Swoosshhh...Sebuah portal teleportasi yang ada di kediaman Pangeran Mahkota Ye Langtian yang tentunya sudah kembali di bangun akibat kerusakan tiba-tiba aktif yang membuat para prajurit yang berjaga di tempat itu menjadi siaga dan menatap ke arah celah yang terbuka itu. Mereka semua tidak menghunuskan pedang atau senjatanya karena tahu bahwa orang yang keluar dari portal itu merupakan sahabat yang akan menjadi partner perang melawan Klan Xiyan dan Klan Chan yang sebenarnya telah benar-benar diketahui beraliansi.Swush! Swush! Swush!Satu persatu sosok demi sosok mulai keluar dari lingkaran portal tersebut dan memunculkan orang-orang yang memakai seragam sama hingga berjumlah sangat banyak dan di antara rombongan paling depan terdapat seorang gadis yang sangat cantik seperti Dewi yang turun dari khayangan di antara para orang tua dan pria paruh baya. Ya, mereka semua adalah para anggota dari Klan Lin yang telah tiba lebih awal dari dugaan seluruh pihak istana kekaisaran dan gadis yang
Sementara Tian Lin dan Lin Hua sedang bermesraan dan peluk-pelukan, pasukan keluarga Lin yang di pimpin langsung oleh para leluhur serta Patriark Lin Kai sedang berjalan menuju ke istana utama. Prajurit yang menuntun mereka meminta kepada pasukan lain yang bukan petinggi klan untuk beristirahat terlebih dahulu di tempat yang di sediakan. Kini hanya tersisa 16 orang saja yang menuju ke aula istana. Mereka 10 Leluhur Lin, Patriark Lin Kai, Tetua Agung Klan Lin dan 4 Tetua Tertinggi Lin.Sesampainya mereka di aula, mereka langsung disambut dengan ramah oleh Kaisar Ye Wei Ru dan para petingginya, termasuk oleh Pangeran Mahkota Ye Langtian. Tatapan semua orang dari Klan Lin langsung terpaku pada satu orang pria yang memakai zirah emas dengan aura kuat dan elemen angin yang selalu berputar-putar di sekitar tubuhnya.Sosok pria berzirah emas itu tampak berdiri dengan begitu hikmat di belakang Yang Mulia Kaisar seolah menjadi pelayan sekaligus pengawal yang sangat kompeten. Leluhur Lin Feng b
Beberapa hari kemudian, ketika seluruh petinggi dari banyak kekuatan yang mendukung Kekaisaran Naga sedang mengadakan rapat, tiba-tiba mereka semua dikejutkan dengan kemunculan dua sosok muda-mudi yang memiliki paras di atas rata-rata atau bahkan bisa dikatakan membuat malu semua kalangan, pasalnya kedua orang ini sangatlah tampan dan cantik sekali layaknya sepasang Dewa dan Dewi. Keduanya tidak lain adalah Tian Lin dan Lin Hua yang hendak memberikan kabar kepada semua orang di dalam aula istana."Salam hormat, semuanya!" Ucap pemuda dan pemudi itu secara serentak sembari menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat kepada semua orang.Patriark Lin Kai yang melihat putrinya datang bersama dengan Tian Lin hanya menggilingkan kepala karena keduanya memang tampak sangat serasi sekali seolah-olah langit memang telah menakdirkan mereka berdua untuk saling berpasangan."Maaf karena telah mengganggu jalannya rapat. Namun kedatangan kami berdua untuk mengabarkan bahwa pasukan dar
Kaisar Ye Wei Ru segera bangkit dari tempat duduk atau singgasananya dan dengan cepat dirinya menghampiri ketiga pria tua itu. Dia kemudian mengangkat badan mereka bertiga dan memintanya untuk tidak berlutut lagi."Tuan Lin, tuan Dongfang dan tuan Lubai, kalian bertiga memang telah berjanji kepada leluhurku serta Yang Mulia Kaisar Dewa Naga Emas untuk melayani Klan Ye dengan sepenuh hati. Namun, kalian tetap saja adalah saudara dari leluhur kami dan itu tidak akan pernah berubah sampai kapanpun..""Tolong maafkan ucapan komandan Ye Shinji yang telah menyakiti hati kalian. Aku pasti akan memberi peringatan untuknya agar lebih berhati-hati lagi dalam berbicara," kata Kaisar Ye Wei Ru dengan lembut kepada mereka bertiga.Deg!Justru ucapan lembut dari Kaisar semakin membuat hati ketiga orang beserta seluruh keluarganya menjadi semakin bersalah dan tertekan. Ultimatum dari komandan Ye Shinji sudah begitu membekas sehingga menjadikan mereka sadar sesadar-sadarnya jika mereka ini hanyalah s
"Segera siapkan pasukan dan kita akan berperang!" Leluhur Chan Di memberikan perintah. Dia tidak lagi memperdulikan kesepakatan waktu perang karena sesuatu yang direncanakannya telah rusak akibat kedatangan dari orang-orang kekaisaran serta antek-anteknya.Dalam rencana awal Leluhur Tua dari Klan Chan itu ialah dirinya ingin menyebarkan susunan formasi ledakan racun mini pada semua area pertempuran sehingga ketika bertempur mereka tidak perlu terlalu mengerahkan kekuatan mengingat lawan-lawannya telah terkena racun tanpa mereka sadari.Hal yang menjadi kesalahan serta kebodohan dari orang tua itu adalah dirinya mengerahkan pasukan besar secara bersamaan untuk datang ke medan pertempuran. Harusnya, Jika dia ingin melakukan hal licik seperti itu, maka tidak perlu Untuk mengerahkan banyak orang dan hanya menggunakan beberapa saja di antara mereka namun yang memiliki kultivasi tinggi sehingga dengan kecepatan mereka orang-orang itu dapat menyelesaikan tugas dengan rapi dan tidak diketahui
Mu Sang yang merupakan jajaran orang yang sudah mencapai Ranah Setengah Dewa menjadi pimpinan tertinggi pihak aliansi 2 kekuatan raksasa. Dia menggunakan elemen air yang memiliki kandungan racun mengerikan dengan mudah menghabisi lawan-lawannya. Setiap musuh yang terciprat air dari elemennya langsung meleleh karena terkena efek korosif dari kandungan racunnya.Booommm... Booommm..."Aaakkkhh..""Aaakkkhh..""Hahaha.. Ini adalah pembantaian yang sangat indah!" Mu Sang tertawa terbahak-bahak karena merasa begitu senang dengan teriakan demi teriakan memilukan dari orang-orang yang terkena serangannya.Sebagai Ranah Setengah Dewa, dirinya merupakan sosok terkuat yang sama sekali tidak tersentuh karena siapapun yang berani mendekat ke arahnya, maka orang tersebut akan segera diubahnya menjadi cairan menjijikan oleh air racunnya."Serang pemuda itu bersama-sama! Tapi berhati-hatilah terhadap elemen airnya, itu mengandung racun yang sangat mengerikan!" Salah satu pimpinan prajurit dari pihak
Tidak lama setelah kepergiannya, komandan Ye Shinji segera kembali setelah mendapatkan persetujuan dari Kaisar Ye Wei Ru untuk melancarkan pasukan Ranah Dewa."Bagaimana?" Tanya Leluhur Lin Feng."Yang Mulia Kaisar telah setuju. Kita bisa menggerakkan pasukan Ranah Dewa untuk maju," jawab komandan Ye Shinji."Baguslah!" Angguk Leluhur Lin kemudian dia mengangkat tangan dan memberikan pesan telepati kepada para pemimpin kelompok dari Ranah Dewa dalam pasukan pihak kekaisaran. Setelah itu, ribuan pasukan yang memiliki aura Ranah Dewa segera melesat maju dari barisan mereka."Serang!" Teriak salah satu pemuda dengan jubah Sekte Pedang Ilahi yang ditunjuk sebagai pemimpin dari regu Ranah Dewa."Seraaaang!" Semua pasukan Ranah Dewa langsung menyahut dan ikut melesat maju.Diantara orang-orang yang melesat maju ke medan pertempuran adalah Tian Zhao yang langsung terbang ke arah Mu Sang berada. Pemuda yang memakai jubah serba putih itu segera menghadang serangan Pangeran Kelima dari Kekaisar
DUAAARRRRR!Ledakan akibat hantaman dari dua energi pedang dari Chan Yi dan Jianlu Bai terdengar menggelegar dan memekakkan telinga. Ruang di sekitar ledakan itu tampak terkoyak akibat ketajaman dua bilah pedang.Keduanya mundur ratusan langkah untuk menghindari efek ledakan itu karena bagaimanapun mereka masihlah manusia yang kekuatannya belum mencapai puncak dan akan hilang serta tersedot habis oleh ruang yang terkoyak jika sampai tidak menjauh.Senyuman tipis terpancar dari sudut bibir Jianlu Bai karena mungkin pertarungannya dengan Chan Yi kali ini akan sedikit lebih berkesan mengingat kekuatan wanita itu terasa setara dengan dirinya jika di nilai dari kecepatan, ketepatan dan dampak ledakan dua energi pedang."Aku sungguh terkesan denganmu, Yi'er! Tapi tentu saja ini masihlah belum bisa dikatakan sebagai pemanasan!" Kata Jianlu Bai sembari mengaktifkan Jiwa Pedang miliknya yang meski masih berada di tingkatan pemula."Ugh!" Mau tidak mau Chan Yi sedikit tertekan karena dalam hal
"Huh! Jangan pernah berharap kami akan membiarkanmu pergi melewati kami berdua!" Yin-Yin juga berkata dengan sinis sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap-siap menyerang Mogui Long.Hal yang sama juga dilakukan oleh Xu Yuan karena menurut pendapat mereka berdua dengan kehadiran sosok seperti Mogui Long dalam pertarungan tuan muda Ling Tian-nya pasti akan mengganggu dan membuatnya tidak dapat bergerak bebas untuk menghabisi Mogui Hen.Mogui Long menggertakkan giginya kuat-kuat karena merasa begitu kesal dengan kedua orang yang menghadangnya ini. Dengan mata merah yang dipenuhi dengan Niat Membunuh, dirinya lalu melepaskan kekuatan sejatinya dengan tanpa berpikir dua kali lagi. "Pembukaan darah naga! Transformasi Naga Iblis Sejati!" Teriak Mogui Long lalu dari tubuhnya memancar aura yang sangat kuat lalu secara perlahan tubuhnya itu membengkak menjadi sangat besar dan terus membesar hingga berukuran raksasa. GROOOAAAARRR!Hanya dalam waktu kurang dari 10 detik saja Mogui Long
"Ini.." Mogui Hen tidak bisa berkata-kata apapun lagi ketika merasakan kekuatan yang teramat besar memancar dari dalam tubuh Ling Tian. Tubuhnya merasa sedikit bergetar dan tertekan karena pemuda tampan itu tidak hanya meledakkan petir tanpa warna saja, namun dia juga mengaktifkan garis darah Kaisar Naga Bayangan yang kini telah terbuka separuh atau 50%.Bisa dikatakan kali ini Ling Tian benar-benar sangat serius untuk menghadapi Mogui Hen yang telah berani menyakiti Leluhur Tua serta keluarganya.Tatapan mata Ling Tian menjadi sangat tajam seperti Naga Sejati dan pedang pusaka tingkat saint miliknya terkepal dengan sangat erat. Dengan kecepatan tertinggi yang dapat di lakukannya, dia melesat menerjang Mogui Hen untuk menghabisinya.Zheep!Sebagai seorang Dewa Binatang Iblis yang setara dengan pemilik garis darah Dewa Binatang Suci serta kekuatannya yang asli telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir, Mogui Hen tentu masih dapat melihat kecepatan Ling Tian yang di luar nalar manusi
Perang yang terjadi di wilayah kekuasaan Klan Huo telah berlangsung selama berhari-hari dengan begitu sengit dan tidak terelakan lagi akan kehancuran di sekitarnya. Nyatanya meskipun Tetua Agung Sekte Racun Laoshu Du telah bergabung dengan Tetua Pertama Organisasi Misterius masih belum dapat menyudutkan Long Yuan yang telah naik ke Ranah Dewa Tahap Akhir. Ini menunjukkan betapa kuat dan hebatnya pemilik dari darah binatang suci Naga Langit yang dulunya menjadi bawahan daripada Kaisar Dewa Ling.Long Yuan dengan tombak pusaka tingkat saint miliknya dapat bertarung imbang dengan kedua orang itu meskipun dirinya lebih condong dalam posisi yang bertahan. Ya, itu sangat wajar karena bagaimanapun dirinya juga seorang kultivator yang memiliki kelemahan dan juga rasa lelah. Dia tokoh yang overpower dan juga tidak dapat mati seperti halnya sang protagonis utama. "Long Yuan, menyerahlah dan hentikan perlawanan sia-siamu itu!" Ujar Laoshu Du dengan senyuman kejam terpancar dari sudut bibirnya.
Leluhur Tua Klan Huo yang identitas aslinya adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran Langit Ling Dong menuruti permintaan Xu Yuan dan mundur untuk mengobati luka-luka yang dideritanya akibat pertarungan tidak seimbang dengan Mogui Hen.Sudut bibir Xu Yuan memancarkan senyuman tipis ketika menatap Mogui Hen yang sangat marah oleh aksinya serta kedatangannya yang tiba-tiba ini. Bagaimana tidak? Mogui Hen adalah sosok naga iblis yang terkenal saat kebal terhadap racun namun ketika merasakan racun milik orang satu ini Dia mendapatkan intuisi dari refleks tubuhnya bahwa tubuhnya ini akan dalam kondisi berbahaya ketika terkena racunnya.Selain itu, Mogui Hen juga gagal untuk membunuh Leluhur Tua Klan Huo yang mana adalah tonggak paling penting untuk memenangkan peperangan yang terjadi kali ini.Dengan suara mendalam, Mogui Hen kembali bertanya, "Katakan, siapa kau?"Xu Yuan masih tersenyum dan tidak mengundurkannya sama sekali. Dengan santai atau bahkan lebih terkesan ke arah mengejek Mogui Hen,
Sementara itu di sisi lain, Ling Tian yang sebelumnya menghilang dari hadapan saudara dan saudarinya saat ini sedang terlihat duduk bersila di ruangan khusus yang ada di menara kultivasi Istana Suci sembari memejamkan mata dan menyerap esensi petir yang terkandung di dalam Batu Petir Surgawi.Meskipun elemen petirnya sudah berada di tingkat tertinggi yaitu pada tingkatan petir abadi alias petir tanpa warna, terlihat aura yang memancar dari dalam tubuhnya terus meningkat dari waktu ke waktu dan mendekati penerobosan pada ranah kultivasi Dewa Tahap Akhir.Dia terus fokus dan konsentrasi agar penerobosannya nanti berjalan dengan lancar dan tanpa ada halangan suatu apapun. Ling Tian sangat senang karena dia mendapatkan sebuah sumber daya seperti Batu Petir Surgawi, namun kesenangannya itu tidaklah pada tempat yang tepat karena saat ini posisi dan situasinya sedang tidak memungkinkan baginya untuk berbahagia.Mengingat Klan Huo ternyata adalah anggota keluarga Ling, Ling Tian menjadi sanga
Lima Tetua yang menjadi bawahan dari Mogui Long juga ikut terkejut ketika melihat pasukan yang dibawa oleh Istana Suci untuk membantu klan shandian Huo ini menghancurkan mereka. Namun sudut bibir kelima orang tersebut bersama dengan tuannya memancarkan istrinya tipis karena di seluruh wilayah Klan Huo saat ini telah terpasang susunan formasi array kurungan kutukan darah yang sangat kuat. Butuh banyak kekuatan Ranah Dewa Tahap Akhir untuk menghancurkannya, sedangkan menurut pengetahuan yang ada Istana Suci hanya memiliki satu orang saja yang ada pada tingkatan tersebut dan orang itu tidak lain adalah sang pimpinan tertinggi, Wei Hun."He-he-he.. Bukankah mereka hanya akan dapat menjadi penonton saja, Yang Mulia?" Tetua Pertama Organisasi Misterius bertanya dengan senyuman mengejek."Tentu saja! Bahkan aku dengan kekuatanku saat ini akan sedikit kesulitan untuk menghancurkan susunan formasi array kurungan pengorbanan darah ini. Lalu bagaimana dengan orang-orang bodoh dan lemah yang bera
Di Klan Huo.BOOOMMMM... BOOOMMMM...BOOOMMMM...Situasi yang terjadi di wilayah kekuasaan klan shandian itu benar-benar sangat lah kacau balau. Suara ledakan yang menghancurkan serta meluluhlantahkan sebuah tempat tinggal untuk orang-orang Klan Huo selalu terdengar dan tidak kunjung berhenti.Leluhur Tua Huo Dong atau yang memiliki nama asli Ling Dong saat ini sedang terlihat saling serang dengan sosok pemuda yang memakai pakaian serba hitam seperti assassin yang tidak lain adalah Mogui Hen. Dia terlihat begitu tertekan saat bertarung melawannya meskipun seluruh kemampuan berpedang serta elemen petirnya yang menghancurkan dengan begitu dahsyat telah diarahkan.BOOOMMMM... BOOOMMMM... Trark!DUUUAAARRR!BOOOMMMM... BOOOMMMM...Mogui Hen, dia hanya tersenyum tipis ketika menyaksikan betapa tertekannya posisi yang dialami oleh lawannya. Namun dia tetap meneruskannya hingga dirinya berhasil memperoleh beberapa kesempatan yang membuatnya dapat melukai orang tua terkuat di klan shandian H
"A-apaaaaaa!"Semua orang terkejut secara serentak tanpa terkecuali. Bahkan Wei Hun yang biasanya adalah sosok yang selalu tenang dalam setiap hal kali ini tidak dapat mempertahankannya dan berdiri dari tempat duduknya sebelumnya."Bocah! Kau jangan bercanda!" Long Yuan yang juga merupakan sosok yang berasal dari Alam Dewa sekaligus bawahan langsung dari Kaisar Dewa Ling dan harus terpaksa turun ke Alam Tingkat Rendah untuk menyelamatkan garis darah dan keturunannya agar tidak menghilang sepenuhnya karena terbantai segera bertanya sembari memegangi kerah baju Tetua itu. Auranya yang berada di Ranah Dewa Tahap Akhir bahkan ikut meledak karena kabar ini. Dia tentunya menginginkan kejelasan."Tentu saja saya tidak bercanda, Tuan Long Yuan! Leluhur Tua kami yang biasa di panggil Huo Dong adalah putra mahkota Kekaisaran Langit yang ada di Alam Dewa. Nama Huo adalah nama samaran saja untuk kami, karena beliau takut jika orang-orang yang berasal dari Alam Dewa akan masih memburu keturunan Kai
Bhuusshh...Sebuah aura Ranah Dewa Tahap Menengah yang cukup kuat meledak dari dalam tubuh Tetua mata-mata luar Klan Huo itu yang menandakan bahwa dirinya telah berhasil mendapatkan keberuntungan berupa terobosan kultivasi setelah disembuhkan luka-lukanya oleh Ling Tian menggunakan buah abadi, Buah Bodhi.Tidak lama kemudian, Tetua itu pun membuka matanya dan langsung berdiri menghadap Ling Tian dan saudara-saudarinya seraya menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat."Terima kasih kami ucapkan, Tuan Muda dan semuanya," ucapnya dengan tulus."Tidak perlu terlalu sopan, Tetua! Bisakah sekarang anda menceritakan apa yang terjadi kepada Klan Huo dan siapa sebenarnya sekte dan kekaisaran yang berani menyerang kalian?" Meski sudah tahu mengenai perihal Organisasi Misterius yang menjadi poros semua masalah di Klan Huo, Ling Tian tetap menanyakannya.Wajah si Tetua mata-mata luar Klan Huo itu langsung menjadi suram ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh pemuda tampan