Swoosshhh...Swoosshhh...Swoosshhh...Pusaran angin berwarna hitam yang tercipta dari elemen angin milik Komandan Ye Shinji terus menciptakan badai dan kerusakan pada tempat di sekitarnya. Energi alam langit dan bumi juga terus-terusan terserap dengan begitu tajam dan masuk ke dalam tubuh Sang Komandan kalau berubah menjadi energinya yang tidak terbatas."Kauu.. Kau bagaimana mungkin dapat sekuat ini! Kau pasti bukan orang dari Klan Ye! Aku tahu semua tentang mereka sebab Kami semua adalah para pelindungnya!" Kata Leluhur Xiyan Chi sembari terus memegangi dadanya yang terasa sangat sakit seperti hendak meledak."Melindungi? Sejak kapan 4 klan shandian melindungi Klan Ye-ku, hah? Bukankah sebelumnya kami juga telah mendatangi kalian sebelum terjadinya perang yang dibawa oleh Klan Chan dan mengatasnamakan Pangeran Kedua? Lalu apa jawaban kalian ini dan benarkah kalian merupakan pelindung dari Klan Ye?" Komandan Ye Shinji mencibir dengan sangat keras dan tegas. Luka dalam hatinya kepada
Sebenarnya baik komandan Ye Shinji maupun Leluhur Lin Lie masih tidak percaya bahwa pemuda tampan yang tidak lain adalah Tian Lin akan dapat selamat dari serangan yang begitu mengerikan seperti tapak petir milik Leluhur Xiyan Chi. Bahkan pemuda itu sama sekali tidak terluka parah dan hanya terlihat sedikit ada noda darah di sudut bibirnya."Maaf sebelumnya, anak muda! Apakah kau adalah Tian Lin?" Leluhur Lin Lie menghentikan pemuda itu dan bertanya mengenai identitasnya."Benar! Aku adalah Tian Lin. Mungkinkah Hua'er telah menceritakan semuanya? Dan kalau boleh saya tahu, siapa anda bagi Hua'er?" Tian Lin menjawab dan mengangguk membenarkan identitasnya lalu bertanya balik kepada pria tua itu."Ah! Ternyata begitu. Lin Hua adalah cucuku dan Patriark Lin Kai adalah keponakan dari kakak tertuaku. Oiya, namaku Lin Lie!" Kata pria tua itu memperkenalkan dirinya sendiri."Oh.. Ternyata begitu! Mungkin Hua'er telah menceritakan sedikit banyak tentangku. Salam Leluhur Lie!" Tian Lin mau tidak
Pada akhirnya, setelah semua orang yang memiliki kedudukan tinggi mengemukakan pendapat mereka dalam rapat tersebut, di ambillah kesimpulan bahwa mereka akan melawan siap siapapun yang berani mengacau kekuasaan Kekaisaran Naga dengan bantuan Klan Lin atas dasar perjanjian yang telah di lakukan ribuan tahun silam dengan Yang Mulia Kaisar Dewa Naga Emas.Selain itu, Klan Lin juga akan membujuk Klan Dongfang dan Klan Lubai untuk ikut serta menjaga Kekaisaran Naga dengan berbagai cara dan alasan masuk akal, terlepas dari Pangeran Ye Gui yang memang masih berada di kubu lawan.Tian Lin sendiri hanya menyimak semua itu dan dirinya sebagai orang yang memiliki identitas pendatang baru merasa tidak terlalu memiliki hak untuk mengikuti perencanaan perang tersebut. Meski sebenarnya alasan perang itu juga termasuk karena dirinya yang membunuh 2 anggota inti Klan Xiyan. Oleh karena itu, dia hanya memberikan tanggapan 'iya' dan setuju saja kepada rencana yang mereka buat dengan pertimbangan yang lua
Semua mata kini terfokus pada satu arah di mana sumber suara yang begitu merdu itu berasal. Mereka semua mengerutkan keningnya karena gadis cantik layaknya seorang Dewi yang turun dari kahyangan itu meminta untuk ikut berperang.Lin Kai atau Patriark Klan Lin sekaligus ayah dari gadis yang tidak lain adalah Lin Hua segera bereaksi paling awal dengan raut wajah yang tidak enak di pandang, "Tapi nak, ini adalah hal yang sangat berbahaya bagimu!"Lin Hua tersenyum tipis melihat betapa ayahnya terlihat sangat mengkhawatirkannya. Dia lalu berkata, "Bukankah ayah dan para Kakek semua akan mengikutkan semua orang yang sudah berada di Ranah Raja ke atas untuk ikut perang? Lalu aku kan sudah di Ranah Setengah Dewa? Bukankah ini tidak adil untuk mereka?"Patriark Lin Kai sama sekali tidak bisa berkata-kata lagi karena sikap putrinya benar-benar menunjukkan keadilan dan kebijaksanaan yang luar biasa. Harusnya semua orang tua akan sangat senang jika memiki putri yang seperti itu. Tapi entah menga
"Klan Lubai, ya? Hmm.. Ini akan sedikit sulit, tapi aku memang tahu tempat mereka tinggal dan memiliki portal teleportasi untuk menuju ke sana. Namun aku tidak bisa menjamin kalian akan dapat membujuk Pak Tua Lubai itu untuk ikut serta dalam peperangan melawan Klan Chan dan Klan Xiyan yang mungkin beraliansi, sebab selama ini mereka benar-benar telah tertutup dan vakum dari dunia luar jauh lebih lama daripada kami..""Alasan mengapa kami tidak ingin ikut campur dan hanya menempatkan beberapa perwakilan di ibukota Kekaisaran Naga itu adalah karena memang tidak di perlukan lagi. Sedangkan orang-orang yang di tinggalkan di sana hanyalah simbolis saja untuk menghormati janji kami dengan Yang Mulia Kaisar Dewa Naga Emas!" Leluhur Dongfang Wei menjelaskan dengan panjang lebar."Tapi.." Pria tua itu sengaja menghentikan ucapannya sehingga membuat Leluhur Lin Lie dan Tetua Keempat Lin Fei mengangkat satu alisnya."Tapi jika benar Klan Xiyan sampai berkhianat dan beraliansi dengan klan ahli ra
"Senior, tenanglah! Anda bisa membunuh keponakan saya!" Seru Leluhur Lin Lie sembari mengerahkan energi Qi miliknya untuk melindungi Tetua Keempat Lin Fei.Zheep! Zheep! Zheep!Ledakan aura kultivasi serta Niat Membunuh yang begitu pekat dari Leluhur Lubai langsung mengundang 7 leluhur yang lainnya. Mereka semua yang terdiri dari para pria dan wanita tua segera muncul dengan senjata masing-masing yang telah terhunus serta siap untuk melakukan serangan.Namun, mereka segera berhenti saat melihat sosok yang familiar sedang berdiri bersama Leluhur Tua Lubai bersama seorang pria paruh baya."Salam senior dan saudara-saudaraku sekalian!" Kata Leluhur Lin Lie menyapa mereka semua dengan ramah."Lin Lie?" Mereka mengerutkan keningnya karena mereka semua tentu mengenali sosok Leluhur Lin Lie ini."Benar, saudara dan seniorku semua. Aku adalah Lin Lie!" Leluhur Lin Lie membenarkan sembari menganggukkan kepalanya."Lin Lie, bagaimana kamu bisa datang ke sini dan kakak tertua bisa begitu marah b
Perlu diketahui bahwa seseorang yang memiliki pemahaman tertinggi dalam menggunakan senjatanya merupakan harta karun hidup bagi siapapun yang menggunakan senjata yang sama dengan orang tersebut.Mereka semua akan menganggapnya sebagai guru besar, terlepas dari seberapa muda atau seberapa lemah kultivasi orang tersebut. Intinya, selama dia memiliki pemahaman yang lebih tinggi, maka dia memang patut dan pantas untuk menerima penghormatan dari semua orang yang menggunakan senjata sama.Menjunjung tinggi atau menghormati pemilik pemahaman tertinggi dari pemahaman bersenjata sama saja dengan menghormati semua orang yang menggunakan senjata yang sama. Namun, berani mencelakai atau menghina orang tersebut maka sama saja dengan melumuri wajah semua orang yang menggunakan senjata yang sama dengan kotoran babi.Hal ini tentu saja tidak bisa dibiarkan. Terlebih, Tian Lin ini masihlah sangat muda namun telah mencapai pemahaman tertinggi yaitu pada pemahaman Tubuh Pedang, yang mana dikatakan bahwa
Semua orang yang hadir di dalam ruangan aula pertemuan mendadak diam dan suasana di tempat itu langsung sunyi. Tatapan mata mereka langsung terarah pada dua titik, yaitu pada Leluhur yang bertanya dan yang kedua pada sosok gadis cantik layaknya seorang Dewi yang turun dari kahyangan, Lin Hua.Mereka semua diam karena bingung dengan pertanyaan tersebut mengingat karena menjaga pemuda itu lah mereka harus berperang besar melawan Klan Xiyan dan Klan Chan yang menurut mereka berkemungkinan saling beraliansi. Namun keterbatasan informasi mengenai pemuda itu lah yang membuat mereka bungkam mengunci mulut.Leluhur Tertua atau Lin Feng menghela nafas panjangnya dan berkata, "Dia akan baik-baik saja! Dia sangatlah kuat karena mampu menahan serangan terkuat dari kultivator Ranah Dewa Langit Tahap Akhir seperti Xiyan Chi, seperti yang Leluhur Lin Lie katakan. Kita tidak perlu banyak memikirkannya karena dirinya pasti memiliki rencana tersendiri. Dan untukmu, Lin Hua! Kuharap kau akan bekerja sam
"Huh! Jangan pernah berharap kami akan membiarkanmu pergi melewati kami berdua!" Yin-Yin juga berkata dengan sinis sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap-siap menyerang Mogui Long.Hal yang sama juga dilakukan oleh Xu Yuan karena menurut pendapat mereka berdua dengan kehadiran sosok seperti Mogui Long dalam pertarungan tuan muda Ling Tian-nya pasti akan mengganggu dan membuatnya tidak dapat bergerak bebas untuk menghabisi Mogui Hen.Mogui Long menggertakkan giginya kuat-kuat karena merasa begitu kesal dengan kedua orang yang menghadangnya ini. Dengan mata merah yang dipenuhi dengan Niat Membunuh, dirinya lalu melepaskan kekuatan sejatinya dengan tanpa berpikir dua kali lagi. "Pembukaan darah naga! Transformasi Naga Iblis Sejati!" Teriak Mogui Long lalu dari tubuhnya memancar aura yang sangat kuat lalu secara perlahan tubuhnya itu membengkak menjadi sangat besar dan terus membesar hingga berukuran raksasa. GROOOAAAARRR!Hanya dalam waktu kurang dari 10 detik saja Mogui Long
"Ini.." Mogui Hen tidak bisa berkata-kata apapun lagi ketika merasakan kekuatan yang teramat besar memancar dari dalam tubuh Ling Tian. Tubuhnya merasa sedikit bergetar dan tertekan karena pemuda tampan itu tidak hanya meledakkan petir tanpa warna saja, namun dia juga mengaktifkan garis darah Kaisar Naga Bayangan yang kini telah terbuka separuh atau 50%.Bisa dikatakan kali ini Ling Tian benar-benar sangat serius untuk menghadapi Mogui Hen yang telah berani menyakiti Leluhur Tua serta keluarganya.Tatapan mata Ling Tian menjadi sangat tajam seperti Naga Sejati dan pedang pusaka tingkat saint miliknya terkepal dengan sangat erat. Dengan kecepatan tertinggi yang dapat di lakukannya, dia melesat menerjang Mogui Hen untuk menghabisinya.Zheep!Sebagai seorang Dewa Binatang Iblis yang setara dengan pemilik garis darah Dewa Binatang Suci serta kekuatannya yang asli telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir, Mogui Hen tentu masih dapat melihat kecepatan Ling Tian yang di luar nalar manusi
Perang yang terjadi di wilayah kekuasaan Klan Huo telah berlangsung selama berhari-hari dengan begitu sengit dan tidak terelakan lagi akan kehancuran di sekitarnya. Nyatanya meskipun Tetua Agung Sekte Racun Laoshu Du telah bergabung dengan Tetua Pertama Organisasi Misterius masih belum dapat menyudutkan Long Yuan yang telah naik ke Ranah Dewa Tahap Akhir. Ini menunjukkan betapa kuat dan hebatnya pemilik dari darah binatang suci Naga Langit yang dulunya menjadi bawahan daripada Kaisar Dewa Ling.Long Yuan dengan tombak pusaka tingkat saint miliknya dapat bertarung imbang dengan kedua orang itu meskipun dirinya lebih condong dalam posisi yang bertahan. Ya, itu sangat wajar karena bagaimanapun dirinya juga seorang kultivator yang memiliki kelemahan dan juga rasa lelah. Dia tokoh yang overpower dan juga tidak dapat mati seperti halnya sang protagonis utama. "Long Yuan, menyerahlah dan hentikan perlawanan sia-siamu itu!" Ujar Laoshu Du dengan senyuman kejam terpancar dari sudut bibirnya.
Leluhur Tua Klan Huo yang identitas aslinya adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran Langit Ling Dong menuruti permintaan Xu Yuan dan mundur untuk mengobati luka-luka yang dideritanya akibat pertarungan tidak seimbang dengan Mogui Hen.Sudut bibir Xu Yuan memancarkan senyuman tipis ketika menatap Mogui Hen yang sangat marah oleh aksinya serta kedatangannya yang tiba-tiba ini. Bagaimana tidak? Mogui Hen adalah sosok naga iblis yang terkenal saat kebal terhadap racun namun ketika merasakan racun milik orang satu ini Dia mendapatkan intuisi dari refleks tubuhnya bahwa tubuhnya ini akan dalam kondisi berbahaya ketika terkena racunnya.Selain itu, Mogui Hen juga gagal untuk membunuh Leluhur Tua Klan Huo yang mana adalah tonggak paling penting untuk memenangkan peperangan yang terjadi kali ini.Dengan suara mendalam, Mogui Hen kembali bertanya, "Katakan, siapa kau?"Xu Yuan masih tersenyum dan tidak mengundurkannya sama sekali. Dengan santai atau bahkan lebih terkesan ke arah mengejek Mogui Hen,
Sementara itu di sisi lain, Ling Tian yang sebelumnya menghilang dari hadapan saudara dan saudarinya saat ini sedang terlihat duduk bersila di ruangan khusus yang ada di menara kultivasi Istana Suci sembari memejamkan mata dan menyerap esensi petir yang terkandung di dalam Batu Petir Surgawi.Meskipun elemen petirnya sudah berada di tingkat tertinggi yaitu pada tingkatan petir abadi alias petir tanpa warna, terlihat aura yang memancar dari dalam tubuhnya terus meningkat dari waktu ke waktu dan mendekati penerobosan pada ranah kultivasi Dewa Tahap Akhir.Dia terus fokus dan konsentrasi agar penerobosannya nanti berjalan dengan lancar dan tanpa ada halangan suatu apapun. Ling Tian sangat senang karena dia mendapatkan sebuah sumber daya seperti Batu Petir Surgawi, namun kesenangannya itu tidaklah pada tempat yang tepat karena saat ini posisi dan situasinya sedang tidak memungkinkan baginya untuk berbahagia.Mengingat Klan Huo ternyata adalah anggota keluarga Ling, Ling Tian menjadi sanga
Lima Tetua yang menjadi bawahan dari Mogui Long juga ikut terkejut ketika melihat pasukan yang dibawa oleh Istana Suci untuk membantu klan shandian Huo ini menghancurkan mereka. Namun sudut bibir kelima orang tersebut bersama dengan tuannya memancarkan istrinya tipis karena di seluruh wilayah Klan Huo saat ini telah terpasang susunan formasi array kurungan kutukan darah yang sangat kuat. Butuh banyak kekuatan Ranah Dewa Tahap Akhir untuk menghancurkannya, sedangkan menurut pengetahuan yang ada Istana Suci hanya memiliki satu orang saja yang ada pada tingkatan tersebut dan orang itu tidak lain adalah sang pimpinan tertinggi, Wei Hun."He-he-he.. Bukankah mereka hanya akan dapat menjadi penonton saja, Yang Mulia?" Tetua Pertama Organisasi Misterius bertanya dengan senyuman mengejek."Tentu saja! Bahkan aku dengan kekuatanku saat ini akan sedikit kesulitan untuk menghancurkan susunan formasi array kurungan pengorbanan darah ini. Lalu bagaimana dengan orang-orang bodoh dan lemah yang bera
Di Klan Huo.BOOOMMMM... BOOOMMMM...BOOOMMMM...Situasi yang terjadi di wilayah kekuasaan klan shandian itu benar-benar sangat lah kacau balau. Suara ledakan yang menghancurkan serta meluluhlantahkan sebuah tempat tinggal untuk orang-orang Klan Huo selalu terdengar dan tidak kunjung berhenti.Leluhur Tua Huo Dong atau yang memiliki nama asli Ling Dong saat ini sedang terlihat saling serang dengan sosok pemuda yang memakai pakaian serba hitam seperti assassin yang tidak lain adalah Mogui Hen. Dia terlihat begitu tertekan saat bertarung melawannya meskipun seluruh kemampuan berpedang serta elemen petirnya yang menghancurkan dengan begitu dahsyat telah diarahkan.BOOOMMMM... BOOOMMMM... Trark!DUUUAAARRR!BOOOMMMM... BOOOMMMM...Mogui Hen, dia hanya tersenyum tipis ketika menyaksikan betapa tertekannya posisi yang dialami oleh lawannya. Namun dia tetap meneruskannya hingga dirinya berhasil memperoleh beberapa kesempatan yang membuatnya dapat melukai orang tua terkuat di klan shandian H
"A-apaaaaaa!"Semua orang terkejut secara serentak tanpa terkecuali. Bahkan Wei Hun yang biasanya adalah sosok yang selalu tenang dalam setiap hal kali ini tidak dapat mempertahankannya dan berdiri dari tempat duduknya sebelumnya."Bocah! Kau jangan bercanda!" Long Yuan yang juga merupakan sosok yang berasal dari Alam Dewa sekaligus bawahan langsung dari Kaisar Dewa Ling dan harus terpaksa turun ke Alam Tingkat Rendah untuk menyelamatkan garis darah dan keturunannya agar tidak menghilang sepenuhnya karena terbantai segera bertanya sembari memegangi kerah baju Tetua itu. Auranya yang berada di Ranah Dewa Tahap Akhir bahkan ikut meledak karena kabar ini. Dia tentunya menginginkan kejelasan."Tentu saja saya tidak bercanda, Tuan Long Yuan! Leluhur Tua kami yang biasa di panggil Huo Dong adalah putra mahkota Kekaisaran Langit yang ada di Alam Dewa. Nama Huo adalah nama samaran saja untuk kami, karena beliau takut jika orang-orang yang berasal dari Alam Dewa akan masih memburu keturunan Kai
Bhuusshh...Sebuah aura Ranah Dewa Tahap Menengah yang cukup kuat meledak dari dalam tubuh Tetua mata-mata luar Klan Huo itu yang menandakan bahwa dirinya telah berhasil mendapatkan keberuntungan berupa terobosan kultivasi setelah disembuhkan luka-lukanya oleh Ling Tian menggunakan buah abadi, Buah Bodhi.Tidak lama kemudian, Tetua itu pun membuka matanya dan langsung berdiri menghadap Ling Tian dan saudara-saudarinya seraya menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat."Terima kasih kami ucapkan, Tuan Muda dan semuanya," ucapnya dengan tulus."Tidak perlu terlalu sopan, Tetua! Bisakah sekarang anda menceritakan apa yang terjadi kepada Klan Huo dan siapa sebenarnya sekte dan kekaisaran yang berani menyerang kalian?" Meski sudah tahu mengenai perihal Organisasi Misterius yang menjadi poros semua masalah di Klan Huo, Ling Tian tetap menanyakannya.Wajah si Tetua mata-mata luar Klan Huo itu langsung menjadi suram ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh pemuda tampan