Share

MIMPI MARSINAH

"Sepertinya ini tinggal lembar-lembar terakhir. Mungkin ini lembaran yang dia tulis pada akhir hayatnya," ucap Hamaz.

"Ohhh!" Seketika Raisa dan Delon berucap bersamaan.

"Aku bacakan tulisan Bu Marsinah Ya?"

"Iya, Mas Hamaz. Dilanjut aja, tinggal sedikit lagi," cetus Raisa.

Hamaz manggut-manggut.

*

"Sudah tiga hari sejak dari rumah sakit aku tak pernah melihat Mas Mariman. Entah dia ada di mana? Dan sudah tiga hari ini juga aku selalu bermimpi buruk. Mimpi yang aku gambarkan sejak dari awal. Seperti di lembar pertama itu. Entah kenapa, aku ingin menggambarnya." _Marsinah_

Tatap matanya semakin redup dan sayu. Dia masih bisa melihat Mariyati dan Yumna yang duduk di dekat dirinya.

"Bapak kamu ke mana?"

Mariyati hanya menggeleng.

"Bapak sudah tiga hari ini enggak pulang, Bu. Entah ke mana?"

"Dadaku sering sesak. Sampai kadang aku sulit buat bernapas, Mariyati. Sepertinya umur Ibu sudah tak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status