Share

Diam-diam Suka

Author: Nada azkia Salsabila
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Kapan kalian bercerai? Kok bisa cerai sih? Kalian itu pasangan paling serasi yang pernah aunty lihat, Aisyah!" udah kayak petasan aja, aunty Nindya nyerocos dengan banyak pertanyaan. Wajah cantiknya berubah muram mendengar penuturan Aisyah, keponakan satu-satunya,

"Kami bercerai sekitar empat bulan yang lalu, Aunty. Mas Abimana selingkuh," Aisyah tak kuasa melanjutkan kata-katanya. Ia terisak dan diam seribu bahasa.

"Kurang ajar si Abimana! Dasar lelaki nggak tau diri!" Aunty Nindya tampak geram. Wajah cantiknya berubah merah menahan menahan amarah.

Sementara Aisyah hanya terisak. Meskipun dalam hati berkata kuat, nyatanya Aisyah belum sepenuhnya menerima semua pengkhianatan yang dilakukan Abimana terhadapnya.

"Sudah, Sayang! Jangan bersedih lagi. Ada aunty disini! Sekarang kita makan dulu yuk!" Aunty Nindya menggandeng tangan Aisyah membawanya menuju meja makan.

Disana sudah terhidang berbagai menu yang lezat. Membuat siapapun akan menelan air liurnya melihat hidangan lezat nan mewa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Aisyah Belajar menjadi Claudia dan Kembalinya Kesadaran Abimana

    "Aisyah, kamu punya utang cerita kepada aunty mengenai perceraian kamu! Coba cerita sama aunty, siapa tau kita menemukan jalan keluar," Aunty Nindya menatap tajam Aisyah yang tengah menikmati roti selai coklat sebagai sarapan paginya,"Abimana selingkuh dengan Karin, Aunty! Perusahan dan rumah Aisyah mereka rampas," tatapan Aisyah berubah penuh kebencian,"What? Karin sepupu kamu itu? Anak Tante Widya adik mama kamu?" Aunty Nindya terlihat shock,"Iya, Aunty!" Aisyah mencoba bersikap cuek, ia terus memasukkan potongan roti ke mulutnya. Aisyah merasa sangat lapar pagi ini, karena kemarin malam makannya tidak berselera,"Kenapa kamu diam saja nggak kasih tau aunty?" alis Aunty Nindya bertaut,"Ini Aisyah kasih tau," lagi-lagi Aisyah bersikap acuh. Dirinya sangat menikmati sarapan kali ini,"Kenapa nggak dari awal kasih taunya, Aisyah? Ini bocah, lama-lama aunty bisa darah tinggi tau!" Aunty Nindya berlagak ngambek di depan Aisyah. Pandangannya gemas menatap Aisyah yang sibuk mengunyah m

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Abimana Diperiksa KPK

    "Dasar pencuri kalian berdua! Semoga kalian mendapat balasan yang menyakitkan nantinya!" gumam seseorang dibalik pintu dengan geram. Pandangannya nyalang kepada dua manusia yang baru saja selesai mendaki puncak kenikmatan. Bukannya terangsang melihat detik-detik terakhir percintaan mereka, tetapi dihatinya hanya ada benci untuk mereka berdua.Siapa lagi kalau bukan kepala pelayan di rumah ini, Bu Ajeng. Ia merupakan tangan kanan keluarga Aisyah selama ini. Namun karena keadaan dan desakan ekonomi terpaksa ia tetap bekerja di rumah mewah ini melayani Abimana dan Karin,"Semoga Nona Aisyah belum meninggal dan kembali pulang merebut semuanya," do'a Bu Ajeng. Perlahan dirinya melangkahkan kaki kembali ke dapur melewati tangga utama sambil membawa baki makanan."Bu Ajeng, tolong nanti bawain makanan ke kamar saja! Saya ingin makan di kamar!" titah Karin ketika dirinya tengah memasak dan menyiapkan makanan. Meskipun di rumah ini ada sepuluh pelayan, urusan masakan dan rasanya sepenuhnya tan

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Abimana Dibawa ke Gedung KPK

    "Pak Abimana mengapa perusahaan yang Bapak pimpin melakukan rekanan dengan perusahaan fiktif dan merugikan negara?""Bagaimana tanggapan Anda tentang penggeledahan ini?""Pak Abimana satu kata aja plis!" dan masih banyak lagi pertanyaan dari awak media tanpa jawaban sepatah kata pun dari Abimana,"Tolong kasih jalan!" teriak seorang anggota polisi yang mengawal Abimana menuju mobil miliknya. Kilatan cahaya lampu kamera menyorot Abimana. Entah mimpi apa dia semalam mendapat kejutan seperti ini.Menggunakan mobil pribadi miliknya, Abimana duduk berdampingan bersama pengacaranya. Mobil itu beriringan dengan mobil tim KPK meninggalkan rumah mewah yang ditempati Abimana."Bagaimana ini kalau KPK menemukan bukti CV. CIPTA ABADI itu fiktif? Bisa dikurung saya!" Abimana berbisik panik kepada Pengacaranya,"Bapak tenang dulu, setau saya perusahaan itu telah memiliki akta notaris, kantor serta karyawan. Kecil kemungkinan KPK mengendus kecurangan disana," Pengacaranya menenangkan Abimana,"Tapi

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Hangout Membawa Petaka

    "Cepetan Karin! Lelet banget sih jadi orang!" Wulan menggerutu kesal melihat Karin hanya terpaku diam di sofa,"Yakin mau ke club? Ini masih sore lho! Kita cari tempat hangout yang lain yuk, ke mall kek jangan ke tempat kayak gitu! Risih gue!" Karin memasang wajah memelas kepada sahabatnya,"Gini aja deh! Lo temenin gue sebentar ke club, nanti gue temenin Lo ke mall!" Wulan mengedipkan sebelah matanya kepada Karin,"Ayok ah!" Wulan menarik tangan Karin dengan kuat. Bagaikan kerbau di cocok hidungnya, Karin mengikuti langkah Wulan membuka pintu mobil miliknya,"Gue yang nyetir ya! Lo kan nggak tau tempatnya dimana?" Wulan mengambil kunci mobil dari tangan Karin,"Tapi bentar doang kan? Awas aja kalo bohong!" Karin menggerutu sebal menyerahkan kunci mobil kepada Wulan,"Ia Nyonya bos! Bawel amat sih jadi orang!" Wulan memasang safe belt ke badannya dan mulai menghidupkan mobil melaju menuju club malam favoritnya,"Sampe deh kita," Wulan tertawa gembira sambil memarkir mobilnya,"Lo yaki

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Hangout Membawa Petaka 2

    "Nona! Apa kamu baik-baik saja? Saya antar pulang ya?" Narendra pura-pura bertanya untuk mengecek apakah Karin masih sadar atau tidak,"Berhasil! Istri Abimana tertidur," Narendra kembali menyeringai licik. Dengan cekatan ia menggendong Karin keluar dari club malam itu dan membawanya pergi. Tentu setelah meninggalkan pesan untuk Wulan bahwa Karin pulang duluan,"Halo! Cepat ke Helena Club! Ada yang harus kamu kerjakan!" Narendra meminta anak buahnya datang,"Ada apa, Bos?" tak lama setelah Narendra mengeluarkan perintah, tiga orang pria berbadan tegap mendekati mobil Narendra,"Cepat kamu bawa mobil itu ke alamat ini! Bilang bahwa pemiliknya menginap di rumah Wulan dan menyuruhmu mengantarkan mobilnya!" Narendra menunjuk mobil Karin dan memberi secarik kertas bertuliskan alamat rumah Karin. .Tentu saja Narendra tau alamat rumah Karin. Karena selama ini dia selalu menguntit Abimana untuk mencari kelemahannya,"Baik Bos! Kita kerjakan sekarang!" anak buah Narendra bergegas menuju mobi

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Penyesalan Karin

    Brak,Karin membuka pintu kamarnya sangat kencang. Ia merebahkan tubuhnya yang terasa ngilu itu di ranjang kesayangannya. Seluruh tubuhnya sakit tapi tidak sesakit hatinya yang hancur. Harga dirinya hancur tak bersisa, kini ia merasa hanya sebagai barang bekas yang sangat hina,"Apa yang telah aku lakukan kemarin?" Karin menangis sambil memukul kepalanya. Ia benci idenya pergi ke rumah Wulan. Ia benci telah mengikuti kemauan Wulan, ia benci dirinya sendiri,"Bagaimana kalau Mas Abi mengetahui hal ini? Bagaimana kalau aku hamil anak bajingan itu? Karin... Bodoh sekali kamu!" Karin kembali memukul kepalanya sendiri. Bahkan vas bunga yang tertata cantik di samping lemari ia lemparkan sekuat tenaga mengenai pintu kamar. Pecahan beling dari vas bunga berserakan memenuhi kamar Karin. Belum puas melempar vas bunga, Karin yang merasa hina dan kotor itu malah menarik bajunya dengan jijik."Brengsek kamu Narendra!" Karin menjerit menumpahkan semua kekesalannya. Perlahan Karin bangkit mengambi

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Kebebasan Abimana dan Trauma Karin

    "Pergi dari sini! Pergi...." Karin meronta mencoba melepaskan cengkraman tangan Wulan dan Bu Ajeng. Melihat Wulan seperti melihat kejadian tadi malam yang sangat mengerikan bagi Karin.Puas meronta, perlahan pemberontakan Karin mulai melemah, tenaganya terkuras habis. Dirinya lemah tak berdaya dengan bayangan kejadian semalam yang terus menari di pelupuk matanya,"Non Karin!" Bu Ajeng menggosok telapak tangan Karin yang terasa dingin. Karin hanya merespon dengan lirikan mata dan airmata yang terus mengalir menganak sungai di kedua pipinya,"Lo sebenernya kenapa? Cerita sama gue!" Mode bicara Wulan kembali ke asal, Lo-Gue.Mendengar Wulan bicara, Karin hanya membuang muka ke arah lain. Dirinya belum mampu menatap wajah Wulan setelah kejadian semalam,"Sepertinya non Karin butuh istirahat," Bu Ajeng bergumam lirih, tangannya sibuk memijit kaki Karin,"Karin sudah makan belum, Bu?" Wulan menghilangkan jejak airmata di pipi Karin dengan tissue,"Belum, Non! Ibu baru ingat!" Bu Ajeng seger

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Trauma Karin 2

    "Pergi kamu bajingan! Jangan berani sentuh aku, atau aku akan membunuhmu sekarang juga!" Karin berteriak seperti orang kesetanan. Prang!Karin memukulkan gelas kristal yang dia ambil dari meja rias tepat disamping ranjang king size mereka. Matanya tetap nyalang menghunuskan potongan gelas kristal yang runcing kepada Abimana,"Sayang? Are you ok?" Abimana beringsut mundur berusaha turun dari ranjang. Menatap Karin dengan tatapan sulit diartikan,"Apa yang terjadi denganmu, Sayang?" Abimana mulai turun dari ranjang dan berjalan mundur menjauhi Karin, nyawanya lebih berharga dari sekedar memeluk Karin."Pergi kamu! Jangan sentuh aku! Aku hanya ingin suamiku!" Karin menjerit sambil berlinang airmata. Dalam pandangan matanya, lelaki yang barusan seranjang dengannya adalah lelaki yang sama dengan lelaki yang telah menodainya, Narendra.Abimana menyugar rambutnya frustasi melihat keadaan Karin yang sangat aneh dan membingungkan. Tubuhnya butuh istirahat, tetapi bukannya istirahat dirinya ma

Latest chapter

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Mengikuti Abimana

    "Turuti kemauan dia!" Narendra memberi perintah kepada anak buahnya sambil mengangkat kedua tangan ke atas. Tubuhnya gemetar menahan takut. Ya, Narendra yang seorang penjahat pun merasa ketakutan saat pistol menempel tepat di pelipisnya."Bagus! Cepat antar sahabatku ke dalam mobil!" Mahesa kembali memberi perintah. Dengan cepat, anak buah Narendra memapah Rendra masuk ke dalam mobil milik Mahesa. "Lepaskan bos kami!" anak buah Narendra berteriak. Mereka mencoba merangsek ke arah Mahesa. Namun, dengan sigap Mahesa menarik pelatuk pistol mainan yang dipegangnya, membuat anak buah Narendra urung mendekat."Berani mendekat, bos kalian tinggal nama!" Seringai Mahesa licik. Membuat anak buah Narendra kembali mundur beberapa langkah.Terdengar deru mobil Mahesa mendekat, secepat kilat Mahesa menyeret Narendra masuk ke dalam mobil miliknya dan meninggalkan anak buah Narendra yang seolah terhipnotis.Dan pada akhirnya, kejar kejaran antara dua mobil terjadi. Dengan kecepatan penuh, mobil Mah

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Penyelamatan Rendra

    Mobil yang dikendarai Mahesa melesat membelah jalanan yang mulai sepi. Wajahnya menegang tiap kali ia dengar suara jeritan Rendra yang terdengar tak berdaya. Bisa dipastikan, Rendra di keroyok lebih dari dua orang."Brengsek! Siapa yang berani main-main dengan Mahesa Bagaskara?" Mahesa mengepalkan tangannya geram.Ia bersumpah akan memberi pelajaran setimpal terhadap siapapun yang berani menyentuh sahabatnya.***"Ternyata anak buah Mahesa Bagaskara tak seperti yang terdengar! Lembek!" suara cibiran dan cemoohan terdengar memenuhi taman yang sepi itu. Suasana taman itu memang tak seperti taman kota yang lainnya. Karena letaknya kurang strategis, sehingga penerangan pun tak memadai. Hanya ada di tiap ujung taman dengan cahaya temaram."Berani satu lawan satu, jangan keroyokan?" Rendra berusaha bangun, meskipun seluruh tubuhnya merasakan sakit."Besar juga nyalinya! Hajar dia!" pria berkacamata hitam itu turun dari mobil mendekati Rendra. Dengan cengkraman kuat, ia memaksa Rendra meneng

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Rendra Dalam Bahaya

    "Mam, sorry aku harus pergi sekarang!" Mahesa yang merasa tak nyaman di rumahnya sendiri turun menghampiri kedua orangtuanya di meja makan."Lah kok pergi? Temenin Cassandra dong!" Nyonya Rini merenggut. "Mami aja yang temenin, kan dia tamunya Mami!" Mahesa memalingkan wajahnya dari Cassandra."Cassandra itu calon kamu, Nak! Coba kenalan lebih dekat! Pasti kamu suka," Nyonya Rini tersenyum kepada Mahesa."Udah berapa kali aku bilang, Mam! Aku sudah punya calon sendiri, pilihan sendiri!" Mahesa menjawab ketus ucapan ibunya."Memangnya siapa calon mu itu hah? Pasti cuma akal-akalan kamu aja!" gerutu Nyonya Rini."Serius, Mam! Dia seorang pemilik perusahaan," Mahesa mencoba meyakinkan ibunya."Sudahlah, Mam! Nggak enak juga berdebat di depan tamu! Biarkan anakmu dengan pilihannya!" Tuan Adam mengedipkan matanya kepada Mahesa."Nggak bisa gitu, Pah!" Nyonya Rini menatap tak suka suaminya.Sementara Cassandra pura-pura tenang meskipun hatinya marah besar dengan ucapan Mahesa."Dengar Cass

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Sikap Dingin Mahesa

    "Mimpi? Apa aku bermimpi? Kenapa rasanya sangat nyata?" gumam Cassandra pelan. Ia bergidik ngeri kala mengingat kejadian menyeramkan barusan di dalam kamar."Tante, boleh aku istirahat di ruang tamu aja?" Cassandra melihat ke arah nyonya Rini. Berharap beliau mau mengabulkan permintaannya."Baik, ayok Tante bantu bawakan barang-barang mu!" Nyonya Rini mengangguk setuju. Meskipun beliau tak percaya dengan cerita hantu Cassandra, tetapi rasa ibanya menyeruak dalam dada kala melihat Cassandra yang histeris." Mami, aku makan duluan ya! Udah lapar nih!" Mahesa yang keluar dari kamar berpapasan langsung dengan Cassandra.Meskipun terkejut, Mahesa bersikap seperti dingin mungkin di depan Cassandra."Tunggu Cassandra sebentar, Mahesa!" Nyonya Rini menuntun wanita muda itu turun menuju ruang tamu."Kelamaan, Mi! Aku tunggu di meja makan aja sekalian makan duluan!" Mahesa tak menggubris ucapan ibunya."Kita tunggu Cassandra dulu, Nak! Sebentar aja," Nyonya Rini melirik Mahesa tajam.'Oh My God

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Cassandra Ketakutan

    "Suara apaan itu?" Cassandra yang tengah selonjoran setelah dipijit pelayan Mahesa terperanjat kaget.Hihihihi,Suara menakutkan itu kembali terdengar semakin nyaring. Cassandra mulai turun dari ranjangnya. Dengan tubuh sedikit gemetar ia terlihat mencari asal suara."Pergi sana! Jangan ganggu aku!" teriak Cassandra dengan tubuh merapat di tembok.Sayangnya, suara aneh dan menakutkan kembali terdengar. Bahkan sekarang terdengar langkah kaki yang diseret mendekati kamarnya."Ya, Tuhan! Apa mungkin kamar ini ada penghuninya?" Cassandra terlihat panik.Srek-srek,Suara langkah berat itu semakin mendekat, membuat bulu kuduk Cassandra berdiri tegak. Dalam keadaan panik seperti itu, tiba-tiba lampu kamar padam dengan sendirinya. Sontak saja Cassandra berteriak histeris,"Aaaaaaaaa!" dengan kedua tangan menutupi wajahnya."Tolong, jangan ganggu aku!" Isak Cassandra mulai terdengar, membuat Mahesa yang memantau dari layar komputer tertawa puas."Syukurlah," bisik Cassandra saat lampu kembali

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Mengerjai Cassandra

    "Akhirnya kamu pulang juga, Mahesa!" Nyonya Rini menatap kesal puteranya.Mahesa hanya mengangkat bahunya lalu mencium punggung tangan maminya sopan."Maaf, Mi! Jalanan macet parah," Mahesa mencoba memberi alasan. Tubuh lelahnya ia hempaskan di sofa empuk."Maaf, maaf! Kasihan Cassandra nunggu kamu lama!" Nyonya Rini mendelik kesal."Udah dong, Mami cantik! Ketemu anak tuh disayang, dielus apa gimana! Bukannya dimarahin!" Mahesa mulai terlihat kesal."Lagian ngapain Mami pake acara ngenalin aku ke anak teman Mami segala!" sungut Mahesa kesal."Ngapain katamu? Dengar ya! Mami tuh udah kepingin banget nimang cucu! Kalau nungguin kamu bawa menantu sampai Mami tua pun kayaknya nggak akan!" Nyonya Rini nyerocos tak mau kalah dari Mahesa."Tapi nggak perlu pake acara gini juga kali, Mam! Aku udah punya calon yang super istimewa!" elak Mahesa."Halah, kelamaan! Pokoknya kamu pasti langsung jatuh cinta pada Cassandra. Udah cantik, keluarganya juga pebisnis sama dengan kita! Cocok sama kamu!"

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Kedatangan Ibu dan Calon Istri Mahesa

    Sebuah Audy merah berhenti di depan sebuah mansion mewah.Tin, hanya dengan bunyi klakson dari Audy merah, pintu gerbang mansion bergaya klasik Eropa itu terbuka sendiri. "Selamat sore, Nyonya!" Satpam berbadan tegap segera menghampiri."Mahesa ada?" suara wanita paruh baya terdengar menanyakan sang pemilik mansion."Tuan muda pulang sedikit terlambat hari ini, Nyonya!" jawab Satpam itu sangat sopan."Ok!" wanita cantik paruh baya itu hanya mengacungkan jempol, sebelum melajukan mobilnya."Welcome in Indonesia, Mrs. Rini and Mis Cassandra!" Rendra menyambut ibunya Mahesa yang baru turun dari mobil dengan sangat ramah dan sopan. "Kapan Mahesa pulang kerja, Rendra? Apakah dia sudah tau akan kedatangan saya?" Nyonya Rini merasa kesal karena putera sematawayangnya tidak nampak."Mungkin terjebak macet, Nyonya! Tuan muda sendiri sudah tau akan kedatangan Nyonya!" Rendra kembali mengangguk sopan kepada wanita di hadapannya."Kamu pasti letih ya, Sayang! Lebih baik kita istirahat sebentar

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Abimana Masuk Perangkap

    "Mas, aku bukain bajunya ya!" Karin panik karena Abimana semakin mendekat bahkan hampir memegang handle pintu kamar mandi."Ish! Kamu ini kenapa sih? Kok sikapmu aneh gitu?" langkah Abimana terhenti, ia merasa jengkel dengan kelakuan istrinya yang tak masuk akal."Ya kan kalau masuk kamar mandi udah nggak pake baju enak, Mas! Tinggal rendeman di bathtub!" Karin berusaha tersenyum sewajar mungkin untuk meyakinkan Abimana."Nggak usah!" Abimana mendengus kesal. Dengan perlahan, ia memutar handle pintu.Kring-kring,Tiba-tiba ponsel Abimana berdering sangat nyaring. Disusul ketukan di pintu kamar membuat Abimana urung membuka pintu kamar mandi."Ya, halo!" Abimana yang penasaran segera mengangkat panggilan telpon."Saya mengantar mobil pesanan anda! Kami sudah memasuki halaman rumah anda!" suara dingin di seberang telpon kembali terdengar."Apa? Anda sudah sampai disini?" Abimana tersenyum ceria."Tunggu sebentar, saya segera turun ke bawah!" ucap Abimana sambil membetulkan kancing kemej

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Aston Martin Rapid S

    Abimana yang merasa suntuk tak bisa bertemu sosok Claudia saat pulang kerja melampiaskan kekesalannya dengan mampir di sebuah gerai otomotif.Kebetulan hari ini grand opening festival produk otomotif dan berbagai pendukungnya. Nampak jejeran mobil keluaran terbaru di bagian depan menarik banyak minat pengunjung.Bukan hanya produk otomotif saja yang ada disana, aneka food court juga tak ketinggalan menambah kemeriahan festival itu."Kayaknya gue butuh kendaraan baru!" gumam Abimana, mengingat mobil yang sekarang dipakainya kalah mewah dengan mobil Claudia."Silahkan, Pak! Ini ada beberapa mobil produksi Eropa dan juga asia keluaran terbaru!" seorang salesgirl cantik menyapa Abimana.Abimana hanya manggut-manggut melihat-lihat mobil mewah yang berjejer rapi.Pandangannya tertuju pada satu mobil sport warna biru metalik milik brand ternama Aston Martin Rapid S seri terbaru produksi negara Lady Diana."Delapan milyar?" Abimana bergumam saat mengetahui harga mobil incarannya."Iya, Pak! D

DMCA.com Protection Status