Share

Part 29B

'Ya Allah, kenapa cobaan datang bertubi-tubi? Belum kelar satu sudah datang yang lain.'

Aku berpikir sejenak, dosa apa yang aku perbuat akhir-akhir ini? Aku mencoba pasrah walaupun itu tidak ikhlas hadir di dalam diriku.

"Nesya, kenapa kamu diam?" tanya Bu Aisyah mulai panik.

Aku hanya menggeleng. Bibirku kelu seolah beku. Tidak tahu lagi harus berkata apa.

"Nggak usah kamu takut atau sungkan, Nesya!"

Bu Aisyah terus memaksaku. Padahal, aku sudah mencoba untuk merahasiakan masalah ini dari Bu Aisyah.

Tiba-tiba, sambungan telepon terputus.

Aku mencari kontak sekretarisku. Aku mulai mencari tahu tentang kebenaran yang baru saja kudapat.

"Maaf nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi. Mohon periksa kembali nomor tujuan anda."

Suara operator sangat jelas membuat tensiku naik. Aku ingin bercakap kotor semua isi kebun binatang. Namun, aku teringat kalau ibu mertuaku ada di sampingku.

Perlahan, kutarik napas berat lalu membuangnya secara kasar. Kepalaku terasa pening membuatku tidak sanggu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status