Share

Bab 53

Penulis: Ucu Nurhami Putri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Kenapa? Apa kau pikir aku akan takut karena kau seorang pria dan aku wanita dengan dua anak kecil?" tantang Qiera membuat pria itu tertawa.

"Tentu saja. Bukan hanya aku, semua orang yang punya niat jahat pasti akan berpikir hal yang sama, bukan?" Pria itu berusaha untuk menarik tangan Ziron, tapi pengawal Qiera tiba-tiba berlari ke arahnya, dan menendang lelaki itu.

Qiera berjalan ke arahnya dan menunduk, "Sayangnya aku bukan wanita yang ada di khayalanmu. Sebaiknya kau cari tahu dulu tentangku sebelum membuat gara-gara," tandasnya membuat pria itu tidak bisa berkata-kata lagi.

"Oh, ya, bukankah kau adalah wanita yang membawa Yani kemarin? Tapi kenapa tadi kau bermesraan dengan wanita lain?" tanya Qiera hanya untuk menggertaknya saja.

Melihat beberapa pengawal yang berada di sisi kiri dan kanan Qiera, pria itu langsung berlari menjauh ketakutan.

"Kalian kembali jaga jarak, nanti langsung bergerak kalau di antara kali ada yang tidak beres. Terutama anak-anakku!" titah Qiera.

Me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 54

    "Kurang ajar!" Yasa masuk dengan amarah yang memuncak, sementara ibunya di antar kembali oleh pengawal Qiera ke ruangannya. Tubuh Yani gemetar, dia benar-benar takut ketika melihat Yasa tiba-tiba masuk, dan mendekat ke arahnya. "Ampun, Mas, aku akan mengembalikan semuanya nanti." Yani menutupi wajahnya dengan kedua tangan, tapi Yasa berhasil menarik tubuhnya sampai jatuh ke lantai. "Kau tahu, Bapak akan semakin marah melihatmu seperti ini! Dan ya, aku tidak apa-apa jika kau memang menginginkan emas dan uangku, tapi bagianmu akan menjadi milikku!" bisik Yasa dengan penuh penekanan. Yani mencoba mendorong Yasa, tapi gagal. "Jangan serakah, Mas. Walau bagaimanapun anak Bapak cuman ada kita, kalau memang kamu tidak mau punya saingan, langkahi dulu mayatku!" tantang Yani. Yasa terbahak, ia menatap adiknya dengan senyuman yang spesial. "Tadi bahkan aku sudah akan berhasil membunuhmu dan kali ini pun bisa asal aku menginginkannya. Satu hal yang pasti, Bapak tidak mungkin menganggapmu an

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 55

    Belum sempat Yani mendekat, Angkasa menendang punggungnya sampai dia terjatuh tepat di bawah kaki ibunya. "Kenapa, kamu mau pel lantai?" tanya Ibu dengan wajah bahagia. "Segeralah lakukan, lebih cepat lebih baik. Yani melebarkan matanya. "Tidak, ini sudah hampir gelap, untuk apa pel rumah. Lagipula aku bukan orang yang suka mengerjakan pekerjaan rumah," bentak Yani tidak terima. "Apa yang kau bilang barusan?" Ibu menghentikan aktivitasnya menghitung uang dan menarik rambut Yani hingga ia mendekat ke arah ibu mertuanya. "Siapa kau di sini sampai berani mengambil keputusan? Anak sulungku saja tidak berani, tapi kau yang baru masuk langsung menentang?" Yani ketakutan dengan senyuman ibu mertua yang berbeda ketika dirinya dan Angkasa masih berpacaran. "Takut? Mau kena tangan apa kaki ini wajah?" tantang ibunya lagi. Yani melepas tangan ibu yang entah sejak kapan sudah ada di lehernya dan membuatnya tidak bisa bernapas dengan baik. "Arrgh ... tolong!" teriaknya, tapi sayang yang ting

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 56

    KSIBP 56"Woy, bangun! Jangan kebo, ayo lakukan pekerja dapur!" Suara pintu kamar yang ditendang Angkasa sambil berteriak membuat Yani terbangun dari tidurnya. Ternyata dia menangis semalaman sampai tidur dalam keadaaan ini. Yani menghembuskan napas lega ketika pintu masih terkunci. Setidaknya Angkasa tidak langsung masuk dan menyeret tubuhnya keluar. Yani hanya bisa tersenyum miris ketika sadar kalau hal ini bukanlah mimpi. Dia memang sudah masuk ke lingkungan orang-orang yang katanya dulu sangat menyayanginya itu, tapi sekarang perlakukan mereka berbanding terbalik. "Woy, bangun!" Angkasa kembali berteriak. "Iya, sebentar!" Yani menyahut dari dalam kamar. Sekarang ia tahu apa itu perjuangan mendapatkan hati suami dan mertua seperti yang dilakukan Qiera, tapi tetap saja ada benci di hatinya kepada mantan istri kakaknya itu Yani berpikir kalau Angkasa dan keluarganya mungkin memperlakukan dia hanya sementara. Apalagi kalau tahu Yani ternyata benar orang kaya, tapi pikiran ba

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 57

    KSIBP 57Pertarungan kali ini dimenangkan oleh Yani. Aktingnya sekarang akan digunakan. Terserah keluarga Angkasa percaya ataupun tidak, tapi Yani segera mengambil langkah. Diambilnya gunting yang ada di bawah lantai, lalu diarahkan ke tangannya sampai darah segar keluar dari tangannya. Lalu dia taruh gunting itu di tangan Lintang yang juga tidak sadarkan diri. Yani berjalan ke arah pintu, memutar anak kuncinya, lalu berpura-pura pingsan. Dia ingin melihat apakah keluarga Angkasa akan membawanya ke rumah sakit atau hanya Lintang yang akan diobati. Jika ada kesempatan, Yani akan melarikan diri, dan meminta bantuan Qiera agar bisa bebas dari jeratan keluarga suami yang menikahinya hanya karena keuntungan itu. Angkasa dan ibunya menjerit histeris ketika melihat kedua wanita itu terkapar tidak berdaya. Ditambah tangan Yani mengeluarkan banyak darah. Tidak lama, Lintang tersadar, dan menceritakan apa yang terjadi. Namun, Angkasa dan ibunya hanya bisa pura-pura percaya. Karena saat ini

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 58

    KSIBP 58Om Dino kembali tertawa ketika melihat semangat sahabat yang awalnya membara, kini padam seketika hanya karena beberapa kata. Sementara Yani menceritakan semua derita yang didapatkannya dari keluarga Angkasa. Mamanya Qiera yang kesal dengan cerita Yani pun mendekat, begitu juga Mala yang kebetulan sedang berkumpul di sini karena katanya berok Diko dan keluarganya akan datang ke sini untuk menyaksikan maksud baik kepada Qiera. "Ternyata tabur tuai itu ada, ya," sindir Mala membuat Yani dan Qiera menatap ke arahnya, "tapi baguslah, biar bisa dijadikan sama orang-orang karena langsung dibayar tunai." Yani menunjukkan kepalanya, dia sungguh malu dengan apa yang dikatakan Mala, karena itulah kebenarannya. Dulu kata-katanya kepada Qiera sangat tajam, bahkan fitnah tidak segan dia keluarkan agar Qiera lagi dan lagi dimarahi oleh Yasa. "Sudahlah, Mala, aku gapapa." Qiera berusaha membuat temannya untuk diam. "Kenapa? Orang yang aku katakan ini benar adanya, kok." Mala mencelos d

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 59

    KSIBP 59 Qiera tersenyum lebar ketika membayangkan perlakuan apa yang akan didapatkan Yani. Dia melakukan ini karena tega, tapi justru malah ingin Yani berubah menjadi orang yang baik. "Kayaknya dia bermaksud merebut sahabat, Mbak." Pak Supir yang duduk di balik kemudi buka suara. Qiera tersenyum. "Iya, Pak. Saya sudah melihat gelagatnya ada yang aneh, makanya saya antar dia ke sini. Bahaya kalau dekat lama-lama sama orang yang kaya gitu," jelasnya. "Iya, Mbak. Untung Mbak juga sadar lebih cepat, ya. Tadi dia malah berkata 'katanya Mbak gak pantas buat menjadi sahabatnya Mbak Mala'." Pak Supir menceritakan apa yang tadi didengarnya. "Dasar. Dia tidak tahu aja kalau Mala itu cerdik, bahkan dia gak mau namanya diingat sama orang yang picik. Pejabat yang koruptor kemarin saja itu dilaporkan Mala, pas ada aparat yang bela, Harun ikut dikubu istrinya. Jadi, deh, itu koruptor di penjara di tempat yang seharusnya." Qiera tertawa kecil ketika membayangkan aksi Mala dan suaminya beberapa

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 60

    KSIBP 60 Ibu masuk ke kamarnya untuk memikirkan apa yang diminta anaknya itu sambil menemukan cara yang tepat agar anaknya bisa masuk ke rumah Qiera dengan cara yang terhormat. Yani tersenyum menyeringai. Ia tahu kalau ibunya akan melakukan apapun demi kebahagiaan anak bungsunya itu meski harus mengorbankan dirinya sendiri. Yasa tidak tahu apa yang sedang direncakan Ibu dah adiknya. Dia hanya berpikir kalau Yani berubah menjadi orang yang baik beberapa hari ini. *** "Aku akan ada di rumah selama Mas kerja," ucap Yani penuh semangat. Karena hanya dengan Yasa kerja, dia punya kesempatan untuk mengambil uang, dan barang-barang berharga Yasa yang lainnya. "Oke." Yasa setuju dengan cepat. Sebenarnya dia tidak akan berangkat kerja, tentu saja karena dia sudah curiga ada sesuatu hal yang sedang direncanakan adiknya itu, dan sudah pasti bukan hal yang baik. Ibu dan Yani saling melemparkan tatapan. Hal itu membuat Yasa semakin curiga ada sesuatu di antara keduanya. "Asal Ibu tahu kal

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 61

    KSIBP 61 "Gila! Aku benar-benar tidak habis pikir Mas Yasa bisa melakukan hal ini!" Yani mengacak rambutnya frustasi. Dia sungguh tidak menyangka kalau Yasa punya persiapan seperti ini. Mereka bertiga stress bersama di mobil yang diparkirkan di pinggir sebuah jalan yang biasa di pakai anak-anak muda untuk nongkrong. "Sepertinya kakakmu memang sudah merencanakan hal ini," tebak Angkasa sambil membayangkan sikap Yasa selama ini. "Enggak mungkin!" Ibu menolak keras. "Aku ibunya, aku lebih tahu seberapa tinggi tingkat kecerdasan anak-anakku, dan dia jauh di bawah bapaknya." Yani dan Angkasa memugar otaknya lebih keras lagi, tapi sayangnya mereka tidak menemukan alasan yang cocok. "Sudahlah, pokoknya sekarang kita pulang ke rumah," titah Ibu, "dan kamu Angkasa, untuk sementara ini tinggallah di rumah. Kalian harus bekerja keras bersama-sama untuk menemukan dimana barang-barang berharga itu dia simpan. Yani setuju dengan cepat, tapi tidak dengan Angkasa. Pikirannya saat ini begitu ka

Bab terbaru

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 137

    KSIBP 137 Setelah terikat pernikahan dengan Om Dion, Mala menjalani hidup normal seperti seorang istri, tapi tetap mengurus restorannya. Mala sama seperti Qiera, mengurus semua kebutuhan Zayyan dan Om Dion oleh dirinya sendiri. Sementara Harun, dia mulai mendekati Hani. Wanita yang berhasil memikat hatinya karena semua karakter wanita yang dia butuhkan ada padanya. Harun juga mendatangi keluarga kakek Diko untuk melamarnya, tapi ternyata membuat kebencian para wanita yang ada di sama membara."Mana bisa gadis kampung dan anak pelacur itu jadi bagian dari keluarga kita?""Benar, itu tidak boleh terjadi. Sudah cukup Diko salah memilih istri, sekarang kita tidak bisa membiarkan berdebah kecil itu menjadi istri Harun," geram Marisa.Marisa sengaja menyulut emosi para wanita yang ada di kediaman kakek Diko agar membenci Hani dan melakukan banyak hal untuk mencelakainya. Namun, bagi Hani semuanya tidak mempan. Dia memang bukan bagian dari keluarga besar Diko, jadi dia sama sekali tidak ke

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 136

    KSIBP 136 Waktu pernikahan Mala dan Om Dion sudah ditentukan. Meksipun Pak Bagas menantangnya, tapi dia kalah dengan Pak Malik yang langsung turun tangan."Kau cukup menjadi wali nikahnya, tapi kalau tidak mau, bisa diwakilkan dengan kakakmu," ancam Pak Malik.Kakak yang dimaksudnya adalah pria yang paling ditakuti Pak Bagas. Mereka memang kakak beradik, tapi hubungan mereka tidak sedekat Pak Malik dan Om Dion. Sangat jauh."Untuk kali ini aku memang tidak bisa melawan, tapi lihat saja, kalian tidak akan bisa hidup bahagia tanpa izin dariku," ucapnya lantang dengan penuh percaya diri."Oh, ya? Memangnya siapa kau berani berkata seperti itu? Apa kau Tuhan?" Pak Malik sudah tidak sabar untuk mencekik lehernya dan merobek bibirnya, tapi dia tahan karena bagaimanapun dia adalah ayah dari Mala.Pak Bagas tidak bicara. Dia kembali menghilang seperti ditelan bumi, begitupun dengan istrinya.Beberapa kali sudah Diko memergoki Pak Bagas yang berusaha melakukan penyuapan agar Pak Aryo dibebask

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 135

    KSIBP 135 "Apapun yang kita lakukan tidak ada hubungannya denganmu!" Diko menatap tajam ke arah pamannya Qiera. Saat ini dia tidak suka diganggu karena sedang bersama istri. "Ini adalah hal yang biasa, masalahku lebih penting." Om Dion duduk di dekat mereka dan membuat Qiera merasa tidak nyaman, lalu berusaha melepaskan tangan Diko, tapi gagal."Kalian belum halal, sementara kamu sudah. Jadi, siapa yang lebih penting?" Diko berucap tenang. Sebenarnya dia ingin marah, tapi tidak bisa kalau di dekatnya ada Qiera. Dia tidak ingin membuat istrinya ketakutan karena melihat sisi gelapnya.Om Dion terdiam. Apa yang dikatakan Diko memang benar. Harusnya di ini Om Dion yang membantu masalah Diko ataupun Harun, bukan malah sebaliknya karena Om Dion lebih tua. Ditambah Diko juga hanya keponakan, tapi semuanya tidak akan berjalan kalau Diko hanya diam.Om Dion berjalan ke arah luar dan duduk di bangku taman, sementara Diko masih memeluk Qiera erat."Aku malu," lirih Qiera dengan wajahnya yang m

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 134

    KSIBP 134 Laras bangkit dari lantai dengan tertatih-tatih tanpa ada bantuan dari siapapun. Dia menangis dalam diam tanpa mengatakan apapun dan Harun sama sekali tidak peduli. Dari dulu, dia memang tidak ada perasaan apapun kepada Laras. Jika bukan karena balas budi, dia juga tidak akan mau memperhatikan Laras selama ini. "Apa benar dia tidak apa-apa?" tanya Marisa khawatir. Sebenarnya dia hanya pura-pura peduli agar Harun dan kepala maid menilainya baik, tapi sayangnya niatnya itu sudah diketahui dari awal. Harun sudah tahu kalau keluarganya Diko tidak ada yang tulus, kecuali Hani. Makanya dia mau memanfaatkan wanita-wanita itu untuk dijadikan alat agar Laras tahu diri. "Kalau kau memang peduli, sana urus dia. Tapi setelah itu pergilah dari rumahku!" Harun memberikan peringatan. Marisa bergidik ngeri. Dia tidak berani mendekat sedikit saja ke arah Laras. "Kenapa dia seperti ini?" ucap Laras bertanya-tanya, lalu berjalan ke arah kamarnya, tapi segera dihadang beberapa penjaga. "

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 133

    KSIBP 133 "Aku serius. Dia kenapa tidak pernah cemburu ketika aku sibuk dengan karyawan wanita, kenapa juga dia tidak pernah menelepon ketika aku sedang di kantor? Padahal, selama ini aku selalu menunggunya," jelas Diko panjang lebar. Diko ingin seperti beberapa karyawannya yang selalu diperhatikan oleh istri. Menelepon ketika makan siang atau mengantarkan bekal. Pak Malik menatapnya datar. "Serius kau datang hanya untuk mengatakan ini?" "Tentu saja. Memangnya apa lagi? Bagiku masalah ini lebih penting daripada apapun. Aku bisa menyelesaikan semua masalah dengan mudah, kecuali ini." Diko merespon cepat. Pak Malik berusaha menahan tawanya, lalu menceritakan bagaimana sifat istrinya. Qiera sama seperti mamanya yang terlihat seolah tidak peduli dengan apa yang dilakukan suami, padahal aslinya dia gelisah setengah mati. Namun, dia tidak berani melakukan hal-hal yang ada di pikirannya karena takut mengganggu pekerjaan Diko. "Padahal, aku suka diganggu." Diko kembali mengacak rambutny

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 132

    KSIBP 132 "Kenapa tadi kamu begitu cemburu?" tanya Mama Diko heran ketika sang anak memang sengaja menemuinya. "Bukankah seorang suami memang harus punya cemburu ketika istrinya ditatap oleh wanita lain?" Diko malah kembali memberikan pertanyaan. Sang mama menghela napas panjang. Sungguh tidak menyangka anaknya menjadi pencemburu semenjak menikah, terutama dengan wanita yang dari dulu sudah diinginkannya. "Iya, Mama paham." "Kalau paham, kenapa Mama banyak bertanya?" Diko mengerutkan keningnya. "Aku ke sini untuk membicarakan beberapa hal penting. Lagi pula dia sudah banyak aku bantu, masa iya masih berani menatap istriku." Kecemburuan Diko ternyata belum reda sampai membuat mamanya angkat tangan. "Kamu ke sini mau dibujuk Mama atau sedang cari perhatian istrimu?" tanyanya heran. "Tentu saja untuk mengabarkan kalau anakmu ini sangat hebat. Semua rencana berada di bawah kendaliku," ucap Diki mulai bangga diri. "Alhamdulillah. Jangan lupa bersyukur untuk setiap kejadian karena

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 131

    KSIBP 131 Laras tidak berhenti berteriak semenjak di rumah itu ada tantenya Diko. Awalnya Harun tidak setuju jika perempuan yang usianya lebih tua tiga tahun darinya itu menginap, tapi ketika mengingat Laras mulai kehilangan kendali, dia mendadak setuju. "Usir wanita itu dari rumah ini, hanya aku yang pantas menjadi istrinya Harun, dan hanya aku yang boleh ada di dalam hatinya!" teriak Laras tidak terima dan hal ini membuat kepala penjaga semakin bahagia. "Kalau kau tidak rela ada wanita lain di rumah ini, maka kau harus menjadi kuat!" Kepala penjaga mulai melancarkan aksinya. "Kuat?" Laras terdiam. "Iya. Kau harus makan setiap makanan yang dia berikan agar punya tenaga untuk membalasnya. Kemungkinan besar dia akan tinggal di rumah ini dalam waktu yang lama. Jadi, kalau kamu tidak mau kalah, kamu harus lebih unggul," jelas kepala penjaga yang sedang berusaha menjadi kompor. Harun memang hanya ingin Laras merasakan apa yang Mala rasakan dulu. Dalam artian dia ingin Laras diperlak

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 130

    Setelah mendapatkan penjelasan dari Diko, Qiera segera meminta pamannya itu untuk datang ke rumah. "Ada apa? Sepertinya ada yang penting." Om Dion memasang wajah datar. "Aku ada informasi penting yang harus Om ketahui." Qiera mulai meluruskan duduknya. Sementara Diko hanya melihat tingkah istrinya dari jauh. Dia sudah tahu kalau Qiera akan memanggil pamannya ke sini. "Apa itu?" Om Dion masih bertanya dengan wajah datarnya. "Tentang Mala." Wajah datar itu langsung berubah lesu ketika mendengar nama yang selalu dia rindukan. Sangat jauh berbeda dari sebelumnya. Kini Qiera yang terdiam. Dia ingin mengulur waktu agar wajah Om Dion tidak ditekuk seperti itu lagi. "Apa yang ingin dibicarakan tentang dia?" Setelah sekian lama menunggu, akhirnya Om Dion bertanah karena sudah tidak sabar untuk mendengarkan kabar yang akan diceritakan keponakannya itu. "Coba Om tebak aku akan bicara apa." Qiera malah mengajaknya bermain-main. "Ayolah, Qiera, ada banyak hal yang harus aku kerjakan.

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   129

    Hari pertama yang datang ke rumah Harun adalah adik ayahnya Leo. Wanita yang disebut Tante dan mengatakan kebenciannya terus terang kepada Qiera. Wanita itu datang dengan penampilan yang cetar membahana. Sungguh jauh daripada penampilan sebelumnya atau penampilan yang disukai Harun. Bahkan bertolak belakang. "Kamu yakin suka wanita seperti itu?" bisik kepala maid yang selama ini selalu ada di sampingnya sudah seperti keluarga. "Mana ada. Aku hanya ingin menjadikan dia sebagai alat saja." Harun menjawab cepat. Sekarang dia hanya memperhatikan wanita itu dari jauh, tapi perutnya sudah terasa mual, dan ingin muntah. "Terus apa yang harus kita perintahkan padanya?" tanya kepala maid dan saat ini tidak memakai pakaian pekerja, karena menyamar sebagai saudaranya Harun. "Pinta dia memasak, sama seperti yang aku perintahkan pada Mala dulu. Lalu, minta dia untuk mengantarkan makanan untuk Laras. Aku sungguh tidak sabar ingin segera tahu apa yang akan terjadi kalau mereka berdua bertemu

DMCA.com Protection Status