"Klan Lubai, ya? Hmm.. Ini akan sedikit sulit, tapi aku memang tahu tempat mereka tinggal dan memiliki portal teleportasi untuk menuju ke sana. Namun aku tidak bisa menjamin kalian akan dapat membujuk Pak Tua Lubai itu untuk ikut serta dalam peperangan melawan Klan Chan dan Klan Xiyan yang mungkin beraliansi, sebab selama ini mereka benar-benar telah tertutup dan vakum dari dunia luar jauh lebih lama daripada kami..""Alasan mengapa kami tidak ingin ikut campur dan hanya menempatkan beberapa perwakilan di ibukota Kekaisaran Naga itu adalah karena memang tidak di perlukan lagi. Sedangkan orang-orang yang di tinggalkan di sana hanyalah simbolis saja untuk menghormati janji kami dengan Yang Mulia Kaisar Dewa Naga Emas!" Leluhur Dongfang Wei menjelaskan dengan panjang lebar."Tapi.." Pria tua itu sengaja menghentikan ucapannya sehingga membuat Leluhur Lin Lie dan Tetua Keempat Lin Fei mengangkat satu alisnya."Tapi jika benar Klan Xiyan sampai berkhianat dan beraliansi dengan klan ahli ra
"Senior, tenanglah! Anda bisa membunuh keponakan saya!" Seru Leluhur Lin Lie sembari mengerahkan energi Qi miliknya untuk melindungi Tetua Keempat Lin Fei.Zheep! Zheep! Zheep!Ledakan aura kultivasi serta Niat Membunuh yang begitu pekat dari Leluhur Lubai langsung mengundang 7 leluhur yang lainnya. Mereka semua yang terdiri dari para pria dan wanita tua segera muncul dengan senjata masing-masing yang telah terhunus serta siap untuk melakukan serangan.Namun, mereka segera berhenti saat melihat sosok yang familiar sedang berdiri bersama Leluhur Tua Lubai bersama seorang pria paruh baya."Salam senior dan saudara-saudaraku sekalian!" Kata Leluhur Lin Lie menyapa mereka semua dengan ramah."Lin Lie?" Mereka mengerutkan keningnya karena mereka semua tentu mengenali sosok Leluhur Lin Lie ini."Benar, saudara dan seniorku semua. Aku adalah Lin Lie!" Leluhur Lin Lie membenarkan sembari menganggukkan kepalanya."Lin Lie, bagaimana kamu bisa datang ke sini dan kakak tertua bisa begitu marah b
Perlu diketahui bahwa seseorang yang memiliki pemahaman tertinggi dalam menggunakan senjatanya merupakan harta karun hidup bagi siapapun yang menggunakan senjata yang sama dengan orang tersebut.Mereka semua akan menganggapnya sebagai guru besar, terlepas dari seberapa muda atau seberapa lemah kultivasi orang tersebut. Intinya, selama dia memiliki pemahaman yang lebih tinggi, maka dia memang patut dan pantas untuk menerima penghormatan dari semua orang yang menggunakan senjata sama.Menjunjung tinggi atau menghormati pemilik pemahaman tertinggi dari pemahaman bersenjata sama saja dengan menghormati semua orang yang menggunakan senjata yang sama. Namun, berani mencelakai atau menghina orang tersebut maka sama saja dengan melumuri wajah semua orang yang menggunakan senjata yang sama dengan kotoran babi.Hal ini tentu saja tidak bisa dibiarkan. Terlebih, Tian Lin ini masihlah sangat muda namun telah mencapai pemahaman tertinggi yaitu pada pemahaman Tubuh Pedang, yang mana dikatakan bahwa
Semua orang yang hadir di dalam ruangan aula pertemuan mendadak diam dan suasana di tempat itu langsung sunyi. Tatapan mata mereka langsung terarah pada dua titik, yaitu pada Leluhur yang bertanya dan yang kedua pada sosok gadis cantik layaknya seorang Dewi yang turun dari kahyangan, Lin Hua.Mereka semua diam karena bingung dengan pertanyaan tersebut mengingat karena menjaga pemuda itu lah mereka harus berperang besar melawan Klan Xiyan dan Klan Chan yang menurut mereka berkemungkinan saling beraliansi. Namun keterbatasan informasi mengenai pemuda itu lah yang membuat mereka bungkam mengunci mulut.Leluhur Tertua atau Lin Feng menghela nafas panjangnya dan berkata, "Dia akan baik-baik saja! Dia sangatlah kuat karena mampu menahan serangan terkuat dari kultivator Ranah Dewa Langit Tahap Akhir seperti Xiyan Chi, seperti yang Leluhur Lin Lie katakan. Kita tidak perlu banyak memikirkannya karena dirinya pasti memiliki rencana tersendiri. Dan untukmu, Lin Hua! Kuharap kau akan bekerja sam
Swoosshhh...Sebuah portal teleportasi yang ada di kediaman Pangeran Mahkota Ye Langtian yang tentunya sudah kembali di bangun akibat kerusakan tiba-tiba aktif yang membuat para prajurit yang berjaga di tempat itu menjadi siaga dan menatap ke arah celah yang terbuka itu. Mereka semua tidak menghunuskan pedang atau senjatanya karena tahu bahwa orang yang keluar dari portal itu merupakan sahabat yang akan menjadi partner perang melawan Klan Xiyan dan Klan Chan yang sebenarnya telah benar-benar diketahui beraliansi.Swush! Swush! Swush!Satu persatu sosok demi sosok mulai keluar dari lingkaran portal tersebut dan memunculkan orang-orang yang memakai seragam sama hingga berjumlah sangat banyak dan di antara rombongan paling depan terdapat seorang gadis yang sangat cantik seperti Dewi yang turun dari khayangan di antara para orang tua dan pria paruh baya. Ya, mereka semua adalah para anggota dari Klan Lin yang telah tiba lebih awal dari dugaan seluruh pihak istana kekaisaran dan gadis yang
Sementara Tian Lin dan Lin Hua sedang bermesraan dan peluk-pelukan, pasukan keluarga Lin yang di pimpin langsung oleh para leluhur serta Patriark Lin Kai sedang berjalan menuju ke istana utama. Prajurit yang menuntun mereka meminta kepada pasukan lain yang bukan petinggi klan untuk beristirahat terlebih dahulu di tempat yang di sediakan. Kini hanya tersisa 16 orang saja yang menuju ke aula istana. Mereka 10 Leluhur Lin, Patriark Lin Kai, Tetua Agung Klan Lin dan 4 Tetua Tertinggi Lin.Sesampainya mereka di aula, mereka langsung disambut dengan ramah oleh Kaisar Ye Wei Ru dan para petingginya, termasuk oleh Pangeran Mahkota Ye Langtian. Tatapan semua orang dari Klan Lin langsung terpaku pada satu orang pria yang memakai zirah emas dengan aura kuat dan elemen angin yang selalu berputar-putar di sekitar tubuhnya.Sosok pria berzirah emas itu tampak berdiri dengan begitu hikmat di belakang Yang Mulia Kaisar seolah menjadi pelayan sekaligus pengawal yang sangat kompeten. Leluhur Lin Feng b
Beberapa hari kemudian, ketika seluruh petinggi dari banyak kekuatan yang mendukung Kekaisaran Naga sedang mengadakan rapat, tiba-tiba mereka semua dikejutkan dengan kemunculan dua sosok muda-mudi yang memiliki paras di atas rata-rata atau bahkan bisa dikatakan membuat malu semua kalangan, pasalnya kedua orang ini sangatlah tampan dan cantik sekali layaknya sepasang Dewa dan Dewi. Keduanya tidak lain adalah Tian Lin dan Lin Hua yang hendak memberikan kabar kepada semua orang di dalam aula istana."Salam hormat, semuanya!" Ucap pemuda dan pemudi itu secara serentak sembari menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat kepada semua orang.Patriark Lin Kai yang melihat putrinya datang bersama dengan Tian Lin hanya menggilingkan kepala karena keduanya memang tampak sangat serasi sekali seolah-olah langit memang telah menakdirkan mereka berdua untuk saling berpasangan."Maaf karena telah mengganggu jalannya rapat. Namun kedatangan kami berdua untuk mengabarkan bahwa pasukan dar
Kaisar Ye Wei Ru segera bangkit dari tempat duduk atau singgasananya dan dengan cepat dirinya menghampiri ketiga pria tua itu. Dia kemudian mengangkat badan mereka bertiga dan memintanya untuk tidak berlutut lagi."Tuan Lin, tuan Dongfang dan tuan Lubai, kalian bertiga memang telah berjanji kepada leluhurku serta Yang Mulia Kaisar Dewa Naga Emas untuk melayani Klan Ye dengan sepenuh hati. Namun, kalian tetap saja adalah saudara dari leluhur kami dan itu tidak akan pernah berubah sampai kapanpun..""Tolong maafkan ucapan komandan Ye Shinji yang telah menyakiti hati kalian. Aku pasti akan memberi peringatan untuknya agar lebih berhati-hati lagi dalam berbicara," kata Kaisar Ye Wei Ru dengan lembut kepada mereka bertiga.Deg!Justru ucapan lembut dari Kaisar semakin membuat hati ketiga orang beserta seluruh keluarganya menjadi semakin bersalah dan tertekan. Ultimatum dari komandan Ye Shinji sudah begitu membekas sehingga menjadikan mereka sadar sesadar-sadarnya jika mereka ini hanyalah s