Share

SINDIRAN HALUS

Penulis: Hwali
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-15 00:11:51
Malamnya. Aether makan malam bersama keluarga besar, termasuk Ibunya. Julia.

Kali ini Julia duduk di kursi keluarga sementara ayah kandung Aether duduk di sisi kiri, lalu Aether duduk di seberangnya. istri siri dan anak-anak selingkuhan tentu saja duduk di samping sang presiden. Berkat kebaikan hati Aether sebagai anak.

Hal ini membuat para pelayan baru, mulai bersimpati terhadap Aether. Sementara pelayan lama yang dibawa kembali oleh kepala pelayan, menatap benci orang asing yang tidak ada hubungannya dengan Kailash.

Alvin dan Aida tidak berani berkutik.

Aether menyesap minumnya dengan santai.

Baron berdehem lalu bertanya ke Aether. "Besok jadwal kamu apa?"

"Menjemput tamu di bandara, bisa dibilang mereka memiliki hubungan baik dengan Ibu." Jawab Aether sambil mengangkat daging yang menancap di garpu dengan jijik. Apakah orang kaya selalu makan makanan yang menjijikan seperti ini setiap hari?

Julia yang memperhatikan putranya, bertanya dengan khawatir. "Ada apa sayang? Maka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   MENYAMBUT TAMU

    Aether tersenyum lebar dan menyapa empat anggota bangsawan Inggris yang datang memakai pesawat pribadi. Selena adalah seorang artis hollywood yang beruntung bisa menikah dengan salah satu anggota keluarga kerajaan yang memiliki nama bangsawan sendiri, Viscount Aelfric. Wanita cantik itu juga teman baik dari ibu kandung Aether yang sama-sama kuliah di universitas Brown. Selena yang fasih menggunakan bahasa Indonesia, terkejut melihat Aether menyambutnya. "Aether?" Tanyanya dengan ragu. Aether menyambut hormat pasangan bangsawan itu. "Hallo, saya Aether." Suami Selena yang juga fasih menggunakan bahasa Indonesia, tertawa serta menepuk bahu Aether dengan ramah. "Sudah aku bilang, jangan percaya dengan gosip- lebih baik datang dan lihat dengan mata kepala sendiri." Aether tersenyum canggung. "Apakah ada yang aneh?" Selena memperhatikan Aether dari atas ke bawah, lalu menggelengkan kepala. "Tidak, aku terlalu berlebihan. Jangan diambil hati." Aether mengangguk paham lalu berjongkok k

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-16
  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   POLITIK KELUARGA

    "Keluarga kerajaan Inggris?" "Hanya kerabat jauh." Setelah berbincang sebentar, Alvin dan Hannah bergegas pergi ke tempat yang dituju. Tamu mereka sangat menghargai waktu, jadi mereka berdua tidak bisa menyia-nyiakan waktu begitu saja. Hannah yang sedang merapikan make up dengan kaca kecil, tertawa. "Kakak kamu hanya gila pesta, pasti bertemu dengan kerabat kerajaan yang suka pesta juga." Alvin mengetatkan pegangan di setir. "Akhir-akhir ini kakak berubah banyak." "Memangnya dia berubah bagaimana? Apakah dia tiba-tiba menjadi pintar? Membedakan kartu kredit dan debit saja tidak bisa, katamu- dia tidak punya otak, hanya dipakai untuk selangkangan saja." "Dia tidak pantas menjadi anak kandung Ayah, merugikan banyak pihak. Kadang aku berpikir, bagaimana bisa si Julia memiliki anak seperti itu." "Yah, memang misteri. Tapi dia tidak setara dengan kamu, sayang. Kamu sudah bisa mencapai sekarang karena usaha sendiri, sementara dia masih harus bergantung kepada orang tua. Tidak ada yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-18
  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   PROYEK ALVIN

    Satu hal yang paling dibenci oleh masyarakat Indonesia, yaitu hubungan orang dalam. Meskipun praktiknya masih dipakai, tetap saja banyak yang benci. Jika Aether menggunakan hal ini, bisa saja dia akan dinilai menggali kubur sendiri.Selena tidak tahu detail tentang politik Indonesia, namun Asher selalu mengajarinya dasar politik sementara Julia mengenalkan tentang politik Indonesia karena keluarga Kailash memang sebagian berkecimpung di dunia politik, terutama Presiden saat ini adalah suami temannya. "Aether, apakah hal itu tidak akan mempengaruhi nama baik kamu? Jika semua orang tahu kalau kamu memakai koneksi terdekat, pasti akan ada yang menyerang kamu.""Siapa yang akan menyerang saya?" tanya Aether.Asher menjawab tanpa ragu. "Masyarakat Indonesia."Aether duduk tegak menatap Asher dan Julia. "Apakah menurut anda berdua, saya takut dengan masyarakat Indonesia?"Asher dan Julia saling bertukar tatapan, meragukan pertanyaan Aether. Memang anak Julia di hadapan mereka sangat kontrov

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-28
  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   MABUK

    "Sayang, kadang kala Ibu merasa kamu ingin mendekat, namun jika Ibu mulai mendekat- kamu akan menjauh, seolah Ibu tidak boleh mengetahui apa pun tentang anak laki-laki yang Ibu lahirkan.""Ibu, bukan seperti itu- aku hanya belum berpengalaman dan tidak bisa asal mengeluarkan analisa, aku tidak mampu menyinggung orang lain.""Ibu tahu itu," kata Julia lalu menatap lurus televisi, menampilkan seorang pria yang memuji pekerjaan Alvin. "Di media sosial sekarang banyak yang setuju dengan pembangunan MRT di beberapa daerah dan rata-rata mereka hanya ingin menikmati, sebagian menolaknya karena alasan yang kamu sebutkan. Namun sekarang kelompok yang setuju dengan proyek Alvin, mulai membandingkan dengan presiden sebelumnya.""Tentang proyek pembangunan?""Benar, di awal- yang kontra menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur tidak berguna, tidak bisa memberikan makan untuk rakyat lalu mereka mulai membandingkannya dengan proyek Alvin yang sekarang, dianggap bisa memajukan infrastruktur."Aeth

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-28
  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   IDE DANTI

    Aether menuang kembali minuman di gelas, lalu bicara ke Alvin. "Terkadang, dunia ini tidak adil bukan? Hanya aku yang dianggap menjadi anak emas, lalu kalian merasa dianak tirikan, yah- memang kalian berdua anak haram sih ya."Alvin tersenyum sedih, menguatkan pendiriannya bahwa sang kakak saat ini memang dalam keadaan mabuk, terbukti dengan perkataannya yang mulai meracau, mau tidak mau dia harus meladeninya. "Ya, anak tidak bisa memilih dilahirkan oleh orang tua mana pun. Kakak, sebaiknya Kakak istirahat di kamar dan jangan minum kembali."Aether menenggak habis gelas whiskey dalam sekali tegukan, lalu bicara ke Alvin. "Aku tidak bisa tidur, jangan paksa aku. Oh, ini mengingatkan aku tentang kamu- apakah saat ini kamu masuk dalam partai politik?""Ya," jawab Alvin."Partai mana?""Milik Ayah.""Oh, jika aku masuk ke dalam partai- apakah boleh?"Tubuh Alvin menegang ketika mendengar pertanyaan kakaknya. "Kakak ingin masuk partai politik? Bukankah Kakak pernah bilang kalau politik itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-28
  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   BULLYAN NETIZEN

    Danti menyambut teman-temannya yang datang berkunjung. "Aku kaget karena tiba-tiba jamnya dimajukan, ada apa?" Danti menjawab dengan lesu. "Yah, bagaimana ya- ternyata siang aku harus menemani Alvin keluar, dia dari kemarin sibuk dan aku tidak tega melihatnya sendirian.""Bukankah dia punya asisten?""Ada, tapi rasanya aku ingin menemani dia." Bohong Danti sambil mempersilahkan teman-temannya untuk masuk. "Aku harap kalian bisa nyaman di rumah ini, sarapannya hanya sederha- oh!"Semua teman Danti otomatis menoleh ke arah pandang Danti di sofa."Apakah itu anak sulung Presiden?""Si pemabuk dan tukang pesta.""Aku heran, bagaimana bisa seorang Presiden yang dicintai rakyat, memiliki anak menyedihkan seperti dia."Danti sedikit tersenyum lalu pura-pura menghapus air mata di sudut mata. "Yah, bagaimana ya- anak-anakku tidak pernah diperhatikan, hanya dia yang dimanjakan oleh Ayahnya- mungkin karena kebablasan makanya-"Pelayan pribadi Aether yang berdiri di dekat tembok, memiringkan ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   ANAK EMAS PRESIDEN

    Aether yang dibangunkan dengan mood buruk, membaca satu persatu komentar para netizen yang mengkritiknya dengan berbagai macam makian dan doa yang tidak relevan. "Aku ingin bertanya kepada kalian berdua."Pelayan muda dan Dimas berdiri diam di belakang Aether yang sudah duduk di sofa santai kamarnya. "Jadi, apakah aku sudah merugikan para netizen ini di masa lalu?"Pelayan muda menjawab dengan percaya diri. "Tidak, anda tidak pernah mengganggu mereka, tapi mereka memang suka menghina anda di media sosial. Itu sebabnya anda jarang membuka media sosial, anda juga suka menghina mereka tapi tidak menuliskannya di media sosial, karena takut berpengaruh terhadap citra Presiden.""Begitu ya, ternyata dulu di masa lalu dia anak penurut.""Ya?"Aether menyerahkan IPAD ke Dimas. "Kamu paling ahli tentang ini bukan? SS semua yang menghina aku, bahkan menyumpahi aku. Sekalian saja aku menjadi orang jahat, bukan?"Dimas tidak setuju. "Bagaimana jika mereka balik menuntut anda karena telah membungk

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   JULIA MUNCUL DI PUBLIK

    Komentar di twitty tidak terlalu parah, tapi yang lebih parah adalah di media sosial pacebok, Dimas benar-benar panen akun. Tidak perlu repot-repot mencari apakah akun itu palsu atau tidak, karena mudah sekali orang-orang bodoh berkomentar jelek dengan menggunakan akun asli bahkan mendoakannya dengan hal buruk sekalipun.Dimas tertawa di dalam hati, ketika melihat komentar-komentar sok agamis yang menilai keburukan Aether, ketika melihat asal kota mereka dan juga foto-foto, tidak ada yang berasal dari kota belakang. Benar, kota belakang terlalu miskin untuk membeli paket internet. Saat iseng mencari sejarah komentar salah satu pemilik akun, dia semakin tertawa. Orang yang menghina dan menggunakan akun asli, juga menghina kota belakang."Apa yang kamu tertawakan?" tanya pelayan muda."Ada orang yang menghina Tuan muda dan mendoakannya jelek, tapi dia juga menghina orang-orang di kota belakang."Pelayan muda yang terkejut, spontan duduk di samping Dimas. "Mana yang berkomentar jelek?"D

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29

Bab terbaru

  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   KEPUTUSAN JULIA

    Julia hidup dalam kemewahan dan memiliki status tinggi yang sangat diinginkan banyak orang, sayang sekali dia memiliki anak macam Aether yang sama sekali tidak berguna. Kadang kala Alvin iri dengan kehidupan Aether yang memiliki ibu kandung macam Julia, bukan menjadi anak dari hasil perselingkuhan lalu hidup dalam belas kasihan orang lain sehingga dirinya harus mati-matian menaikkan nilai diri sendiri di mata publik. Sementara sang ayah, Baron tahu dengan baik perasaan Alvin, dia sendiri yang melihat bagaimana perjuangan sang anak untuk bisa dilihat masyarakat Indonesia dan tidak dicap sebagai anak haram. Dulu dirinya mengharapkan Aether, namun seiring pertumbuhan anak itu, tidak mungkin bisa berharap lagi. "Alvin, tolong mengalahlah, jika tidak ingin menjilat Julia," kata Baron, nada suaranya mengharapkan permohonan dan simpati kepada Alvin. "Hanya kamu, anak yang aku harapkan." Alvin menatap kecewa Baron. "Mau mengalah sampai kapan?" tanyanya. Baron menghela napas dalam-dalam, m

  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   MELAWAN PERUNDUNGAN

    "Aku tidak tertarik pada politik, tapi aku juga bukan tipe orang yang suka bermain pahlawan. Aku hanya ingin melakukan hal yang disukai dan hidup santai," jawab Aether.Dimas masih tidak paham dengan penjelasan Aether. "Maaf, saya tidak begitu paham dengan penjelasan Anda. Mungkin bisa diperjelas?""Intinya, aku hanya ingin hidup nyaman. Aku tidak ingin tinggal di negara yang penuh dengan sampah dan orang tidak berguna, duduk di tempat itu. Jika mereka bisa membunuh atasan kamu yang berharga, mereka pasti bisa membunuh orang-orang yang tidak dianggap berguna bagi mereka," ucap Aether sambil bersandar di sofa kamarnya. Ah, rasanya sangat menyenangkan menikmati kemewahan sekarang. Berbeda dengan kehidupannya yang dulu, harus susah payah bisa duduk di sofa semahal ini, bahkan bisa dibilang hampir kehilangan nyawa.Bagi orang miskin, memiliki sofa empuk dan terlihat mahal, sangat tidak berguna, hanya menghabiskan uang. Tapi mereka tidak tahu, bagaimana nyamannya tempat duduk itu setelah m

  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   MENGAMBIL TEMPAT

    Julia sangat mengenal anaknya dengan baik, Aether memang puas melihat reaksi para pembencinya, bahkan politikus oposisi dan pembenci ayahnya, turut berkomentar.Aether membalik halaman di ipad dan minum teh, duduk berhadapan dengan Baron. "Menurut Ayah, pembelaan yang dilakukan bangsawan Inggris, terlihat berguna atau semakin merendahkan aku?"Baron tidak peduli dengan masalah Aether, selama ini selalu dibiarkan saja. Namun, ketika mengingat putranya melakukan hal luar biasa, dan bisa saja memperburuk namanya, dia tidak bisa tinggal diam. "Kenapa tidak bisa belajar dari Adik kamu? Dia sudah bekerja keras melakukan yang terbaik dan menunjukkan prestasinya."Aether tertawa lalu meletakkan ipad di samping tempat duduknya. "Kenapa aku harus menjadi dia? Aku anak sah, dia hanya anak haram.""AETHER!" bentak Baron."Apa? Aku disalahkan lagi?""Kamu membuat ulah dengan bunuh orang di depan umum!""Aku terpaksa melakukannya," jawab Aether dengan santai. "Jika aku tidak membunuhnya, dia akan m

  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   PRO-KONTRA

    Video Aether membunuh penculik hewan dengan cepat menjadi viral di media sosial. Beberapa orang memuji Aether atas tindakannya, sementara yang lain mengutuk karena main hakim sendiri.Politisi dan pendukung presiden dengan cepat ikut-ikutan. Beberapa politisi menggunakan Aether sebagai contoh mengapa mereka keras terhadap kejahatan, sementara yang lain menggunakannya untuk menyerang lawan mereka.Video-video Aether juga memicu perdebatan tentang hak-hak hewan. Beberapa orang berpendapat bahwa Aether adalah pahlawan untuk melindungi hewan, sementara yang lain berpendapat bahwa dia adalah seorang main hakim sendiri yang melanggar hukum.Perdebatan tentang Aether kemungkinan akan berlanjut untuk beberapa waktu. Namun, satu hal yang pasti, Aether telah menjadi simbol harapan bagi banyak orang yang peduli terhadap kesejahteraan hewan.Dimas yang mengawasi media sosial, membaca komentar satu persatu. Ketika Aether sudah duduk santai di kamarnya, setelah kekacauan itu- Helena menjadi trauma

  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   KESEJAHTERAAN HEWAN

    "Danti datang ke rumah saya tanpa izin, dia juga membawa teman-temannya untuk mengejek Aether. Saya punya bukti CCTV yang di mana Danti sengaja memasukan temannya ke ruang tengah. Padahal aturan di rumah adalah tamu datang hanya sebatas di ruang tamu, bukan ruang tengah. Jika begini, siapa yang memulai duluan?" Selena dan Asher yang melihat rekaman itu, langsung menutup handphone dan tidak ingin melihatnya lagi. Julia yang memiliki harga diri tinggi dan tidak pernah menceritakan aibnya- sekarang malah mengatakan kepada semua orang tentang kondisi rumah tangga. Hari ini mereka berdua memiliki janji untuk bertemu dengan Aether dan Julia di restoran cepat saji, sementara anak-anak bermain di taman samping restoran, dijaga ketat oleh pengawal dari keluarga Kailash. Tidak lama Aether dan Julia masuk ke restoran cepat saji. Selena dan Asher yang hendak menyambut sahabat, terkejut begitu melihat pipi Julia yang kemerahan dan tidak disembunyikan oleh make up sama sekali, membuat mereka ber

  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   ANCAMAN AETHER

    Baron yang sudah melihat rekaman itu setelah ditunjukkan oleh kedua anaknya, spontan pergi ke kamar Julia dan masuk tanpa mengetuk pintu. "Apa yang sudah kamu katakan di depan publik?"Julia minum teh dengan santai sambil menonton televisi. "Bisakah kamu mengetuk pintu terlebih dahulu? Kenapa kamu jadi melupakan sopan santun setelah bergaul dengan Danti?""Jangan bawa-bawa nama Danti, dia tidak tahu apa pun!" Julia meletakkan cangkir teh ke tatakan dengan kasar, lalu menegakkan tubuhnya. "Tidak tahu? Dia tidak tahu apa pun?"Baron berdiri di tempatnya, berusaha menjaga jarak sekaligus mengawasi istrinya jika berusaha melawan. "Danti tidak tahu apa pun, jangan pernah melibatkan dia disetiap pertengkaran kita.""Kamu selalu membela anak-anak dan selingkuhan, tapi kamu tidak bisa membela Aether dan aku. Apakah kami sudah bukan bagian dari keluarga kamu?" tanya Julia."Bukan seperti itu, aku hanya mengharapkan kamu dan Danti-""Apakah kamu tahu kalau kamu nyaris tidak bisa menjadi Presid

  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   KEMARAHAN JULIA

    "Kita membahas masa lalu dulu ya- di keluarga Kailash memang ada tradisi salah satu generasi harus masuk ke dunia politik dan menjadi pejabat. Hal ini bukan dikarenakan kita buta akan kekuasaan, melainkan karena perjanjian nenek moyang yang harus dipegang secara teguh."Kami menjadi kaya raya atas izin leluhur di Indonesia, namun sayangnya di generasi saya- tidak ada yang bisa terjun di dunia politik karena memiliki idealis masing-masing, baik itu kerabat jauh maupun kerabat dekat. Saya- yang notabene harus menjadi pewaris, mulai disorot oleh keluarga, tentu saja saya tidak menginginkannya."Buat apa terjun ke dunia politik? Tidak ada gunanya sama sekali, melayani masyarakat yang tidak bisa diatur itu membuang waktu."Aether yang menonton rekaman itu di ipad, tersenyum- Julia secara terang-terangan berani menyindir di depan publik. Biasanya para pejabat publik dan istrinya berusaha menjilat rakyat untuk mendapatkan suara. Yah, memang merupakan hal yang wajar untuk melakukan hal itu, n

  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   JULIA MUNCUL DI PUBLIK

    Komentar di twitty tidak terlalu parah, tapi yang lebih parah adalah di media sosial pacebok, Dimas benar-benar panen akun. Tidak perlu repot-repot mencari apakah akun itu palsu atau tidak, karena mudah sekali orang-orang bodoh berkomentar jelek dengan menggunakan akun asli bahkan mendoakannya dengan hal buruk sekalipun.Dimas tertawa di dalam hati, ketika melihat komentar-komentar sok agamis yang menilai keburukan Aether, ketika melihat asal kota mereka dan juga foto-foto, tidak ada yang berasal dari kota belakang. Benar, kota belakang terlalu miskin untuk membeli paket internet. Saat iseng mencari sejarah komentar salah satu pemilik akun, dia semakin tertawa. Orang yang menghina dan menggunakan akun asli, juga menghina kota belakang."Apa yang kamu tertawakan?" tanya pelayan muda."Ada orang yang menghina Tuan muda dan mendoakannya jelek, tapi dia juga menghina orang-orang di kota belakang."Pelayan muda yang terkejut, spontan duduk di samping Dimas. "Mana yang berkomentar jelek?"D

  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   ANAK EMAS PRESIDEN

    Aether yang dibangunkan dengan mood buruk, membaca satu persatu komentar para netizen yang mengkritiknya dengan berbagai macam makian dan doa yang tidak relevan. "Aku ingin bertanya kepada kalian berdua."Pelayan muda dan Dimas berdiri diam di belakang Aether yang sudah duduk di sofa santai kamarnya. "Jadi, apakah aku sudah merugikan para netizen ini di masa lalu?"Pelayan muda menjawab dengan percaya diri. "Tidak, anda tidak pernah mengganggu mereka, tapi mereka memang suka menghina anda di media sosial. Itu sebabnya anda jarang membuka media sosial, anda juga suka menghina mereka tapi tidak menuliskannya di media sosial, karena takut berpengaruh terhadap citra Presiden.""Begitu ya, ternyata dulu di masa lalu dia anak penurut.""Ya?"Aether menyerahkan IPAD ke Dimas. "Kamu paling ahli tentang ini bukan? SS semua yang menghina aku, bahkan menyumpahi aku. Sekalian saja aku menjadi orang jahat, bukan?"Dimas tidak setuju. "Bagaimana jika mereka balik menuntut anda karena telah membungk

DMCA.com Protection Status