Share

bab 52

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU 52

"Apa yang aku katakan memang fakta, Papa. Jika Papa mau menyangkal dan menutupinya, silahkan! Jangan salahkan aku jika suatu saat anak yang Papa banggakan itu justru yang akan mengabaikan Papa."

Rudi menghela napas panjang. Menatap papanya yang sudah tersulut emosi. Bukannya takut, Rudi justru seperti menantang. Meskipun pahit, kejujuran memang harus diungkapkan.

"Apa yang aku ucapkan mungkin terdengar menyakitkan. Apalagi terhadap saudara sendiri. Tapi semua itu juga untuk kebaikan."

"Kebaikan macam apa yang kamu bicarakan," sela Pak Baskara dengan napas memburu.

"Kita tidak tau hidup kita di masa depan seperti apa. Jika bisa hidup sendiri, tak masalah membuat ulah sesuka hati. Tapi jika masih butuh orang lain, baiknya introspeksi dan jaga sikap. Mana tau suatu saat justru kita membutuhkan pertolongan orang yang kita sakiti."

Ucapan Rudi bak angin lalu di telinga Pak Baskara. Dia membuang pandang dengan wajah dingin. Hatinya telah tertutu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status