Share

Tanggung Jawab

last update Last Updated: 2022-08-06 16:16:39

Pov Bayu

"Menikah lagi? Jangan-jangan kamu menerima permintaan Hanin kemarin?"

"Jangan gila kamu, Bay! Mana mungkin aku mau jadi duri dalam pernikahan kalian, sekali pun itu permintaan Hanin. Jangan mentang-mentang aku masih single kamu bisa seenaknya sendiri. Menuduhku yang bukan-bukan!" ucap Syahla kesal.

Salah lagi, salah lagi. Apa lelaki memang selalu salah di mata perempuan?

"Maaf, La. Bukan maksudku seperti itu. Aku hanya pusing memikirkan masalah dengan Hanin yang tak memiliki titik tengah." Syahla mencebikkan bibir.

"Sepertinya tak ada yang perlu dibicarakan lagi. Aku permisi!" ucapnya lalu berdiri meninggalkan aku.

Aku pijit kepala yang kian terasa berdenyut, pusing. Kukira Syahla mau memberi solusi tapi justru menambah beban di kepalaku. Ya Ampun!

"Assalamualaikum...," salamku lirih sambil membuka pintu.

Sepi, tak ada tanda-tanda orang di rumah. Ke mana Hanin dan anak-anak?

Dengan langkah gontai aku berjalan menuju dapur. Siapa tahu Dina dan Lana tahu di mana Hanin da
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • KEINGINAN BERLEBIH SUAMIKU   Tanggung Jawab 2

    “Saya minta maaf,Lan. Saya tidak bermaksud seperti itu, saya kira kalian berbuat yang tidak-tidak,jadi ....”“Bapak yang telah berbuat tidak-tidak padaku. Bapak sudah melihat tubuhku ...hiks ... hiks,” ucapnya sambil menangis sesegukan.“Saya tidak melihatnya secara detail,Lan. Saya langsung memalingkan tubuh saat tahu kalian hanya kerokan,” jelasku. “Bohong,Bapak memang berniat melihat tubuh saya,kan?ngaku!” tuduh Lana padaku.“Tidak,Lan! Saya mana berani melakukan itu. Dosa.”“Mbak Dina,aku malu,malu.”“Sudah,Lan,jangan memperpanjang masalah. Pak Bayu tidak sengaja,” bujuk Dina seraya mengelus pucuk kepala Lana. Namun dia justru kian menangis,hingga membuatku semakin merasa bersalah.Semenjak Hanin memintaku menikah lagi, pikiranku menjadi tidak fokus. Banyak kesalahan yang kubuat dari yang kecil hingga yang fatal seperti ini. Meski aku tak sengaja tapi mampu membuat Lana ketakutan dan merasakan trauma.“Tidak,Mbak. Aku malu karena Pak Bayu sudah melihatnya,hiks ... hiks.”“Tolong

    Last Updated : 2022-08-07
  • KEINGINAN BERLEBIH SUAMIKU   Perang Dimulai

    "Sudah selesai bicaranya?" Pekik Mas Bayu membuatku diam seketika. "Aku tak pernah melakukan hal yang kamu katakan. Aku masih waras, tahu mana yang benar dan salah. Apa kamu pikir aku serendah itu?" "Lalu kenapa kamu harus bertanggung jawab kepada Lana? Aku mengizinkan kamu menikah lagi tapi bukan dengan dia, Mas!" Aku tak mau Lana menjadi adik maduku, bukan karena dia berasal dari kalangan bawah. Aku tak suka sikapnya yang suka tebar pesona kepada suami orang. Dari tingkahnya saja aku tahu jika ia memiliki bibit menjadi seorang pelakor. Aku ingin ibu tiri anak-anak memiliki akhlak yang baik. Karena dia juga akan membantu mendidik anak-anak. Bukan hanya menemani Mas Bayu di atas ranjang. "Aku mendobrak kamar Lana saat dia kerokan. Dia memintaku bertanggung jawab karena sudah melihat tubuhnya tanpa busana, tapi hanya sekilas," ucapnya dengan raut bersalah. "Astagfirullahalladzim...." Aku menutup mulut ini rapat. Syok, rasanya tak percaya jika Mas Bayu bisa melakukan hal itu."Nia

    Last Updated : 2022-08-07
  • KEINGINAN BERLEBIH SUAMIKU   Perang Dimulai 2

    "Belum, Bu. Mau saya bangunkan?" "Boleh, Bi. Baru setelah itu Bi Leha bangunkan anak-anak." Tanpa menjawab Bi Leha segera berjalan menuju kamar Lana dan Dina. Aku membuang napas kasar. Asisten rumah tangga sekarang apa seperti ini? Bangun paling akhir sudah seperti pemilik rumah ini. Ya ampun, kenapa Mas Bayu memilih model pembantu seperti mereka? "Ya ampun, Leha... Kamu kenapa berani ganggu tidurku?" teriak Lana lantang. Ada apa ini? Kenapa pagi buta sudah ribut-ribut? Dengan kesal kuletakkan wortel di atas meja kemudian berjalan ke kamar Dina. Lana berdiri di mulut pintu sambil menyilangkan kedua tangan di dada. Matanya melotot ke arah Bi Leha. Gayanya sudah seperti nyoya besar saja. Astagfirullah... Aku sampai mengelus dada."Baru bangun, Lan, Din?" tanyaku sambil menatap tajam ke arah mereka. "Apa asisten rumah tangga seperti ini? Bangun paling akhir tanpa rasa bersalah tapi justru marah kepada senior?" Dina menundukkan kepala tak berani beradu pandang denganku. "Ma-maaf, Bu

    Last Updated : 2022-08-08
  • KEINGINAN BERLEBIH SUAMIKU   Hadiah Untuk Lana

    Pov LanaAku menekuk wajah saat melihat Pak Bayu mencium kening Bu Hanin dengan mesra. Dadaku bergemuruh kala menatap kemesraan mereka. Tak bisa dipungkiri hatiku terluka saat melihat orang yang sangat kucintai mencium wanita lain. Ya, meski itu istrinya sendiri. Aku menghembuskan napas kasar,kesal luar biasa. Pak Bayu tak menganggap keberadaanku. Dia mengabaikan ancamanku kemarin. Awas saja kalau dia tak menikahiku. Akan kupastikan keluarganya tak akan bahagia! “Tidak baik seperti itu,Lan. Dosa merusak mahligai pernikahan orang lain,” ucap Mbak Dina yang sudah berdiri di belakangku.“Jangan ikut campur urusanku. Mbak Dina harusnya senang karena aku akan menjadi nyonya muda di rumah ini,” ketusku.Sebagai seorang kakak,Mbak Dina harus mendukung dan mendoakan keputusanku ini. Bukan justru memberi masukan yang tidak jelas. Jika aku menikah dengan orang kaya,hidupnya pun akan terjamin. Di saat orang lain mendukung adiknya tapi tidak dengan Mbak Dina.“Di luar sana masih banyak bujangan

    Last Updated : 2022-08-08
  • KEINGINAN BERLEBIH SUAMIKU   Hadiah Untuk Lana 2

    Pov Lana"Mas Bayu menyukai istri yang bisa masak," ucapnya seakan tahu isi kepalaku. Kalau begini aku hanya bisa pasrah. Mana mungkin aku mengecewakan Mas Bayu. Mungkin jika aku pandai memasak, Mas Bayu akan menyukaiku. "Dan kamu, Dina! Kerjakan pekerjaan rumah karena kamu masih berstatus asisten rumah tangga. Bukan kakak ipar suamiku.""Baik, Bu.""Bagus, hari ini saya akan ke rumah Mama. Lana tolong masak yang enak. Saat saya dan Mas Bayu sampai rumah, semua harus rapi dan makanan sudah tersaji di atas meja! " perintahnya lalu meninggalkan kami begitu saja. Kukepalkan tangan di atas meja. Rasanya ingin kuhajar wanita itu. Seenaknya memerintah calon istri Mas Bayu. Tunggu saja, apa yang akan aku lakukan setelah Mas Bayu resmi menjadi suamiku! Jarum jam sudah menunjukkan angka dua belas siang. Namun hingga detik ini belum ada satu makanan yang bisa kusajikan di atas meja. Boro-boro makanan jadi, yang ada dapur berubah menjadi kapal pecah. Alat masak kotor, potongan sayuran berteb

    Last Updated : 2022-08-09
  • KEINGINAN BERLEBIH SUAMIKU   Kejutan Untuk Lana

    Pov LanaAku melawan ludah melihat ekspresi Bu Hanin,Alma dan Azha. Apalagi melihat mereka memuntahkan masakanku. Apa masakanku bener-bener tak enak? "Lana,kamu sudah mencicipi masakanmu?" tanyanya sambil meliriku."Su-sudah,Bu," jawabku terbata. "Yakin kamu sudah mencicipinya?" tanyanya lagi."Memangnya ada yang salah dengan masakan saya?""Silakan kamu coba!" Bu Hanin memberikan sup padaku. Dengan perasaan ragu ku ambil sedikit sup ke piring lalu aku cicipi. Astaga pantas saja mereka muntah masakanku keasinan begini. Untung saja Pak Bayu, eh, Mas Bayu tidak mencicipinya. Kalau sampai itu terjadi, aku akan malu seumur hidup. Niat hati menarik hati Mas Bayu. Namun yang ada dia akan ilfeel padaku. "Masakannya tidak enak,Bun," rengek Alma lagi. "Alma lapar?Mau Bunda masakan atau mau beli?"tanya Bu Hanin. "Alma mau nasi goreng,Bun.""Azha mau apa?" tanya Bu Hanin sambil melirik putra sulungnya."Sama seperti Alma saja,Bun.""Lana tolong bereskan ini!" pintanya sambil menunjuk makan

    Last Updated : 2022-08-09
  • KEINGINAN BERLEBIH SUAMIKU   Kejutan Untuk Lana 2

    Pov LanaSemburat keorenan telah nampak di langit, pertanda senja telah tiba. Angin berhembus memainkan rambut yang kubiarkan terurai. "Tutup semua pintu menjelang magrib!" Ucapan Bi Leha kembali terngiang di telinga. Aku segera berlari masuk rumah lalu menutup semua pintu dan jendela. Gara-gara ucapan Bi Leha, aku jadi penakut seperti ini. Namun selama tinggal di sini, rumah selalu di tutup saat azan magrib berkumandang. Itu sebuah kebiasaan atau jangan-jangan...."Kenapa lari begitu, Lan?" tanya Mbak Dina heran. "Takut, Mbak. Rumah ini kok gimana gitu, ya. Mana cuman berdua di rumah sebesar ini.""Ah, biasanya juga gitu. Kamu terlalu berlebihan." Aku mencebikan bibir, lalu berjalan ke kamar. Semenjak aku meminta Pak Bayu untuk bertanggung jawab, semenjak itu pula sikap Mbak Dina berubah. Dia seolah angkat tangan dengan permasalahanku. Jarum jam sudah menunjukkan angka sebelas malam. Namun hingga detik ini rasa kantuk tak jua datang. Sementara Mbak Dina sudah dari tadi terlelap d

    Last Updated : 2022-08-09
  • KEINGINAN BERLEBIH SUAMIKU   Rencana Berhasil

    Suara panggilan telepon terdengar nyaring di telinga. Nama yang sedari tadi kupikirkan tertulis jelas di layar ponsel. Dengan cepat kutarik gambar telepon berwarna hijau itu ke atas. Bibir ini tersenyum lalu akhirnya mengucapkan sebuah kalimat salam.“Bu,tolong pulang sekarang!” pinta Dina dengan suara terisak.“Kenapa,Mbak?” tanyaku pura-pura tak tahu. Kutahan tawa yang sebentar lagi meledak.Semoga Dina tak curiga dengan suaraku ini. “Pokoknya Ibu tolong pulang sekarang. Saya mau pulang,Bu.”“Kenapa tiba-tiba begini?”“I-Itu ... pokoknya Ibu harus pulang sekarang!”“Baik,satu jam lagi saya sampai di rumah.”Setelah mengucapkan salam,panggilan telepon dimatikan sepihak olehnya. Aku tertawa membayangkan ketakutan Dina dan Lana semalam. Bukan maksud aku mempermainkan mereka. Aku hanya tak ingin Lana berbuat sesukanya di rumahku. Aku juga tak mau dia menjadi istri kedua Mas Bayu karena wanita seperti dia hanya menginginkan harta dan tak lebih dari itu. Egois memang, tapi harus tetap aku

    Last Updated : 2022-08-10

Latest chapter

  • KEINGINAN BERLEBIH SUAMIKU   Ending season 1

    "Nisa," ucapku lirih. "Walailaikumsalam, sini duduk, Nis," jawaban Hanin membuat mereka tersentak. Terkejut atas kedatangan Nisa membuat kami lupa menjawab salam. Meski kami tahu wajib hukumnya. "Untuk apa kamu datang kemari, Nis? Gara-gara kamu Hanin jadi kehilangan anaknya."Mendadak wajah Nisa menjadi pias. Ucapan Mama bagai halilintar yang menyambar hingga ia terkapar tak sadarkan diri. "Nisa tak salah, Ma. Tanpa kehadiran Nisa, Natasya bisa berbuat nekat." Mama diam seketika. "Mbak Hanin sudah baik-baik saja?" Nisa mendekat lalu duduk di samping Hanin. Kedatangan Nisa disituasi seperti ini membuatku tidak tahu harus berbuat apa? Aku menjadi seba salah. Orang-orang yang hendak pergi justru kembali duduk dan berdiri di tempat masing-masing. Kedatangan Nisa bagai magnet yang menarik perhatian orang. "Aku baik-baik saja, Nis. Ini cewek atau cowok?" Hanin mengelus perut Hanin yang membukit. "Cowok, Mbak, seperti Kak Azha dan Kak Ali."Astagfirullah... Aku sampai tak tahu apa

  • KEINGINAN BERLEBIH SUAMIKU   Dia Datang

    Pov BayuEntah apa yang akan kukatakan kepada Hanin? Jujur pasti menyakitkan tapi aku tidak punya pilihan lain. Hanya rangkaian kata agar kebenaran yang akan aku sampaikan tak sampai menggores hatinya terlalu dalam. "Mas...," panggilnya lirih. Aku menoleh lalu tersenyum ke arahnya. "Anak-anak di mana?" "Mereka ada di kamar inap khusus anak-anak, ditemani Bunda dan Ayah."Aku sedikit heran dengan pertanyaannya. Biasanya ibu setelah melahirkan akan menanyakan bayi yang ia lahirkan. Namun tidak dengan Hanin. Dia justru menanyakan kabar anak-anak terlebih dahulu. "Kamu heran kenapa aku tak bertanya bayiku?" Aku mengangguk, Hanin seolah mampu membaca pikiranku. "Aku tahu bayi kita meninggal, Mas. Saat di sekap pergerakannya di dalam perut sudah berbeda. Ditambah saat membuka mata bayi mungil itu tak ada di kamar ini. Benar, kan, Mas tebakanku?" ucapnya dengan linangan air mata membasahi pipi. Tanpa diminta kupeluk dia. Kutenangkan tangisnya dalam dekapanku. Ini adalah kabar buruk ba

  • KEINGINAN BERLEBIH SUAMIKU   Meninggal Dunia

    "Pak Bayu ditunggu dokter di depan ruang operasi.""Bagaimana keadaan anak dan istri saya, Sus?""Dokter yang akan menyampaikan," ucapnya pelan. Perasaanku semakin tak, tapi aku tidak ingin berpikir buruk. Aku yakin mereka akan baik-baik saja. Aku melangkah mengikuti suster itu. Dari kejauhan sudah terlihat dokter yang duduk tepat di depan ruang operasi. Mendadak jantung dipacu lebih cepat. Perasaan semakin tak karuan. Ya Allah... Semoga ini bukan berita buruk. "Bagaimana keadaan anak dan istri saya, Dok? Mereka baik-baik saja, kan?" cecarku. Dokter yang menangani Hanin menghembuskan napas perlahan. Seakan ada beban berat yang masih ia tanggung di pundak. Ya Robb ... Jangan berikan aku cobaan yang berat. Aku tak akan sanggup kehilangan mereka. "Alhamdulillah Ibu Hanin dapat melewati operasi dengan baik. Saat ini beliau masih dalam pengaruh obat bius. Namun semuanya normal. Tinggal menunggu beliau sadarkan diri."Aku bernapas lega, seakan beban yang kutanggung di pundak jatuh di

  • KEINGINAN BERLEBIH SUAMIKU   Hanin Masuk Rumah Sakit

    Setelah hampir satu jam akhirnya kami berhenti di depan sebuah rumah sakit swasta. Dengan cepat kami membopong tubuh Hanin menuju ruang IGD. "Suster ... Dokter!" teriakku lantang. Seorang suster dengan cepat membuka pintu ruang IGD. Perlahan kurebahkan tubuh Hanin di atas brankar. "Kenapa ini, Pak?" tanya Dokter berkacamata itu.Aku memberikan surat rujukan dari klinik Permata Hati. Kuceritakan juga kejadian yang menimpa Hanin hingga akhirnya ketubannya pecah dan tak sadarkan diri. "Suster siapkan ruang operasi. Telepon dokter bedah, dokter kandungan, dokter anastesi. Pasien harus segera dioperasi."Seorang suster segera menelepon dokter yang dimaksud. "Suster, pasang infuse, cek HB, pasien." Seorang suster dengan sigap memasang infus di tangan kiri Hanin. Aku hanya diam sembari terus berdoa. "Bapak tolong bawa ke administrasi. Tanda tangani surat izin untuk operasi." Aku mengangguk, dengan cepat berlari menuju bagian pendaftaran. Suasana rumah sakit terbilang sepi. Maklum saja

  • KEINGINAN BERLEBIH SUAMIKU   Hanin Tak Sadarkan Diri

    "Aku... Aku...." Aku tak mampu melanjutkan kata-kata ini. Mulut ini mendadak kelu. Bagaimana aku bisa mengatakan cerai jika hati dan hidupku untuknya? "Aw... Sakit." Cairan bening keluar dari pangkal paha Hanin merembes hingga ke lantai. Hanin luruh di lantai, dia tak sadarkan diri."Hanin!" Aku berlari menuju ke arah istriku, tak kuhiraukan pisau yang masih dipegang oleh Natasya. Keselamatan Hanin dan anak kami jauh lebih penting. "Lepas! Lepaskan aku!"Pingsannya Hanin membuat konsentrasi Natasya terpecah, dengan mudah ia diringkus oleh dua orang polisi. PLAAK! "Wanita tak tahu malu, mulai sekarang pertunangan kita batal. Jangan tunjukkan wajah kamu di hadapanku lagi!" maki Raffi. Aku mendengar tapi enggan menoleh, pikiranku hanya tertuju pada Hanin. Polisi segera menyeret Natasya keluar. "Tolong, Pak."Pak Burhan dan seorang polisi membantuku mengangkat tubuh Hanin. Cairan bening masih saja keluar hingga membasahi gamis yang ia kenakan. Dalam hati terus berdoa semoga Allah

  • KEINGINAN BERLEBIH SUAMIKU   Ancaman Natasya

    Pov Bayu"Natasya!" Raffi terkejut bukan main. Adikku tak menyangka jika kecurigaanku benar-benar menjadi kenyataan. Orang yang ia cinta dan perjuangkan justru menyakiti kakak iparnya. "Angkat tangan! Kalian sudah dikepung!" teriak Pak Burhan saraya menodongkan pistol ke arah mereka. Sontak dua lelaki dan Natasya mengangkat tangan ke atas. Pisau yang sempat dipegang lepas dari tangannya. "Ayah!" teriak Azha dan Alma. Kedua anakku melepas tangan Hanin, mereka hendak berjalan ke arah kami. "Azha, Alma tunggu, Nak," teriak Hanin sambil berusaha menarik tangan anak-anak. Namun mereka berhasil sampai di tengah-tengah ruangan. Seorang lelaki dengan perut buncit berjalan mendekat ke arah anak-anak. Jantungku seakan berhenti berdetak. Rasa takut kian memenuhi pikiran ini. "Azha, Alma mundur!" DOR! Satu buah timah panas mendarat tepat di kaki kanan lelaki dengan perut buncit itu. Lelaki itu tersungkur dengan darah segar mengucur dari betisnya. Untung saja Pak Burhan menembak tepat wak

  • KEINGINAN BERLEBIH SUAMIKU   Menggrebek 2

    "Kukira kamu sudah menjelaskannya. Dia ikut dalam misi penting ini membuat aku yakin jika kamu sudah mengatakan siapa dalangnya, Bayu.""Dalang apa, Mas? Apa hubungannya dengan Natasya?" Raffi mencekal tanganku, tatapannya meminta sebuah penjelasan dariku. Aku mengatur napas, mengumpulkan pasokan oksigen agar aku bisa berpikir dengan jernih. Ah, lebih tepatnya supaya bisa mencari jawaban dengan tepat. "Natasya adalah dalang penculikan Hanin dan tindakan keji pada Nisa.""Tidak! Ini tidak mungkin, Natasya tidak mungkin sejahat itu, Mas. Dia itu calon istri aku, bukan penculik seperti yang Mas Bayu katakan." Raffi menggelengkan kepala. Sorot matanya tak mempercayai ucapanku. Ini wajah, karena aku juga sempat tak percaya hingga perlahan Tuhan membuka tabir gelap yang ia sembunyikan. "Aku harus meminta penjelasan dari Natasya, dia pasti bukan penculiknya. Mas Bayu pasti salah orang." Raffi merogoh saku celananya. Dengan cepat jemarinya menari di atas layar ponsel. Ini tidak bisa dibi

  • KEINGINAN BERLEBIH SUAMIKU   Menggrebek

    Pov BayuNatasya kembali berjalan menuju mobilnya berada. Seketika jantungku berdetak kencang. Rasa takut kian besar kala jarak ke mobil semakin dekat. "Ya Tuhan, bagaimana ini?""Lho, Mas, kenapa mobilnya tidak dikunci?" tanyanya saat melihat kunci menggantunung di luar pintu. Natasya semakin mempercepat langkah kakinya. Mendadak kakiku lemas, sudah pasti rencana kami gagal. Ya Tuhan, aku pasrah dengan rencanaMu"Ya, ampun, Mas. Pintu dibuka dengan kunci menggantung, kalau mobilku sampai hilang bagaimana?" Natasya berdiri sambil menyilangkan tangan di dada. Sudut bibirku tertarik ke atas. Ternyata ketakutanku hilang. Pak Burhan bisa menyelesaikan tugas tepat waktu. Andai ia terlambat lima menit saja, sudah pasti semua akan hancur berantakan. "Mas Bayu malah bengong! Aku sedang ngomong lho, kenapa kunci di luar?""Itu karena aku khawatir dengan kamu, Nat. Aku membuka pintu lalu kembali ke restoran. Aku takut kamu kenapa-napa," dustaku. Kubuat wajah khawatir agar wanita itu percaya

  • KEINGINAN BERLEBIH SUAMIKU   Memasang GPS 2

    "Tentang perceraian itu? Mas Bayu akan menceraikan Mbak Hanin, kan? Mas memilih berpisah dari pada melihat mereka tersiksa?" ucap Natasya dengan wajah berbinar. Dia seolah bahagia dengan perceraian yang terjadi antara aku dan Hanin. Apa jangan-jangan benar, dia dalang penculikan itu. Aku memang ragu dengan perkataan Syahla, tak mungkin Natasya sekejam itu. Namun melihat ekspresinya membuatku yakin,. Natasya-lah biang kerok masalah ini. "Apa kamu yakin dengan perceraian, mereka akan kembali? Penculik itu tak akan menyiksa Hanin dan anak-anak?" Aku mengatur napas yang terasa kian sesak. Meski aku tahu ini hanya sandiwara tapi kata cerai yang terucap begitu menyayat hati. Bagaimana aku bisa berkata cerai jika namanya terpatri di sanubari. "Aku yakin dia akan membebaskan Mbak Hanin dan anak-anak setelah Mas Bayu mengajukan gugatan cerai dan surat perjanjian tak akan rujuk dengan Mbak Hanin lagi." Aku menautkan dua alis mendengar ucapan Natasya. Surat perjanjian apa gang ia maksud? "S

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status