Beranda / Pernikahan / KUBUAT KAMU MISKIN, MAS / 41. Terpaksa Ke Kampung

Share

41. Terpaksa Ke Kampung

Penulis: AirinNash
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 41

**

PoV Author.

Miranti memeluk kaki Sandrina. Wanita itu benar-benar membuat Sandrina pusing menghadapi sikapnya.

"Apa yang kamu mau dariku?" tanya Sandrina.

"Aku ingin menawarkan sesuatu kepadamu sesuatu yang tidak akan merugikan mu." Miranti memelas sambil terus memeluk kaki Sandrina.

"Kenapa kamu harus hadir lagi dalam kehidupanku? Aku nggak suka dengan segala sikapmu, Mir. Pergi dari rumahku!" hardik Sandrina marah.

"Aku tidak akan pergi sebelum kamu melihat dulu apa yang aku tawarkan

"Sepertinya aku tidak akan tertarik dengan tawaran mu!"

"Kamu belum melihatnya jadi bagaimana mungkin kamu bisa tertarik. Aku rasa kamu harus melihat apa yang aku bawa sekaligus permohonan untuk meminta bantuan padamu, San."

"Baiklah jika seperti itu keinginanmu lebih bagus kamu melepaskan kakiku!"

Miranti melepaskan kaki Sandrina. wanita itu mengeluarkan surat tanah milik abangnya. Miranti berharap rumah berhantu nya itu bisa dijual nya dengan Sandrina. Karena rumah itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 42.

    KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 42. **"Mbak ada yang datang tuh." Nisa memberi tahu kalau ada yang datang."Siapa? Miranti balik lagi. Emang gak tahu malu banget sih dia!" kata Sandrina mendengkus. "Bukan dia kali. Seseorang yang kamu rindukan datang!" Nisa terkikik melihat wajah merah padam Sandrina. Sandrina menjadi malu karena Nisa sukses menggodanya. Wanita itu mengernyitkan dahinya seraya berpikir untuk apa Damar datang ke sini? "Damar?" tanya Sandrina. "Itu kamu langsung benar tebakannya." Wajah Sandrina kembali memerah karena Nisa sekali lagi menggodanya. "Ya sudah bilang saja tunggu di bawah!" perintah Sandrina. "Siap, Mbak!" sahut Nisa berlalu. Setelah Nisa keluar dari kamarnya Sandrina langsung mendatangi cermin Dia melihat-lihat wajahnya disana. Aku sudah cantik apa belum ya batinnya dalam hati sesekali Sandrina tersenyum merasa malu. setelah merasa cukup percaya diri akhirnya Sandrina turun juga untuk menemui Damar. Lelaki itu tersenyum manis kearah Sandrina ketika netr

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 43.

    KUBUAT KAMU MISKIN, MAS BAG 43. **PoV Author"Saya mengumpulkan kalian semua di sini untuk memberitahukan bahwa saya akan menikah dengan Adik Sandrina," kata Damar menatap wajah Sandrina dengan penuh cinta. "Nggak mungkin. Pasti gak benar kan, Mas?" Wajah Tissa sengit menatap Sandrina. Wanita gak tahu malu. Tissa harus apa untuk membuat Damar jatuh cinta padanya. Secara halus sudah tetapi hati Damar sepertinya tertutup rapat. Sandrina hanyalah wanita baru kedatangannya menghancurkan segalanya. Mengapa Damar harus memilihnya padahal Tissa rela melakukan apapun untuk Damar? Rasa kesal menjalar ke tubuh Tissa.Dia merasa tidak terima jika Damar memilih Sandrina dibandingkan dirinya. Apa bagusnya wanita itu. Dia memang Bos Damar apa hanya karena itu Damar memilihnya. "Benar, Tissa. Aku akan menikahi Sandrina." Damar tersenyum kecut ke arah Tissa. Dia teringat ucapan calon istrinya jika Tissa menyukai dia. "Kenapa, Mas? Untuk apa menikahi Sandrina? Pasti dia sudah bertindak curang!"

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 44.

    KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 44**"Bu badan Raisa panas kita harus membawanya ke Dokter." ucap Miranti ke Ibu. Saat itu mereka sedang sibuk memasak. Hari sudah sore. Ratmini baru saja pulang dari sawah. Dia harus banting tulang membantu di sawah orang lain. Sementara Bu Rifah yang tak kuat lagi hanya bisa menjadi pembantu di rumah orang. Itulah mengapa mereka tak betah hidup di desa. Lebih betah berada di kota dan menjadi Nyonya. "Ribet banget kamu. Kamu gak lihat kami lagi sibuk!" kata Ibu sambil mengupas bawang. Dia akan memasak sambel terasi dengan sayur daun singkong yang ada di belakang rumah mereka."Jika seperti ini terus makannya Bu. Bagaimana saya bisa memiliki air susu yang banyak. sedangkan Raisa membutuhkan susu untuk nutrisinya dan dia juga sedang demam.""Cerewet banget sih kamu. Kamu udah tinggal makan aja banyak tingkah. Bersyukur kamu masih bisa makan. Kalau kamu mau yang mewah-mewah mendingan kamu kasih uangnya sama kami biar bisa dibeliin kebutuhan kamu!" kata Ibu s

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 45.

    KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 45. **Miranti benar-benar berpikir keras untuk bisa kabur dari rumah sakit itu. Dipandanginya wajah bayi kecil itu. Bayi kecil yang tidak berdosa. "Maafkan Mama, Nak. Mama gak sanggup bayar uang untuk berobat kamu. Mama juga harus pergi dari rumah reot Nenek kamu. Mama terpaksa melakukan ini." Miranti membelai bayi itu. Dia merasa yakin kondisi nya sudah lebih baik dan besok pasti Dokter umum akan memperbolehkan mereka pulang. Tentunya dengan membayar sejumlah uang terlebih dahulu di bagian administrasi. Miranti secara cepat menggendong anaknya. Infusnya juga sudah di buka. Kondisi anaknya sudah jauh lebih baik. Miranti menyelinap di keheningan malam dengan bayi itu. Dia keluar dari Puskesmas secara diam-diam dan tanpa ketahuan. Miranti menaiki bus. Kini dia merasa bingung mau ke mana. Tidak mungkin hidup lagi di desa itu. Desa itu juga tidak ada apa-apa yang bisa di kerjakan. Miranti hanya menerima cacian dan hinaan dari Ibu dan Ratmini karena dianggap m

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 46.

    KUBUAT KAMU MISKIN, MAS BAG 46.**"Bagaimana bisa ada anak bayi di rumah Bapak?" "Istri saya pak RT yang tahu kronologinya," kata se-sebapak yang menemukan Bayi Miranti di rumah mereka. "Begini ceritanya, Pak. Ada wanita yang menumpang untuk menyusui anaknya. Saya memberikan tempat tetapi ketika saya hendak mengambil kan dia minuman wanita itu sudah pergi. Dia lari begitu saja dan meninggalkan anaknya." Se-seIbu menjelaskan kronologi berjumpa Miranti sampai akhirnya dia lari meninggalkan anaknya. "Bayi ini harus segera dibawa ke rumah sakit karena dia sedang demam kalau tidak nyawanya bisa tidak terselamatkan." Istri Pak RT memberi saran sambil menggendong anaknya Miranti. "Kami sekeluarga tidak sanggup untuk merawat anak ini, Pak. Mohon berikan solusi yang terbaik." Bapak tadi menambahi. "kita akan buat laporan Polisi saja untuk mencari tahu kemanakah Ibu bayi tadi melarikan diri. Semoga saja Ibu bayi tadi bisa ditemukan dan mau bertanggung jawab pada anaknya. Bayi ini juga se

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 47.

    KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 47.**"Baiklah Pak kami akan melihat bayi itu," kata Damar ke Pak RT. "Baik Pak kami menunggu. Bayi yang sangat membutuhkan perawatan. Mengenai biaya, pemerintah setempat mau menanggung biaya bayi itu. Tetapi direkomendasikan ke panti bapak untuk mengasuhnya. semoga ditangan Bapak bayi itu bisa sehat kembali," ucap Pak RT. Lalu dia memberikan alamat rumah sakit ke Damar sekaligus beberapa berkas yang harus di tandatangani Damar. "Mohon maaf berkas ini belum bisa saya tandatangani. Karena saya harus mempelajarinya lebih dulu," sahut Damar. "Tidak apa-apa Pak kami menunggu." Pak RT lalu berdiri dan berpamitan dengan Damar dan Sandrina. Setelah mereka pergi. Bu Hanah datang bersama Tissa, untuk mendapatkan penjelasan yang lebih baik. "Ada masalah apa, Pak?" tanya Bu Hanah ke Damar. Damar duduk kembali diikuti Sandrina. Dia harus menjelaskan kepada mereka maksud tujuan dari Bapak RT tadi datang ke tempat mereka. "Panti kita dipilih untuk mengasuh salah satu

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 48.

    KUBUAT KAMU MISKIN MAS 48. ** Mata Sandrina membulat sempurna ketika melihat Alif ada di depannya. Sandrina juga melirik Damar seakan minta diyakinkan kalau itu adalah Alif. Sama halnya dengan Sandrina Damar juga terkejut melihat Alif ada di depan mereka. Akhirnya Setelah sekian lama lelaki itu muncul lagi. Dia malah ikut rapat bersama klien di Perusahaan Sandrina. "Mas Alif." Sebuah kata lolos begitu saja. Lelaki yang di maksud menyeringai pada Sandrina. Dia seakan tenang menghadapi mereka. "Perkenalkan, Bu. Ini Bapak Putra. Dia adalah salah satu rekan bisnis yang akan bekerja sama," kata Bu Mona rekan bisnis Sandrina. Damar datang memberikan Sandrina ketenangan agar tidak memikirkan hal positif dulu selama rapat. Walaupun dia juga merasa heran mengapa Alif ada di sini dan menjadi rekan kerja ibu Mona. "Adik, kamu harus fokus," kata Damar berbisik ke telinga Sandrina. Lelaki yang seperti Alif itu mendengkus melihat sikap Damar yang sedikit mesra ke Sandrina. "Ah Iya." Sandri

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 49.

    KUBUAT KAMU MISKIN MAS 49.**Tubuh Sandrina menegang saat ia mendapatkan pelukan oleh Damar. Hatinya memang gelisah karena Alif muncul lagi di hadapannya. Tanpa motivasi yang jelas. "Iya, kita akan hadapi ini bersama-sama." Sandrina mengurai pelukan mereka lalu masuk ke ruangannya dan duduk di sana. "Kau pasti sangat lelah, Dik. Lebih baik kamu istirahat saja sebentar. Pekerjaan juga sedang longgar. Tidak ada lagi yang di kerjakan hanya perlu meninjau laporan. Aku akan mengantarmu ke rumah." "Aku sebaiknya jangan ke rumah. Aku ingin pergi ke butik saja. Kamu bisa mengantarkan aku." Damar mengulas senyumnya. Dia menatap Sandrina dengan lembut. "Tentu saja." Sandrina dan Damar beranjak dari kantor. Mereka pergi ke Butik. Begitu sampai di sana Sandrina masih terlihat gundah. "Kita sudah sampai, Dik. Jangan terlalu berpikir keras. Semuanya pasti bisa di hadapi bersama. Kamu tenang saja," kata Damar setelah mobilnya berhenti. Sandrina hanya mengangguk. Dia lalu mengulas senyum se

Bab terbaru

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 60C End

    Setelah kejadian itu Miranti bercerita kepadaku kalau dia sudah ditalak Mas Alif. Dia ditalak Mas Alif saat mereka mengunjungi laki-laki itu di penjara. Miranti bersedih. Namun dia menerimanya dengan kepahitan. Hubungannya dari awal tidak baik dengan cara merebut suami orang dan ini adalah balasan yang setimpal yang dirasakannya atas perbuatannya. "Kamu serius mau pergi? Aku nggak masalah kalau kamu mau tinggal di sini dan merawat anak kamu di sini." "Tidak Sandrina. Aku sudah terlalu banyak merepotkan kamu. Aku tahu mungkin kamu juga tidak suka kepadaku. Aku merasa risih juga karena perbuatanku yang sudah menyakiti kamu. Aku minta maaf sekali lagi sama kamu. Walaupun pertemanan kita tidak akan sama seperti dulu. Aku masih berharap kita berteman seadanya.""Ya, Semoga kamu dan anak kamu sehat. Kamu menemukan kebahagiaan di tempat yang baru. Aku hanya ingin kamu tidak menyalahgunakan kepercayaan orang lain untuk kepentinganmu. Aku berharap kamu menemukan kebahagiaanmu di sana, Mir."

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 60B

    "Apa-apaan ini, Pak! Kenapa Bapak jebloskan saya ke penjara. Padahal selama ini saya juga bekerja untuk Bapak!" "Bekerja? Kamu sama sekali tidak bekerja untuk saya. Tapi kamu menipu saya. Sekarang kamu harus mempertanggungjawabkan perbuatan kamu. Kamu hampir membuat perusahaan saya bangkrut dengan tidak melakukan produksi barang dan kamu menyelundupkan uangnya. Dasar kamu maling!" kata Pak Rifat menunjuk Alif. Karena Pak Rifat adalah orang penting. Dia juga punya teman seorang aparat. Pak Rifat juga sudah melaporkan perbuatan Alif ke pihak yang berwajib. Datanglah Polisi untuk menangkap Alif. Pak Rifat sebelumnya sudah memberikan bukti-bukti kepada polisi kalau Alif seorang penjahat. Lelaki tambun bersama Mona sengaja menjebak Alif dan membuat dia mengaku di depan keluarganya. "Apa-apaan ini, Pak!" Mata Alif mendelik ketika melihat Polisi datang secara tiba-tiba. Dia tidak menyangka kalau Polisi datang kemari atas undangan Pak Rifat. Padahal dia berpikir untuk menyelesaikan masala

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 60A

    KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 60. **PoV Author. Alif sebenarnya ingin pergi dari sana karena situasinya tidak kondusif. Mereka semua berkumpul seperti ingin menyidang dirinya dan menyalahkan dirinya atas segala hal yang terjadi selama ini. Alif merasa posisinya tidak aman sekarang. Namun mau pergi juga tidak bisa. Tiba-tiba tangannya dipegangi oleh kedua Bodyguard Pak Rifat. Mereka membentak Alif. Laki-laki itu tak berkutik akhirnya dia menurut saja duduk seperti yang diinginkan mereka semua. Kedua Bodyguard tetap setia berada di sisi kanan dan kirinya. Alif beberapa kali berusaha melihat kesempatan untuk kabur Namun sepertinya tidak bisa. Dia terus di pegangi dengan kasar. Seketika dia saat ini pasrah, mereka semua duduk memandangi dirinya untuk bertanya macam-macam. "Ada apa ini, Mona? Kamu menyuruh aku datang ke tempat ini. Aku berpikir kita akan berbicara berdua di sini. Tapi aku nggak nyangka di sini banyak orang. Ada Sandrina dan yang lainnya kenapa kamu suruh aku datang kemari?

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 59C

    Mona berkata miris. Teringat kembali kebohongan-kebohongan yang diberikan Alif kepadanya. Dengan bodohnya dia percaya kepada laki-laki yang sudah banyak menipunya. "Kamu ini bicara apa sih. Itu sama sekali nggak benar. Alif itu sangat baik lagi pula dia tidak sengaja. Mungkin karena ada sesuatu hal yang membuat dia berbohong." Bu Rifah meringis bingung. "Aku ingin bertanya kepadamu, Bu. Apakah benar dia Alif dan bukan Putra?!" tanya Mona kembali. "Itu ...." Bu Rifah bingung mau menjawab apa. "Jawab dong, Bu!" kali ini Miranti yang berbicara. Bu Rifah menatap Miranti jengkel. Mau ikut campur saja urusannya. "Nak, Mona. Ibu belum tahu pasti, apakah dia Alif atau Putra seperti yang kamu bicarakan. Cuma Ibu memang benar-benar harus melihat dia secara langsung untuk memperjelas. Apakah dia anak Ibu Alif atau bukan," ucap Bu Rifah. Wanita itu berusaha mencari jalan tengah. Baginya terserah Alif saja. Kalau mau mengaku Putra, demi uang dan harta maka dia tak masalah anaknya berbohong.

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 59B

    Hanya itu yang Mona katakan. Dia mematikan gawainya. Rasa sakit hatinya sudah begitu dalam. Dia tidak mau berbicara panjang lebar lagi kepada Alif. Teringat ucapan Papanya, Alif itu adalah laki-laki yang cerdik. Dia sangat pintar bermanis mulut dan kalau dia sudah bermanis mulut maka Mona masih bisa ditipunya dengan berbagai tipu daya dan bualan-bualan seorang lelaki untuk memanfaatkan dirinya. Alif adalah penipu ulung. Beberapa saat Mona berpikir. Akhirnya dia mendapatkan ide. Dia tahu di mana Panti asuhan Sandrina. Karena penasaran dengan Sandrina Mona sempat memata-matai Sandrina. Jadi dia tahu di mana butik Sandrina dan Panti asuhan Sandrina. Mona yakin kalau sore hari Sandrina dan suaminya ada di sana. Mona berpikir lagi. Tidak mungkin Sandrina tidak mengenal wanita bernama Miranti yang tadi merusak pernikahannya. Pasti Sandrina mengenalnya jadi Mona harus banyak berkomunikasi dengan Sandrina tentang Alif dan apa langkah selanjutnya yang akan diambilnya. Wanita itu kemudian kel

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 59A

    KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 59. **POV AUTHOR. Sebelumnya Alif beberapa kali menghubungi Mona untuk menyampaikan permintaan maafnya tetapi Mona tidak mengangkat gawainya. Walaupun Mona tidak mematikan panggilannya karena dia mau melihat seberapa banyak Alif menghubunginya. Ternyata banyak sekali panggilan yang tak terjawab. "Sayang, Untuk apa kamu menangisi laki-laki yang menipu kamu. Belum apa-apa saja dia sudah membohongi kamu. Bagaimana kalau nanti kalian menikah dan pasti masih banyak sekali kebohongan dalam dirinya. Papa juga menyesal membantunya kalau seperti ini keadaannya." "Terus apa yang harus aku lakukan, Pa? Aku juga bingung. Aku mencintainya tapi dia sudah membohongi ku.""Sebenarnya ada yang ingin Papa katakan kepadamu. Kalau produksi barang kita banyak yang gak berjalan. Papa sudah menyuruh orang untuk menyelidiki. Ternyata Putra dalang dari semua ini. Perusahaan Papa mengalami kerugian yang tidak sedikit. Kerugian itu banyak. Papa nggak menyangka kalau dia melakukan in

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 58B

    Miranti terdiam mendengar sikap kasar Sandrina karena sebenarnya dia yakin Sandrina itu adalah teman yang baik. Namun memang dia yang sudah menghianati pertemanan mereka. Apalagi merebut suaminya dulu. Ini adalah karma atas perbuatan yang sudah dilakukannya. Wajar Sandrina marah kepadanya. Sekarang saja ketika melihat Mona merebut Alif dari dirinya, Miranti marah. Apalagi hal yang dirasakan Sandrina pernah dia lakukan dan dia menghianati temannya sendiri. "Bu tolong pergilah. Sandrina tidak suka Ibu ada di sini. Ini tempat Sandrina. Aku saja menumpang di sini dan karena kebaikan hatinya aku bisa merawat bayiku beberapa bulan di sini. Jadi aku minta ibu dan Ratmini pulang saja ke kampung atau kalian jumpai Mas Alif saja, calon istrinya yang kalian bilang kaya itu. Jumpai saja mereka. Tolong kalian pergi dari sini!" "Sekarang kamu enak sekali mengusir kami setelah kami datang dari kampung. Bagaimanapun saya harus bertemu Alif karena saya mau melihat sendiri apakah dia benar-benar Alif

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 58A

    KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 58. **POV author. "Mir, kamu mau ke mana sekarang? Bukankah kamu juga gembel setelah lari dari rumah ibu kamu nggak punya tempat tinggal?" tanya Bu Rifah geram ke Miranti. "Ya, asal ibu tahu ya setelah lari dari rumah Ibu itu aku memang terlunta-lunta karena nggak punya keluarga lagi. Untuk pulang ke luar kota menjumpai abangku. Sama sekali aku tak ada biaya. Semua ini gara-gara mulut manis Mas Alif dan ibu tapi apa yang aku dapatkan di kampung sama sekali kesengsaraan!" "Terus, kalau kamu memang terlunta-luntas sekarang. Tapi kamu penampilannya udah jauh lebih bersih. Walaupun masih tetap saja kumuh. Kamu pasti punya tempat tinggal kan sekarang? Biarkan kami tinggal bersama kamu selama kami berada di kota. Kami juga nggak tahu kemana tujuan kami setelah Sandrina ngusir kami!" "Itu bukan urusanku, Bu! Sewa saja hotel. Kalian bisa tinggal di sana atau hubungi Mas Alif!" Bu Rifah mendengkus kesal mendengar ucapan Miranti. Mereka bingung sekarang. Padahal M

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 57B

    Setelah di ruangan ganti. Alif melepaskan tangan Ibunya secara kasar dan menatap tajam Miranti. Dia merasa kacau bukan main. Apakah semua kebohongannya harus berakhir sekarang? "Nak, kenapa kamu kasar banget sama Ibu!" "Udah berapa kali aku bilang kalau aku bukan Alif. Aku Putra!" kata Alif masih berusaha berbohong. "Ibu yakin kamu Alif. Kami bahagia sekali bertemu dengan kamu," lirih Bu Rifah. "Siapa yang suruh kalian datang ke sini?!" "Aku yang suruh, Mas. Aku sengaja menyuruh mereka datang untuk melihat kamu langsung. Mereka keluarga kamu dan pasti lebih mengenali! Kamu gak bisa membohongi aku juga karena aku tahu suamiku!" kata Miranti. Plak!Dengan cepat Alif langsung melayangkan tamparan keras ke wajah Miranti. Miranti terkaget apalagi dia sedang menggendong bayi. Sudut bibirnya. "Berani kamu gampar aku, Mas!" "Kamu jangan ikut campur urusanku!" Mata Alif berkilat marah. Saat itu Alif melirik Sandrina yang datang dengan Damar ke ruangan itu. "Mau apa kamu?!" kata Alif.

DMCA.com Protection Status