Share

102

Kiai melepas genggamannya pada tangan Rojali. Ia menyentuh pundak pemuda di depannya dengan lembut. “Istigfar,” pintanya.

Rojali menurut. Ia mengamati Kiai dengan saksama seolah tengah menatap sesuatu yang tak biasa. Tubuhnya mundur beberapa langkah seiring dengan tangis yang kembali pecah. 

“Sholatlah dulu,” ujar Kiai, “setelah itu, datang lagi ke ruangan ini. Saya akan ceritakan semuanya.”

Rojali mengangguk tanpa banyak bertanya. Ia lantas pamit, kemudian berjalan menuju masjid. Sesuai yang diminta, ia melaksanakan salat, lalu memanjatkan doa untuk segala kebaikan dirinya dan orang-orang yang disayangi. Pemuda itu kembali beranjak ke ruangan Kiai.

Selama perjalanan dari masjid ke ruangan ini, Rojali masih mendapati keadaan pesantren yang sepi. Begitu sampai, ia masuk setelah si empunya memberi izin. Pemuda itu duduk bersila di depan Kiai, tak berani lebih dahulu memulai pembicaraan.  

“Kamu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Puspita Puspita
apakah rojali.anak badru dan lina?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status