"Tenang Mami Keke, tenang! Saya belum melakukan apa-apa pada Atama. Kenapa anda tiba-tiba berubah pikiran? Ada apa? Apa... Anda sudah salah menduga bahwa wanita bernama Atama itu bukan Rassi?" ucap Jendra saat siang ini tiba-tiba Mami Keke mendatanginya di proyek.Mami Keke terdiam.Sekadar mengingat kembali kalimat yang diucapkan Abraham padanya kemarin malam.*"Tidak. Rassi tidak membuat ulah. Dia baik-baik saja. Dan hidupnya sudah bahagia sekarang. Itulah sebabnya, saya datang ke sini untuk meminta anda berhenti mengganggunya! Rassi sudah saya beli dan sudah sepenuhnya bebas dari anda, jadi anda tidak berhak lagi mengusik kehidupannya! Jika sampai terjadi sesuatu dengan Rassi, saya pastikan, bisnis prostitusi anda akan hancur dan lenyap untuk selama-lamanya Mami Keke!" Ancam Abraham tidak main-main.*Dari ucapan Abraham tersebut, sudah jelas bahwa wanita bernama Atama yang kini menjadi istri dari salah satu anak pengusaha besar Wira Makmur Grup, memang benar Rassi.Lantas, apa y
Merasa putus asa, tanpa berpikir panjang, Arlan percaya-percaya saja pada pesan yang diterimanya malam ini.Cinta yang Arlan miliki untuk Ratu bukan sekadar perasaan sesaat yang mudah hilang begitu saja terlebih setelah apa yang sudah Ratu berikan padanya sejauh mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.Arlan bahkan sudah berniat melamar Ratu dalam waktu dekat. Itulah sebabnya, kehilangan Ratu menjadi hal terburuk dalam hidup Arlan saat ini.Arlan tiba di lokasi yang telah diberikan oleh si pemilik nomor tak dikenal itu.Sebuah rumah mewah yang terletak jauh dari pemukiman penduduk dengan pekarangan yang memang sangat luas dan dikelilingi gerbang tinggi.Rumah ini jelas bukan milik orang sembarangan.Pasti pemiliknya adalah orang yang memang sangat kaya raya."Dengan Pak Arlan?" Tanya seorang security yang berjaga di pos satpam saat mobil Arlan hendak memasuki rumah tersebut.Arlan mengangguk, lalu si satpam meminta Arlan memperlihatkan isi pesan yang tadi di kirim si pemilik
"Tu, Ratu, tunggu!" Tahan Arlan saat Ratu kini sudah berjalan keluar dari kediaman Abraham.Wanita berpakaian seksi itu pun menghentikan langkahnya saat lengan kanannya berhasil diraih Arlan."Apa lagi, Lan?" Tanya Ratu berusaha tegar."Apalagi?" Arlan terhenyak. "Apalagi kata kamu?"Ratu berdecak. Berpura-pura terlihat cuek, dia melipat kedua tangan di depan dada seraya memutar kedua bola matanya ke atas, tapi pandangannya yang terus berpaling dari Arlan tak cukup mampu menyembunyikan rasa bersalah dan kesedihannya."Kenapa kamu bohongin aku? KENAPA?" Deru napas Arlan terlihat naik turun saking tak kuasa menahan amarah bercampur rasa kecewa yang teramat sangat.Arlan benar-benar merasa seperti seekor kerbau dungu yang sudah berhasil diperbudak oleh cinta Ratu meski hubungan mereka masih terhitung hari, namun bagi Arlan, waktu yang telah dia lalui bersama Ratu sejauh ini sangatlah berharga.Seolah penantian panjangnya akan jodoh yang tak kunjung hadir dalam hidupnya telah berakhir.Na
Malam itu, Aljabar memberi tahu Atama bahwa mereka di undang Jendra untuk datang ke penthouse milik Jendra.Jendra mengajak mereka makan malam bersama.Tak hanya Atama dan Aljabar, namun Jendra pun turut mengundang Aryan juga Widya, kedua orang tua Aljabar untuk makan malam bersama mereka.Karena malam itu, Jendra berniat untuk membongkar kedok Atama a.k.a Rassi di hadapan semua orang.Tentunya, dengan kehadiran Mami Keke di tengah-tengah mereka.*****Flash Back On..."Atama sekarang lagi diperjalanan untuk bertemu dengan Jendra, Bos," lapor seseorang pada Abraham saat Abraham baru saja mengusir Arlan dan Ratu dari kamarnya.Sejauh ini, Abraham tau bahwa Atama sudah mengetahui bahwa ponsel miliknya disadap, itulah sebabnya, Atama tak pernah lagi memakai ponsel tersebut, bahkan dia juga turut mengganti nomor ponselnya.Sayangnya, Atama tak cukup pintar untuk menyembunyikan nomor ponsel baru miliknya.Dengan uang, informasi apapun bisa Abraham dapatkan dengan mudah.Itulah alasan menga
Mami Keke sangat bersemangat hari ini ketika kliennya yang bernama Jendra memberitahukan bahwa hari, Jendra hendak mengundang keluarga Aljabar untuk makan malam bersama di kediamannya.Bukan soal makan malam yang menjadi hal menarik bagi Mami Keke, melainkan kenyataan bahwa malam ini, Jendra akan membongkar kedok Rassi di hadapan keluarga Wiratama.Sayangnya, kegembiraan itu musnah dalam sekejap mata ketika Pak Aan, supir pribadi yang Mami Keke tugaskan mengawal Ratu hari ini tiba-tiba menelepon Mami Keke dan memberitahukan kejadian naas yang menimpa Ratu di kediaman Abraham."Abraham brengsek!" maki Mami Keke saat itu yang langsung melaporkan kejadian itu pada pihak kepolisian.Tak sampai di situ, kabar buruk yang diberitahu Aan padanya, namun batalnya rencana makan malam dengan keluarga Wiratama pun menyusul datang setelah Aryan mengabarkan pada Jendra bahwa Atama yang tiba-tiba menghilang saat mereka sedang mengisi bahan bakar di pom bensin, lalu menyusul kabar dari rumah sakit ten
Malam itu, Atama berhasil bertemu dengan Abraham, dan menjadi terkejut saat dilihatnya kondisi Abraham yang cukup menyedihkan.Pakaian Abraham terlihat kotor dan berantakan dengan wajah lelaki itu yang babak belur."Apa yang terjadi padamu, Ab?" Tanya Atama saat itu. Wajahnya terlihat khawatir."Aku baru mengetahui bahwa lelaki yang sudah menyekapku dan Chelsea bernama Jendra. Lelaki itu hampir saja membunuhku jika aku tidak berhasil melarikan diri, Ata." aku Abraham dengan segala sandiwaranya. Tak tanggung-tanggung, Abraham bahkan rela menyakiti dirinya sendiri demi memuluskan rencananya mengelabui Atama."Kita harus lapor polisi sekarang. Aku akan beritahu Aljabar, aku yakin jika kita menjelaskan baik-baik, suamiku pasti mengerti dan mau membantu. Kami juga sangat mengkhawatirkan keadaan Chelsea, Ab. Aku bahkan sudah berjanji pada Lexi untuk menyelamatkan Chelsea." ucap Atama saat itu.Wanita itu begitu polos dan masih terus percaya pada Abraham."Nggak, Ta. Aku yakin Aljabar nggak
Ruang tunggu operasi terlihat sunyi.Meski banyak orang yang menunggu, hanya saja, mereka semua tak ada yang berbicara.Semuanya asik dengan kemelut di hati masing-masing.Hanya isakan tangis dari Lyra saja yang terdengar sesekali.Rama, belum berani memberitahu Lyra mengenai apa yang baru saja dia ketahui tentang Atama dari Jendra karena sebagai seorang Ayah, Rama yakin bahwa Atama memanglah Atama anaknya, bukan wanita bernama Rassi yang disebut-sebut Jendra sebagai mantan pelacur.Tak jauh dari tempat Lyra dan Rama duduk, Aljabar tampak terdiam dengan matanya yang masih terlihat berair.Lelaki itu memutar-mutar ponsel di jemarinya setelah dia cukup lelah karena ponsel sang istri yang tak kunjung bisa dia hubungi.Kepala Aljabar penuh dengan rasa khawatir dan ketakutan akan kondisi Atama saat ini.Apakah istrinya itu baik-baik saja atau tidak?Satu tetes air mata lelaki itu kembali terjatuh dan Aljabar menyekanya dengan cepat.Di mana kamu, Ta!Bisik batinnya pedih.Getaran dari pons
Dua hari berlalu begitu saja, namun keberadaan Atama dan Abraham belum berhasil diketahui.Kondisi Aljabar yang kian terpuruk memancing kekhawatiran pihak keluarga terlebih saat Althair terus menangis menanyakan keberadaan Sang Mama.Sementara itu, keadaan Arlan dan Ratu mulai membaik pasca operasi yang mereka jalani.Hari ini, mereka sudah dipindah ke ruang perawatan.Lyra terus bersiaga di sisi Arlan, menjaga anak lelaki satu-satunya itu dengan penuh kesabaran.Melihat hal itu, Arlan yang dulunya seringkali memaki Lyra pelacur hanya karena Lyra yang telah mengkhianati pernikahannya dengan sang Papa, Rama, jadi merasa semakin bersalah atas sikapnya di masa lalu.Bahkan saat kini dirinya tak mampu melakukan apapun dan hanya bisa terbaring lemah di atas tempat tidur, hanya Lyra lah satu-satunya orang yang mengurus dirinya dan menemaninya."Ma," panggil Arlan saat itu. Wajah pucatnya menoleh ke arah sang Mama yang sedang membenahi bekas makanan yang baru saja di makan Arlan."Ya sayang?