Share

64. Pertemuan

Penulis: cyllachan
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-04 21:00:05

Ditrian tidak menyangka... hari itu dia akan berpisah dengan wanitanya. Kalau dia tahu, dia tidak akan pernah menginjakkan kakinya kemari.

Sudah sebulan lamanya Ditrian menunggu pintu itu terbuka. Ia berada di ruang kosong yang hanya terhubung dengan lorong. Ujung ke ujungnya sudah terkunci. Dia terjebak di sini. Tidak makan, tidak minum selama sebulan.

Ia menebas-nebas pintu dengan Pedang Orion, dan menggigit dengan taring serigalanya pun percuma. Cuma menyisakan sayatan-sayatan tak berarti pada pintu besar itu. Dia dikunci oleh Magi seekor naga bernama Aragon.

Ia telah melepas zirahnya. Luka yang tidak terlalu parah itu, kini membusuk. Mereka menggerogoti tubuh Ditrian.

Dia juga sudah tidak tahu apa yang akan terj

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KINGMAKER (Indonesia)   65. Kakak

    "Si brengsek!" geram Ditrian. Tangannya mengerat pada pegangan Pedang Orion.Ini adalah hari yang paling buruk baginya. Si brengsek Alfons datang. Putra Mahkota Kekaisaran Revendel yang paling picik. Dia jauh lebih buruk dari Kaisar Julius. Hal-hal merugikan terjadi semenjak si ceking itu dinobatkan sebagai Putra Mahkota sekaligus mendapat porsi kekuasaan sebagai tangan kanan kaisar."Panggil Tuan Putri kemari!" perintah Raja Ditrian dari atas kursi makannya.Mata 'hantu' Ditrian beralih pada dirinya di meja itu. Hatinya mencelos.'Ini gara-gara aku," batinnya.Tak berapa lama kemudian, selir Raja Ditrian hadir di ruang makan. Wajahnya pucat seperti tiang puala

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-07
  • KINGMAKER (Indonesia)   66. Perjalanan

    "Raja telah mangkat! Raja telah mangkat!" seru suara di koridor.Mata perak Sheira terbuka, ia terjaga dari tidur nyenyaknya. Tubuhnya bangkit terduduk, telinganya berusaha memastikan kalau itu bukanlah mimpi buruk."Raja telah mangkat!" seru orang-orang di luar sekali lagi. Gemuruh langkah kaki dan seruan orang-orang di istana, samar terdengar.Sheira langsung melompat dari kasur. Ia meraih selendang di kursi untuk menutupi tubuhnya yang cuma memakai gaun tidur. Rambutnya acak-acakan. Kakinya setengah berlari menuju pintu.Saat ia membuka pintu itu, para pelayan, dayang, ajudan, serta beberapa pengawal berlarian menuju ke arah yang sama. Tanpa ragu, Sheira juga ikut. Ia tahu kemana mereka pergi, wajahnya cemas.

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-10
  • KINGMAKER (Indonesia)   67. Sekarat

    Dada Ditrian berat, seperti ada yang menindih. Ia sudah tak bisa berbuat apa-apa selain menatap Sheira. Tubuhnya lemah, sekarat, terkapar di lantai gua.Mata emasnya cuma bisa memandang wanita itu, yang berjarak semeter dari tempatnya terbaring. Tangan Ditrian berusaha meraihnya."Shei ...," ucapnya lemah. Air matanya menetes.Sedang Sheira, ia memandang langit-langit dengan sepasang mata perak jernih. Tubuhnya kering dan kurus sekali. Kulitnya menghitam dan keriput. Rambutnya telah menguban semua. Ia tua.Mendengar suara pria itu memanggil, bola matanya melirik. Ia nampak terkejut, kemudian sepasang mata perak itu memandangnya pedih dan menangis. Tangan mereka berusaha meraih satu sama lain dengan begitu sukar.

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-13
  • KINGMAKER (Indonesia)   68. Penantian

    Telinga anjing kecilnya mengedik. Ia bisa mendengar kicauan burung pagi gitu. Saat matanya terbuka, cahaya masuk ke ruangan yang asing baginya."Yang Mulia ... Anda sudah sadar?"Mata emas Ditrian melirik ke kanan. Seseorang yang ia kenal perawakannya. Elf tinggi berambut hitam terikat, dengan telinga runcing dan hidung panjang yang bengkok. Master Ikiles, sang penyihir terkuat dan ahli alkimia di Kerajaan Canideus."S-Sheira ... dimana dia?" cemas Ditrian. Ia berusaha duduk, tapi dadanya yang dibalut perban tidak mengijinkan. Ikiles membantunya bangkit dan duduk bersandar, lalu menata bantal agar Ditrian nyaman."Anda tidak perlu khawatir pada Tuan Putri."

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-16
  • KINGMAKER (Indonesia)   69. Sirkuit Sihir

    "Huek! Uhuk ...."Darah keluar dari mulut, tumpah ruah di sekitar bibir dan menetes-netes. Gadis itu tersengal-sengal. Ia meratapi lantai dengan sebuah genangan cairan merah gelap."Bi-Bisakah kita beristirahat sejenak?" pinta sang gadis seraya mendongak. Mata peraknya tengah memohon pada pria botak yang terbalut jubah usang."Hhh," desahnya sambil menggeleng sungkan. "Tuan Putri, kalau Anda tidak berkonsentrasi, maka Anda bisa melukai diri sendiri. Dan jika Anda meminta istirahat tiap satu mantra, Anda tidak akan bisa menguasai Magi. Sebaiknya ... Anda pulang saja."Dengan kedua tangan yang telah terkait di belakang punggung, pria itu berbalik dengan kecewa.S

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-19
  • KINGMAKER (Indonesia)   70. Kebun Buah

    "Lihat ibu! Itu dia! Itu dia!" seru seorang bocah laki-laki. Tangan kecilnya menunjuk-nunjuk pada Ditrian dengan semangat.Pria itu, Sheira, Ikiles dan Kepala Desa keluar dari rumah kecilnya."Hey! Sudah-sudah! Berlutut cepat!" desis Kepala Desa keras. Ia menepuk-nepuk tangannya di awang-awang supaya anak-anak itu membungkuk atau berlutut.Kepala Desa segera membalik tubuhnya. "Ya-Yang Mulia. Mohon maafkan mereka. Warga di sini tidak pernah dikunjungi oleh bangsawan manapun.""Tak apa, Kepala Desa," jawab Ditrian tenang.Mata peraknya memandangi kerumunan orang-orang di depan rumah kecil itu. Anak-anak kecil, wanita, dan para pria yang terlihat seperti pekerja

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-22
  • KINGMAKER (Indonesia)   71. Naga Direwolf

    Angin berhembus tenang. Rambut emas Sheira melambai pelan. Sinar mentari siang itu juga menembus pepohonan rimbun dengan buah-buah yang mengangguk-angguk.Namun, tatapan pria itu sendu."Aku ... tidak mau," lirih Ditrian.Sebuah kerutan muncul di antara kedua alis Sheira. "Kenapa?""Ini milikmu. Kebun ini milikmu, Sheira.""Ditrian ... petiklah," Sheira melirik pada pasang mata para Elf dan ksatria yang menunggu.Mata emas Ditrian tak terbaca. Pria itu cuma berdiri dan memandang selirnya."Jika aku bisa memetiknya, aku akan membenci diriku sendiri," ia menjeda. "Kau akan membenciku lagi."Sebuah rasa ngilu berkelebat di ulu hati Ditrian.Wajah Sheira dipenuhi pertanyaan. "Kenapa?""Kau akan berpikir ... aku mengambil milikmu lagi. Aku tidak mau. Aku tidak mau dibenci olehmu. Apapun selain itu."Sheria menggenggam tangannya dengan lembut. Kemudian menatap pria itu dalam-dalam."Aku tidak akan membenci

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-24
  • KINGMAKER (Indonesia)   72. Kesetiaan

    Ditrian membalik tubuhnya. Ia bisa melihat pantulan dirinya pada dinding kaca Sheira. Tubuh Direwolf-nya sudah berbeda, lebih besar dari sebelumnya. Dan ... terlihat menyeramkan. Wajahnya lebih galak dan bengis, ada sepasang sungut di kepala. Tanduk hitam legam seperti sungut kerbau yang melengkung. Bulunya yang putih bersih seperti awan, kini tercemar warna ungu gelap di bagian punggung, dan di beberapa helai bagian pipi. Jujur, Ditrian tidak pernah menyukai rupanya saat menjadi Direwolf. Dia tidak ingin melihat pantulan dirinya saat seperti ini. Karena ... ketika dia berubah menjadi wujud serigala, akan ada pertumpahan darah dan tubuh-tubuh terkoyak hingga isi perut terburai di tanah. Ini adalah wujud monsternya. Kini ... dirinya terlihat lebih buruk. Seperti mahluk mengerikan dari Dunia Bawah, mahluk-mahluk penghuni neraka. Ia merasa jijik dan ngeri sendiri. Perisai Sheira lenyap. Pantulan dirinya di dinding ungu telah pudar. Yang ia lihat

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-26

Bab terbaru

  • KINGMAKER (Indonesia)   117. Wanita di Menara

    Ditrian meletakkan seikat bunga berwarna kuning keemasan. Ia tersenyum."Mirip kau," katanya.Empat puluh lima tahun berlalu. Empat puluh lima tahun lamanya pula Sheira terbaring di ranjang. Kini ia ditempatkan di sebuah menara tinggi. Setelah perang, raja-raja memantapkan Ditrian sebagai kaisar baru mereka. Kaisar Ditrian von Canideus. Setelah berabad-abad, akhirnya ada seorang kaisar yang adil dan bijaksana. Kekaisaran menjadi makmur. Semua makhluk hidup berdampingan dan beriringan. Bangsa Elf tak lagi begitu menutup diri mereka. Mereka membagi pengetahuan di bidang pengobatan dan sihir. Sementara para Dwarf terkadang menjual teknologi-teknologi yang mereka miliki seperti teknologi pembajak sawah otomatis dan kincir air yang bisa digunakan untuk menumbuk biji-bijian.Kekaisaran berangsur makmur semenjak pemerintahan Raja Ditrian.Meskipun rakyat kini bisa hidup damai dan bersuka cita, tidak dengan Raja Ditrian. Dia akan bersuka cita kelak, saat su

  • KINGMAKER (Indonesia)   116. Ambrosia

    Ditrian langsung menerobos ke dalam tenda. Ada beberapa orang di sana."Sheira! Sheira!" pekik Ditrian. Ia langsung menghampiri istrinya yang telah terbujur kaku di atas ranjang. Ditrian memeluk dan memegang tangannya. "Apa yang terjadi?! Sheira! Bangunlah! Aku disini, Sheira!"Ditrian tak bisa membendung kesedihannya. Ia menangis sambil memeluk jasad Sheira. Ia menangis begitu memilukan. Tidak pernah ada seorang pun yang melihat pria itu menangis. Tidak ada. Namun di hari itu ... Ditrian begitu merana. Ia membelai rambut emas Sheira, memanggil-manggil namanya begitu putus asa.Semua yang ada di ruangan itu sangat berduka."Apa yang telah terjadi p

  • KINGMAKER (Indonesia)   115. Kemenangan

    Keesokan harinya, setelah matahari terbit, semua orang telah bersiap di pos mereka masing-masing. Ditrian menggenggam tangan Sheira di atas bukit, raja-raja juga berada di sana. Mereka bisa memandangi keseluruhan medan perang."Kau sudah siap?"Sheira mengangguk. "Aku telah menunggu hari ini seumur hidupku. Aku akan membunuh mereka semua," kata Sheira mantap.Ditrian mengecup punggung tangannya. "Jangan terlalu memaksakan dirimu. Aku akan memenangkan peperangan ini untukmu, sayangku."Tak berapa lama kemudian, suara terompet dibunyikan. Raja Dwarf melihat dengan sebuah tongkat dari kuningan yang ditambahi sebuah kaca kecil di ujungnya. Katanya benda itu bernama teropong jarak jauh.

  • KINGMAKER (Indonesia)   114. Pemimpin Perang

    Ditrian membawa kembali Sheira ke ibukota. Sedangkan Everon, dengan berat hati ia patuh untuk tetap membangun wilayah Galdea Timur dan menetap di sana. Everon patah hati. Namun ... dia juga tidak bisa berbuat apa-apa.Sementara itu, diantara kemelut dan tragedi meninggalnya Evelina von Monrad dan Duke Gidean von Monrad di dalam istana, pernikahan mereka tetap dilaksanakan. Sheira von Stallon telah dinobatkan menjadi ratu dari Kerajaan Canideus. Kemudian Fred yang telah dibebaskan menyelidiki penyebab tindakan bunuh diri dan dari mana Evelina mendapatkan racun itu. Setelah dilakukan penyelidikan, ditemukanlah bahwa ini ada campur tangan dengan Kaisar Alfons. Termasuk ketika anak dalam kandungan Sheira gugur. Duchess Anna yang telah kehilangan kewarasannya selalu mengatakan hal itu berulang-ulang, berkali-kali dengan sumpah serapah.

  • KINGMAKER (Indonesia)   113. Putus Asa

    Padang rumput di sini begitu luas dan tenang. Lebih indah daripada yang ada di kerajaan Canideus. Sepuluh orang ksatria Direwolf menyertai Raja Ditrian von Canideus.Raja yang telah dengan sengaja membatalkan pernikahannya sendiri. Mereka berangkat subuh-subuh, berangkat diam-diam dari istana tanpa membuat keributan, tanpa seorang pun tahu akan kepergian mereka. Meski pun begitu, Ditrian sudah meninggalkan surat perintah pembatalan pernikahannya. Mereka kini beristirahat di tengah perjalanan menuju ke Galdea Timur.Seorang di antara mereka menghampiri Ditrian. Ia menyerahkan sebuah surat."Yang Mulia ... ada pesan dari istana."Ditrian membuka gulungan surat itu. Pastilah burung merpati dari istana terbang menyusul

  • KINGMAKER (Indonesia)   112. Ramuan Pnigomia

    Para bangsawan sudah bersuka cita. Mereka telah membawa perasaan itu ketika berangkat dari rumah. Meskipun mendadak, kabar pernikahan Raja Ditrian dan Lady Evelina von Monrad, anak Duke Gidean von Monrad yang tersohor akan dilaksanakan. Kabar itu menyebar sangat cepat bagai lumbung gandum yang dilalap api. Mereka sudah bersiap dan duduk dengan khidmat di kursi aula. Dekorasi istana hari ini bernuansa biru tua dan emas. Juga bendera-bendera Kerajaan Canideus yang berlambang serigala menganga sudah dipasang.Di luar istana, rakyat juga tak kalah heboh. Nampaknya seluruh jalanan begitu ramai karena mereka pun ikut merayakannya. Festival-festival dan hiburan rakyat membuat hari ini kian riuh. Pontifex sudah bersiap di altar, hendak memberkati pernikahan mereka berdua.Termasuk Lady Evelina. Ia sudah cantik, mempesona luar biasa.

  • KINGMAKER (Indonesia)   111. Ratu Yang Baru

    Beberapa hari ini Evelina begitu bahagia. Setiap malam, setiap hari, ia selalu bisa melihat Ditrian. Evelina kian terbuai dengan kisah kasih bersama pujaan hatinya itu. Raja Ditrian von Canideus yang gagah perkasa dan rupawan. Ini semua bagaikan mimpi bagi Evelina. Dia tidak pernah mengira jika angan-angannya sejak dulu akhirnya terwujud. Apalagi, mereka selalu bercinta, hingga Ditrian menjanjikan jika suatu hari nanti mereka akan mempunya anak. Evelina pun yakin akan itu. Entah sudah berapa kali mereka melakukannya. Benih-benih dari Ditrian sudah berada di dalam tubuhnya.Setiap malam mereka memadu kasih. Begitu romantis, bergairah dan bernafsu. Ini yang membuatnya semakin tidak akan pernah melepaskan Ditrian. Namun ia juga sadar, jika ini hanyalah sebuah kepalsuan. Evelina paham betul, hal yang begitu hebat mengubah hati Ditrian adalah karena setetes ramuan ini. Ramuan cinta dar

  • KINGMAKER (Indonesia)   110. Sheira dan Everon

    Langit hari itu sangat cerah. Kepulan awan di atas sana yang berwarna putih begitu indah. Sudah beberapa hari berlalu sejak Everon meninggalkan ibukota. Sejak ia meninggalkan istana dan kemelut politik di kerajaan. Mungkin baru kali ini ia keluar dari huru-hara itu setelah sekian lama. Everon tak ingat kapan terakhir kali kepalanya merasa setenang ini, sehening ini.Di tanah lapang ini, pasukan dan para ksatria Direwolf telah mendirikan tenda-tenda berwarna putih. Ada bendera juga yang tertancap di tenda yang paling besar, tenda miliknya. Bendera itu berlambangkan simbol Kerajaan Canideus dengan latar biru tua dan kepala serigala berwarna emas tengah menganga menghadap kedepan.Everon memerhatikan kesibukan dan lalu-lalang prajurit dan ksatria Direwolf di sekitar perkemahan. Itu membuatnya sedikit lupa jika ia belum benar-ben

  • KINGMAKER (Indonesia)   109. Eksekusi

    Di dalam kamar yang hangat dan remang-remang, cahaya lilin bergetar lembut di dinding, menciptakan bayangan yang menari-nari seolah menyaksikan saat penuh asmara yang tengah berlangsung. Raja Ditrian duduk di tepi tempat tidur, wajahnya dipenuhi ketegasan dan kelembutan.Di bibir ranjang yang luas ini, mereka sudah duduk saling bersebelahan. Ditrian yang gagah itu hanya mengenakan jubah tidur. Sedari tadi ia mengamati Evelina dari ujung kaki hingga kepala, berbalutkan gaun tidur malam berwarna putih mutiara."Evelina," suara Ditrian dalam, penuh emosi, saat ia meraih tangan Evelina, menggenggamnya dengan lembut. "Setelah segalanya yang terjadi, terimakasih telah setia berada di sampingku. Setelah semua yang kulakukan padamu ... terimakasih kau masih ingin bersamaku. Maafkan aku atas sikap-sikapku dulu."

DMCA.com Protection Status