Luna menarik nafas dalam-dalam dan menepis pemikiran itu, tapi semakin dia menepisnya, hatinya semakin sakit dan sesak.Apalagi saat melihat adegan Sean dan Aura saling menatap dan Sean pelan-pelan melepas piyama kimono Aura, Luna semakin gelisah sendiri di tempat duduknya.Rasanya Luna ingin sekali walk out agar tidak melihat adegan demi adegan yang membuat tubuhnya panas dingin tidak karuan, tapi rasanya tidak mungkin karena pasti yang lainnya akan memperhatikannya dan itu akan semakin membuat banyak orang menarik kesimpulan kalau dirinya dan Sean memiliki hubungan special dan dia cemburu.Luna semakin tidak nyaman dalam pemikiran itu, tapi dia juga sudah tidak bisa lagi menutupi fakta bahwa dia benar-benar cemburu.“Hentikan Jeff!”Sean tersenyum tipis, tapi tidak menghentikan tangannya untuk melepas kimono Aura, dan pada saat Aura hendak mengatakan sesuatu, Sean lebih dulu membungkamnya dengan ciumannya dan ciuman berdurasi lima belas detik itu begitu real sehingga Luna benar-bena
Video itu langsung menyebar bagai api dan menjadi perbincangan panas di beberapa media sosial, bahkan tagar #pertengkaranjonathansean menjadi trending satu di twitter.Tak sampai disitu saja, ratusan ribu komentar negatif langsung membanjiri akun sosmed Sean dan satu juta followersnya langsung beramai-ramai melakukan unfollow.Di Aaron Management, Daren yang segera tahu keributan itu langsung memijat pelipisnya karena serangan sakit kepala mendadak.Dia sangat panik sehingga kehilangan akal sehatnya untuk berpikir jernih, otaknya tiba-tiba blank dan dia tidak tahu harus melakukan apa selain menghubungi Sean untuk memberitahu keributan yang terjadi di dunia maya.Di tempat yang berbeda, Sean dan Luna yang belum tahu apa-apa sedang duduk berdua di depan kamar hotel presidential suite sambil menunggu take selanjutnya.“Aku sudah bilang apa padamu, jangan keluyuran sendirian, untung saja aku sudah selesai take, bagaimana misal tadi Jonathan menyeretmu ke kamar hotelnya?”Luna menghela naf
Meski mulutnya mengatakan dia baik-baik saja, tapi tidak untuk hatinya. Dia sangat gelisah memikirkan reputasi Sean.Bagaimanapun satu juta followers bukanlah angka yang sedikit dan saat ini mereka sedang beramai-ramai memprotes Sean dengan cara mengunfollnya. Lalu bagaimana kalau jumlahnya nanti akan terus bertambah dan Sean akan kehilangan fansnya?Apakah dia akan sangat marah padanya?Memikirkan semua itu kepala Luna seperti baru saja terkena pukulan palu yang sangat besar hingga membuatnya sangat kesakitan.Dia mengatur nafasnya berulang kali untuk meredakan kegelisahan di hatinya.Hingga kemudian Sean selesai syuting dan dia langsung berlari ke arahnya.“Sean, tadi Daren menghubungiku,” ucapnya pelan.“Oh ya? Lalu kenapa?” Sean bertanya dengan santai sambil melepas piyamanya.Luna tak langsung menjawab dan menerima piyama Sean setelah kemudian menyerahkan kaos dan celana pendek untuk artisnya.Begitu Sean sudah selesai memakai pakaiannya di ruang ganti, dia menjawabnya.“Video pe
“Tapi Sean...”“Aku tidak mau mendengar penolakan, lagipula kamu bilang akan menerima hukuman apapun dariku bukan?”Mata biru Sean yang dalam dan tenang itu menunjukkan kemenangan.Luna mengerutkan bibirnya yang tipis dan dia tidak tahu harus mengatakan apapun. Lagipula siapa sangka hukuman Sean justru menjadikan dirinya sebagai kekasihnya.Ah, hukuman macam apa ini?Kepala Luna tiba-tiba terasa sangat sakit memikirkan semua itu, belum lagi fans fanatik Sean yang begitu menentangnya. Apa lagi yang akan terjadi setelah ini jika dia menjadi kekasih Sean dan mereka semua tahu?Agh...Luna menghela nafas tanpa daya dan dia sangat sedih dalam pemikiran seperti itu.“Kenapa kamu diam saja?”Suara Sean yang sexy dan mempesona menyentaknya kembali ke dunia nyata. Bersamaan itu, Sean sudah merengkuh tubuhnya ke dalam pelukannya dengan begitu posesive.“Apa lagi yang kamu takutkan ha? Kamu kekasihku sekarang, kamu meragukanku tidak bisa melindungimu?”Luna menggeleng tanpa daya dan dia menatap
“Selagi dalam masa hukuman, kamu tidak boleh berkata tidak padaku.”Luna hanya bisa pasrah dan lagi-lagi ia setuju dengan gagasan Sean.“Tapi siapa yang akan menggantikanku?”Bibir Sean tersenyum penuh arti.“Kamu cemburu jika aku memiliki asisten pribadi perempuan?”Luna mengerucutkan bibirnya dan ekspresinya berubah masam, Sean sangat gemas dengan ekspresi Luna sehingga dia menangkup wajah mungilnya dan mendekatkan hidungnya pada hidung Luna.Luna memalingkan wajahnya dan masih cemberut.“Baiklah aku akan memberitahumu, Zacky yang akan menggantikanmu. Kemarin aku hanya memberi dia job only driver karena aku merasa hanya perlu itu dari dia, sekarang aku akan menjadikannya asisten pribadiku juga.”Wajah cantik Luna berubah dipenuhi senyuman sekarang.“Kamu senang kan?”“Tentu saja, tapi Sean masih ada satu lagi yang mengganjal pikiranku.”“Apa itu?”“Bagaimana dengan fansmu? Mereka pasti menunggu penjelasanmu.”Sean melirik jam di tangannya dan hampir menunjukkan pukul 18.00.“Aku aka
Luna penasaran, apa saja yang dibicarakan mereka tentangnya, jadi dia menyambar ponselnya dan mengecek aplikasi ingramnya.Beragam komentar memenuhi postingan terakhirnya dan banyak lagi tag dari komentar postingan Sean.[@lunahart aku tahu kamu cantik, tapi bagaimanapun kamu hanya seseorang yang menjadi asisten Sean, jadi please gausah pengaruhi Sean dan sok cari perhatian dia, karena Sean sudah paten milik Aura, mereka bahkan akan bertunangan dalam waktu yang dekat.][Gak tahu kenapa sejak asisten Sean ganti @lunahart, aku jadi benci banget karena aku fans fanatik couple Sera, jadi buat kamu Luna please gausah cari perhatian Sean dan jadi pelakor untuk hubungan Sera karena kami para fans Sera tidak akan pernah tinggal diam.][Setuju dengan komentar di atas, kami fans Sera tidak akan pernah tinggal diam jika sampai Sean Aura berpisah hanya gara-gara kamu @lunahart.][Sampai kapanpun kami hanya akan mendukung Aura untuk menjadi pasangan Sean di dunia nyata, jadi sebelum kami benar-ben
Vania mendesah dan berkata dengan lirih, “Kamu benar Lun, mereka berdua sama –sama licik. Ya sudah kalau begitu ayo kita pulang sekarang!”Luna mengangguk dan dia sudah menyiapkan kopernya. Mereka berdua keluar dari hotel dan kembali ke Jakarta tanpa sepengetahuan Sean.***Break syuting makan malam, Sean baru sadar kalau sebenarnya Luna tidak muncul di hadapannya sejak tadi. Jadi Sean merasa khawatir, apalagi sejak kekacauan tadi pasti semua kru dan rekan artisnya sudah tahu kalau dia dan Jonathan baru saja bertengkar karena membela Luna.“Zack, dimana Luna?”“Luna? Aku bahkan tidak melihatnya sejak tadi Mas Bos.”“Cepat kembali ke hotel dan cari dia.”“Baik Mas Bos.”Zacky menyerahkan jatah makan malam Sean dan dia langsung menyusul Luna ke hotel.Tapi begitu tiba di kamar hotel Luna, Zacky tidak menemukan siapapun di sana, dia bertanya pada resepsionis dan mendapat jawaban kalau Luna sudah check out dari hotel satu jam yang lalu.Zacky sangat shock dan dia menyugar rambutnya frusta
Aura tahu kalau Sean akan kembali ke Jakarta untuk menemui Luna, jadi dia menghubungi Daren untuk menghentikannya, lagipula meski malam ini syuting sudah selesai dan akan dilanjut besok sampai satu hari full, tapi tetap saja Aura tidak ingin Sean menyempatkan waktu sedikit saja untuk Luna.Berdiri di depan kamarnya, Aura cemas menunggu sambungan telepon Daren yang begitu lama, tapi dia terus mencoba hingga suara bariton Daren yang kharismatik mencapai telinganya.“Ya Aura, ada apa?”“Ah, akhirnya kamu terima telfonku juga Dar. Emm, kamu sudah tahu kalau Sean sama Zacky pulang ke Jakarta?”“Sean pulang ke Jakarta?” di seberang sana, Daren tampak terkejut juga terdengar menahan emosi karena lelah menghadapi Sean.“Iya, sepertinya menyusul asistennya yang lagi marah. Aku minta tolong dong sama kamu Dar, besok kan harus syuting pagi sampai malam. Aku hanya takut Sean kecapekan dan tidak fokus bekerja, jadi plis hentikan dia sekarang! Lagipula mobilnya baru saja pergi.”“Oke, thanks infony
“Ya, tentu saja kamu harus merasa seperti itu karena kedatangan tamu istimewa.” Goda Sean.Chevra terkekeh dan dia langsung menghampiri Sean untuk menyambutnya. Mereka kemudian pergi ke halaman belakang sambil menikmati kopi sebelum masuk ke obrolan inti. “Hmm, jadi karena Jeremy?” “Ya, kakakmu satu itu selalu saja menggangguku.”Chevra tertawa kecil sebelum berkata, “Jangan lupa kita bertiga satu ayah, jadi dia juga sebenarnya kakakmu.” Sean hanya mengedikkan bahunya malas sambil menyeruput kembali kopinya. “Sayangnya aku melupakan itu dan hanya menganggapmu saja yang saudaraku.”Chevra hanya mendengus sebelum kembali menanggapi perkataan Sean.“Lalu bantuan apa yang kamu butuhkan dariku?” “Tentu saja informasi tentang Louis.” Chevra mengerutkan keningnya dengan keras begitu mendengar nama mendiang sahabatnya disebut.“Louis? Ada perlu apa kamu bertanya tentang dia?” “Jeremy memegang semua kartu as Luna hingga membuat Luna terpaksa kembali padanya, dan menurutku
“Jeremy, aku harus memandikan dan menidurkan Xander terlebih dulu.”Luna langsung pergi begitu saja tanpa ingin menjawab pertanyaan Jeremy karena jelas ia tidak mungkin menerimanya kembali, Jeremy sudah pernah menghancurkan semua kehidupannya bahkan di usianya yang baru genap 21 tahun saat itu, dan sekarang dia meminta menikahinya? “Apa dia sudah gila?” keluh Luna dalam hati saat memandikan Xander.Dia sampai tidak fokus hingga lupa membersihkan rambut Xander, alhasil dia harus kembali memandikan Xander.“Mommy minta maaf.” Lirih Luna sambil mendudukkan Xander ke tempat tidur sambil membasuh tubuhnya yang putih bersih dan berisi, dia seperti pangeran kecil yang menggemaskan.Xander hanya tersenyum cerah sambil menampilkan deretan giginya yang baru saja tumbuh, dia seolah ingin menghibur Luna dengan senyuman itu. “Xander, apa kamu menyukai Daddy?”“Dddddy.” Lagi-lagi Xander tersenyum cerah sambil bertepuk membenturkan mainan di tangan kanan dan kirinya. Luna yang saat ini sedang mem
***“Jadi kapan kita akan ke Barcelona?” Ungkit Luna lagi saat mereka sarapan bersama. “Besok, apa kau senang sekarang?” Luna tersenyum begitu manis dan mengangguk. Meski di dalam hatinya dia sangat muak bersikap manis lagi seperti dulu, tapi demi bertemu Louis, dia rela melakukan apapun.“Aku akan menuruti apapun yang kau minta.” “Benarkah?” “Hmm, katakan saja! Apa ada hal lain? Mumpung aku sedang baik hati padamu karena semalam.” “Aku ingin tinggal bersama Xander selamanya.” Luna tersenyum penuh kemenangan saat mengatakan itu. Apa lagi yang dia inginkan kecuali itu?Jeremy menaikkan salah satu alisnya dan dia mencondongkan tubuhnya pada Luna sambil berbisik, “Asal kau terus disisiku, kau bisa kapanpun menemuinya.”Hati Luna langsung menyusut, dia menatap Jeremy dengan kesal sebelum kembali sibuk dengan sarapannya.“Aku akan menyuruh pelayan membawa Xander ke apartemenmu.” Luna hanya mengangguk acuh sambil mengelap tisu di bibirnya.“Dan kau harus menyusuinya.”
***Sinar matahari menembus dinding kaca bertirai transparan yang membuat Sean akhirnya menggeliat bangun. Tangannya meraba-raba ponselnya dan menemukannya di atas nakas. “Sudah jam 8, Luna sudah bangun belum ya?” Gumamnya.Dia bangkit dengan malas sambil mengucek matanya saat ponselnya kemudian berdering. Nama Daren tertera di layar dan Sean langsung menggeser ikon hijau untuk menerimanya. “Ya Dar, ada apa? Bukankah ini hari liburku?” Protes Sean.“Aku tahu, tapi aku ingin memberitahu kabar bahagia untukmu.” “Kabar bahagia apa?” “Video viralmu dengan Luna sudah ditakedown, juga semua komentar negatif tentang kalian sudah dihapus bersih tak tersisa, jadi kita tidak perlu merekayasa apapun. Ini menyenangkan bukan?” Daren tampak begitu bersemangat.Berbeda dengan Sean yang justru merasa linglung setelah mendengarnya.“Bagaimana itu bisa terjadi? Apa Luna meminta Jeremy untuk....”Dia tersentak saat mengingat Luna dan bergegas keluar dari kamarnya dan mencari Luna.“Se
Luna sedang mengamati foto Sean yang tampan sempurna di ponselnya ketika seseorang mengetuk pintu kamarnya.Dia kemudian menyimpan ponsel pemberian Sean itu ke tasnya dan membukakan pintu.Sosok Jeremy yang tinggi menjulang itu berdiri elegan di depannya dengan setelan biru muda yang membuat wajahnya terlihat bersih dan sangat tampan mempesona.Luna sampai gugup menghadapinya. “Jeremy, kau datang dengan cepat.” Jeremy hanya bergumam dan dia langsung masuk begitu saja. Luna tidak punya pilihan mengikutinya setelah menutup pintu kamar. “Bukankah tadi lokasi yang kau berikan itu berada di sebuah villa? Kenapa sekarang kau berada di hotel?” “Aku ingin menunggumu di sini.” Luna tidak tahu jawabannya itu akan berdampak apa nanti, tapi hanya itu yang dia punya di sela kegugupannya saat ini.Jeremy tersenyum tipis sambil memandangi view dinding kaca yang menghadap kolam dan juga pemandangan malam kota Bogor yang sangat indah. Dia kemudian berbalik untuk menatap Luna dan berkat
Malam ini Luna benar-benar tidak bisa tidur nyenyak. Dia terus memikirkan perkataan Sean yang memaksanya untuk menjadi artis Aaron Management.Bukannya dia tidak bisa, tidak. Bukan soal itu. Luna jelas tidak asing dengan dunia entertainment karena bagaimanapun mamanya, Lucia Hart adalah dulunya seorang model dan juga artis terkenal pada masanya, hanya saja mamanya menutup rapat kehidupan pribadinya hingga publik sampai saat ini tidak ada yang tahu bahwa Luna adalah putrinya. Lagipula Lucia Hart tidak menggunakan nama aslinya, tapi dia memakai nama Kaluna Rose yang merupakan nama panjang Luna, Kaluna Rosivera Hart.Dulu, Lucia sering mengajarkan Luna berakting hingga cara berjalan ala model profesional, dia sangat ingin Luna menjadi seperti dirinya nanti ketika Luna sudah berusia 17tahun. Tapi, sebelum Luna menginjak usia itu, Lucia meninggal dan Rebecca hadir di tengah keluarganya untuk mengacaukan semuanya. Luna dilarang mengikuti casting juga sekolah akting, meski dia tidak
“Kenapa dia justru marah padaku?” Keluh Sean sambil memandangi layar ponselnya. Dia mendesah tanpa daya dan mendongakkan kepalanya ke langit-langit ruangan Daren, memejamkan matanya untuk mencoba berpikir keras. Saat itu, ponselnya kembali berbunyi. Dia dengan malas mengeceknya dan ternyata nama ‘My Luna’ tertera di layar ponsel. Sean mengubah posisi duduknya dan menerima panggilan itu. “Ya Luna.” “Sean, kamu dimana? Aku minta maaf ya...” “Aku kembali ke Jakarta, kamu tidak masalah kan di villaku dulu? Aku akan segera pulang nanti malam.” “Kamu masih marah?” “Tidak, aku di kantor Aaron sekarang, tapi aku akan segera pulang jika urusanku selesai. Tunggu ya!” “Baiklah!” Sean mematikan sambungan teleponnya setelah itu. Dia melenguh sambil kembali merosot ke sofa dan mendongakkan kepalanya. Dan pada posisi itu, dia tiba-tiba menemukan sebuah ide.Jadi, dia bangkit dengan penuh semangat dan pergi mencari Daren.“Dar, aku sudah menemukan solusinya.” “Solusi apa
Sean pergi setelah itu dengan pintu terbanting keras. Pundak Luna sampai terangkat karena kaget. Ini pertama kalinya dia melihat Sean semarah itu, jadi dia khawatir. Luna kemudian segera berpakaian dan menyusul Sean ke kamarnya. “Sean, buka pintunya!” Tak peduli seberapa keras Luna mengetuk pintu, Sean sudah terlanjur marah. “Baiklah, mungkin kamu butuh waktu untuk sendiri.” Luna pergi setelah mengatakan itu dan menemui Bibi Nancy di bawah. “Bi.” Sapa Luna yang kemudian ikut bergabung ke dapur dan membantu Bibi Nancy menyiapkan makan malam.“Iya Non, kenapa kusut begitu?” “Sean marah padaku. Hmm, biasanya dia suka menu apa Bi?” “Sup ikan salmon.” Luna berubah antusias, pasalnya dia pernah diajari oleh mamanya.“Aku akan membuatkannya Bi.” “Mau Bibi bantu?” Luna menggeleng dan dia dengan cekatan memasak sup ikan salmon untuk Sean. Tak lama, sup salmon buatan Luna matang dan dia membawanya ke kamar Sean.“Sean...” Tok tok tok.“Sean, aku sudah siapkan
“Maafkan aku Luna!” Sean yang sudah membawa Luna ke kamar dan membuang bikininya akhirnya berhenti begitu melihat Luna menangis. Dia menyambar selimut untuk ia gunakan menyelimuti tubuh Luna. “Maaf membuatmu takut.” Sean mengecup kening Luna dan mengulurkan tangannya untuk menyeka air matanya. “Maafkan aku ya Sayang.” Dia sampai tidak berhenti meminta maaf sambil menarik Luna ke dalam pelukannya. “Harusnya aku yang minta maaf padamu. Aku menghianatimu Sean.”Sean tak berkomentar apapun karena memang dia juga sangat patah hati saat tahu hal itu dari orang suruhannya. “Apa kau berjanji tidak akan mengulanginya lagi?” Luna mengangguk dengan antusias. “Aku janji.” “Meski Jeremy akan mengancam membawa Xander darimu?” “Dia sudah membawa Xander sekarang dan aku tahu kalau dia tidak ada niat untuk mengembalikannya padaku.” Sean mengangguk setuju. “Jeremy itu sangat licik, kamu harus ingat itu.” “Aku tahu Sean, tapi sekali lagi aku sangat lemah jika soal Xander.