Mu Sang yang merupakan jajaran orang yang sudah mencapai Ranah Setengah Dewa menjadi pimpinan tertinggi pihak aliansi 2 kekuatan raksasa. Dia menggunakan elemen air yang memiliki kandungan racun mengerikan dengan mudah menghabisi lawan-lawannya. Setiap musuh yang terciprat air dari elemennya langsung meleleh karena terkena efek korosif dari kandungan racunnya.Booommm... Booommm..."Aaakkkhh..""Aaakkkhh..""Hahaha.. Ini adalah pembantaian yang sangat indah!" Mu Sang tertawa terbahak-bahak karena merasa begitu senang dengan teriakan demi teriakan memilukan dari orang-orang yang terkena serangannya.Sebagai Ranah Setengah Dewa, dirinya merupakan sosok terkuat yang sama sekali tidak tersentuh karena siapapun yang berani mendekat ke arahnya, maka orang tersebut akan segera diubahnya menjadi cairan menjijikan oleh air racunnya."Serang pemuda itu bersama-sama! Tapi berhati-hatilah terhadap elemen airnya, itu mengandung racun yang sangat mengerikan!" Salah satu pimpinan prajurit dari pihak
Tidak lama setelah kepergiannya, komandan Ye Shinji segera kembali setelah mendapatkan persetujuan dari Kaisar Ye Wei Ru untuk melancarkan pasukan Ranah Dewa."Bagaimana?" Tanya Leluhur Lin Feng."Yang Mulia Kaisar telah setuju. Kita bisa menggerakkan pasukan Ranah Dewa untuk maju," jawab komandan Ye Shinji."Baguslah!" Angguk Leluhur Lin kemudian dia mengangkat tangan dan memberikan pesan telepati kepada para pemimpin kelompok dari Ranah Dewa dalam pasukan pihak kekaisaran. Setelah itu, ribuan pasukan yang memiliki aura Ranah Dewa segera melesat maju dari barisan mereka."Serang!" Teriak salah satu pemuda dengan jubah Sekte Pedang Ilahi yang ditunjuk sebagai pemimpin dari regu Ranah Dewa."Seraaaang!" Semua pasukan Ranah Dewa langsung menyahut dan ikut melesat maju.Diantara orang-orang yang melesat maju ke medan pertempuran adalah Tian Zhao yang langsung terbang ke arah Mu Sang berada. Pemuda yang memakai jubah serba putih itu segera menghadang serangan Pangeran Kelima dari Kekaisar
DUAAARRRRR!Ledakan akibat hantaman dari dua energi pedang dari Chan Yi dan Jianlu Bai terdengar menggelegar dan memekakkan telinga. Ruang di sekitar ledakan itu tampak terkoyak akibat ketajaman dua bilah pedang.Keduanya mundur ratusan langkah untuk menghindari efek ledakan itu karena bagaimanapun mereka masihlah manusia yang kekuatannya belum mencapai puncak dan akan hilang serta tersedot habis oleh ruang yang terkoyak jika sampai tidak menjauh.Senyuman tipis terpancar dari sudut bibir Jianlu Bai karena mungkin pertarungannya dengan Chan Yi kali ini akan sedikit lebih berkesan mengingat kekuatan wanita itu terasa setara dengan dirinya jika di nilai dari kecepatan, ketepatan dan dampak ledakan dua energi pedang."Aku sungguh terkesan denganmu, Yi'er! Tapi tentu saja ini masihlah belum bisa dikatakan sebagai pemanasan!" Kata Jianlu Bai sembari mengaktifkan Jiwa Pedang miliknya yang meski masih berada di tingkatan pemula."Ugh!" Mau tidak mau Chan Yi sedikit tertekan karena dalam hal
"Hahaha.. Tidak ada yang mustahil di dunia ini jika diri kita berusaha apalagi hanya suatu yang terlihat seperti halnya racun milikmu. Dengan pengamatan yang luar biasa, Alkemis pihak kekaisaran dapat membuat pil yang bisa mendetoksifikasi racun-racun yang berasal dari Klan Chan! Dan kau adalah bagian dari mereka!" Pemuda berjubah putih yang tidak lain adalah Tian Zhao berkata dengan senyuman mengejek ke arah Mu Sang yang terkapar di atas tanah."Tidak mungkin! Itu tidak mungkin! Meskipun kalian memiliki beberapa sumber daya yang dapat menetralkan racun seperti dirimu saat itu, tapi mustahil dapat menyediakannya dalam jumlah besar, bahkan sampai membuat pil yang dapat menetralkan racun Klan Chan!" Mu Sang masih saja tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Tian Zhao."Hehehe.. Bukan urusanku untuk percaya atau tidak, tapi yang jelas sudah waktunya bagimu untuk menemui Dewa Kematian!" Kata Tian Zhao sembari tersenyum menyeringai."Tidak! Jangan bunuh aku!" Mu Sang memundurkan tubuh
Jingshen Wangzhi alias pangeran bangsa roh yang telah menjadi bawahan atau pengawal pribadi dari Tian Lin terus melancarkan aksinya secara sembunyi-sembunyi. Dengan kekuatan yang telah mencapai ranah di atas Ranah Dewa Langit membuatnya sama sekali tidak terdeteksi dan perang masih saja berlanjut seperti tidak terjadi apa-apa.Ya, Jingshen Wangzhi memang menyembunyikan beberapa kultivator Ranah Dewa Langit dengan cara sangat cerdas yaitu menggunakan jeda waktu yang sangat singkat sekaligus memilih orang-orang yang sekiranya belum memiliki lawan dalam pertempuran.Setidaknya, saat ini dia telah memenjarakan orang-orang itu ke dalam dunia jiwa Tian Lin tanpa bisa berkutik sama sekali. Jika pun ada yang berani memberontak, Xu Yuan yang juga telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir dengan dibantu oleh Yin-Yin serta para anggota Gerbang Langit Ling lainnya telah siap untuk menghajar hingga babak belur dan mereka pun lebih baik memilih untuk menyerah saja.Hal yang paling tidak diduga a
"Lin Feng! Sudah lama aku ingin menjajal kekuatanmu yang katanya adalah yang terkuat diantara para kultivator shandian Dunia Lotus Putih itu," sosok pria tua dengan janggut dan rambut yang semuanya telah berubah menjadi warna perak berkata dengan nada sinis kepada Leluhur Tertua Klan Lin, Lin Feng."Chan Di, aku tidak pernah mengakui bahwa kekuatanku adalah yang terkuat. Akan tetapi tindakanmu kali ini benar-benar tidak bisa dimaafkan lagi!" Leluhur Lin Feng menanggapi ucapan Lekuhur Klan Chan dengan raut wajah penuh kemarahan tercetak jelas di sana."Hahaha.. Aku dapat melakukan apapun yang aku mau karena Klan Chan-ku memang memiliki kemampuan. Lagi pula, aku juga tidak memerlukan maafmu untuk tindakanku ini," kata Leluhur Chan Di dengan tawa mengejek ala-ala khas protagonis utama dalam sebuah cerita dongeng."Jika seperti itu, aku tidak akan pernah membiarkanmu untuk hidup lagi, pembawa masalah!" Leluhur Lin Feng berucap dengan dingin lalu dia pun mengeluarkan sebuah senjata pusaka
Pak tua Chan Di terpental mundur atau lebih tepatnya dia memundurkan tubuhnya dengan begitu cepat karena tidak ingin terkena dampak dari elemen petir berwarna hijau milik Leluhur Lin Feng yang sangat terkenal memiliki daya hancur mengerikan.Akan tetapi ketika dia memundurkan badannya sekalipun, dirinya masih sempat memberikan sebuah tebasan pedang yang memunculkan energi berbentuk bulan sabit dengan aura racun yang sangat besar.Booommm...Leluhur Lin Feng yang seluruh tubuhnya dialiri oleh percikan-percikan listrik berwarna hijau melihat dengan jelas serangan tebasan pedang itu sehingga dirinya juga melakukan hal yang sama seperti Leluhur Tua Klan Chan menggunakan senjata berlatih panjangnya. Maka kembali terjadilah sebuah dentuman luar biasa yang mengacaukan ruang dan udara di sekitar.Leluhur Lin Feng ikut mundur untuk menjaga jarak supaya tidak terkena dampak besar ledakan tersebut yang memiliki gelombang racun di dalamnya efek dari elemen Leluhur Chan Di. Pria tua yang merupakan
Patriark Chan Jiu yang sedang bertarung dengan komandan Ye Shinji dan menjaga jarak darinya lalu mengeluarkan sebuah kristal komunikasi dan memberikan kepada seseorang yang tidak diketahui. Setelah itu, senyuman tipis segera terpancar dari sudut bibirnya dan dirinya pun kembali melanjutkan pertarungannya.Booommm...Booommm... Booommm...Komandan Ye Shinji yang dikeroyok oleh dua orang sama sekali tidak merasakan tekanan dan justru dirinya lah Yang memberikan tekanan kepada kedua lawannya. Setiap kali serangan tebasan dilancarkan oleh Patriark Chan Jiu atau Leluhur Xiyan Nan dapat dia lahap menggunakan elemen pelahapnya dan dia kembalikan ke pemilik serangan dalam skala yang berkali-kali lipat lebih kuat."Sialan! Dia terlalu kuat!" Leluhur Xiyan Nan berkata dengan sangat kesal. Sekarang dirinya telah mewajari akan terbunuhnya Xiyan Chi oleh komandan Ye Shinji mengingat pertarungan antara dirinya yang dibantu oleh Patriark Chan Jiu saja masih tidak dapat mengalahkan pria berzirah emas
"Huh! Jangan pernah berharap kami akan membiarkanmu pergi melewati kami berdua!" Yin-Yin juga berkata dengan sinis sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap-siap menyerang Mogui Long.Hal yang sama juga dilakukan oleh Xu Yuan karena menurut pendapat mereka berdua dengan kehadiran sosok seperti Mogui Long dalam pertarungan tuan muda Ling Tian-nya pasti akan mengganggu dan membuatnya tidak dapat bergerak bebas untuk menghabisi Mogui Hen.Mogui Long menggertakkan giginya kuat-kuat karena merasa begitu kesal dengan kedua orang yang menghadangnya ini. Dengan mata merah yang dipenuhi dengan Niat Membunuh, dirinya lalu melepaskan kekuatan sejatinya dengan tanpa berpikir dua kali lagi. "Pembukaan darah naga! Transformasi Naga Iblis Sejati!" Teriak Mogui Long lalu dari tubuhnya memancar aura yang sangat kuat lalu secara perlahan tubuhnya itu membengkak menjadi sangat besar dan terus membesar hingga berukuran raksasa. GROOOAAAARRR!Hanya dalam waktu kurang dari 10 detik saja Mogui Long
"Ini.." Mogui Hen tidak bisa berkata-kata apapun lagi ketika merasakan kekuatan yang teramat besar memancar dari dalam tubuh Ling Tian. Tubuhnya merasa sedikit bergetar dan tertekan karena pemuda tampan itu tidak hanya meledakkan petir tanpa warna saja, namun dia juga mengaktifkan garis darah Kaisar Naga Bayangan yang kini telah terbuka separuh atau 50%.Bisa dikatakan kali ini Ling Tian benar-benar sangat serius untuk menghadapi Mogui Hen yang telah berani menyakiti Leluhur Tua serta keluarganya.Tatapan mata Ling Tian menjadi sangat tajam seperti Naga Sejati dan pedang pusaka tingkat saint miliknya terkepal dengan sangat erat. Dengan kecepatan tertinggi yang dapat di lakukannya, dia melesat menerjang Mogui Hen untuk menghabisinya.Zheep!Sebagai seorang Dewa Binatang Iblis yang setara dengan pemilik garis darah Dewa Binatang Suci serta kekuatannya yang asli telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir, Mogui Hen tentu masih dapat melihat kecepatan Ling Tian yang di luar nalar manusi
Perang yang terjadi di wilayah kekuasaan Klan Huo telah berlangsung selama berhari-hari dengan begitu sengit dan tidak terelakan lagi akan kehancuran di sekitarnya. Nyatanya meskipun Tetua Agung Sekte Racun Laoshu Du telah bergabung dengan Tetua Pertama Organisasi Misterius masih belum dapat menyudutkan Long Yuan yang telah naik ke Ranah Dewa Tahap Akhir. Ini menunjukkan betapa kuat dan hebatnya pemilik dari darah binatang suci Naga Langit yang dulunya menjadi bawahan daripada Kaisar Dewa Ling.Long Yuan dengan tombak pusaka tingkat saint miliknya dapat bertarung imbang dengan kedua orang itu meskipun dirinya lebih condong dalam posisi yang bertahan. Ya, itu sangat wajar karena bagaimanapun dirinya juga seorang kultivator yang memiliki kelemahan dan juga rasa lelah. Dia tokoh yang overpower dan juga tidak dapat mati seperti halnya sang protagonis utama. "Long Yuan, menyerahlah dan hentikan perlawanan sia-siamu itu!" Ujar Laoshu Du dengan senyuman kejam terpancar dari sudut bibirnya.
Leluhur Tua Klan Huo yang identitas aslinya adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran Langit Ling Dong menuruti permintaan Xu Yuan dan mundur untuk mengobati luka-luka yang dideritanya akibat pertarungan tidak seimbang dengan Mogui Hen.Sudut bibir Xu Yuan memancarkan senyuman tipis ketika menatap Mogui Hen yang sangat marah oleh aksinya serta kedatangannya yang tiba-tiba ini. Bagaimana tidak? Mogui Hen adalah sosok naga iblis yang terkenal saat kebal terhadap racun namun ketika merasakan racun milik orang satu ini Dia mendapatkan intuisi dari refleks tubuhnya bahwa tubuhnya ini akan dalam kondisi berbahaya ketika terkena racunnya.Selain itu, Mogui Hen juga gagal untuk membunuh Leluhur Tua Klan Huo yang mana adalah tonggak paling penting untuk memenangkan peperangan yang terjadi kali ini.Dengan suara mendalam, Mogui Hen kembali bertanya, "Katakan, siapa kau?"Xu Yuan masih tersenyum dan tidak mengundurkannya sama sekali. Dengan santai atau bahkan lebih terkesan ke arah mengejek Mogui Hen,
Sementara itu di sisi lain, Ling Tian yang sebelumnya menghilang dari hadapan saudara dan saudarinya saat ini sedang terlihat duduk bersila di ruangan khusus yang ada di menara kultivasi Istana Suci sembari memejamkan mata dan menyerap esensi petir yang terkandung di dalam Batu Petir Surgawi.Meskipun elemen petirnya sudah berada di tingkat tertinggi yaitu pada tingkatan petir abadi alias petir tanpa warna, terlihat aura yang memancar dari dalam tubuhnya terus meningkat dari waktu ke waktu dan mendekati penerobosan pada ranah kultivasi Dewa Tahap Akhir.Dia terus fokus dan konsentrasi agar penerobosannya nanti berjalan dengan lancar dan tanpa ada halangan suatu apapun. Ling Tian sangat senang karena dia mendapatkan sebuah sumber daya seperti Batu Petir Surgawi, namun kesenangannya itu tidaklah pada tempat yang tepat karena saat ini posisi dan situasinya sedang tidak memungkinkan baginya untuk berbahagia.Mengingat Klan Huo ternyata adalah anggota keluarga Ling, Ling Tian menjadi sanga
Lima Tetua yang menjadi bawahan dari Mogui Long juga ikut terkejut ketika melihat pasukan yang dibawa oleh Istana Suci untuk membantu klan shandian Huo ini menghancurkan mereka. Namun sudut bibir kelima orang tersebut bersama dengan tuannya memancarkan istrinya tipis karena di seluruh wilayah Klan Huo saat ini telah terpasang susunan formasi array kurungan kutukan darah yang sangat kuat. Butuh banyak kekuatan Ranah Dewa Tahap Akhir untuk menghancurkannya, sedangkan menurut pengetahuan yang ada Istana Suci hanya memiliki satu orang saja yang ada pada tingkatan tersebut dan orang itu tidak lain adalah sang pimpinan tertinggi, Wei Hun."He-he-he.. Bukankah mereka hanya akan dapat menjadi penonton saja, Yang Mulia?" Tetua Pertama Organisasi Misterius bertanya dengan senyuman mengejek."Tentu saja! Bahkan aku dengan kekuatanku saat ini akan sedikit kesulitan untuk menghancurkan susunan formasi array kurungan pengorbanan darah ini. Lalu bagaimana dengan orang-orang bodoh dan lemah yang bera
Di Klan Huo.BOOOMMMM... BOOOMMMM...BOOOMMMM...Situasi yang terjadi di wilayah kekuasaan klan shandian itu benar-benar sangat lah kacau balau. Suara ledakan yang menghancurkan serta meluluhlantahkan sebuah tempat tinggal untuk orang-orang Klan Huo selalu terdengar dan tidak kunjung berhenti.Leluhur Tua Huo Dong atau yang memiliki nama asli Ling Dong saat ini sedang terlihat saling serang dengan sosok pemuda yang memakai pakaian serba hitam seperti assassin yang tidak lain adalah Mogui Hen. Dia terlihat begitu tertekan saat bertarung melawannya meskipun seluruh kemampuan berpedang serta elemen petirnya yang menghancurkan dengan begitu dahsyat telah diarahkan.BOOOMMMM... BOOOMMMM... Trark!DUUUAAARRR!BOOOMMMM... BOOOMMMM...Mogui Hen, dia hanya tersenyum tipis ketika menyaksikan betapa tertekannya posisi yang dialami oleh lawannya. Namun dia tetap meneruskannya hingga dirinya berhasil memperoleh beberapa kesempatan yang membuatnya dapat melukai orang tua terkuat di klan shandian H
"A-apaaaaaa!"Semua orang terkejut secara serentak tanpa terkecuali. Bahkan Wei Hun yang biasanya adalah sosok yang selalu tenang dalam setiap hal kali ini tidak dapat mempertahankannya dan berdiri dari tempat duduknya sebelumnya."Bocah! Kau jangan bercanda!" Long Yuan yang juga merupakan sosok yang berasal dari Alam Dewa sekaligus bawahan langsung dari Kaisar Dewa Ling dan harus terpaksa turun ke Alam Tingkat Rendah untuk menyelamatkan garis darah dan keturunannya agar tidak menghilang sepenuhnya karena terbantai segera bertanya sembari memegangi kerah baju Tetua itu. Auranya yang berada di Ranah Dewa Tahap Akhir bahkan ikut meledak karena kabar ini. Dia tentunya menginginkan kejelasan."Tentu saja saya tidak bercanda, Tuan Long Yuan! Leluhur Tua kami yang biasa di panggil Huo Dong adalah putra mahkota Kekaisaran Langit yang ada di Alam Dewa. Nama Huo adalah nama samaran saja untuk kami, karena beliau takut jika orang-orang yang berasal dari Alam Dewa akan masih memburu keturunan Kai
Bhuusshh...Sebuah aura Ranah Dewa Tahap Menengah yang cukup kuat meledak dari dalam tubuh Tetua mata-mata luar Klan Huo itu yang menandakan bahwa dirinya telah berhasil mendapatkan keberuntungan berupa terobosan kultivasi setelah disembuhkan luka-lukanya oleh Ling Tian menggunakan buah abadi, Buah Bodhi.Tidak lama kemudian, Tetua itu pun membuka matanya dan langsung berdiri menghadap Ling Tian dan saudara-saudarinya seraya menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat."Terima kasih kami ucapkan, Tuan Muda dan semuanya," ucapnya dengan tulus."Tidak perlu terlalu sopan, Tetua! Bisakah sekarang anda menceritakan apa yang terjadi kepada Klan Huo dan siapa sebenarnya sekte dan kekaisaran yang berani menyerang kalian?" Meski sudah tahu mengenai perihal Organisasi Misterius yang menjadi poros semua masalah di Klan Huo, Ling Tian tetap menanyakannya.Wajah si Tetua mata-mata luar Klan Huo itu langsung menjadi suram ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh pemuda tampan