“Bajingan ini….” Raja kecil kecuali tampak memahami apa tujuan Tian Sen dan matanya benar-benar menatap Tian Sen dengan penuh kebencian yang tiada akhir. Melihat mata yang menatapnya dengan penuh kebencian, Tian Sen tidak peduli dengan mereka semua. Ini adalah awal dari mereka dan juga akhir mereka karena berani bermain dengan keras bersamanya. Sekte kecil yang berada di bawah sekte abadi berani menyinggung sekte Shenlin, sesuatu hal yang lucu bagi Tian Sen. Saat itu, mata Tian Sen sudah tertuju pada Dua raja kecil yang berdiri di depan pintu masuk makam gelap dengan sikap berkuasa. Tian Sen melangkah, berdiri di barisan depan dari yang lainnya, membuat Tian Sen menjadi di pandang oleh semua generasi muda disana. Matanya yang sangat tenang meski berhadapan dengan beberapa ahli tingkat tinggi golden core, menunjukan dirinya sebagai murid elit dari sekte Shenlin. “Kalian, pergilah dari hadapanku dalam hitungan kelima. Jika tidak, tinggallah disini selamanya!” Ucap Tian Sen dengan nada
BOOOOOMMM…Dua benturan keras dengan aura yang merusak menyebabkan mata semua orang sulit melihat. Dua sosok yang tadi saling adu pukulan juga terbawa mundur akibat gelombang kejut benturan mereka sendiri. Saat keduanya mundur, semua orang bisa melihat pakaian keduanya sedikit kacau, rambut raja kecil kedua juga tampak berantakan dan nafasnya sedikit terengah-engah. Ini benar-benar prestasi luar biasa untuk Tian Sen dapat membuat raja kecil mundur bahkan We Zukin sedikit bergetar melihat kekuatan yang di tampilkan Tian Sen. Dulu dia sendiri harus kabur saat berhadapan dengan raja kecil kedua tapi di depan Tian Sen, raja kecil juga tidak dapat melakukan apapun pada Tian Sen. Ini menjelaskan kalau Tian Sen sudah lebih kuat daripada dirinya yang dulu saat bertarung dengannya.“Dia bertambah kuat lagi!” Kata Ying Jiali menggelengkan kepala tidak berdaya dengan juniornya yang satu ini. Sejak awal masuk, tidak hanya membuat mereka sangat terkejut bahkan Tian Sen mengejar mereka semua murid
TIan Sen tidak mengatakan apapun lagi, memaksa seekor rusa yang terpojok hanya akan menimbulkan masalah baginya dan sekarang mereka masih membutuhkan kelompok sekte abadi untuk masuk ke makam. Jika memang mereka bisa membukanya maka semua orang tidak akan membiarkan Tian Sen menyentuh mereka juga, mungkin beberapa di antara mereka akan menyerangnya secara bersamaan. Bagaimanapun, makam gelap adalah sesuatu yang sangat diimpikan oleh mereka semua dan tentu Tian Sen juga penasaran dengan makam gelap tersebut.Raja pertama dan kedua langsung berdiri di depan pintu makam, pada saat itu mata Tian Sen sedikit mengerut melihat apa yang akan dilakukan oleh kedua orang tersebut. Tapi setelah melihat lebih lama lagi, Tian Sen paham apa yang sedang mereka rencanakan untuk membuka pintu makam. Menggunakan darah mereka lalu membentuk segel yang Tian Sen tidak kenal, sekte abadi benar-benar dapat membuka makam dengan kekuatan mereka sendiri. Tapi masalahnya apa benar ini sebuah makam? Tian Sen meli
Ying Liangyi mendengar ucapan Tian Sen hanya membalas dengan memalingkan wajah ke arah lain. Lalu berdiri di samping Ying Jiali, jelas gadis muda itu sedikit cemburu tapi alasan Tian Sen masih terbilang normal baginya sehingga tidak punya alasan untuk marah pada Tian Sen. Setelah semua benar-benar siap Ying Jiali segera membawa masuk semua orang yang sesuai dengan kriteria Tian sen sebelumnya, karena memang sangat berbahaya jika mereka bertindak sembrono. Pada saat mereka masuk pun, golden core tingkat menengah masih merasa pusing karena guncangan dari ruang hampa di sekitar mereka. “Benar kata saudara Senior Tian, kalau yang lain masuk tadi entah apa yang terjadi pada mereka!” Ucap Salah satu murid sekte yang melihat sendiri dan merasakan betapa bahayanya portal masuk ke dalam makam. Tidak hanya berbahaya, mereka saja masih belum sampai memasuki makam tapi sudah merasakan aura buruk dari dalamnya.“Ini, aura yang sama!” Ucap Tian Sen tanpa sadar mengingat aura sama dengan yang dulu
“Ha? Kamu bi bicara? Tidak, apa kamu nona Ju yang asli?” Tanya Tian Sen terkejut mendengar suara dari Ju Jingyi. Sejak awal manusia yang muncul tidak pernah bicara padanya tapi kali ini Ju Jingyi malah bicara dan bahkan menggunakan teknik yang sangat jauh berbeda dari orang-orang yang sebelumnya muncul.Ju Jingyi mengangguk tapi matanya masih menatap Tian sen dengan kesal karena di serang begitu saja saat dia baru saja datang ke tempat ini. Tian Sen langsung memerah karena malu, siapa sangka kalau dirinya akan benar-benar salah mengira kalau Ju Jingyi adalah musuh. Dengan tulus Tian Sen meminta maaf lalu menjelaskan sedikit mengenai dirinya yang terjebak di dalam ilusi. Dimana semua orang yang dikenal muncul dan melawannya tanpa takut mati atau pun punya perasaan padanya. Jadi karena Tian Sen sudah lelah membuatnya mengira saat Ju Jingyi muncul adalah ilusi lain yang harus dihadapinya.“Tuan muda Tian, tampaknya dari yang terakhir kita bertemu, kamu sudah jauh lebih kuat. Tapi kenapa
Saat kata-kata itu terdengar, Tian Sen tersenyum dingin kepada sekte abadi ini yang ternyata memang punya tujuan lain dalam memasuki makam ini. Jelas mereka sudah tahu segala hal yang ada di dalam makam dan tidak memberitahu semua orang kalau di tempat ini tidak ada apa-apa yang dapat diambil kecuali benda tersebut. Tian Sen memandang ke arah Ju Jingyi dan matanya sekarang menjadi lebih tenang daripada biasanya. Tidak ada lagi yang perlu dilakukan karena Tian Sen sudah punya cara untuk menggagalkan rencana sekte abadi tersebut.“Apa yang akan kamu lakukan?” Ju Jungyi terkejut saat melihat Tian Sen mengeluarkan tombaknya secara tiba-tiba di depan matanya.“TIdak ada, hanya ingin menyapa teman lama saja!” Dengan jawaban itu, Ju Jingyi langsung terdiam karena tidak mengerti dari mananya Tian Sen ingin menyapa temannya? Membawa tombak? Dari pandangan Ju Jingyi dia tahu pemuda ini ingin melakukan sesuatu dengan sekte abadi yang tampak sedang melakukan sesuatu di depan mereka.SWUSHHHHH“He
“Hahaha, ayo lakukan sekarang..” Sebelum Tian sen selesai, Ju Jingyi sudah berhasil kabur menjauh dari dirinya. Tapi itu tidak menghentikan Tian Sen untuk terus membuat Raja pertama marah karenanya. Hanya saja meski mencoba raja pertama tetap tidak beranjak dari tempatnya duduk sehingga Tian Sen tidak lagi dapat membuat raja pertama beranjak pergi.“Apa yang kamu lakukan?” Tanya Ju Jingyi menatap Tian Sen dengan sangar marah, meskipun Tian Sen adalah murid sekte Shenlin tapi dia juga murid sekte istana suci jadi dia tidak akan takut pada Tian Sen.“Aku hanya ingin membuat pria itu menghentikan apa yang dia lakukan! Tapi tidak aku sangka kesabarannya sangat kuat!” Kata Tian Sen dengan serius tanpa sedikitpun ada rasa malu atau pun bersalah di wajahnya. Melihat Tian Sen yang tidak memiliki masalah dengan yang dilakukan oleh nya pada Ju Jingyi, membuat si gadis kesal tapi sebelum itu dia merasakan banyak aura yang tiba-tiba muncul di sekitarnya. Satu persatu keluar dari ilusi dengan ala
“Aku hanya ingin menolongmu!” Tegasnya tapi Tian Sen menegaskan kalau dia harus pergi juga. Karena Tian Sen tidak bisa melindunginya secara penuh saat mencoba untuk melakukan sesuatu pada makhluk tersebut.“Apa kamu yakin?” “Iya, pergilah! Kamu dibutuhkan di anggota kita.” Ying Liangyi mencibir Tian Sen, jelas kalau Tian Sen ingin melakukan hal gila lagi tapi menurutnya itu tidak akan membahayakan nyawa Tian Sen. Yang lebih penting sekarang saudara-saudari mereka mungkin akan dalam bahaya jika kekurangan orang kuat mendampingi mereka. Jadi dengan berat hati dan penuh keyakinan, dia pergi meninggalkan Tian Sen disana sambi menasehati agar berhati-hati dan tidak lengah seperti tadi. Setelah memastikan Ying Liangyi pergi, Tian Sen memandang lagi ke arah dua raja kecil yang tampaknya menggunakan sesuatu untuk menghindari kabut hitam itu. Di saat yang sama, Tian Sen melihat ada cahaya putih yang keluar juga dari lingkaran. Cahaya itu berubah menjadi berbagai cahaya yang menyerang kabut-k
“Bajingan, aku… kakak senior apa yang..”“Mundur, dia bukan lawanmu!” raja pertama meminta raja kedua mundur bukan tanpa alasan, dia bisa merasakan kalau Tian Sen jauh lebih kuat daripada raja kedua. Dan hanya dia yang dapat bertarung dengan Tian Sen sekarang, karena meski jenderal-jenderal sekte abadi menyerang pun itu tidak akan ada artinya. “Baik..” mata raja kedua masih menatap Tian Sen dengan penuh dendam tapi karena raja pertama, dia langsung mundur ke belakang. Dua sosok jenius benua barat berdiri di langit, kali ini pertarungan yang sesungguhnya akan di mulai. Dia generasi muda dari dua sekte super, pertarungan yang mereka semua sudah bisa tebak pada awalnya. Tapi perasaan itu sekarang telah hilang karena mereka merasa kalau pemuda yang menjadi murid baru dari sekte Shenlin ini tidak seperti murid baru. Kekuatan, tekad, kepercayaan diri serta sikapnya benar-benar melambangkan seorang jenius dari sekte Shenlin yang pernah muncul pada dulunya. Sosok yang bahkan sekte abadi pun
BOOOOOMMM… Dua sosok berbenturan di langit, mereka saling menyerang dengan niat membunuh yang kuat satu sama lain. Tian Sen, menggunakan tinjunya untuk melawan serangan pedang dari raja kedua dan raja kedua juga menebas dengan tujuan membunuh Tian Sen dengan pedangnya. Tapi di antara mereka tidak menunjukan sedikitpun tanda-tanda ada yang akan memenangkan pertarungan itu. Kalah raja kedua tampak sedikit berkeringat karena dia merasa Tian Sen jauh lebih kuat daripada pertama kali mereka bertemu. Kekuatan dari Tian Sen benar-benar berkembang dengan cepat, ini menunjukan kalau Tian Sen memang jenius luar biasa dari sekte Shenlin melebihi murid-murid senior yang lain.BOOOOOMMM..“Bajingan, kau terlalu sombong! Kau pikir sekteku sangat mudah untuk di tindas? Hahahaha, jika itu sektemu maka itu pantas untuk di tindas oleh kami!” ucapnya setelah terpisah jauh dari Tian Sen. Ejekan dari raja kedua tidak membuat Tian Sen merasa terganggu, sifat tenang serta cara Tian Sen bertindak sekarang s
BOOOOOMMM….Sosok Raja kedua di pukul mundur dengan keras oleh sosok yang tidak lain adalah Tian Sen. Saat itu terjadi, semua mata yang ada disana sontak sangat kaget karena raja kedua yang menggunakan kekuatannya pada tebasan itu di pukul oleh Tian Sen dengan sangat mudahnya. Mata raja pertama menyipit, dia tidak tahu kenapa, ada perasaan buruk saat melihat sosok Tian Sen yang di penuhi kebrutalan tersebut. “Hiks…. Hiks…. Kakak We Zukin terluka, kakak perempuan dia.. dia juga terluka, saudara laki Hun.. Ju… Mereka mati. Saudara-saudari kita mati! Mereka… mereka membunuhnya, mereka mempermainkan kita…” Nada suara Ying Liangyi menjelaskan semuanya pada Tian Sen, bahkan Tian Sen bisa melihat sendiri seperti apa saudara-saudarinya sebelum mereka mati di tangan sekte abadi. Memikirkan saja membuat Tian Sen naik darah, ia menatap ke arah semua murid yang tampak tersenyum kepadanya. Seolah mereka telah melihat pahlawan mereka muncul untuk menyelamatkan mereka, mata Tian Sen menjadi panas.
BOOOOOMMM….“Puf!” “Adik!”“Junior!”“Kakak senior!” Dua serangan itu saling bertabrakan tapi karena memang raja kedua lebih kuat dari Ying Liangyi, sehingga serangan Ying Liangyi hancur dan dia juga ikut terkena dampak parah dari serangan Raja kedua. Melihat itu semua anggota sekte Shenlin langsung ketakutan, mereka berusaha keras melepaskan diri dari murid-murid sekte abadi tapi semua sia-sia karena jelas apa yang sedang mereka incar adalah Ying Liangyi. Mereka ingin membunuh Ying Liangyi di depan semua anggota sekte sama halnya dengan yang pernah dulu terjadi pada kakak senior perempuan mereka di kompetisi besar sebelumnya. “Mereka kejam!” Ucap pria yang tampak menjadi pemimpin menggantikan Ju Jingyi.“Kakak Tian akan membunuh mereka!” Kata Ju Ling'er dengan serius saat melihat situasi berbahaya dari sekte Shenlin. Dia sangat memahami Tian Sen, sekali ada orang yang menyentuh sesuatu miliknya, mereka tidak akan pernah dapat bernafas lega sebentar saja. “Kamu tampaknya sangat me
BOOOOOMMM…“Hahahaha, larilah, lari! Aku ingin lihat apa kalian berani berlari lebih jauh lagi?” Seorang murid dari sekte abadi tertawa saat melihat murid-murid sekte Shenlin mencoba untuk lari ke arah portal keluar. Mata mereka sangat marah dan menunjukan ketidaksenangan yang luar biasa pada sekte abadi. Karena penyerang dari sekte abadi, banyak yang terluka dan ada juga yang mati karena mencoba melindungi maupun menahan serangan dari murid sekte abadi. Ying Jiali yang melihat hal itu hanya dapat memaksa semua murid mundur sambil dia dengan yang lain menahan serangan dari murid-murid sekte abadi. Mereka kalah jumlah, tambah dua raja kecil serta lima jenderal yang menyerang mereka secara bersamaan membuat sekte Shenlin agak kesusahan melawan mereka. Ying Liangyi bahkan terluka karena salah satu jenderal, meski tidak parah tapi dia masih tetap bersikeras menjadi pelindung dari murid-murid yang lain. We Zukin juga tidak punya cara, dia disibukkan oleh raja kecil kedua yang menahannya a
“Kamu tidak percaya? Kalau begitu akan aku beri contoh bagus, bagaimana perasaanmu jika bersama dengan keluarga mu?” Tanya Tian Sen kepada Ju Jingyi mengenai kehidupan bersama keluarga. Saat Ju Jingyi mendengar kata keluarga, ekspresinya sedikit aneh lalu dia menjawab dengan sangat santai.“Itu menyenangkan dan juga sangat baik!” Jawaban yang terdengar ambigu tanpa ada alasan di dalamnya membuat Tian Sen terdiam. Entah karena Ju Jingyi memang tidak tahu cara mengungkapkan perasaannya atau memang Ju Jingyi sendiri tidak paham tentang hal tersebut. Tapi mana mungkin Ju Jingyi tidak paham? Bukankah sejak kec seharusnya Ju Jingyi sudah menerima segalanya? Ju Jingyi yang melihat Tian Sen kebingungan sedikit menjelaskan tentang dirinya. Dan dari sana semua kepribadian dari Ju Jingyi diketahui oleh Tian Sen, ternyata dari kecil Ju Jingyi sangat jarang di rumahnya. Dia sudah ditarik istana suci sejak berumur lima tahun dan dilatih langsung oleh penguasa istana suci. “Kamu benar-benar luar b
Ju Jingyi tiba-tiba sadar dan membentak Tian Sen, bahkan dia berusaha untuk lepas dari genggaman pria yang telah mengambil kesempatan padanya. Tian Sen tidak peduli, ia terus naik sampai ke atas dan saat sampai ke atas baru Tian Sen melepaskan Ju Jingyi yang ada dalam pelukannya tersebut. Saat itu Ju Jingyi langsung memakai pakaiannya dengan cepat, dan pedang juga keluar dari sarung pedang miliknya. Pedang itu dengan cepat bergerak tepat ke arah jantung Tian Sen, jelas Ju Jingyi sangat marah atas perbuatan yang dilakukan oleh Tian Sen tersebut.BOOOOOMMM… “Bajingan! Kau berani mengambil kesempatan dalam kesempitan. Apa kau benar-benar berpikir aku tidak akan marah?” tatapan dari Ju Jingyi sangat kesal, tapi Tian Sen masih tetap tersenyum melihat wajah menawan tersebut. Semakin marah Ju Jingyi, entah kenapa semakin cantik di mata Tian Sen.“Haa, jika aku tidak membantumu tadi. Mungkin kamu sudah lama mati nona!” Jawab Tian Sen sedikit menjelaskan apa yang terjadi di bawah sana sebelum
“Ho? Aku tidak menyangka kalau belati kematian akan menyerap energi kehidupan musuhnya. Ini benar-benar sesuatu yang cukup menarik!” Tian Sen terkejut dengan hasil dari yang dilihat langsung dari belati kematian itu. Menarik energi untuk menjadi milik sendiri, belati kematian benar-benar mempunyai spirit nya sendiri. SLASSSHHHH…“Puf! Tidak mungkin… aku tidak terima!” Pria kurus dengan gigi yang panjang sangat tidak terima dengan kematiannya. Dia tidak bisa menerima kematian yang dilakukan oleh Tian Sen, seorang generasi muda yang sedikit pengalaman darinya. Matanya menatap Tian Sen dengan penuh kebencian tapi apa lagi yang dapat dilakukan olehnya? Energi kehidupan diserap dan juga seluruh daging beserta tulangnya langsung menghilang begitu saja akibat belati kematian tersebut.“Saudara kedua! Bajingan, aku akan mati bersama denganmu!” Kakak tertua dari pria itu sangat marah dan dengan mengumpulkan semua energi di tubuhnya. Kakak tertua dari dua pria jelek itu ingin bunuh diri dengan
Tiga lawan satu, itu terjadi disana tapi Tian Sen benar-benar tidak kalah dengan mereka bertiga meskipun telah di serang bersama-sama. Bahkan mereka sedikit terdesak oleh Tian Sen yang hanya menahan serangan mereka, tidak ada satupun serangan mereka berhasil melukai Tian Sen dengan parah. Hanya ada luka goresan dan sedikit tusukan pada bahu Tian Sen karena mereka berhasil mengecoh Tian Sen.Mata mereka saling pandang, tampaknya mereka tidak akan bisa menang melawan Tian Sen dan Tian Sen sendiri tidak akan bisa mengalahkan mereka. Karena itulah, mereka berencana untuk mundur dan tidak lagi memperdulikan Tian Sen dengan wanita cantik itu.BOOOOOMMM….“Hei nak, bagaimana jika kita…” dia tidak bisa menemukan celah untuk melawan Tian Sen dan berusaha untuk pergi dari tempat itu. Tapi Tian Sen yang jelas tidak mau membiarkan siapapun di antara mereka pergi langsung menyerang dengan sangat cepat. Ujung tombak langsung menebas ke salah satu dari mereka lalu memutar tubuhnya dengan tendangan me