Share

PINDAH

Author: Alya Snitzky
last update Last Updated: 2021-09-14 12:43:41

    "Ibu ikut denganku ke Jakarta, ya. Aku akan merawat Ibu di sana."

Sanjaya membungkuk di hadapan Kadita. Wanita yang sudah melahirkannya itu menatap kosong. Kadita sudah tidak ingin hidup lebih lama lagi sebenarnya. Namun, dia masih berharap sesuatu yang entah kapan akan tercapai.

"Uuh ... aaa iuaa," kata Kadita lirih sambil menggerakkan tangan kanannya. Setelah terapi sekian lama hanya tangan Kadita yang bisa digerakkan.

"Saya ikut juga, Pak?" tanya Ayu. Gadis berusia 28 tahun itu menatap ragu kepada Sanjaya.

"Loh, kalau kau tidak ikut, siapa yang mau jaga ibu?" tanya Sanjaya. Ayu menganggukkan kepalanya.

"Siapa tau, kan di Jakarta Bapak sudah membayar perawat yang lain," ujar Ayu.

      Gadis itu merasa sudah sangat dekat dengan Kadita. Ia merasa khawatir jika Kadita dirawat oleh orang lain. Usia Kadita sudah lanjut, terkadang sikapnya seperti anak kecil.

"Kapan kita akan berangkat, Pak? Saya harus member

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • KETURUNAN CEO   UNLIMITED EDITION

    Malam itu, Liliana dan David sengaja pergi berduaan saja. David ingin mengajak Liliana kencan. Ia membawa istrinya itu ke sebuah restoran Eropa. Ia tau jika dulu Liliana pernah makan di sana bersama beberapa teman di kantor. Itu pun menunggu gajian. Ya, David memang menyelidiki setiap kegiatan Liliana sejak masih menjadi sekretarisnya."Mas, serius kita makan di sini?" tanyanya. David mengangguk, "Aku tau, dulu setiap kali kau gajian kau selalu makan di sini. Tapi, hanya sebulan sekali, iya kan?""Mas memata-matai aku?" tanya Liliana sambil membelalakkan matanya. David terkekeh, "Ya, sejak dulu aku memang menyukaimu. Tapi, mana berani aku menggodamu.""Gombal," gerutu Liliana."Eh, aku serius sayang. Biasanya wanita-wanita yang selalu menebar pesona dan senyuman kepadaku. Tapi, kau dulu menyebalkan. Sok formal, sedikit-sedikit panggiln pak," omel David. Kali ini Liliana

    Last Updated : 2021-09-14
  • KETURUNAN CEO   BULAN MADU

    Waktu setempat menunjukkan pukul setengah dua siang saat David dan Liliana tiba di bandara Charles De Gaulle, Paris. Mereka berangkat pukul 00.40 dini hari dari bandara internasional SOETA.Tampak wajah Liliana begitu yang lelah tetapi bahagia. Ia menggandeng tangan David dengan mesra hingga mereka keluar dan seorang pemuda menghampiri mereka kemudian mengajak David berbicara dalam bahasa Inggris."Mr. David Romano dari Indonesia? Saya Dimitri yang akan memandu Anda selama di Paris. Apa Anda mau langsung ke hotel tempat Anda menginap atau mau makan dulu?" tanyanya dengan ramah sambil memperlihatkan identitas."Kita makan saja dulu, setelah itu ke hotel. Mungkin hari ini kami berdua tidak akan ke mana- mana dulu karena Mrs Romano masih lelah dan sedang hamil.""Ah, baik kalau begitu saya akan membawa Anda ke sebuah distro yang menyajikan masakan Indonesia. Atau Anda mau menu lain?""Tidak apa, aku justru me

    Last Updated : 2021-09-15
  • KETURUNAN CEO   PARIS

    Hal yang pertama David lakukan adalah mengajak Liliana ke menara Eifel keesokan harinya. Pagi sehabis sarapan Dimitri sudah menjemput mereka. Lalu membawa mereka ke menara Eifel. David dengan senang hati mengambil potret Liliana yang tersenyum bahagia di depan menara yang terkenal di Paris itu. Tak lupa David membawa Liliana kePont des Arts Bridge, Paris, Prancis."Sayang sekali sekarang sudah tidak bisa lagi mengaitkan gembok cinta di sini," kata Liliana lirih."Memang kau mau mengaitkan gembok di sini?" tanya David sambil memandang sang istri. Liliana begitu memelas."Aku dulu sering melihat di televisi jika banyak pasangan yang mengaitkan gembok di jembatan dan membuang kuncinya. Sayang sekali ketika aku bisa ke sini sudah tidak ada lagi," keluh Liliana. David menatap Dimitri, "Mengapa dibongkar semua gembok cinta yang ada di sini?" tanyanya."P

    Last Updated : 2021-09-15
  • KETURUNAN CEO   KEKECEWAAN SANJAYA

    Nadila merasa panik, ia tau jika Arnold dan Kinasih pasti sudah berangkat ke Itali sementara David dan Liliana ke Paris. Ia yakin jika Nadine pasti tidak akan ada di rumah. Ia sudah berusaha menelepon Nadine, tetapi ponsel sang putri tidak aktif. Sementara itu, ia tidak tau di mana apartemen Dirga. Ia takut jika Sanjaya akan marah jika tau Nadine dan David sudah bercerai. Ia tidak tau apa yang akan David lalukan jika ia tau anaknya itu sudah berpisah dari David. Nadine sendiri tengah menikmati harinya yang penuh cinta dengan Dirga. Tidak perlu ke luar negeri untuk menciptakan surga dunia. Mereka cukup berlibur ke puncak dan mematikan ponsel supaya tidak ada yang mengganggu.Tapi, Nadine tidak sadar jika ia sedang menciptakan neraka baginya dan juga Lilana. Sementara itu Nadila yang tidak tau lagi bagaimana cara mencegah Sanjaya untuk datang ke rumah David hanya bisa pasrah."Ke

    Last Updated : 2021-09-16
  • KETURUNAN CEO   RENCANA SANJAYA

    Nadila tersentak mendengar pengakuan Sanjaya, ia tidak menyangka jika suaminya memiliki rencana yang jahat."Apa kau tidak memikirkan nasib orang banyak, Jay?" tanya Nadila sinis. "Apa kau lupa siapa yang sudah membantu kita dulu? Jika waktu itu kau bangkrut akan banyak sekali karyawan yang kehilangan mata pencaharian. Kau dulu memikirkan mereka sampai kau gadaikan putrimu. "Jika bukan Arnold yang membeli perusahaanmu kita sudah menjadi gembel. Dan sekarang kau ingin dia bangkrut? Di mana nuranimu?""Dia memang pantas membayar untuk semua penderitaanku selama ini!""Kalau ada yang harus bertanggung jawab, itu bukan Arnold. Dia bukan orang yang menyebabkan ibumu menderita. Ayahmu yang harus bertanggung jawab, dia orangnya. Jangan kau balaskan dendammu kepada orang yang tidak bersalah," kata Nadila."Kau tidak tau bagaimana rasanya dipanggil anak haram, anak yang tidak punya bapak. Sejak lahir aku tidak p

    Last Updated : 2021-09-16
  • KETURUNAN CEO   BERITA YANG SANGAT MENYAKITKAN

    Arini sedang sibuk menakar bahan untuk membuat kue lapis saat bel di pintu berbunyi. Ia pun bergegas ke depan untuk membuka pintu. Dan saat melihat siapa yang datang, keningnya berkerut."Maaf, Bapak mencari siapa?" tanyanya ramah. Arini merasa pernah melihat lelaki yang berdiri ini sebelumnya, tetapi dia lupa."Siapa, Bu?" Keduanya menoleh saat mendengar suara Lingga. Pria yang selalu tampak berwibawa itu mengerutkan dahi, "Jika tidak salah ingat, Anda adalah mertua David? Orangtua dari istri pertama David. Apa saya benar?" Orang itu- yang tak lain adalah Sanjaya menganggukkan kepalanya."Betul, apa saya boleh masuk?" tanya Sanjaya. Lingga dan Arini saling tatap, tetapi Arini dengan segera menguasai diri lalu mempersilakan Sanjaya masuk. Ia sendiri bergegas membuatkan minuman baru duduk bergabung dengan suami dan tamunya."Bapak dari Jakarta?" tanya Arini."

    Last Updated : 2021-09-16
  • KETURUNAN CEO   KEKACAUAN

    "Kau dari mana saja? Mama berusaha menghubungimu beberapa hari ini, tapi ponselmu mati. Mama mengerti jika kau sedang senang karena kau bisa bersama kembali dengan Dirga. Tapi, kau juga harus tau jika kalian belum resmi menikah."Apa kau tidak memikirkan dampaknya? Sekarang ini Pak Lingga ayah Liliana sedang di rumah sakit. Itu gara-gara papimu. Dia marah karena kau bercerai dengan David." Nadine terbelalak, ia baru saja pulang setelah menghabiskan beberapa hari bersama dengan Dirga di Puncak."Apa yang papi lakukan, Mami?" tanya Nadine."Papimu itu tanggung, mau jahat tapi melihat yang mau dijahati pingsan dia kabur. Lalu sekarang bingung sendiri. Mami tidak tau lagi bagaimana menghadapi papimu yang seperti anak kecil itu," keluh Nadila."Ya mau bagaimana lagi, Mami. Aku juga bingung ... jujur aku juga merasa takut.""Kalau kau takut jangan buat gara-gara!" hardik Nadila.&nbs

    Last Updated : 2021-09-17
  • KETURUNAN CEO   MASALAH BARU

    Pagi itu, Lingga sudah sadar dan bisa bicara dengan David dan juga Liliana dengan jauh lebih tenang. Awalnya Lingga memang kecewa, tapi sejak lama ia sudah menyiapkan hati karena memang sudah merasa curiga dengan pernikahan Liliana yang begitu mendadak.“Maafkan kami, Ayah. Kami tidak bermaksud seperti ini apa lagi menyebabkan Ayah jatuh sakit,” kata Liliana sambil menggenggam tangan Lingga. Lingga hanya tersenyum dan membelai rambut sang putri dengan lembut.“Ayah hanya takut jika kau berpura-pura bahagia, Nak. Tapi, ayah juga sadar tidak mungkin David sampai mengajakmu bulan madu keluar negeri jika dia tidak mencintaimu,” jawab Lingga.“Hanya satu yang Ibu ingin protes, kenapa kau tidak mengatakan jika ibu dan ayah akan segera mendapatkan cucu,” kata Arini.“Tadinya ... hmm, maafkan aku, Bu,” jawab Liliana.

    Last Updated : 2021-09-17

Latest chapter

  • KETURUNAN CEO   FROM THE BEGINNING : KETURUNAN CEO

    _28 TAHUN KEMUDIAN_ "Nggak punya mata?! Nggak liat ada manusia sebesar ini? Matanya di mana?" hardik Alexandra kesal. Hancur sudah penampilannya hari ini, padahal ia sudah berdandan sejak jam lima pagi. Hari ini wawancara kerjanya. Tapi, penampilannya rusak karena tersiram segelas kopi hitam. "Kau yang tidak punya mata, kalau mau melamun ya jangan sambil jalan. Melamun dulu, baru jalan, atau seharusnya tadi ketika kau bangun tidur ya habiskan lamunanmu dulu!" bentak pemuda yang baru saja Alexandra hardik. Pemuda itu sebenarnya sangat tampan, dengan tinggi sekitar 180 CM ia tampak begitu gagah. Matanya yang coklat, dengan alis tegas dan tebal, hidung mancung dan bibir yang begitu sensual untuk seorang pria. "Kenapa kau menatapku seperti itu? Kau terpesona denganku, kan?" ujar pemuda itu sambil tersenyum nakal. Demi Tuhaaan, senyumnya membuat Alexandra terpukau, terlebih senyum p

  • KETURUNAN CEO   IKHLAS

    Pagi itu jenazah Kadita dibawa pulang dari rumah sakiit dan langsung dimandikan untuk segera dimakamkan. Kinasih, Nadila dan Nadine turun tangan untuk memandikan jenazah Kadita."Mami masih tidak percaya nenekmu meninggal secepat ini. Padahal kondisinya sudah membaik bahkan sudah sembuh dari stroke yang dideritanya," kata Nadila pada Nadine."Tidak ada yang tau takdir Tuhan, Mami," ujar Nadine. Setelah dimandikan dan diberi kain kafan, jenazah pun langsung disalatkan dan langsung dibawa ke pemakaman. Arnold dan Sanjaya bahkan ikut membawa keranda dan juga masuk ke dalam lubang kubur untuk memakamkan jenazah Kadita. Sanjaya dan Arnold menatap tanah merah di hadapan mereka. Ayu, perawat Kadita pun tampak sangat terpukul dengan kepergian Kadita yang begitu mendadak. Sementara pelayat yang lain sudah pulang, keduanya masih berada di makam Kadita."Ibumu sudah tenang di sana," kata Arnold sambil

  • KETURUNAN CEO   CINTA SEJATI

    Liliana menatap Nadine, "Mbak, tapi ...."Dirga yang mengerti maksud Liliana tersenyum."Nadine memang mengalami anovulasi, Li. Tapi, bukan berarti tidak dapat disembuhkan. Saat ini kami sedang berobat supaya Nadine bisa hamil dan kami memiliki anak," jelas Dirga.Liliana hanya mengangguk-angguk, ia memang pernah membaca dari sebuah artikel tentang anovulasi. Dan memang bisa sembuh dengan cara terapi. Tak lama acara pun dimulai dengan doa- doa setelah itu barulah diteruskan dengan acara yang lainnya. Tampak Liliana dan David begitu bahagia. Tapi, tiba-tiba saja saat acara hampir selesai Kadita yang sedang duduk dan bicara dengan Kinasih memegangi dadanya dan jatuh pingsan. Sanjaya dan Arnold yang duduk tak jauh dari Kadita langsung menggendongnya dan membawa ke rumah sakit."Cinta sejati tidak akan pernah mati,meskipun orang yang kita cintai sudah tid

  • KETURUNAN CEO   SELAPANAN

    Arini benar-benar menepati perkataannya. Rumah Liliana mendadak ramai, dua kamar tamu terisi dan setiap hari ada saja yang membuat Liliana tertawa geli. Arini dan Kinasih dengan semangat membagi tugas. Arini merawat Liliana dengan jamu-jamu tradisional buatannya dan juga tak lupa mengoleskan obat buatannya ke perut Liliana. Setiap pagi, Arini akan membuatkan kunyit asam sirih untuk Liliana minum setiap hari. Selain itu untuk mengembalikan bentuk tubuh Liliana seperti semula, Arini membuat jamu dengan bahan-bahan yang terdiri dari 7 gram daun papaya, daun jinten, 10 gram kayu rapet, 10 gram daun sendok, 7 gram daun iler, 7 gram daun sambilonto dan 7 gram asam Jawa. Semua bahan-bahan ini ia tumbuk halus lalu direbus dalam dua gelas air hingga mendidih. Dan, Liliana mau tidak mau meminumnya sambil memejamkan mata. Ia sama sekali tidak bisa menolak, karena Arini akan menunggunya hingga m

  • KETURUNAN CEO   EVAN CRUEL ROMANO

    Pagi itu Liliana terbangun dan ia merasa perutnya terasa sedikit sakit. Baru saja ia akan melaksanakan ibadah salat subuh, tapi rasa sakit di perutnya makin terasa. Perlahan, ia membangunkan David."Mas, perutku sakit ..." keluh Liliana. David langsung membuka matanya dan menatap istrinya yang meringis kesakitan. Ia bertambah panik saat melihat ada darah yang mengalir di kaki Liliana."Ya Allah, kita ke rumah sakit sekarang. Tunggu, aku panaskan mobil sebentar." David langsung mengganti pakaiannya, dan ia berlari keluar kamar. Tuti yang melihat David panik langsung menghampiri."Ada apa, Pak?" tanyanya."Ibu mau lahiran. Cepat bawakan tas yang sudah di siapkan." Kinasih yang kebetulan baru bangun pun ikut panik dan segera membangunkan seisi rumah. Untung saja seminggu sebelumnya Kinasih berinsiatif untu

  • KETURUNAN CEO   SANTAI SEJENAK

    "Kau suka kamar baru kita?" tanya David."Aku suka, Mas. Aku suka halaman rumah yang asri dan teduh itu, saat melihat dari balkon, aku langsung melihat taman. Oya, Mas rumah lama kita kau jual?" tanya Liliana."Iya, saat ini masih dalam proses perbaikan. Jendela yang pecah dan kunci semua diganti. Kemarin, kata Mushi ada yang berminat tapi, dia mau supaya semua direnovasi terlebih dahulu.""Terimakasih, Mas. Kau sangat memikirkan aku. Kau tau bahwa aku mungkin akan sedikit merasa trauma di rumah itu. Dan, kau berinisiatif untuk membawaku pindah rumah. Terimakasih ya, Mas.""Sama-sama, sayang."“Tapi, perusahaanmu baru bangkit kembali. Itu pun uang dari Opa, kan? Apa tidak boros ... kau membeli rumah baru ini?” tanya Liliana. David menggelengkan kepalanya perlahan.“Rumah ini aku beli dari uang yang selama ini aku simpan ditambah uang dari papa. Papa dan Opa yang menyuruh untuk pindah. Tidak mengapa, sayang ... toh rumah lam

  • KETURUNAN CEO   KEJUTAN MANIS

    Sudah tiga hari Liliana dan David tinggal di hotel. Dan, pagi itu David dengan wajah ceria membawa kabar gembira untuk Liliana"Apa kita bisa segera cek out dari sini, Mas?" tanya Liliana."Hmm, besok ya sayang. Kejutanku besok baru siap. Jadi, ya kau bersabar saja sampai besok." Liliana hanya mengerutkan dahinya. Ia mulai curiga melihat gelagat David. Ia yakin, suaminya pasti sedang mempersiapkan sesuatu yang sama sekali tidak ia duga sebelumnya."Mas, beritahu aku kau sedang mempersiapkan apa? Kenapa aku tidak boleh pulang dulu sekarang?" tanya Liliana sambil duduk di atas pangkuan suaminya itu."Kau penasaran?""Ya jelas, Mas. Ayolah, kau ini jahat sekali. Selama beberapa hari ini, kau bahkan menyita ponsel milikku. Tidak boleh bicara dengan siapapun. Bahkan, aku tidak kau izinkan untuk sekedar berenang. Ayolah, Mas," rayu Liliana. David hanya terta

  • KETURUNAN CEO   KARENA AKU MENCINTAIMU

    Selama dua hari Liliana tidak sadarkan diri, selama itu pula David menemani sang istri. Saat tersadar, Liliana menatap suaminya itu dengan perasaan haru sekaligus geli melihat lelaki gagah dan tampan yang ia cintai itu menangis."Kau ini lucu, Mas. Aku baik-baik saja. Sini, lebih baik kau menciumiku seperti tadi," jawab Liliana dengan suara lirih sambil menahan nyeri di punggungnya."Sakit, Sayang?""Pundakku nyeri, Mas.""Tentu saja, kau ini terkena peluru. Lain kali, jangan pernah melakukan hal seperti itu lagi," ucap David lirih."Lalu, apa aku harus diam saja melihat suamiku hampir celaka? Kalau kau mengatakan bahwa kau mencintaiku dan tidak mau aku celaka, aku juga mencintaimu, Mas. Dan, aku tidak mau suami ... ayah dari anakku celaka. Jadi, tolong jangan pernah lalai untuk menjaga dirimu sendiri." David terharu mendengar jawaban sang istri. David tidak pernah mengira bahwa Liliana

  • KETURUNAN CEO   MENJADI PERISAI

    Dor! Leo melepaskan tembakan, peluru nya menyerempet kaki Liliana sehingga wanita itu merosot turun dan membuat Aryo kesulitan hingga akhirnya ia melepaskan Liliana dan mengeluarkan senjata api miliknya juga dan mengarahkan pada David yang lengah. Melihat suaminya dalam bahaya, Liliana tak mengindahkan rasa nyeri pada kakinya, dengan sekuat tenaga ia bangkit dan menghambur ke dalam pelukan David. Namun, sebuah peluru yang sudah terlanjur di lepaskan menembus ke punggung Liliana. Melihat itu, KOMPOL Leo melepaskan kembali tembakan untuk melumpuhkan Aryo dan Yudi. Sementara David yang melihat darah dari punggung Liliana meraung dan memeluk sang istri. Sanjaya segera berlari dan menghampiri David dan Liliana."Kita bawa istrimu ke rumah sakit, biar Bang Leo yang mengurus sisanya. Ayo, kau bawa ke mobilky, cepaaat Dave!!!" seru Sanjaya. David pun menurut dan segera menggendong Liliana ke dalam mob

DMCA.com Protection Status