maaf kak, bulan ini karena hanya 2 bab 🙏
“Hua! Tidurku nyenyak sekali malam tadi, apa dia sudah bangun?” Ying Liangyi bangun di pagi harinya, saat menoleh ke samping dia tidak melihat ada Tian Sen. Melihat Tian Sen tidak ada, dia segera keluar untuk mencari pemuda itu yang pergi begitu saja. Saat dia berpikir kalau Tian Sen telah pergi meninggalkan dirinya, dia malah melihat Tian Sen duduk di lantai bawah sambil menikmati teh pagi. Tian Sen yang melihat Ying Liangyi datang, menyapanya lalu memanggil pelayan untuk menyiapkan beberapa makanan untuk Ying Liangyi. Tidak ada rasa curiga di dalam hati Ying Liangyi mengenai tingkah Tian Sen yang sekarang berada di depannya. Jadi setelah menyelesaikan makan, dia bertanya kenapa Tian Sen begitu cepat bangun di pagi hari? Dan apa Tian Sen berniat meninggalkan dia disini? Tian Sen menjawab tidak, dengan senyum lembut sambil mengelus kepala Ying Liangyi, ia menjawab kalau sedang bosan saja dan pergi menikmati pagi di kota ini. Tapi sebenarnya tadi malam Tian Sen pergi ke rumah tuan kot
Kalau bukan karena dia mengenal tombak TIan Sen, mungkin dia sudah bermusuhan dengan Tian Sen dan saat kepala keluarga menyadari cucunya di aniaya oleh dia sebagai tuan kota. Dia yakin hidupnya tidak akan berakhir dengan tenang meski kepala keluarga benar-benar ingin membunuhnya. Apalagi dengan We Yan yang menjadi penasehat keluarga dan sebagai ayah angkat Tian Sen, membuatnya yakin orang pertama yang maju adalah We Yan.“Ayah dan anak benar-benar tidak normal! Dan juga gadis itu… Bukankah dia putri dari master sekte Shenlin? hebat sekali dia bisa mendapatkannya!” Ucap tuan kota menyadari kalau wanita di samping Tian Sen adalah Anak perempuan dari master sekte Shenlin. Ini membuatnya kagum dengan Tian Sen, padahal dia ingat kalau kedua putri master sekte sangat dilindungi oleh sekte Shenlin, jangankan dekat dengan pria luar bahkan dengan beberapa murid pria di sekte pun tidak punya keberanian menyentuh mereka. Tapi Tian Sen berani melakukan yang bahkan orang lain tidak berani lakukan,
“HM? Apa yang kamu lakukan kepada mereka?” Tanya Ying Liangyi melihat tidak ada jejak akan kapal itu lagi di langit setelah kemunculan petir tersebut. “Mereka? Aku membuat mereka kebingungan untuk beberapa waktu ke depan, tenang saja aku tidak membunuh mereka. Hanya membuat mereka tersesat!” Jawab Tian Sen sambil tersenyum, apa yang dilakukan hanya membuat ilusi. Sehingga orang-orang itu akan tersesat sementara waktu sampai mereka menjauh, alasan kenapa Tian Sen tidak membunuh mereka karena ia tidak punya kemampuan untuk melakukannya. Ying Liangyi tidak terlalu paham, tapi selama orang-orang itu tidak mengejar mereka lagi maka itu hal yang baik. Membunuh mereka yang punya ahli Nascent soul di belakang, sungguh bukan hal yang dapat dilakukan oleh Tian Sen atau pun Ying Liangyi. Maka memakai ilusi untuk membuat mereka kebingungan sementara waktu adalah pilihan yang bagus. “Tapi apa ahli Nascent soul juga akan tertipu? Bukankah….” Tian Sen tersenyum, apa yang dilakukannya tidak hanya
Tian Sen menarik nafas dalam-dalam, setelah itu ia mencoba menenangkan otaknya. Emosinya yang tadi bergejolak akhirnya bisa tenang setelah beberapa saat. Mengambil kembali tombak, ia tidak menoleh ke arah para penjaga dan hanya berjalan masuk ke dalam kota dengan ekspresi dingin di wajahnya. Hal ini tentu membuat para penjaga sangat ketakutan, kalau bukan karena Ying Liangyi menenangkan Tian Sen mungkin saja mereka tidak akan hidup sekarang. Apalagi dari aura Tian muda itu, jelas adalah golden core tapi mereka bisa merasakan tekanan yang kuat darinya. “Hari ini adalah hari paling buruk!” Ucap salah satu penjaga dengan ekspresi sedih. Dia yakin kalau atasan mereka tahu masalah ini, mereka semua pasti akan dihukum. “Kamu pikir aku tidak? Kamu tidak tahu kalau tuan muda adalah murid senior dari sekte Shenlin dan dia adalah murid terbaik sekarang. Mengalahkan murid-murid yang berada di atasnya, kalau bukan karena tuan muda menolak menjadi murid senior sekte mungkin statusnya sudah tingg
BOOOOOMMM….“Puf!” Mereka semua tidak dapat melihat apa yang terjadi, hanya pada saat tuan muda Zu Pian terluka barulah mereka dapat bereaksi. Bahkan tetua dari keluarga Xu yang disana tidak menyadari ada seseorang yang menyerang seperti itu. Padahal mereka tidak menghilangkan kewaspadaan mereka, Tian Sen yang terselimuti amarah tidak berhenti hanya dengan memukul tuan muda itu. Ia dengan kejam mencekik tuan muda Zu lalu membantingnya sekali lagi ke tanah. Menyeretnya dengan kejam seperti baru Asahan, rasa sakit luar biasa membuat Tian muda Zu Pian berteriak kesakitan.“AGH!” “Bajingan, berani sekali kamu menyakiti tuan muda kami! Mari,” Tian Sen melihat sosok orang tua yang sebelumnya menyerang ia secara diam-diam saat itu. Langsung berputar dan melemparkan tuan muda Zu ke arah orang tua tersebut. Orang tua yang tadi akan menyerang dengan niat membunuh langsung berhenti dan menangkap tuan muda Zu. Tapi….“Lightning dragon technique, lightning dragon hits the ground!” ROOAAAARRRRRR…
“Huf… ini benar-benar sulit untukku tahu!” Kata Ying Liangyi menegur sikap Tian Sen yang ceroboh. Tian Sen tidak menjawab, ia hanya menolehkan kepala ke arah lain karena merasa tidak enak juga dengan Ying Liangyi. “Hahahaha, siapa ini? Oh, kamu anak nya dari master sekte Shenlin bukan?”“Salam senior Xu, aku Ying Liangyi. Perwakilan dari ayahku untuk datang memberi selamat!” Ucap Ying Liangyi dengan sangat sopan kepada kepala keluarga Xu. “Hahaha, gadis yang baik. Ayo, ayo, nak bawa gadis ini temui orangtuamu!” ucap kepala keluarga mendorong Ying Liangyi dan Tian Sen masuk. Lalu dengan sedikit suara, dia juga memberi perintah kepada beberapa tetua untuk menyelesaikan Maslaah dengan Zu Pian tersebut. Keduanya mengangguk, lalu bergerak seperti yang diperintahkan oleh kepala keluarga Xu. “Sialan, anak ini benar-benar bukan bocah sembarangan!” Ucap salah satu tetua yang menemani tuan muda Zu. Siapa sangka kalau mereka akan menendang plat besi, bukan hanya berasal dari keluarga Xu tapi
“Lihatlah di belakang ibu!” Ucap We Biyao meminta Tian Sen untuk melihat ke belakang sang ibu. Tian Sen sedikit bingung, tapi dengan anggukan Xu Lia, ia tetap berjalan ke belakang dan melihat ada ayunan. Tapi bukan ayunan yang membuat Tian Sen terdiam di tempat, itu adalah apa yang ada di dalam ayunan itu sendiri. *Oi… Oi… siapa bayi kecil ini?” Tanya Tian Sen bingung melihat ada bayi kecil di dalam ayunan. “Itu Xu Yan, hehehehe! Adik kecil kita,” jawab We Biyao dengan ekspresi kaku di wajahnya. Menatap ke arah We Yan dan Xu Lia, Tian Sen memberi jempol kepada mereka berdua. Siapa sangka hanya dalam kurang dari satu tahun mereka benar-benar memiliki anak tanpa diketahui oleh Tian Sen. “Apa yang kamu katakan, ini adikmu! Yah, ibumu hamil sembilan bulan yang lalu sih…. Hahahahaha!” We Yan tertawa pelan karena merasa baru pertama kali melihat Tian Sen yang sekager itu di depannya. Sejak melihat anak ini, dia sendiri belum pernah melihat bagaimana ekspresi terkejut Tian Sen. Dan ini ba
Tian Sen mengeluarkan sebuah bola putih tapi dihadapan semua orang, mereka semua ahli dan paham apa yang ada di dalam bolah putih tersebut. Mata kepala keluarga Xu juga langsung terbuka lebar, dia tidak bisa tidak berdiri saat melihat apa yang ada di tangan Tian Sen. We Yan dan Xu Lia saling pandang seolah tidak menyangka kalau Tian Sen akan memiliki sesuatu seperti itu di tangannya. Tian Sen tersenyum, ia lalu menerbangkan bolah putih itu ke kening Xu Yan dan setelah masuk tubuh Xu Yan sedikit mengeluarkan cahaya putih sebelum kembali normal.“Nak itu ….” “Hanya hadiah kecil, tidak perlu di tanyakan!” Ucap Tian Sen tidak ingin menjawab pertanyaan itu dan langsung duduk dengan malas. Melihat bagaimana Tian Sen bersikap, semua orang menggelengkan kepala mereka. Tanpa dikatakan saja mereka paham kalau bola putih itu berisi sesuatu yang luar biasa. Tapi mereka tidak tahu isinya apa, perwakilan istana suci tersenyum melihat Tian Sen tampaknya memang benar kata murid Ju padanya soal Tian
“Bajingan, aku… kakak senior apa yang..”“Mundur, dia bukan lawanmu!” raja pertama meminta raja kedua mundur bukan tanpa alasan, dia bisa merasakan kalau Tian Sen jauh lebih kuat daripada raja kedua. Dan hanya dia yang dapat bertarung dengan Tian Sen sekarang, karena meski jenderal-jenderal sekte abadi menyerang pun itu tidak akan ada artinya. “Baik..” mata raja kedua masih menatap Tian Sen dengan penuh dendam tapi karena raja pertama, dia langsung mundur ke belakang. Dua sosok jenius benua barat berdiri di langit, kali ini pertarungan yang sesungguhnya akan di mulai. Dia generasi muda dari dua sekte super, pertarungan yang mereka semua sudah bisa tebak pada awalnya. Tapi perasaan itu sekarang telah hilang karena mereka merasa kalau pemuda yang menjadi murid baru dari sekte Shenlin ini tidak seperti murid baru. Kekuatan, tekad, kepercayaan diri serta sikapnya benar-benar melambangkan seorang jenius dari sekte Shenlin yang pernah muncul pada dulunya. Sosok yang bahkan sekte abadi pun
BOOOOOMMM… Dua sosok berbenturan di langit, mereka saling menyerang dengan niat membunuh yang kuat satu sama lain. Tian Sen, menggunakan tinjunya untuk melawan serangan pedang dari raja kedua dan raja kedua juga menebas dengan tujuan membunuh Tian Sen dengan pedangnya. Tapi di antara mereka tidak menunjukan sedikitpun tanda-tanda ada yang akan memenangkan pertarungan itu. Kalah raja kedua tampak sedikit berkeringat karena dia merasa Tian Sen jauh lebih kuat daripada pertama kali mereka bertemu. Kekuatan dari Tian Sen benar-benar berkembang dengan cepat, ini menunjukan kalau Tian Sen memang jenius luar biasa dari sekte Shenlin melebihi murid-murid senior yang lain.BOOOOOMMM..“Bajingan, kau terlalu sombong! Kau pikir sekteku sangat mudah untuk di tindas? Hahahaha, jika itu sektemu maka itu pantas untuk di tindas oleh kami!” ucapnya setelah terpisah jauh dari Tian Sen. Ejekan dari raja kedua tidak membuat Tian Sen merasa terganggu, sifat tenang serta cara Tian Sen bertindak sekarang s
BOOOOOMMM….Sosok Raja kedua di pukul mundur dengan keras oleh sosok yang tidak lain adalah Tian Sen. Saat itu terjadi, semua mata yang ada disana sontak sangat kaget karena raja kedua yang menggunakan kekuatannya pada tebasan itu di pukul oleh Tian Sen dengan sangat mudahnya. Mata raja pertama menyipit, dia tidak tahu kenapa, ada perasaan buruk saat melihat sosok Tian Sen yang di penuhi kebrutalan tersebut. “Hiks…. Hiks…. Kakak We Zukin terluka, kakak perempuan dia.. dia juga terluka, saudara laki Hun.. Ju… Mereka mati. Saudara-saudari kita mati! Mereka… mereka membunuhnya, mereka mempermainkan kita…” Nada suara Ying Liangyi menjelaskan semuanya pada Tian Sen, bahkan Tian Sen bisa melihat sendiri seperti apa saudara-saudarinya sebelum mereka mati di tangan sekte abadi. Memikirkan saja membuat Tian Sen naik darah, ia menatap ke arah semua murid yang tampak tersenyum kepadanya. Seolah mereka telah melihat pahlawan mereka muncul untuk menyelamatkan mereka, mata Tian Sen menjadi panas.
BOOOOOMMM….“Puf!” “Adik!”“Junior!”“Kakak senior!” Dua serangan itu saling bertabrakan tapi karena memang raja kedua lebih kuat dari Ying Liangyi, sehingga serangan Ying Liangyi hancur dan dia juga ikut terkena dampak parah dari serangan Raja kedua. Melihat itu semua anggota sekte Shenlin langsung ketakutan, mereka berusaha keras melepaskan diri dari murid-murid sekte abadi tapi semua sia-sia karena jelas apa yang sedang mereka incar adalah Ying Liangyi. Mereka ingin membunuh Ying Liangyi di depan semua anggota sekte sama halnya dengan yang pernah dulu terjadi pada kakak senior perempuan mereka di kompetisi besar sebelumnya. “Mereka kejam!” Ucap pria yang tampak menjadi pemimpin menggantikan Ju Jingyi.“Kakak Tian akan membunuh mereka!” Kata Ju Ling'er dengan serius saat melihat situasi berbahaya dari sekte Shenlin. Dia sangat memahami Tian Sen, sekali ada orang yang menyentuh sesuatu miliknya, mereka tidak akan pernah dapat bernafas lega sebentar saja. “Kamu tampaknya sangat me
BOOOOOMMM…“Hahahaha, larilah, lari! Aku ingin lihat apa kalian berani berlari lebih jauh lagi?” Seorang murid dari sekte abadi tertawa saat melihat murid-murid sekte Shenlin mencoba untuk lari ke arah portal keluar. Mata mereka sangat marah dan menunjukan ketidaksenangan yang luar biasa pada sekte abadi. Karena penyerang dari sekte abadi, banyak yang terluka dan ada juga yang mati karena mencoba melindungi maupun menahan serangan dari murid sekte abadi. Ying Jiali yang melihat hal itu hanya dapat memaksa semua murid mundur sambil dia dengan yang lain menahan serangan dari murid-murid sekte abadi. Mereka kalah jumlah, tambah dua raja kecil serta lima jenderal yang menyerang mereka secara bersamaan membuat sekte Shenlin agak kesusahan melawan mereka. Ying Liangyi bahkan terluka karena salah satu jenderal, meski tidak parah tapi dia masih tetap bersikeras menjadi pelindung dari murid-murid yang lain. We Zukin juga tidak punya cara, dia disibukkan oleh raja kecil kedua yang menahannya a
“Kamu tidak percaya? Kalau begitu akan aku beri contoh bagus, bagaimana perasaanmu jika bersama dengan keluarga mu?” Tanya Tian Sen kepada Ju Jingyi mengenai kehidupan bersama keluarga. Saat Ju Jingyi mendengar kata keluarga, ekspresinya sedikit aneh lalu dia menjawab dengan sangat santai.“Itu menyenangkan dan juga sangat baik!” Jawaban yang terdengar ambigu tanpa ada alasan di dalamnya membuat Tian Sen terdiam. Entah karena Ju Jingyi memang tidak tahu cara mengungkapkan perasaannya atau memang Ju Jingyi sendiri tidak paham tentang hal tersebut. Tapi mana mungkin Ju Jingyi tidak paham? Bukankah sejak kec seharusnya Ju Jingyi sudah menerima segalanya? Ju Jingyi yang melihat Tian Sen kebingungan sedikit menjelaskan tentang dirinya. Dan dari sana semua kepribadian dari Ju Jingyi diketahui oleh Tian Sen, ternyata dari kecil Ju Jingyi sangat jarang di rumahnya. Dia sudah ditarik istana suci sejak berumur lima tahun dan dilatih langsung oleh penguasa istana suci. “Kamu benar-benar luar b
Ju Jingyi tiba-tiba sadar dan membentak Tian Sen, bahkan dia berusaha untuk lepas dari genggaman pria yang telah mengambil kesempatan padanya. Tian Sen tidak peduli, ia terus naik sampai ke atas dan saat sampai ke atas baru Tian Sen melepaskan Ju Jingyi yang ada dalam pelukannya tersebut. Saat itu Ju Jingyi langsung memakai pakaiannya dengan cepat, dan pedang juga keluar dari sarung pedang miliknya. Pedang itu dengan cepat bergerak tepat ke arah jantung Tian Sen, jelas Ju Jingyi sangat marah atas perbuatan yang dilakukan oleh Tian Sen tersebut.BOOOOOMMM… “Bajingan! Kau berani mengambil kesempatan dalam kesempitan. Apa kau benar-benar berpikir aku tidak akan marah?” tatapan dari Ju Jingyi sangat kesal, tapi Tian Sen masih tetap tersenyum melihat wajah menawan tersebut. Semakin marah Ju Jingyi, entah kenapa semakin cantik di mata Tian Sen.“Haa, jika aku tidak membantumu tadi. Mungkin kamu sudah lama mati nona!” Jawab Tian Sen sedikit menjelaskan apa yang terjadi di bawah sana sebelum
“Ho? Aku tidak menyangka kalau belati kematian akan menyerap energi kehidupan musuhnya. Ini benar-benar sesuatu yang cukup menarik!” Tian Sen terkejut dengan hasil dari yang dilihat langsung dari belati kematian itu. Menarik energi untuk menjadi milik sendiri, belati kematian benar-benar mempunyai spirit nya sendiri. SLASSSHHHH…“Puf! Tidak mungkin… aku tidak terima!” Pria kurus dengan gigi yang panjang sangat tidak terima dengan kematiannya. Dia tidak bisa menerima kematian yang dilakukan oleh Tian Sen, seorang generasi muda yang sedikit pengalaman darinya. Matanya menatap Tian Sen dengan penuh kebencian tapi apa lagi yang dapat dilakukan olehnya? Energi kehidupan diserap dan juga seluruh daging beserta tulangnya langsung menghilang begitu saja akibat belati kematian tersebut.“Saudara kedua! Bajingan, aku akan mati bersama denganmu!” Kakak tertua dari pria itu sangat marah dan dengan mengumpulkan semua energi di tubuhnya. Kakak tertua dari dua pria jelek itu ingin bunuh diri dengan
Tiga lawan satu, itu terjadi disana tapi Tian Sen benar-benar tidak kalah dengan mereka bertiga meskipun telah di serang bersama-sama. Bahkan mereka sedikit terdesak oleh Tian Sen yang hanya menahan serangan mereka, tidak ada satupun serangan mereka berhasil melukai Tian Sen dengan parah. Hanya ada luka goresan dan sedikit tusukan pada bahu Tian Sen karena mereka berhasil mengecoh Tian Sen.Mata mereka saling pandang, tampaknya mereka tidak akan bisa menang melawan Tian Sen dan Tian Sen sendiri tidak akan bisa mengalahkan mereka. Karena itulah, mereka berencana untuk mundur dan tidak lagi memperdulikan Tian Sen dengan wanita cantik itu.BOOOOOMMM….“Hei nak, bagaimana jika kita…” dia tidak bisa menemukan celah untuk melawan Tian Sen dan berusaha untuk pergi dari tempat itu. Tapi Tian Sen yang jelas tidak mau membiarkan siapapun di antara mereka pergi langsung menyerang dengan sangat cepat. Ujung tombak langsung menebas ke salah satu dari mereka lalu memutar tubuhnya dengan tendangan me