“Iya, anak ini membuatku cemas saja!” Tu Si juga ikut bicara setelah pemimpin puncak langit dan Zao We terlihat tersenyum memandang ke arah langit. Mereka bisa merasakan aura yang sangat cepat terbang ke arah mereka dan saat sosok itu muncul, gelombang kejut yang kuat membuat semua murid langsung terkejut dan tanpa mereka sadari menoleh melihat ke langit bersamaan. Di langit, Tian Sen dengan pakaian biru dan bola mata biru muncul di hadapan mereka, mereka awalnya sedikit terkejut melihat wajah tampan Tian Sen serta rambut Tian Sen yang berwarna biru sama dengan bola matanya yang berapi-api. Saat Ying Liangyi melihat sosok muda itu muncul, hatinya yang sudah lama merasa cemas akhirnya bisa bernafas lega kembali. Tapi entah kenapa dia merasa kalau ada aura yang membuat hatinya terpesona dengan melihat wajah Tian Sen. “Ha? Kenapa pria ini membuatku merasa terpesona padanya? Tidak, bahkan kakak juga…” tiba-tiba saat dia menoleh ke arah Ying Jiali, dia sadar kalau sang kakak juga hampir t
Tian Sen yang masuk ke dalam wilayah padang pasir terdiam tidak tahu harus melakukan apa, namanya monumen petir tapi entah kenapa di dalamnya tidak seperti monumen petir yang dibayangkan oleh Tian Sen saat ini. Pada saat bersamaan, Tian Sen merasa keanehan di sekitarnya dimana energi yang ada di dalam tubuh keluar begitu saja dari tubuhnya dengan sendiri. “Jika aku terus bergerak, mungkin energi ku akan habis tapi jika tidak bergerak aku tidak tahu dimana posisiku sekarang!” Ucapnya agak sakit kepala apakah harus bergerak dengan membuang tenaga atau diam disana menunggu segalanya datang.Hanya saja sebelum menunggu ada yang datang, Badai melanda tempat itu membuat Tian Sen harus bergerak jika masih ingin bertahan keluar dari padang pasir. Saat Tian Sen mulai bergerak, saat itulah hawa panas menyelimuti tubuhnya yang bahkan tubuh api saja tidak dapat menahannya seolah ia sekarang hanyalah manusia biasa yang sedang berjalan di atas padang pasir. Semakin mencoba Tian Sen bergerak, semak
Semua yang terjadi pada Tian Sen terasa sangat nyata, bahkan sampai TIan Sen merasakan kelelahan luar biasa pada tubuhnya. Ia sudah menghitung sudah berjalan lebih dari sepuluh hari semenjak memasuki ujian, kali ini tubuhnya sudah sangat lelah dan pandangannya juga agak buram karena dipenuhi oleh keringat yang keluar dari seluruh kulitnya. Matanya memandang ke langit yang benar-benar sangat panas itu, setahunya tidak mungkin monumen petir akan sekering ini. Saat memasuki wilayah petir saja suasana disana sangat menakutkan bagi manusia hidup dan petir selalu muncul di dalam wilayah petir sehingga namanya cocok dengan wilayah tersebut. Ini tidak, ia tidak melihat sesuatu yang berkaitan dengan monumen petir membuatnya semakin curiga ada sesuatu yang salah dengan area sekitarnya. “Jika memang ini adalah monumen petir, seharusnya tidak seperti ini. Ada sesuatu yang salah disini, tapi apa itu?” Tanya Tian Sen dengan rasa penasaran kuat. Tian Sen tidak bisa menghubungi gurunya, tidak bisa
Melihat cahaya yang mulai redup, master sekte juga sadar kalau Tian Sen tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Kali ini semua sia-sia juga, dan untuk kompetisi pengalaman tahun ini pun tampaknya murid-murid sektenya akan mengalami masalah besar lagi. Tapi dia cukup berharap tinggi pada Tian sen yang sekarang setara dengan Ying Jiali dalam hal kekuatan. Jika ada Tian Sen dan Ying Jiali bersama, mungkin sekte abadi tidak akan terlalu dapat mengancam murid-muridnya dan mungkin juga tidak akan terlalu banyak memakan korban seperti pada lima tahun yang lalu.“Huf, mari akhiri semua disini. Tidak ada lagi yang perlu di lihat!” Master sekte akhirnya menyerah menonton acara di puncak Devouring itu, tidak hanya dia mungkin tapi yang pasti semua penatua tertinggi di dalam sekte juga pasti tidak lagi menonton acara tersebut. Itu karena mereka sudah tahu hasil akhir dari acara puncak devouring adalah kegagalan total lagi untuk sekian kalinya dalam sejarah sekte mereka. “Tian Sen juga gagal, mari
“Hei, kau benar-benar mendapatkan warisan dewa petir yah? Hahahahah!” Di suatu tempat dalam monumen, Tian Sen terkejut menatap penampakan yang tidak terlihat seperti manusia atau hantu di depannya. Tidak ada wajah, tidak ada bentuk, hanya seperti sebuah asap yang berkumpul membentuk sebuah kehidupan. Tapi merasakan aura dari dalam kabut yang bergerak itu, Tian Sen merasakan aura yang akrab dengan warisan dewa petir. Tampaknya memang benar warisan dari dewa petir ada disini, hanya saja sebelum Tian Sen ingin mengatakan sesuatu. Roh dari monumen membuat Tian Sen sangat terkejut dengan kata-kata yang bahkan mungkin bisa membuat sang guru, naga petir marah.“Kamu hanya mendapatkan warisan dewa petir, tapi si kecil itu hanya mendapatkan sebagian dari ilmu petir. Benar-benar anak itu membuang sumber daya yang aku berikan dulu padanya, tapi tidak masalah! Tampak kamu sebagai penerus lebih baik daripada bocah itu,” “Bocah? Apa maksud senior dengan menyebut dewa petir bocah? Senior mengenai
“Ha? Kalau begitu aku gagal lagi dan tinggal beberapa tahun sebelum segel lepas. Pada saat itu orang di luar dan wilayah di sekitar ini, pasti akan menjadi Padang mayat!” Ucapnya membuat ekspresi Tian Sen yang tadi sangat marah menjadi sangat ketakutan bukan main. “Padang mayat? Beberapa tahun lagi?” Membayangkan sektenya hancur dan semua orang di dalam sekte menjadi tumpukan mayat, hati Tian Sen tidak bisa untuk tidak gelisah jadi dengan hati yang marah menatap roh di depannya. “Kenapa kamu marah padaku? Bukan aku yang membuat mereka tinggal disini, mereka yang memilih tempat ini jadi jangan lihat aku dengan tatapan marah seperti itu!” Ucapnya dengan santai tapi Tian Sen tidak bisa sesantai itu setelah mendengar cerita toh monumen tersebut. Melihat bagaimana Tian Sen khawatir, roh tersebut menjelaskan kalau Tian Sen mau membantunya, maka dia akan memberikan beberapa bantuan yang mungkin bisa membantu Tian Sen suatu saat di masa depan. Tian Sen mengangguk, memang sudah tugasnya
“Baiklah, kembali dalam empat tahun lagi. Dan jangan lupa, bawa tombak itu yang sudah mendapatkan dua elemen di dalamnya. Kalau tidak, mungkin orang-orang di atasmu bisa saja mati!” Tian Sen membungkuk dan dengan serius mengingat semua dalam hatinya, ia akan berusaha untuk mendapatkan apa yang dikatakan oleh roh monumen. Bagaimanapun, ini menyangkut kelangsungan hidup seluruh sekte Shenlin di masa depan dan Tian Sen tidak ingin saudara-saudari di sekte Shenlin mati karena makhluk jahat tersebut. Setelah roh monumen memberikan sedikit petunjuk bagaimana cara mendapatkan kristal elemen, Tian Sen langsung di usir olehnya keluar dari dalam monumen. Pada saat itu, matanya menjadi sedikit lebih serius tapi tubuhnya merinding begitu mengingat sosok wanita yang pernah membakarnya tersebut.“Kalau Sampai sosok itu tahu aku yang memberi tugas berbahaya kepada keturunannya, mungkin aku benar-benar akan dibakar selama seribu tahun dalam api abadi! Nak, aku harap kamu setidaknya bisa hidup saja j
“Aku tidak punya cara, tapi kakak laki-laki entah kenapa dia bisa mengatur wanita dengan mudahnya. Apa kita kurang tampak? Atau memang wanita itu suka dengan wajah yang tampan?” Saat ksatria mendengar perkataan dari Lin Bai, ekspresinya seolah berpikir keras menebak ucapan dari raja putih tersebut. Jika tampan, mereka berdua tentu jauh kalah dengan kakak laki-laki Lin Bai. Tapi jika dibandingkan dengan dewa-dewa di dunia ini, mereka jauh lebih tampan jadi jika ada yang salah kemungkinan memang karena mereka kalah tampan oleh kakak laki-laki dari raja putih sendiri. “Raja putih, tampaknya hidupku agak sulit sekarang. Haaa, apa aku kabur saja dari rumah yah?” Tanya ksatria dengan ekspresi yang berat memikirkan kehidupan rumah tangganya sendiri.“Hidupmu tidak seberapa menyedihkan daripada aku. Aku punya dua istri dan mereka berdua sama-sama gilanya daripada diriku sendiri, jika aku pulang kesana pada akhirnya dia akan mengatakan ‘kenapa kamu datang? Kamu bosan dengan saudari Feng? Baga
“Kamu tidak percaya? Kalau begitu akan aku beri contoh bagus, bagaimana perasaanmu jika bersama dengan keluarga mu?” Tanya Tian Sen kepada Ju Jingyi mengenai kehidupan bersama keluarga. Saat Ju Jingyi mendengar kata keluarga, ekspresinya sedikit aneh lalu dia menjawab dengan sangat santai.“Itu menyenangkan dan juga sangat baik!” Jawaban yang terdengar ambigu tanpa ada alasan di dalamnya membuat Tian Sen terdiam. Entah karena Ju Jingyi memang tidak tahu cara mengungkapkan perasaannya atau memang Ju Jingyi sendiri tidak paham tentang hal tersebut. Tapi mana mungkin Ju Jingyi tidak paham? Bukankah sejak kec seharusnya Ju Jingyi sudah menerima segalanya? Ju Jingyi yang melihat Tian Sen kebingungan sedikit menjelaskan tentang dirinya. Dan dari sana semua kepribadian dari Ju Jingyi diketahui oleh Tian Sen, ternyata dari kecil Ju Jingyi sangat jarang di rumahnya. Dia sudah ditarik istana suci sejak berumur lima tahun dan dilatih langsung oleh penguasa istana suci. “Kamu benar-benar luar b
Ju Jingyi tiba-tiba sadar dan membentak Tian Sen, bahkan dia berusaha untuk lepas dari genggaman pria yang telah mengambil kesempatan padanya. Tian Sen tidak peduli, ia terus naik sampai ke atas dan saat sampai ke atas baru Tian Sen melepaskan Ju Jingyi yang ada dalam pelukannya tersebut. Saat itu Ju Jingyi langsung memakai pakaiannya dengan cepat, dan pedang juga keluar dari sarung pedang miliknya. Pedang itu dengan cepat bergerak tepat ke arah jantung Tian Sen, jelas Ju Jingyi sangat marah atas perbuatan yang dilakukan oleh Tian Sen tersebut.BOOOOOMMM… “Bajingan! Kau berani mengambil kesempatan dalam kesempitan. Apa kau benar-benar berpikir aku tidak akan marah?” tatapan dari Ju Jingyi sangat kesal, tapi Tian Sen masih tetap tersenyum melihat wajah menawan tersebut. Semakin marah Ju Jingyi, entah kenapa semakin cantik di mata Tian Sen.“Haa, jika aku tidak membantumu tadi. Mungkin kamu sudah lama mati nona!” Jawab Tian Sen sedikit menjelaskan apa yang terjadi di bawah sana sebelum
“Ho? Aku tidak menyangka kalau belati kematian akan menyerap energi kehidupan musuhnya. Ini benar-benar sesuatu yang cukup menarik!” Tian Sen terkejut dengan hasil dari yang dilihat langsung dari belati kematian itu. Menarik energi untuk menjadi milik sendiri, belati kematian benar-benar mempunyai spirit nya sendiri. SLASSSHHHH…“Puf! Tidak mungkin… aku tidak terima!” Pria kurus dengan gigi yang panjang sangat tidak terima dengan kematiannya. Dia tidak bisa menerima kematian yang dilakukan oleh Tian Sen, seorang generasi muda yang sedikit pengalaman darinya. Matanya menatap Tian Sen dengan penuh kebencian tapi apa lagi yang dapat dilakukan olehnya? Energi kehidupan diserap dan juga seluruh daging beserta tulangnya langsung menghilang begitu saja akibat belati kematian tersebut.“Saudara kedua! Bajingan, aku akan mati bersama denganmu!” Kakak tertua dari pria itu sangat marah dan dengan mengumpulkan semua energi di tubuhnya. Kakak tertua dari dua pria jelek itu ingin bunuh diri dengan
Tiga lawan satu, itu terjadi disana tapi Tian Sen benar-benar tidak kalah dengan mereka bertiga meskipun telah di serang bersama-sama. Bahkan mereka sedikit terdesak oleh Tian Sen yang hanya menahan serangan mereka, tidak ada satupun serangan mereka berhasil melukai Tian Sen dengan parah. Hanya ada luka goresan dan sedikit tusukan pada bahu Tian Sen karena mereka berhasil mengecoh Tian Sen.Mata mereka saling pandang, tampaknya mereka tidak akan bisa menang melawan Tian Sen dan Tian Sen sendiri tidak akan bisa mengalahkan mereka. Karena itulah, mereka berencana untuk mundur dan tidak lagi memperdulikan Tian Sen dengan wanita cantik itu.BOOOOOMMM….“Hei nak, bagaimana jika kita…” dia tidak bisa menemukan celah untuk melawan Tian Sen dan berusaha untuk pergi dari tempat itu. Tapi Tian Sen yang jelas tidak mau membiarkan siapapun di antara mereka pergi langsung menyerang dengan sangat cepat. Ujung tombak langsung menebas ke salah satu dari mereka lalu memutar tubuhnya dengan tendangan me
“Hahahaha, wanita yang benar-benar cantik!” Tiga orang yang mengikuti benar-benar memiliki wajah yang cukup jelek. Satu gigi memanjang di tengah-tengah keluar, lalu yang lain memiliki banyak nintik di wajah dan yang terakhir malah lebih aneh dengan tubuh gemuknya dan wajah yang bulat dengan jerawat. Tian Sen hampir muntah melihat ketiga orang itu tapi Ju Jingyi memberitahu kalau ke tiga orang itu adalah tiga pemotoh, di kenal dengan kekuatan mereka di puncak golden core yang hampir menyentuh ambang Nascent soul. Cara mereka membunuh juga terdengar unik, dengan memotong-motong tubuh lawan mereka secara bersamaan lalu menjadikannya makanan hewan atau daging untuk memancing kawanan monster. “Kakak, kita bisa mengambil wanita dan membunuh pria ini. Wanita ini … sangat cocok dengan kita!” Kata si gemuk yang hampir membuat Tian Sen jatuh mendengar suara dan juga melihat wajahnya. Gemuk yang benar-benar tidak tahu bagaimana dirinya sendiri benar-benar ingin memakan daging rusa, apakah itu l
Swussshhhh….BOOOOOMMM…Saat memasuki kedalaman hutan, Tian Sen menemukan semakin banyak monster yang bermunculan. Bahkan beberapa kali bertemu dengan orang-orang yang bukan bagian dari sekte super. Meski begitu, mereka tampak tidak peduli dengan urusan orang lain sehingga tidak terjadi gesekan di antara mereka. Tian Sen juga terus berhati-hati dalam setiap langkahnya dan melepas niat membunuh yang sangat buruk agar tidak ada yang berani mendekati mereka berdua. Hanya dengan itulah beberapa orang yang awalnya berpikir tentang mendekati Tian Sen langsung menyadari kalau tidak mudah untuk melawannya. “HM? Apa masih jauh?” Tanya Tian Sen semakin merasa energi monster di dalam hutan semakin kuat. Dan monster yang mereka temui juga semakin kuat daripada sebelum-sebelumnya, bukan karena ia takut. Tian Sen hanya bertanya karena ia harus menyiapkan diri menghadapi monster-monster yang mungkin akan sulit dihadapi nantinya.“Itu tidak jauh, tepat di depan kita!” Jawab Ju Jingyi dengan tenang d
Tian Sen menelan core itu dan duduk dengan tenang sambil melayang di dalam makam gelap. Sedangkan Ju Jingyi tampak dengan tenang mengawasi daerah sekitar untuk melindungi Tian Sen. Melihat pemuda yang duduk dengan tenang di depannya entah kenapa sedikit membuat Ju Jingyi kagum akan kehadirannya. Pemuda yang mengikuti perang seratus kerajaan ini adalah sosok yang paling gila saat dalam perang. “Dia benar-benar tumbuh lebih kuat!” Ucap Ju Jingyi sedikit menunjukan senyum melihat pertumbuhan Tian Sen setelah lama tidak bertemu dengannya. Tidak hanya menjadi murid sekte Shenlin bahkan Tian Sen langsung mewakili sekte Shenlin dalam kompetisi besar yang seharusnya sangat sulit bagi murid baru untuk ikut dalam kompetisi besar ini. Tapi Tian Sen benar-benar dapat ikut meski baru saja memasuki sekte super di benua pusat.BOOOOOMMM… BOOOOOMMM…“Hm? Apa itu kesengsaraan dari kenaikannya?” Tiba-tiba Ju Jingyi melihat Tian Sen yang sangat cepat melewati kesengsaraan petirnya. Dan dia juga sangat
Orang tua Wun yang menggunakan teknik segelnya tersenyum, meski tidak dapat membunuh tapi jika itu hanya menyegel makhluk tersebut. Dia tentu bisa melakukannya dan itu memang tugas jiwa terakhir untuk menyegel dan menghentikan makhluk itu lepas dari ruang segel terbalik miliknya. Ju Jingyi yang melihat teknik segel pada orang tua Wun merasa sedikit terkejut, itu karena kekuatan segel yang dimiliki orang tua Wun jauh lebih kuat dari milik sang guru. “Dia benar-benar orang yang berasal dari zaman kuno!” Ucapnya dengan suara sedikit kagum. Andai saja orang tua Wun masih hidup, dia yakin kalau gurunya tidak akan bisa menjadi yang terkuat selama orang tua Wun ini masih ada. Dari pandangannya, kekuatan yang dimiliki orang tua Wun sangat besar bahkan jauh lebih besar jika di gabungkan dengan semua master sekte super di benua barat.BOOOOOMMM…. “Sialan kau orang tua Wun, kenapa? Ah, sialan kenapa aku tidak bisa bebas?” Teriak makhluk itu melihat belati yang berputar menyegelnya kembali. Seg
“Aku hanya ingin menolongmu!” Tegasnya tapi Tian Sen menegaskan kalau dia harus pergi juga. Karena Tian Sen tidak bisa melindunginya secara penuh saat mencoba untuk melakukan sesuatu pada makhluk tersebut.“Apa kamu yakin?” “Iya, pergilah! Kamu dibutuhkan di anggota kita.” Ying Liangyi mencibir Tian Sen, jelas kalau Tian Sen ingin melakukan hal gila lagi tapi menurutnya itu tidak akan membahayakan nyawa Tian Sen. Yang lebih penting sekarang saudara-saudari mereka mungkin akan dalam bahaya jika kekurangan orang kuat mendampingi mereka. Jadi dengan berat hati dan penuh keyakinan, dia pergi meninggalkan Tian Sen disana sambi menasehati agar berhati-hati dan tidak lengah seperti tadi. Setelah memastikan Ying Liangyi pergi, Tian Sen memandang lagi ke arah dua raja kecil yang tampaknya menggunakan sesuatu untuk menghindari kabut hitam itu. Di saat yang sama, Tian Sen melihat ada cahaya putih yang keluar juga dari lingkaran. Cahaya itu berubah menjadi berbagai cahaya yang menyerang kabut-k