulit untuk kita lolos. Beruntung saja benda yang ada di dalam kereta telah aku salin sehingga orang itu puas meski hanya salinan saja!” Ucap yang lain merasa kalau rencananya telah berhasil dan kalau dia tidak bertindak mungkin saja mereka tidak hanya tidak
“Kamu! Apa yang ingin kamu lakukan disini?” Teriak pria gemuk itu tidak menyangka kalau Tian Sen akan seberani itu datang kepadanya. Dia tahu Tian Sen dan juga sejak mereka berangkat di paginya Tian Sen tidak pernah terlihat lagi. Mereka berpikir kalau pemuda itu pergi meninggalkan mereka tapi beberapa pedagang merasa kalau ada kemungkinan Tian Sen pergi ke dalam hutan dan tersesat disana. Karena mereka mendesak untuk ke kota, para pengawal terpaksa meninggalkan Tian Sen disana saat itu. “Aku? Yang aku lakukan kamu tanyakan? Tentu saja untuk membunuhmu bajingan sialan! Karena kamu, mereka semua mati karena kamu orang yang tidak bersalah dan tidak tahu apa-apa jadi korbannya. Karena pemerintah tidak dapat menghukum kalian, biarkan pedangku yang berbicara!” Ucap Tian Sen dengan nada dingin kepada pedagang gemuk itu. Melihat Tian Sen yang serius pria gemuk ketakutan tapi tubuhnya tidak bisa bergerak, selain karena wanita di atasnya juga karena miliknya masih berada di dalam wanita terse
“Kapten, masalah ini cukup besar! Kematian para pedagang membuat pertanyaan di atasan. Setiap dari wanita yang melayani mereka, tidak ada yang sadar kalau mereka mati!” Ucap prajurit yang tampak kebingungan bagaimana cara pelaku bergerak. Mereka sudah melihat ke atas atap tapi tidak ada bekas atap yang terbuka lalu kematian satu bisa dipastikan pembunuh masuk ke dalam kamar tapi yang lain, mereka mati karena racun yang mereka sendiri tidak tahu asalnya. Tidak ada benda atau jarum yang ada di tempat kejadian membuat mereka tidak bisa menemukan bukti bagaimana pelaku beraksi. “Ini akan sulit! Orang-orang yang mati adalah pedagang besar di kota ini, jika kita tidak bisa menemukan bukti kematian mereka. Atasan juga akan mempertanyakan kinerja kita!” Dia juga khawatir dengan masalah yang akan menimpanya karena tidak menemukan alasan kematian orang-orang tersebut. Meski sebenarnya dia sendiri senang dengan kematian pedagang yang selalu menaikan harga kepada rakyat di kota ini setiap meliha
“Tidak masalah, aku juga harus membantu kalian sebagai pelanggan yang terpuaskan!” Sahut Tian Sen dengan senyuman lembut dan santai menatap ke arah para wanita-wanita di lantai satu. Melihat Tian Sen yang tampak tidak berbahaya, semua wanita sangat senang dengan tingkah yang jujur mereka berterima kasih pada Tian Sen. “Jika kalian berterima kasih padaku, bisakah buatkan aku makan untuk satu hari ini? Besok kalian sudah membuka toko jadi setidaknya berikan aku kenyamanan sambil kalian membersihkan lantai atas!” Ucap Tian Sen sambil tersenyum menantikan makanan yang ingin ia makan di hari itu karena memang lapar. “Oh, tentu Tian muda. Hari ini kami semua hanya akan melayani anda!” Ucap pemilik rumah bordil dengan senang. Dia tidak merasa rugi dengan apa yang dilakukan Tian Sen malah senang karena berkat Tian Sen, tempatnya besok bisa buka setelah menyelesaikan kesalahpahaman tersebut. Hari itu, Tian Sen benar-benar dilayani oleh mereka dengan sangat baik bahkan tidak ada satupun yang
“Tidak ada bukti kepada pria itu? Tunggu, apa kalian sudah menyelidikinya?” Tanya pria itu keheranan, Bukan Tian Sen yang melakukan semua itu? Lalu untuk apa pria tersebut datang ke kota ini? Dan meski mereka dapat informasi kalau Tian Sen menghilang saat malam kedua, mereka tetap tidak menemukan ada jejak kalau memang Tian Sen adalah membunuhnya. Bahkan hampir semua pihak yang turun tangan menghadapi masalah tersebut tapi pada akhirnya semua gagal karena mereka sangat yakin kalau pemuda itu tidak melakukan apapun. Dan lagi dengan simbol yang ada di tangannya, dia sendiri sebagai kapten penyidik mana mungkin berani menuduh Tian Sen. Tentu dia tidak memberitahu kepada orang ini soal tanda pengenal milik Tian Sen, karena dia tahu kalau kedatangan pemuda itu ke kota bukan hanya karena masalah sepele saja. “Tuan, aku benar-benar tidak lagi bisa membantumu. Tapi sebagai orang yang selalu membantumu, aku akan mengatakan satu nasehat yang mungkin sedikit membuatmu marah. Jangan membuat masa
Semua yang terjadi pada Tian Sen terasa sangat nyata, bahkan sampai TIan Sen merasakan kelelahan luar biasa pada tubuhnya. Ia sudah menghitung sudah berjalan lebih dari sepuluh hari semenjak memasuki ujian, kali ini tubuhnya sudah sangat lelah dan pandangannya juga agak buram karena dipenuhi oleh keringat yang keluar dari seluruh kulitnya. Matanya memandang ke langit yang benar-benar sangat panas itu, setahunya tidak mungkin monumen petir akan sekering ini. Saat memasuki wilayah petir saja suasana disana sangat menakutkan bagi manusia hidup dan petir selalu muncul di dalam wilayah petir sehingga namanya cocok dengan wilayah tersebut. Ini tidak, ia tidak melihat sesuatu yang berkaitan dengan monumen petir membuatnya semakin curiga ada sesuatu yang salah dengan area sekitarnya. “Jika memang ini adalah monumen petir, seharusnya tidak seperti ini. Ada sesuatu yang salah disini, tapi apa itu?” Tanya Tian Sen dengan rasa penasaran kuat. Tian Sen tidak bisa menghubungi gurunya, tidak bisa
Tian Sen yang masuk ke dalam wilayah padang pasir terdiam tidak tahu harus melakukan apa, namanya monumen petir tapi entah kenapa di dalamnya tidak seperti monumen petir yang dibayangkan oleh Tian Sen saat ini. Pada saat bersamaan, Tian Sen merasa keanehan di sekitarnya dimana energi yang ada di dalam tubuh keluar begitu saja dari tubuhnya dengan sendiri. “Jika aku terus bergerak, mungkin energi ku akan habis tapi jika tidak bergerak aku tidak tahu dimana posisiku sekarang!” Ucapnya agak sakit kepala apakah harus bergerak dengan membuang tenaga atau diam disana menunggu segalanya datang.Hanya saja sebelum menunggu ada yang datang, Badai melanda tempat itu membuat Tian Sen harus bergerak jika masih ingin bertahan keluar dari padang pasir. Saat Tian Sen mulai bergerak, saat itulah hawa panas menyelimuti tubuhnya yang bahkan tubuh api saja tidak dapat menahannya seolah ia sekarang hanyalah manusia biasa yang sedang berjalan di atas padang pasir. Semakin mencoba Tian Sen bergerak, semak
“Iya, anak ini membuatku cemas saja!” Tu Si juga ikut bicara setelah pemimpin puncak langit dan Zao We terlihat tersenyum memandang ke arah langit. Mereka bisa merasakan aura yang sangat cepat terbang ke arah mereka dan saat sosok itu muncul, gelombang kejut yang kuat membuat semua murid langsung terkejut dan tanpa mereka sadari menoleh melihat ke langit bersamaan. Di langit, Tian Sen dengan pakaian biru dan bola mata biru muncul di hadapan mereka, mereka awalnya sedikit terkejut melihat wajah tampan Tian Sen serta rambut Tian Sen yang berwarna biru sama dengan bola matanya yang berapi-api. Saat Ying Liangyi melihat sosok muda itu muncul, hatinya yang sudah lama merasa cemas akhirnya bisa bernafas lega kembali. Tapi entah kenapa dia merasa kalau ada aura yang membuat hatinya terpesona dengan melihat wajah Tian Sen. “Ha? Kenapa pria ini membuatku merasa terpesona padanya? Tidak, bahkan kakak juga…” tiba-tiba saat dia menoleh ke arah Ying Jiali, dia sadar kalau sang kakak juga hampir t
Di dalam telur biru, Tian Sen yang sudah lama tertidur membuka matanya dan saat Tian Sen membuka mata seluruh area yang tadi terbakar seperti sebuah danau sekarang berubah menjadi lebih tinggi lagi. Itu seolah seluruh area yang ada disana benar-benar adalah dunia api, api biru yang membakar segala benda di dunia. Tian Sen bermata biru, merasakan kembali tubuhnya dan dengan satu hentakan cangkang telur itu langsung retak secara cepat. Pada saat retakan mulai menyebar, Tian Sen menghentikan sekali lagi telur itu menciptakan gelombang dan gempa di puncak Devouring. Penatua Qin yang ada di paviliun bintang tersenyum melihat ke arah formasi besar. Gerakan yang sudah lama dia tunggu akhirnya datang, dengan satu langkah saja Dia sudah muncul di depan formasi besar yang mengurung Tian Sen selama dua bulan. Pada saat itu, penatua Qin dapat melihat sosok pemuda yang benar-benar sudah keluar dari cangkangnya berdiri mematung. Mata birunya seolah sedang membakar semuanya bahkan penatua Qin yang l
Waktu terus berlalu dan Tian Sen sudah berada di dalam telur biru selama sebulan, lalu selama sebulan itulah sekte Shenlin sudah bersiap untuk menyambut acara besar yang diadakan setiap sekali dalam satu tahun. Sebuah acara besar dari puncak Devouring yang bukan hanya untuk puncak itu sendiri, tapi masa depan sekte Shenlin secara menyeluruh. “Hei, bukankah ini sudah lebih sebulan? Dan kalau aku tidak salah, tidak lama lagi monumen petir muncul bukan?” Beberapa murid yang sadar kalau Tian Sen belum keluar dari pengasingannya, agak cemas tidak bisa melihat Tian Sen melatih teknik terkuat dari puncak devouring. Mereka berharap dapat melihat sosok itu muncul tapi tampaknya itu akan sulit apalagi mereka mendengar sendiri kalau Tian Sen dalam keadaan yang sulit untuk sadar sepenuhnya.Di paviliun bintang, sosok Penatua Qin terus memandang ke arah dimana segel besar telah di bangun sehingga tidak ada satupun orang yang dapat melihat apa di dalam sana. Mereka hanya dapat melihat kalau formas
Dari peringatan yang diberikan penatua Qin pada mereka, semua murid bisa tahu kalau sosok pemuda yang menjadi pahlawan bagi sekte sekarang dalam kondisi kritis untuk menaikan kekuatannya. Jadi semua murid tanpa ragu tidak mendekati area terlarang yang dibatasi langsung oleh penatua Qin. Bahkan petinggi lain tidak berani mendekat, lalu kenapa mereka harus mendekat? Bukankah itu sama saja dengan mereka mencari mati? Dan setelah pembatas itu, lima hari berlalu di sekte Shenlin. Pada saat yang bersamaan, semua petinggi datang ke aula setelah dipanggil langsung oleh master sekte. Saat mereka sampai di aula, ekspresi terkejut muncul di wajah mereka karena ada sosok yang duduk di samping master sekte. Sosok yang sudah sekian lama tidak pernah datang ke pertemuan sekte tapi sekarang dia datang, jadi pertanda apa ini?“Kalian semua sudah melihat selama lima hari ini anak itu belum keluar dari cangkangnya. Jadi aku akan memberitahu kalian untuk mengaktifkan formasi besar menutupi fenomena itu!”
Tian Sen tidak menyangka kalau cincin ruangnya akan mengeluarkan Pill darah Phoenix tingkat kedelapan Untuk menyembuhkan dirinya. Tentu ini akan membuat identitasnya sebagai seseorang yang bergaris darah Phoenix ketahuan. Phoenix di depan Tian Sen menyebutkan itu tidak masalah, karena dimana ia berada adalah rumah keduanya dan mereka tidak akan mempermasalahkan mengenai asal usul Tian Sen. Menatap Phoenix di depannya, sekarang ia paham meski lukanya akan parah tapi karena punya garis Phoenix yang dapat bangkit dari api. Ia juga akan sulit matj dengan mudah meski telah kehilangan tubuhnya, selama darah Phoenix masih melekat dalam tubuh Tian Sen yakin bisa tetap bangun kembali.“Perubahan sempurnamu? Tidak, maksud kamu adalah aku itu kamu dan kamu itu aku? Menyatukan diri kita, apa itu sulit?” Phoenix menjelaskan melalui telepati hal yang harus diketahui oleh Tian Sen mengenai diri masing-masing, dia adalah jati diri Tian Sen yang belum sempurna. Tentu karena kekuatan Tian Sen belum di
“Baiklah kalau begitu tampaknya aku tidak perlu ada disini. Aku akan kembali ke lembah obat saja, masih banyak hal yang harus aku kerjakan!” Pemimpin Yao tidak ingin tinggal lagi, sekarang tidak ada yang perlu dilakukan olehnya karena Tian Sen akan bangu cepat atau lambat. Setelah semua yang ditelan Tian Sen adalah Pill kehidupan kedua, Pill yang memiliki garis darah Phoenix. Serta Pill yang sangat berfungsi bagi Phoenix agar dapat terlahir kembali. Meski dia tidak tahu darimana Tian Sen mendapatkan Pill itu, dia sudah yakin seratus persen tidak akan ada masalah lagi terjadi pada Tian Sen ke depannya. Tapi bagaimana hasil dari pemulihan tentu tergantung perkembangan Tian Sen nanti setelah keluar dari cangkangnya. “Baiklah, terima kasih saudara Yao. Dan jangan lupa, mampir dulu ke paviliun bintang. Kalau saudara Yao tidak mampir, mungkin kakak Qin yang akan mampir ke tempatmu!” Ekspresi pemimpin lembah obat langsung berubah saat mendengar kata-kata dari Zao We. Jelas itu adalah dua h
“Bagaimana? Apa mungkin untuk menyembuhkan anak ini?” Tanya pemimpin puncak bumi yang agak tidak sabar mencari tahu situasi Tian Sen.“Bajingan diamlah! Aku sedang fokus sekarang,” pemimpin lembah obat berkeringat dingin karena memeriksa tubuh Tian Sen. Dia benar-benar tidak melihat hal-hal yang salah di tubuh pemuda ini, jelas luka di tubuh pemuda ini tidak akan dapat membuatnya bertahan hidup.“Sialan, bagaimana belati kejam ini ada di tangan mereka? Dan juga anak ini bagaimana bisa masih hidup?” Tanya pemimpin lembah obat dengan ekspresi marah karena tidak tahu harus melakukan apa pada Tian Sen yang dalam posisi koma. Dia sudah berusaha menemukan sesuatu yang mungkin bisa membantunya untuk menyembuhkan Tian Sen tapi pada kenyataan, tidak ada satupun hal yang dapat dilihat sebagai objek mempertahankan kehidupan Tian Sen.“Apa maksudmu? Jadi maksudmu seharusnya dia sudah mati begitu?” tanya Zao We dengan ekspresi marah menatap pemimpin lembah obat.“Iya! Luka di tubuhnya, serta Vital