“Ha? Mata spirit dan beast disana langsung melongo menatap Tian Sen yang benar-benar seperti tidak peduli dengan mereka. Bagaimana ini bisa terjadi? Padahal selama ini mereka yang datang ke dalam sibi bertujuan untuk mendapatkan harta mereka tapi baru kali ini dia mendengar ada orang yang ingin memberikan harta seperti ini pada orang lain hanya karena tanggung jawab. Padahal mereka bisa melupakan hal tersebut setelah mendapatkan hartanya tapi Tian Sen sudah memikirkan semuanya tanpa sedikitpun keraguan di wajahnya. Ini menjelaskan kalau pemuda di depan mata mereka benar-benar merasa tidak ingin melakukan banyak hal yang merepotkan seperti tanggung jawab. Tapi dia yakin kalau pemuda ini punya rasa keadilan tinggi jauh di dalam hatinya, karena dia tidak melihat Tian sen menerima langsung warisannya malah lebih memilih menolak bahkan sebelum dia menawarkan semuanya. “Kenapa kamu berpikir begitu? Aku saja belum…” “Stttttt! Jangan banyak bicara, aku sudah mengetahui apa yang ingin kali
Dia sudah terkurung akibat orang itu di hutan petir dan karena orang itu juga kekuatannya terus melemah. Saat ini ada sosok yang akan menjadi penerusnya, bagaimana bisa dia bisa menerima semua hal tersebut? Musuhnya mendapatkan pewaris yang di inginkan sedangkan dia masih terkurung di tempat yang penuh dengan kesunyian. Meski punya banyak bawahan dari mengendalikan monster di sini tapi untuk apa semua itu? Tidak ada musuh, tidak ada hal yang dapat dia lakukan selain tertidur selamanya di dalam hutan seperti ini. Hatinya tidak menerima kalau sampai ada pewaris yang cocok untuk warisan orang gila tersebut. Karena itulah dia ingin membunuh siapapun yang berusaha untuk masuk mencari warisan orang tersebut. Tapi tidak di sangka kalau akan ada orang yang menyelesaikan mereka pada saat-saat keduanya hampir jatuh ke tangannya sendiri saat itu.“Bajingan! Aku tidak… AGH, rantai sialan kenapa aku tidak bisa melepaskannya?” Suara marah dari monster itu membuat semua monster yang ada di dalam hut
“Ha? Apa maksudmu… Aura membunuh ini! Saudara jangan-jangan kau, kau membunuh clan kuno yang lainnya?” Ekspresi dari salah satu dewa kuat itu tidak bisa di pungkiri sebagai ekspresi yang sangat cemas. Bukan karena takut pada Pria itu tapi dia takut kalau pria di depan yang di anggap sebagai saudara malah salah jalan. Karena itulah dia berusaha bertanya alasan kenapa pria tersebut menyerang clan kuno yang di anggap memiliki reputasi baik bagi dunia mereka. “Kalian benar-benar masih bodoh meski telah hidup selama ini!” “Apa katamu?”Sebelum ke empatnya menjawab dengan pertanyaan lagi, pria itu menjentikkan jarinya dan memperlihatkan kekejaman dari orang-orang yang mereka anggap punya reputasi baik tersebut. Itu adalah semacam layar dimana semua perbuatan buruk dari clan kuno tersebar di seluruh dunia mereka. Dan hal ini langsung menimbulkan kritikan keras dari semua makhluk hidup di dunia itu, ke empatnya tercengang dengan yang mereka lihat sekarang. Mereka merasa tidak percaya kalau
“Terserah kamu mau percaya atau tidak, aku hanya berharap kamu dapat membantu jauh nanti di masa depan!” Kata dewa petir tersenyum melihat monster yang sekarang sudah tersegel oleh rantai petirnya. Menatap dewa petir dengan marah, monster itu tidak percaya kalau dirinya akan tersegel oleh manusia. Sejak dulu dia tidak pernah membuat masalah dengan manusia dan dia juga hidup dengan tenang di dalam lembah terdalam di dunia. Dia juga merasa tidak ada kesalahan yang diperbuatnya tapi manusia selalu saja mengganggunya dengan alasan harta bahkan tubuh yang dia miliki sangat berguna dijadikan Pill atau bahkan darahnya untuk memperkuat tubuh cultivator.“Bajingan, apa kalian akan mempermainkan Aku terus? Kenapa kalian manusia selalu seperti itu? Kenapa?” Tanya monster di dalam lembah merasa dirinya tidak mendapatkan keadilan yang layak. BOOOOOMMM…. BOOOOOMMM…ROOAAAARRRRRR…. AWUUUUUU….“HANCURKAN MEREKA, BUNUH, TELAN DAN BIARKAN MEREKA HIDUP DALAM NERAKA!” Monster yang tidak tahan dengan p
BOOOOOMMMMMMMTiba-tiba Tian Sen terbang dengan sayap petirnya ke udara, dan tubuhnya tidak ada luka ataupun goresan yang berlebihan. Ia malah terlihat tersenyum menatap kerumunan begitu banyak monster yang saat ini sudah tidak terlalu banyak seperti sebelumnya. Saat melihat TIan Sen keluar dari pengepungan dan ledakan monster pria dengan pedang agak terdiam. DIa lalu menepuk keningnya dengan perasaan yang agak malu sambil mengingat nama God of Thunder di mata semua dewa di dunia mereka dulu. Jika dewa petir saja dapat melakukannya, bagaimana mungkin penerus yang sangat sulit didapatkan ini tidak dapat menghadapi monster-monster yang tingkatnya hanya di bawah tingkat empat. “Aku lupa, dia adalah dewa yang membantai jutaan monster dengan dirinya sendiri. Kalau dia bisa, bagaimana orang pilihannya tidak bisa melakukan juga? Bukankah dia juga sudah mendapatkan warisan dari dewa mental? Akan buruk jika dia kalah!” Ucap Dewa pedang setelah memikirkan bagaimana dewa petir dulu berurusan de
BOOOOOMMM…“Kau datang bajingan, Pewaris dewa petir sialan!” Teriak monster yang ada di dalam kegelapan. Tian Sen dengan armor dewa petir dan tombak Thunder Dragon berdiri dengan aura yang juga tidak kalah kuat dengan monster itu. Meski Tian Sen sudah melihat dalam ingatan seperti apa monster itu tapi ternyata ia masih terkejut saat melihat kepala dari monster tersebut. Kepala naga dan tubuh yang sangat besar serta panjang, di tambah empat kaki yang juga dua di antaranya adalah cakarnya. Naga itu memiliki warna yang gelap tapi ada garis ungu di sepanjang tubuhnya dan matanya berwarna ungu membedakan dari naga biasa lain.“Kau disebut sebagai Thunder Dragon, pembawa kehancuran. Apa kamu merasa teraniaya ditempatkan disini?” Tanya Tian Sen menatap naga petir dengan tatapan dingin. Tombaknya juga terhubus ke arah naga petir menjelaskan kalau ia tidak akan segan untuk melawan naga petir yang sekarang bukan lagi Thunder dragon god. “Bajingan kecil, kau bahkan belum lahir saat aku mengibas
“Ho? Kau disebut sebagai dewa naga petir dulunya, tapi tidak bisa melihat darah dalam tubuhku. Apa ini yang kamu dapatkan setelah terkurung lama disini? Benar-benar pemborosan besar dan kesalahan besar bagi dewa petir!” Balas Tian Sen dengan nada sombong dan penuh hinaan terhadap naga petir yang jelas-jelas sudah marah bertambah sangat marah saat mendengar ucapan Tian Sen yang kurang ajar itu. Dia selama ini hidup dengan baik sebelum dewa petir mengurungnya, meskipun terpisah dari clan naga tapi dia tidak peduli hal itu bahkan saat di buru naga petir hanya melawan lalu pergi bersembunyi di dalam hutanm Hanya dewa petir yang datang dan mengurungnya di dalam hutan membuatnya sangat marah serta membenci manusia yang serakah. Apalagi semenjak di kurung meski hidupnya tidak berada dalam bahaya, dia tidak dapat kembali ke dunia asalnya dan tidak dapat kebebasan yang selalu dia inginkan selama ini. Perang besar pun dia tidak membantu clan nya yang mungkin membuatnya menjadi musuh dari clan
“Bagus, aku suka caramu yang bersemangat itu. Daripada sebelumnya aku ingin melihat kekuatan asli dari naga petir, tunjukan padaku wahai Thunder Dragon Long Shan!” Ucap Tian Sen melepaskan semua auranya yang sudah benar-benar menggunakan kekuatan api, petir dan energi mental.BOOOOOMMM.. ROOAAAARRRRRR…. BOOOOOMMM….Tian Sen dan naga petir bentrok dengan sangat keras, keduanya kali ini tidak menahan diri dan melepaskan niat membunuh mereka sepenuhnya. Pertarungan yang gila menyebabkan langit serta badai datang ke alam petir, bahkan tiga dewa yang tersisa melihat itu semua dengan takjub. Tampaknya memang benar pewaris dari dewa petir bukanlah pemuda biasa, dapat bersaing dengan naga petir lalu bertarung dengan gila di dalam hutan petir sudah cukup menunjukan bakatnya bahkan jauh lebih baik daripada pewaris dewa pedang ataupun Ju Ling'er yang disebut sebagai jenius luar biasa dari kerajaan super. Ju Ling'er sendiri bahkan tidak tahu harus menyebut Tian Sen apalagi setelah melihat sendi
“Kamu tidak percaya? Kalau begitu akan aku beri contoh bagus, bagaimana perasaanmu jika bersama dengan keluarga mu?” Tanya Tian Sen kepada Ju Jingyi mengenai kehidupan bersama keluarga. Saat Ju Jingyi mendengar kata keluarga, ekspresinya sedikit aneh lalu dia menjawab dengan sangat santai.“Itu menyenangkan dan juga sangat baik!” Jawaban yang terdengar ambigu tanpa ada alasan di dalamnya membuat Tian Sen terdiam. Entah karena Ju Jingyi memang tidak tahu cara mengungkapkan perasaannya atau memang Ju Jingyi sendiri tidak paham tentang hal tersebut. Tapi mana mungkin Ju Jingyi tidak paham? Bukankah sejak kec seharusnya Ju Jingyi sudah menerima segalanya? Ju Jingyi yang melihat Tian Sen kebingungan sedikit menjelaskan tentang dirinya. Dan dari sana semua kepribadian dari Ju Jingyi diketahui oleh Tian Sen, ternyata dari kecil Ju Jingyi sangat jarang di rumahnya. Dia sudah ditarik istana suci sejak berumur lima tahun dan dilatih langsung oleh penguasa istana suci. “Kamu benar-benar luar b
Ju Jingyi tiba-tiba sadar dan membentak Tian Sen, bahkan dia berusaha untuk lepas dari genggaman pria yang telah mengambil kesempatan padanya. Tian Sen tidak peduli, ia terus naik sampai ke atas dan saat sampai ke atas baru Tian Sen melepaskan Ju Jingyi yang ada dalam pelukannya tersebut. Saat itu Ju Jingyi langsung memakai pakaiannya dengan cepat, dan pedang juga keluar dari sarung pedang miliknya. Pedang itu dengan cepat bergerak tepat ke arah jantung Tian Sen, jelas Ju Jingyi sangat marah atas perbuatan yang dilakukan oleh Tian Sen tersebut.BOOOOOMMM… “Bajingan! Kau berani mengambil kesempatan dalam kesempitan. Apa kau benar-benar berpikir aku tidak akan marah?” tatapan dari Ju Jingyi sangat kesal, tapi Tian Sen masih tetap tersenyum melihat wajah menawan tersebut. Semakin marah Ju Jingyi, entah kenapa semakin cantik di mata Tian Sen.“Haa, jika aku tidak membantumu tadi. Mungkin kamu sudah lama mati nona!” Jawab Tian Sen sedikit menjelaskan apa yang terjadi di bawah sana sebelum
“Ho? Aku tidak menyangka kalau belati kematian akan menyerap energi kehidupan musuhnya. Ini benar-benar sesuatu yang cukup menarik!” Tian Sen terkejut dengan hasil dari yang dilihat langsung dari belati kematian itu. Menarik energi untuk menjadi milik sendiri, belati kematian benar-benar mempunyai spirit nya sendiri. SLASSSHHHH…“Puf! Tidak mungkin… aku tidak terima!” Pria kurus dengan gigi yang panjang sangat tidak terima dengan kematiannya. Dia tidak bisa menerima kematian yang dilakukan oleh Tian Sen, seorang generasi muda yang sedikit pengalaman darinya. Matanya menatap Tian Sen dengan penuh kebencian tapi apa lagi yang dapat dilakukan olehnya? Energi kehidupan diserap dan juga seluruh daging beserta tulangnya langsung menghilang begitu saja akibat belati kematian tersebut.“Saudara kedua! Bajingan, aku akan mati bersama denganmu!” Kakak tertua dari pria itu sangat marah dan dengan mengumpulkan semua energi di tubuhnya. Kakak tertua dari dua pria jelek itu ingin bunuh diri dengan
Tiga lawan satu, itu terjadi disana tapi Tian Sen benar-benar tidak kalah dengan mereka bertiga meskipun telah di serang bersama-sama. Bahkan mereka sedikit terdesak oleh Tian Sen yang hanya menahan serangan mereka, tidak ada satupun serangan mereka berhasil melukai Tian Sen dengan parah. Hanya ada luka goresan dan sedikit tusukan pada bahu Tian Sen karena mereka berhasil mengecoh Tian Sen.Mata mereka saling pandang, tampaknya mereka tidak akan bisa menang melawan Tian Sen dan Tian Sen sendiri tidak akan bisa mengalahkan mereka. Karena itulah, mereka berencana untuk mundur dan tidak lagi memperdulikan Tian Sen dengan wanita cantik itu.BOOOOOMMM….“Hei nak, bagaimana jika kita…” dia tidak bisa menemukan celah untuk melawan Tian Sen dan berusaha untuk pergi dari tempat itu. Tapi Tian Sen yang jelas tidak mau membiarkan siapapun di antara mereka pergi langsung menyerang dengan sangat cepat. Ujung tombak langsung menebas ke salah satu dari mereka lalu memutar tubuhnya dengan tendangan me
“Hahahaha, wanita yang benar-benar cantik!” Tiga orang yang mengikuti benar-benar memiliki wajah yang cukup jelek. Satu gigi memanjang di tengah-tengah keluar, lalu yang lain memiliki banyak nintik di wajah dan yang terakhir malah lebih aneh dengan tubuh gemuknya dan wajah yang bulat dengan jerawat. Tian Sen hampir muntah melihat ketiga orang itu tapi Ju Jingyi memberitahu kalau ke tiga orang itu adalah tiga pemotoh, di kenal dengan kekuatan mereka di puncak golden core yang hampir menyentuh ambang Nascent soul. Cara mereka membunuh juga terdengar unik, dengan memotong-motong tubuh lawan mereka secara bersamaan lalu menjadikannya makanan hewan atau daging untuk memancing kawanan monster. “Kakak, kita bisa mengambil wanita dan membunuh pria ini. Wanita ini … sangat cocok dengan kita!” Kata si gemuk yang hampir membuat Tian Sen jatuh mendengar suara dan juga melihat wajahnya. Gemuk yang benar-benar tidak tahu bagaimana dirinya sendiri benar-benar ingin memakan daging rusa, apakah itu l
Swussshhhh….BOOOOOMMM…Saat memasuki kedalaman hutan, Tian Sen menemukan semakin banyak monster yang bermunculan. Bahkan beberapa kali bertemu dengan orang-orang yang bukan bagian dari sekte super. Meski begitu, mereka tampak tidak peduli dengan urusan orang lain sehingga tidak terjadi gesekan di antara mereka. Tian Sen juga terus berhati-hati dalam setiap langkahnya dan melepas niat membunuh yang sangat buruk agar tidak ada yang berani mendekati mereka berdua. Hanya dengan itulah beberapa orang yang awalnya berpikir tentang mendekati Tian Sen langsung menyadari kalau tidak mudah untuk melawannya. “HM? Apa masih jauh?” Tanya Tian Sen semakin merasa energi monster di dalam hutan semakin kuat. Dan monster yang mereka temui juga semakin kuat daripada sebelum-sebelumnya, bukan karena ia takut. Tian Sen hanya bertanya karena ia harus menyiapkan diri menghadapi monster-monster yang mungkin akan sulit dihadapi nantinya.“Itu tidak jauh, tepat di depan kita!” Jawab Ju Jingyi dengan tenang d
Tian Sen menelan core itu dan duduk dengan tenang sambil melayang di dalam makam gelap. Sedangkan Ju Jingyi tampak dengan tenang mengawasi daerah sekitar untuk melindungi Tian Sen. Melihat pemuda yang duduk dengan tenang di depannya entah kenapa sedikit membuat Ju Jingyi kagum akan kehadirannya. Pemuda yang mengikuti perang seratus kerajaan ini adalah sosok yang paling gila saat dalam perang. “Dia benar-benar tumbuh lebih kuat!” Ucap Ju Jingyi sedikit menunjukan senyum melihat pertumbuhan Tian Sen setelah lama tidak bertemu dengannya. Tidak hanya menjadi murid sekte Shenlin bahkan Tian Sen langsung mewakili sekte Shenlin dalam kompetisi besar yang seharusnya sangat sulit bagi murid baru untuk ikut dalam kompetisi besar ini. Tapi Tian Sen benar-benar dapat ikut meski baru saja memasuki sekte super di benua pusat.BOOOOOMMM… BOOOOOMMM…“Hm? Apa itu kesengsaraan dari kenaikannya?” Tiba-tiba Ju Jingyi melihat Tian Sen yang sangat cepat melewati kesengsaraan petirnya. Dan dia juga sangat
Orang tua Wun yang menggunakan teknik segelnya tersenyum, meski tidak dapat membunuh tapi jika itu hanya menyegel makhluk tersebut. Dia tentu bisa melakukannya dan itu memang tugas jiwa terakhir untuk menyegel dan menghentikan makhluk itu lepas dari ruang segel terbalik miliknya. Ju Jingyi yang melihat teknik segel pada orang tua Wun merasa sedikit terkejut, itu karena kekuatan segel yang dimiliki orang tua Wun jauh lebih kuat dari milik sang guru. “Dia benar-benar orang yang berasal dari zaman kuno!” Ucapnya dengan suara sedikit kagum. Andai saja orang tua Wun masih hidup, dia yakin kalau gurunya tidak akan bisa menjadi yang terkuat selama orang tua Wun ini masih ada. Dari pandangannya, kekuatan yang dimiliki orang tua Wun sangat besar bahkan jauh lebih besar jika di gabungkan dengan semua master sekte super di benua barat.BOOOOOMMM…. “Sialan kau orang tua Wun, kenapa? Ah, sialan kenapa aku tidak bisa bebas?” Teriak makhluk itu melihat belati yang berputar menyegelnya kembali. Seg
“Aku hanya ingin menolongmu!” Tegasnya tapi Tian Sen menegaskan kalau dia harus pergi juga. Karena Tian Sen tidak bisa melindunginya secara penuh saat mencoba untuk melakukan sesuatu pada makhluk tersebut.“Apa kamu yakin?” “Iya, pergilah! Kamu dibutuhkan di anggota kita.” Ying Liangyi mencibir Tian Sen, jelas kalau Tian Sen ingin melakukan hal gila lagi tapi menurutnya itu tidak akan membahayakan nyawa Tian Sen. Yang lebih penting sekarang saudara-saudari mereka mungkin akan dalam bahaya jika kekurangan orang kuat mendampingi mereka. Jadi dengan berat hati dan penuh keyakinan, dia pergi meninggalkan Tian Sen disana sambi menasehati agar berhati-hati dan tidak lengah seperti tadi. Setelah memastikan Ying Liangyi pergi, Tian Sen memandang lagi ke arah dua raja kecil yang tampaknya menggunakan sesuatu untuk menghindari kabut hitam itu. Di saat yang sama, Tian Sen melihat ada cahaya putih yang keluar juga dari lingkaran. Cahaya itu berubah menjadi berbagai cahaya yang menyerang kabut-k