Share

BAB 72

Penulis: Ede Thaurus
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-20 07:41:50

"Gue enggak tahu pastinya. Tapi kalau menurut cerita sodara-sodara gue, kayaknya dia stres karena kehilangan anak. Jadi dia minum obat tidur melebihi dosis yang seharusnya." jelas Ersa dengan hati-hati.

"Jadi keluarganya nerima kenyataan kalau sepupu lo memang bunuh diri?" tanya Lisa lagi.

"Iya lah, emang ada kemungkinan apa lagi? Dibunuh?" jawab Ersa sambil tertawa kecil.

'Mungkin saja.' jawab Lisa dalam hati.

"Oh oke. Biasanya kan suka ada keluarga yang enggak yakin anaknya bunuh diri." sahut Lisa tidak yakin.

"Udahlah enggak usah ngomongin kematian orang. Gue masih sedih soalnya kalau ingat dia. Sepupu paling akrab sama gue. Orang yang paling positif dan kuat yang pernah gue kenal. Enggak nyangka aja kalau dia bisa sejatuh itu sampai bunuh diri, hanya karena kehilangan anak yang belum pernah dia lihat." Lisa sedang mendengar kata-kata Ersa dengan seksama ketika terdengar suara mobil Steven yang memasuki garasi.

"Ersa, kita lanjut lagi kapan-kapan ya. Steven udah pulang." sahut Lisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KEMBALI PULANG   BAB 73

    "Sebenarnya dia melarang aku untuk membantu dan menemui kalian. Dia tidak mau menceritakan detailnya tapi katanya dia sangat sakit hati dengan kata-katamu ketika kalian bertengkar hebat di rumah Mama." jelas Gerard. Lisa bingung, dia tidak ingat mengatakan apapun kepada Aulia pada saat itu. Bahkan seingatnya bukan mereka yang bertengkar tapi Steven dan ibunya."Tapi aku tidak mungkin melakukan itu. Aku tidak mungkin mengacuhkan keluargaku. Karena itu aku membantu kalian diam-diam." lanjut Steven yang diikuti dengan hembusan napas Lisa. Dia sangat ingin menceritakan semua rahasia Aulia kepada Steven, tapi menahan diri."Iya bang. Terima kasih sudah memperhatikan kami." sahut Lisa pelan, hanya itu yang bisa dia katakan.Setibanya di gedung tempat reuni berlangsung, Gerard segera memarkir mobilnya. Lisa sebenarnya berharap Gerard hanya akan mengantarkannya lalu pulang. Tapi ternyata Steven jelas berpesan agar Gerard juga menemani dan menjaga Lisa sampai Steven tiba di lokasi reuni. Lisa

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-20
  • KEMBALI PULANG   BAB 74

    "Apa?" tanya Andrew dengan marah lalu membalikkan tubuhnya dan melihat Donna yang sedang berdiri sambil menahan kursi Andrew tadi."Apa?" balas Donna sambil melipat tangannya di depan dada.Andrew yang selalu merasa takut setiap kali berhadapan dengan Donna, hanya bisa membuang nafas panjang lalu segera meninggalkan Lisa dan Donna sambil menggerutu karena kesal."Thank you Don." ucap Lisa pelan."Ngapain lu duduk disini sendirian? Cari kek orang untuk ngobrol. Segitu penuhnya ruangan ini, masa enggak ada yang lo kenal?" omel Donna sambil menarik kursi lalu duduk tidak jauh dari Lisa."Gue belum kuat berdiri terlalu lama. Apalagi dengan bodohnya tadi gue make wedges supaya gaya. Sekarang kaki gue sakit banget." jawab Lisa sambil meringis."Steven datang jam berapa? Kalau dia datang langsung ajak pulang aja. Istirahat biar cepat sembuh." sahut Donna dengan acuh tapi hati Lisa terasa sangat hangat. Dia tahu kalau Donna masih memedulikannya meski caranya berbeda dengan yang lain."Enggak

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-21
  • KEMBALI PULANG   BAB 75

    "Pertanyaan macam apa itu?" tanya Steven kaget. Dia tidak menyangka Lisa akan membicarakan kematian lagi. "Jawab saja, aku tidak akan mempermasalahkannya, aku hanya penasaran." sahut Lisa manja. "Kalau kamu mati, aku titipkan anak-anak ke mamamu lalu aku ikut mati!" jawab Steven tegas. Lalu segera menyalakan mesin mobil dan pulang. Lisa diam tapi tanpa sadar tersenyum bahagia. *** "Kalau Mama mengusir kami bagaimana bang?" tanya Steven kepada Gerard yang memaksanya untuk hadir dalam perayaan ulang tahun ayah mereka. "Nanti aku yang bicara dengan Mama, lagipula ini kan ulang tahun Papa bukan Mama. Papa tidak ingin mengundang siapapun, dia hanya ingin makan malam dengan anak-anak dan cucu-cucunya." bujuk Gerard melalui panggilan telepon. "Tapi bang nanti kami pasti merusak suasana kalau hadir." Steven kembali mengajukan alasan. Sebenarnya dia dan Lisa sudah memutuskan untuk tidak menghadiri makan malam perayaan ulang tahun ayahnya begitu mereka menerima pesan dari Gerard kemarin.

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-05
  • KEMBALI PULANG   BAB 76

    Tiba-tiba suasana berubah dingin. Semua mata tertuju ke arah Lisa. Termasuk kedua anaknya yang kaget mendengar teriakan ibu mereka. Mereka menunggu penjelasan yang lebih panjang keluar dari mulut Lisa. Lisa terpaku, bingung. Rasanya dia ingin menampar mulutnya yang sudah lancang mengatakan hal yang tidak seharusnya dia katakan dalam suasana seperti ini."Sebaiknya kalian pulang!" perintah Aulia dengan nada sangat rendah sambil melotot dan menunjuk pintu. Lisa tahu dia sudah melewati batas dengan mengungkapkan masa lalu Aulia dengan cara seperti tadi. "Ayo Steven kita pulang." ajak Lisa menarik lengan baju Steven. Tapi ibu mertuanya tampak tidak terima dengan tuduhan Lisa yang setengah-setengah."Apa maksud perkataanmu tadi? Sekarang kamu mau memfitnah Aulia?" "Mama, biarkan saja mereka pulang." potong Gerard kembali berdiri. Dia tampak tenang dan tidak terganggu dengan kata-kata yang baru saja diucapkan Lisa."Kamu juga sama gilanya dengan mereka! Lisa baru saja menghina istrimu kam

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-12
  • KEMBALI PULANG   BAB 77

    "Akhirnya keponakan kesayanganku muncul juga dirumah ini." seru Tante Risa, kakak ibunya Ersa."Tante maaf ya, Ersa udah lama enggak kesini." jawab Ersa sambil memeluk Tante Risa."Ini Ersa ngajak temen, kenalin Lisa. Temen dari zaman kuliah." lanjutnya sambil menarik Lisa. Tante Risa langsung memeluk Lisa seperti Ersa. Lisa yang kaget berusaha tersenyum sesopan mungkin."Eh, by the way Lisa ini iparnya Aulia loh. Tante masih ingat enggak sama Aulia?" tanya Ersa langsung tanpa basa-basi. Wajah Tante Risa langsung berubah, senyuman di wajahnya hilang. Dia memandang Lisa dengan tatapan tajam seolah-olah hendak menerkam. Lisa cukup kaget melihat reaksi Tante Risa."Ngapanin kamu bawa-bawa keluarga perempuan itu kesini?" Tante Risa memandang Ersa dengan kesal."Saya bukan keluarga Aulia. Hanya kebetulan suami kami kakak beradik." jawab Lisa cepat. Dia tidak ingin Tante Risa menganggapnya sebagai musuh saat Lisa membutuhkannya sebagai sekutu.Tante Risa mengangkat alisnya lalu memandang Li

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • KEMBALI PULANG   BAB 78

    "Apa?" tanya Ersa dan Lisa bersamaan. Mereka kaget mendengar jawaban Tante Risa yang sama sekali tidak mereka duga."Apa dia tahu kalau Aulia sudah pernah menikah, hamil, keguguran dan tidak bisa melahirkan?" tanya Lisa mengebu-gebu. Tante Risa terdiam, matanya bergerak ke segala arah seakan-akan berusaha menutupi sesuatu."Tante jangan bawa-bawa nama Rico deh. Tante tahu kan kalau suaminya yang sekarang mantan pacarnya Aulia?" desak Ersa yang menyadari kegelisahan tantenya."Udah ah, Tante capek hati dan pikiran ngomongin perempuan itu terus. Kalian pulang deh! Tante mau istirahat dulu. Kamu kalau mau kesini lagi jangan ngebahas perempuan itu ya!" usir Tante Lisa yang segera berjalan ke depan untuk membukakan pintu.Lisa dan Ersa berjalan keluar dengan terpaksa."Ersa sampaikan salam buat mama dan papamu." teriak Tante Risa sebelum mengunci pagar."Menurut lo suami Aulia tahu enggak tentang masa lalunya?" tanya Ersa sebelum mereka berpisah dan masuk ke dalam mobil masing-masing."Gue

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-26
  • KEMBALI PULANG   BAB 79

    "Apa?" pekik Lisa tertahan. Dia lalu menutup mulutnya dengan kedua tangan. Lisa memandang Gerard dengan mata melotot, dia berharap tadi Gerard salah bicara. "Setidaknya itulah yang selama ini aku percayai." lanjut Gerard lemah. Dia tampak seperti orang yang baru saja ditipu. "Maksudnya? Aku benar-benar tidak mengerti. Bang Gerard percaya kalau abang merencanakan pembunuhan?" tanya Lisa dengan wajah merengut. "Kali ini aku tidak meminta tapi memohon, agar abang jelaskan sebenarnya apa yang terjadi." bujuk Lisa dengan tidak sabar. "Ceritanya panjang." "Silahkan ceritakan semuanya. Aku punya waktu seharian. Aku tidak tahan lagi menghadapi lebih banyak kebohongan dari orang-orang yang ada di sekitarku. " jawab Lisa tegas. "Sebenarnya mantan suami Aulia sudah meninggal." Mata Lisa membesar lagi. Dia sudah menduga pasti Aulia ada dibalik kematian mantan suaminya, tapi dia tidak menyangka kalau Gerard juga bagian dari pembunuhan itu. "Dia meninggal ka-" Lisa memotong perkataan Gerard

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-05
  • KEMBALI PULANG   BAB 80

    "Terima kasih Lisa." Gerard berusaha berbicara dengan nada senormal mungkin, menutupi kebahagiaannya."Aku benar-benar menyesal karena perbuatan Aulia. Setelah kamu masuk ICU, aku baru menyadari betapa bahayanya Aulia dan betapa lemahnya aku karena tidak dapat melindungi keluargaku." Gerard kembali menundukkan kepalanya."Karena itu aku terus membiayai kehidupan kalian. Bahkan Aulia sempat marah karena aku terus membayar biaya rumah sakitmu. Tapi saat itu sesungguhnya aku sama putus asanya dengan Steven berharap terjadi keajaiban sehingga aku diam-diam menunda pelepasan alat-alat pendukung hidupmu." lanjut Gerard dengan wajah merah karena menahan malu dan marah."Sudahlah bang, sekarang bukan saatnya mengungkit yang sudah lalu. Tapi sekarang saatnya kita membuat orang yang bersalah membayar kejahatannya." potong Lisa yang sudah tidak sanggup menahan amarahnya setiap kali mengingat kemungkinan dia akan berpisah dari keluarganya."Satu pertanyaan, sebelum Aulia menikah apakah kalian sud

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13

Bab terbaru

  • KEMBALI PULANG   BAB 110

    "Dari situ aja sebenarnya lo bisa mengambil kesimpulan, kenapa kami menjauh," lanjut Donna memandang Lisa dengan tajam. "Karena pada dasarnya lo cuma mikirin diri lo sendiri. Bersahabat dengan kami pun itu demi diri lo sendiri," jelas Donna dengan gamblang. "Kenapa kalian bisa mengambil kesimpulan begitu? Gue tulus sayang sama kalian sebagai sahabat. Tapi kalau kalian menjauh, gue bisa apa? Kalau kalian memang nggak mau bersahabat lagi, untuk apa gue peduli?" jawab Lisa yang ikut terpicu amarahnya mendengar kata-kata Donna. "Karena itu bukan sekedar kesimpulan yang kami buat, tapi kenyataan. Kita berteman sejak masuk kuliah sampai hampir lulus. Lu tahu enggak kalau Rebekha pernah hampir diperkosa bapak tirinya? Lo tahu enggak kalau Ersa sering nangis karena sampai dewasa pun masih dimarahi orangtuanya kalau nilai ujiannya jelek? Enggak tahu kan?" Lisa diam. Dia memang tidak tahu semua kejadian itu. "Tapi lo pasti tahu dong kalau gue pernah naksir Steven? Tapi lo pura-pura enggak t

  • KEMBALI PULANG   BAB 109

    "Gue ngerti dan lagi-lagi gue iri dengan apa yang lo punya. Tapi yah, namanya hidup. Yang gue punya lo enggak punya, begitu juga sebaliknya. Sekarang mari kita nikmati hidup kita masing-masing dan melakukan yang terbaik dengannya," ujar Rebekha sebelum mereka saling berpelukan dan berpisah ke arah tujuan mereka masing-masing. Setelah berbicara banyak dan terbuka dengan Rebekha, Lisa merasa sangat lega. Dia menyesal mengapa selama ini terkurung dalam pikiran yang negatif. Dia selalu merasa sebagai korban, menyalahkan orang lain, tidak mempercayai siapapun bahkan dirinya sendiri dan terbenam dalam ketidak percayaan diri. Ternyata, kematian ibunya meski memunculkan rasa sakit baru, namun telah menjadi obat untuk semua rasa sakitnya selama ini. Lisa membayangkan andaikan dia bisa memandang hidup dari sudut yang lebih positif bersama ibunya, pasti semuanya lebih sempurna. *** "Bang Gerard mau menikah dengan Donna, rencananya besok dia mau membicarakan dengan papa dan mama," lapor Steve

  • KEMBALI PULANG   BAB 108

    "Lisa, sorry gue baru dengar kabar tentang tante Gayatri. Turut berdukacita ya," ucap Rebekha tulus. Lisa membuang napas panjang."Thank you," jawab Lisa singkat."Boleh enggak kita ketemu? Sejak kita bertengkar, gue ngerasa enggak tenang. Sepertinya kita harus bicara dan membereskan semuanya. Bagaimana?" Lisa diam sejenak."Oke, kapan? Dimana?" "Kalau sekarang? Di Kafe Kofee aja dekat rumah lo, gimana?" Lisa setuju lalu segera bersiap-siap setelah menutup teleponnya.Lisa tiba duluan karena tempat mereka bertemu sangat dekat dengan rumahnya. Dia segera memesan minuman coklat dingin dan beberapa camilan untuk menemaninya menunggu Rebekha. Ternyata Lisa tidak menunggu terlalu lama."Hai," sapa Rebekha. Lisa hanya menganggukkan kepalanya. Rebekha duduk di hadapan Lisa dengan canggung."Elo udah tahu belum kalo Donna udah dilamar?" tanya Rebekha mencoba mencari bahan pembicaraan."Belum," jawab Lisa singkat."Rencananya mereka mau menikah secepatnya, secara sederhana." Lisa menganggukan

  • KEMBALI PULANG   BAB 107

    "Mama ...," raung Lisa setelah video itu berakhir. Steven menutup matanya berusaha menahan tangis. Hatinya benar-benar hancur melihat airmata Lisa. "Mama, maafkan aku. Maafkan aku karena hanya memikirkan diriku sendiri." Lisa terus meraung. Steven tidak mengatakan apa-apa, dia hanya menggenggam tangan Lisa dan membiarkan istrinya mengeluarkan semua kesedihan, kemarahan dan penyesalannya. Lisa berusaha keras menghentikan tangisnya. Dia mengumpulkan semua sisa kekuatannya untuk menahan rasa kehilangan yang sangat menyakitkan. Lisa kembali membereskan barang-barang ibunya. Dia memasukkan baju-baju ibunya ke dalam kardus. Rencananya Lisa akan menyumbangkan semua pakaian ibunya. Sementara Steven membereskan barang-barang lain dan menyusunnya dengan rapi agar Lisa dapat memilih dan memutuskan akan melakukan apa dengan barang-barang itu. "Lisa, sepertinya kamu harus baca ini." Steven menyerahkan selembar kertas kepada Lisa. Kertas dengan tulisan tangan ibu Lisa yang dibuat terburu-buru.

  • KEMBALI PULANG   BAB 106

    "Ada apa bang?" tanya Steven kaget."Bu Gayatri meninggal dunia," jawab Gerard dengan wajah menyesal. Steven tidak punya waktu untuk bertanya lebih lanjut dan langsung berlari menuju mobilnya dan bergegas pulang ke rumah.Dia sudah meminta Gerard untuk menghubungi papa dan mamanya agar mereka bersiap-siap. Steven juga minta papa dan mamanya untuk merahasiakan berita ini. Steven ingin Lisa mendengar kabar ini dari mulutnya.Steven merasa sangat terpukul dengan kematian mertuanya. Membayangkan reaksi istri dan anak-anaknya, membuat Steven lebih tertekan lagi. Steven tahu anak-anaknya lebih dekat dengan mertuanya daripada dengan orangtua Steven, selain itu mereka yang menemukan omanya tidak sadarkan diri. Anak-anaknya pasti akan sangat sedih. Sementara Lisa dia pasti akan menyesali kemarahan yang masih dia simpan, hingga tidak mau mengunjungi ibunya."Aaah!" teriak Steven, kepalanya terasa mau pecah membayangkan apa yang akan terjadi."Mana Lisa?" tanya Steven kepada ayah dan ibunya yang

  • KEMBALI PULANG   BAB 105

    "Anak-anak bagaimana?" tanya Steven yang membayangkan kepanikan anak-anaknya karena ibu dan omanya sama-sama berada di rumah sakit."Mereka ketakutan, apalagi mereka yang pertama kali menemukan bu Gayatri," jawab Ibu Steven dengan nada sedih."Kalau bisa, tolong antarkan mereka kesini. Lebih baik mereka bersama aku disini, supaya mereka tidak terlalu ketakutan," pinta Steven. Berada di samping ayah mereka pasti akan membuat kedua anaknya tenang."Oke, kami hanya akan memastikan keadaan mertuamu, lalu segera kesana." Bu Gayatri mematikan teleponnya, lalu memeluk kedua cucunya agar mereka tidak terlalu ketakutan.***"Kamu sudah enakkan?" tanya Steven kepada Lisa yang sudah sadar. Steven diperbolehkan masuk sebentar, sebelum diadakan pemeriksaan radiologi untuk mengetahui alasan kepala Lisa tadi terasa sangat sakit."Iya, tadi kepalaku tiba-tiba sakit sekali. Tapi sekarang rasa sakitnya benar-benar hilang." Lisa memegang kepalanya dengan tangan yang tidak diinfus."Tapi kamu tetap harus

  • KEMBALI PULANG   BAB 104

    Lisa bersikeras untuk tinggal. Dia sama sekali tidak menggerakkan kakinya. Dia tidak akan pernah lari lagi dari pertengkaran mereka. "Aku bilang tidak. Aku tidak akan pernah pergi, sebelum aku semuanya selesai," jawab Lisa keras kepala. "Apa yang mau kamu selesaikan? Semua kemarahan yang ada di kepalamu selama ini? Baik, silakan. Keluarkan saja semua makian yang kau punya. Lalu kalau sudah selesai, segera tinggalkan rumah ini." "Aku tidak ingin memaki, aku hanya ingin tahu bagaimana rasanya menjadi ibu yang kejam?" ucap Lisa tanpa ampun. Bu Gayatri memandang Lisa dengan marah. "Kali ini kamu sudah keterlaluan. Bagaimana kamu bisa mengatakan mama kejam, setelah semua yang mama lakukan untukmu dan keluargamu? Apakah kamu ibu yang baik? Apakah kamu lebih baik dari mama?" "Aku berusaha agar tidak menjadi seperti mama. Tapi trauma yang mama timbulkan membuat emosiku tidak stabil. Kalau aku terkadang tidak bisa mengendalikan diri, itu karena apa yang sudah mama buat di masa lalu," ja

  • KEMBALI PULANG   BAB 103

    "Memangnya apa yang sudah mama lakukan? Mama tidak pernah memukulmu. Mama selalu memenuhi semua kebutuhanmu bahkan melebihi kebutuhanmu. Mama selalu merawat kamu ketika sakit. Mama juga yang selalu mengurusmu sejak kecil. Lalu dimana kesalahannya? Apa yang kamu benci? Bahkan sekarang anak-anakmu pun mama yang urus. Tapi mereka bahagia, tidak seperti kamu yang selalu menyalahkan sekelilingmu," sahut Bu Gayatri sambil melemparkan benang dan jarum rajitannya ke samping."Hidupmu terlalu enak. Kamu kurang bersyukur dengan semua yang sudah kamu miliki. Sekarang kamu mau menyalahkan mama untuk kesalahan yang kamu buat?" bentak Bu Gayatri. Lisa merasa tiba-tiba dia kembali menjadi gadis muda yang membenci ibunya."Kamu terluka karena mama? Kamu terluka karena keputusan-keputusan yang kamu buat tanpa berpikir. Mama sudah memberitahu apa yang harus kamu lakukan, tapi kamu memberontak. Sekarang kamu menerima konsekuensi dari keputusanmu dan kamu menuduh Mama yang merusak masa lalumu?" sambung B

  • KEMBALI PULANG   BAB 102

    "Udah gila lo!" seru Lisa tidak percaya dengan apa yang di dengarnya. Rebekha tersenyum mengejek dengan penuh percaya diri. Sudah lama dia menyimpan kata-kata itu. Tapi tidak pernah sanggup mengatakannya karena Lisa adalah sahabatnya. "Mulai hari ini kita adalah orang asing. Jangan pernah lagi sebut gue temen lo!" lontar Lisa dengan marah. Lisa tidak menyangka Rebekha sahabatnya yang paling pengertian diatara mereka berempat kini berubah menjadi seseorang yang sanggup berkata sekejam itu."Sebenarnya memang sudah lama lo bukan temen gue, bahkan bukan bagian dari empat sekawan. Cuma Ersa yang masih pasang badan demi elo. Demi Ersa juga gue dan Donna masih mau berhubungan sama lo." Rebekha terus menyerang Lisa dengan kata-kata tajamnya."Kalau sudah tidak ada lagi yang mau lo omongin, silakan keluar dan bereskan semua barang-barang lo. Mulai hari ini lo gue pecat!" tegas Rebekha lalu membalikkan badan. Lisa segera meninggalkan ruangan Rebekha dengan sangat marah."Kamu mau kemana?" tan

DMCA.com Protection Status