Sementara itu pertarungan terus terjadi, sosok serba hitam malah kepayahan. Namun dia terpaksa mengeluarkan serbuk berwarna hitam pekat yang membuat hidung tersumbat. Asap tersebut menutupi seluruh sudut ruangan milik Shin Long.
Ketika asap tebal itu sudah hilang, sosok serba hitam juga ikut menghilang. Keduanya telah gagal menjalankan tugas, tak menyangka dikalahkan oleh kedua lelaki yang datang.
BRUKK!
Namun sebelum mereka pergi, ternyata Sagara berhasil membetot salah satu Caping Hitam, dibantu oleh Zhang Hao di belakangnya. Sehingga dia ambruk dan harus menghadapi seluruh orang yang ada di tempat tersebut.
"Apa ada orang yang mengenal siapa orang ini?" ucap Sagara dengan membuka penutup kepala dari orang yang ditarik.
"Dulu ketika aku menjadi seorang pengantar pesan, bertugas membawa benda berharga milik kekaisaran. Dimana itu adalah tanda bahwa Kekaisaran Han Zhou adalah petinggi lima Negara lainnya."Shin Long menjelaskan bahwa Naga Hitam adalah Bajak Laut yang dibayar oleh Kaisar Han Zhou. Tujuan mereka ada mencari benda berharga itu lalu menghancurkannya. Hal itu dilakukan agar semua negara bisa menjadi wilayah koloni dari Kekaisaran Han Zhou. Sagara hanya pura-pura mengangguk karena sebenarnya masalah itu sudah tertulis pada kita pemberian Ratu Bajak Laut."Jika seperti itu, bisa saja mereka datang langsung ke tempat ini!""Kau benar, itu yang kami takutkan!" jawab Shin Long dengan perasaan khawatir. Bukan dirinya sebenarnya yang takut kematian, tetapi keselamatan orang yang ada di Pulau Berlian.
"Kami hanya membela diri ketika orang Caping Hitam menyerang Sensei kami." Penjaga Pulau berusaha untuk berkilah dengan situasi yang terjadi. Karena memang faktor surat yang datang sebelumnya membuat semuanya bertambah rumit."Bohong, jika memang begitu. Mana dokumen yang kami minta sebelumnya?" Lelaki itu kian keras bicara dengan mata yang melotot.Membuat penjaga Pulau itu kebelet kencing, karena belum pernah berhadapan dengan orang mengerikan seperti kakek tersebut.BRUKKSuara benda terjatuh dengan sangat keras, mengagetkan seluruh orang yang ada di dermaga. Apalagi para anggota dengan pakaian Bajak Laut Naga Hitam. Karena yang jatuh menimpa dua orang anggotanya hingga kesakitan.Bahkan ada suara p
"Jika orang suruhan saja kuat seperti itu, apalagi pimpinan mereka?" Orang-orang pulau yang cemas dengan kondisi tersebut. Terutama yang paling khawatir tentu saja Shin Long yang hanya bisa menatap nanar.BRUKKSuara itu keluar saat Sagara justru ambruk akibat serangan tangan kosong dari lawannya. Hingga Si Tangan Jerangkong tersebut tersungkur dengan mulut mengeluarkan darah segar. Harus terkapar di pasir, dengan kepala menyentuh batuan.Sedangkan Mei Ling yang masih bisa bertahan tak bisa menolong. Lawan yang harus dihadapi semakin banyak, hingga tidak bisa berbuat apa-apa."Arrrggghhh!"Sagara hanya bisa mengeluh, ketika badannya diinjak oleh lelaki tua tersebut. Luka yang dideritanya semakin berat hingga
"Apakah kau meremehkan diriku, anak muda tangan jerangkong?""Tidak juga, hanya tak bisa bertempur dengan tangan kosong, percuma bertarung tanpa senjata?" Sagara berbalik melawan orang yang sangat dia kenal tersebut. Dia seperti tak ingin melawan orang tanpa senjata, padahal dirinya memakai Pedang Tengkorak.Namun orang yang menjadi lawannya jelas tak mengenal Sagara yang memang berpakaian seperti seorang Bajak Laut, berbeda ketika dulu ketika masih bersama dengan kedua orang tuanya. Sebenarnya jika dibuka Sagara bisa menunjukan siapa namanya, Raja Bajak Laut itu jelas akan mengenal pemuda itu."Kalau begitu aku keluarkan akan pedang milikku, kita lihat apa kau punya pedang yang lebih hebat?" Lelaki dewasa tersebut tampak ingin memuji Sagara dengan kemampuan yang dimilikinya, sangat percaya diri bahwa dia memi
Sagara pada akhirnya harus mengeluarkan teknik pedang yang dimilikinya, kemudian mencoba untuk memainkan pedang dengan Teknik Bayangan Paus Pembunuh. Sehingga mengeluarkan suara gemuruh yang membuat orang disekitarnya waspada, karena dapat mengeluarkan kilatan petir maha dahsyat di tempat tersebut. Dimana kekuatan petir muncul jelas membuat lawannya dibuat terkejut dengan kemampuan Sagara dan kemampuan Raja Bajak Laut."Siapa kau sebenarnya, sejak kapan kau punya kekuatan Pedang Tengkorak milik Ratu Bajak Laut?" keluh Raja Bajak Laut yang kesal ketika dirinya merasa dipojokkan. Paham jika hanya dua orang yang dia kenal yang memiliki kekuatan luar biasa."Aku Si Tangan Tengkorak, mantan Anak Buah Bajak Laut Bendera Darah!" ucap Sagara tidak menjelaskan yang sebenarnya."Ternyata kau murid Ratu Bajak Laut, seper
Si Mata Picak hanya terdiam dan mengikuti pimpinannya tersebut. Dia paham ada sesuatu yang aneh dengan pimpinannya tersebut.Sepertinya Naga Hitam hanya menjalankan tugas saja, tidak peduli jika isinya kosong. Mengingat tak ada kewajiban tentang keabsahan dari dokumen tersebut.Lalu Kapal Bajak Laut Naga Hitam itu bergegas untuk meninggalkan tempat tersebut. Meninggalkan semua orang yang ada di Pulau Berlian tersebut."Sebenarnya apa kau benar-benar mengenal Raja Bajak Laut Naga Hitam itu?" tanya Mei Ling yang kini ada di belakang Sagara. Perempuan mata satu itu terkena serangan lawan, hingga mengalami luka yang cukup parah."Entahlah, tetapi wajahnya mengingatkanku pada temanku dimasa kecil!" ucap Sagara yang kemudian pergi ke arah Shin Long. Mem
"Kenapa Huang Ling bisa tercebur ke laut, sedangkan yang lain selamat?" ucap Shin Long yang heran dengan apa yang terjadi.Selain tentunya bingung kenapa Huang Ling bisa bersama dengan Angkatan Laut Kekaisaran Yamato. Padahal jelas perempuan itu adalah orang Kekaisaran Han Zhou, sama seperti Mei Ling dan Shin Long."Entahlah, aku juga bingung kenapa mereka bisa langsung diserang begitu saja oleh Naga Hitam!" ucap Sagara yang berusaha mengeluarkan air di dalam tubuh Huang Ling.Menjalani hidup di lautan dan selamat beberapa kali dari kematian membuat dia sudah paham hal demikian. Termasuk dalam melakukan pertolongan pertama kepada orang yang tenggelam."Siapa kau, kenapa ada di hadapanku?" tiba-tiba Huang Ling yang sadar langsung kaget melihat orang di d
Juga ada sebuah hadiah besar jika berhasil menumpas Bajak Laut Kuning dari Kekaisaran Han Zhou. Mengingat Bajak Laut Kuning adalah musuh Kekaisaran yang sangat nyata.Kapal yang ditumpangi keduanya sedang berlayar menuju ke barat dimana wilayah Bajak Laut Kuning berada.Banyak anak kapal yang mempersiapkan senjata untuk menghadapi segala kemungkinan. Banyak juga mempersiapkan baju tempur untuk melindungi kapal dari serangan tiba-tiba.Semua tampak sibuk dengan apa yang menjadi tanggung jawab mereka. Sehingga membuat seisi kapal menjadi sangat ramai oleh lalu lalang para anggota di kapal.Terlebih ketika senjata rahasia mereka telah digunakan untuk menyerang Kapal Angkatan Laut Yamato. Entah kenapa Naga Hitam sangat membenci segala hal yang berurus
Kening si pemuda sudah berkeringat, dia seperti diinterogasi oleh seorang hakim ketika dituduh maling ayam.Adipati Mandalagiri mengangguk-angguk kepala sambil mengelus jenggot yang tak ada. Terus berpikir apa yang sebenarnya terjadi pemuda di depannya."Kau harus bersyukur diberi kemampuan itu," ucap Adipati Mandalagiri sambil mangut-mangut.Sagara hanya bisa mengangguk, walau sebenarnya sudah tahu apa yang dibicarakan lelaki di depannya. Datuk Rambut Merah sudah menjelaskan semuanya kepadanya."Baiklah. Ayo dimakan, pasti kamu lapar," ucap Adipati Mandalagiri memutuskan untuk tidak bertanya lagi.Keduanya kemudian makan malam bersama sambil saling bercerita apa yang sebenarnya terjadi di Negeri
Sosok pertama yang menyerang Sagara terjatuh ketika kepalanya terkena pukul sarung Pedang milik Samurai dari Selatan yang belum diketahui namanya itu. Sosok serba hitam tersebut malah tak sadar diri akibat pukulan yang sangat telak.Melihat hal tersebut, sosok serba hitam yang bicara menjadi gugup. Jika kawannya ketahuan, maka dia akan dicurigai. Sehingga dia mencari cara untuk bisa membawa kawannya meloloskan diri dari Mandalagiri."Teknik Pedang Bulan? Jurus itu sudah puluhan tahun menghilang," ucap Adipati Mandalagiri mengenal jurus yang diperagakan oleh Sagara."Ada hubungan apa dia dengan Bajak Laut yang hilang puluhan tahun lalu dari Tanah Jawa itu?"Sementara itu pertarungan terus terjadi, sosok serba hitam malah kepayahan. Namun dia terpaksa men
BRUKK!Namun sebelum nyawa Adipati Mandalagiri akan melayang akibat serangan lawannya. Ada seseorang yang menolongnya dengan menggebuk sosok serba hitam menggunakan sarung pedang.Melihat siapa yang ada di depannya, sosok serba hitam itu terkejut."Kenapa dia ada disini? Bukankah seharusnya dia...?" tanya sosok tersebut dalam hatinya. Namun tak menyelesaikan ucapannya karena lawannya keburu menerima serangan. Padahal serangan tersebut hanya memakai warangka pedang yang dipegang secara menyilang dengan dua tangan.Pertarungan aneh terjadi ketika sosok serba hitam menyerang lawannya. Hal itu terjadi karena lawannya hanya menggunakan warangka pedang tanpa olah kanuragan.Namun yang lebih aneh lagi,
Betul saja apa yang dilihat oleh Sagara sebelumnya. Ada orang berpakaian serba hitam lengkap dengan topeng kayu yang dicat hitam. Persis seperti orang sebelumnya yang mencegat Sagara dan Putri Dara Murti dalam perjalanan pulang.Namun kini tampak aneh, mereka menyerang sore hari. Serta hanya dua orang saja yang datang ke Kediaman Adipati yang tidak memiliki orang dengan kedigdayaan tinggi itu.Sagara kemudian segera menuju ke pusat Kadipaten Mandalagiri untuk menyimpan kudanya. Beruntung meskipun sudah sore namun ada jasa penitipan kuda yang masih buka, sehingga dapat bergerak dengan mudah.Tujuan Sagara adalah kediaman Adipati Mandalagiri, dia yakin bahwa lelaki tua itu yang diincar. Namun ketika dia sampai di kediaman Adipati Mandalagiri, justru dicegat oleh prajurit kadipaten yang bertugas berja
"Justru karena aku bagian dari mereka, sehingga paham apa yang direncanakan. Terutama tentang tertua Istana, sepertinya dia yang punya rencana menyingkirkanmu, Randu Pandega!"."Bukankah semua ini dari Sepasang Iblis Tongkat Emas?" tanya Sagara lagi yang heran dengan ucapan Ratu Bajak Laut."Betul tentang itu, tetapi dia terlibat dengan pimpinan di Istana Negeri Perak," ucap Randu Pandega lagi, seperti mendukung ucapan Sang Ratu."Apa tujuannya berbuat seperti itu?""Menguasai dunia kedigdayaan, yang pertama adalah Negeri Perak," ucap Randu Pandega lagi."Jika begitu, berarti dia ingin merebut kekuasaan Negeri Perak juga?" tanya Sagara."Bukankah diri
"Sekarang giliran dirimu, Randu Pandega!" seru Datuk Rambut Merah. "Meskipun ini luka luar, tetapi akan kucoba menyembuhkannya," ucap guru Dara Murti."Terima kasih sebelumnya, Datuk!""Tidak usah sungkan, itu sudah kewajibanku untuk menolong orang yang sakit," tambah Datuk Rambut Merah.Pada akhirnya Sagara dan Randu Pandega sudah merasa mendingan. Kini mereka hanya butuh istirahat serta perlu meminum ramuan untuk mempercepat penyembuhan.Ketika sudah selesai, Sagara punya pertanyaan kepada Datuk Rambut Merah."Apa Datuk paham dengan Pedang milik Samurai dari Selatan ini?" tanya Sagara sambil menjelaskan kenapa senjata itu ada di tangannya."Tentu sa
Tuan Putri itu akhirnya mengambil beberapa harta, lalu memasukkan ke dalam kain hitam. Setelah itu membiarkan harta sisa yang jumlahnya masih sangat banyak."Ini kamu ambil saja, untukmu secukupnya. Sedangkan sisanya kau bagikan ke rakyat kecil yang ada di Negeri Perak ini," ucap Tuan Putri Dara Murti. Meskipun punya niat baik dia tak punya niatan untuk mengembalikan harta ke Negeri Perak.Perempuan itu paham jika rakyat Negeri Perak memang sedang kesulitan sehingga membutuhkan uluran tangan. Hal itu terjadi akibat ulah para pejabat mereka yang terkenal tamak. Pajak yang dari masyarakat kadang tidak sampai ke pusat dengan tarif yang cukup mahal."Terima kasih, saya berjanji tidak akan merampok lagi," ucap pimpinan begal tersebut."Itu terserah kau, namu
Setelah itu para begal terkejut dengan kedatangan dua orang pemuda yang kini berada di belakang si gadis. Keduanya tampak tersenyum kepada gadis yang akan ditolongnya tersebut."Kalian? Kenapa bisa ke sini?" ucap gadis berpakaian hijau corak tersebut. "Sagara, dari mana saja?" tanya gadis itu lagi yang jelas adalah orang yang dikenalnya."Simpan saja pertanyaan itu Tuan Putri, nanti kami Jawab," ucap pemuda yang tak lain Sagara yang sedang berada di samping kanan sang gadis yang ternyata adakah Tuan Putri Dara Murti."Lebih baik kita cepat selesaikan pertarungan, lalu kita pergi dari sini!" seru pemuda satunya yang tak lain Randu Pandega, dia berada di samping kiri Tuan Putri.Lalu menatap lawan dengan posisi waspada. Ketiganya saling membelakangi
“Tentu saja, aku berjanji,” ucap Randu Pandega. “Lagi pula kita bisa bekerja mengungkap tabir di Negeri Perak, kan?”Mendengar hal itu, Sagara kemudian menatap Randu Pandega ternyata tersenyum kepadanya. Tak ada salahnya jika dilakukan bersama, apalagi mereka adalah sahabat sedari kecil. Meskipun Sagara selalu menjadi korban ejekan dari Randu Pandega karena menjadi anak yang sangat lemah.“Sepakat?” tanya Sagara.“Sepakat!”Keduanya lalu bersalaman, pertanda mereka sudah baikkan. Keduanya memang saling segan sehingga timbul prasangka yang tidak baik. Kini semua sudah beres ketika keduanya berani jujur.“Aduh, aku melupakan sesuatu?” keluh Sagara yan