Share

Biang rusuh

Penulis: Vyra Fame
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-12 07:24:53

KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU

Saat Ayra ingin kembali memasukkan makanan dan minuman tadi ke dalam mulutnya dan ia kembali fokus pada ponselnya. Namun, tiba-tiba sebuah suara mengejutkan dirinya dan membuat Ayra membelalakkan mata.

"Pergi dari kehidupan Ibra atau kalau kau menolak maka kau akan tahu akibatnya. Dan aku akan membuatmu menyesal seumur hidupmu!"

Ayra membelalak mendengar ucapan dari seseorang itu. Ia pun melihat ke arah orang tersebut dan Ayra lekas memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas. Ayra juga menghentikan tangan yang hendak menyuapkan jamur krispi ke dalam mulutnya.

Ayra tersenyum sinis sembari memandang sinis juga pada perempuan yang ada di depannya. Karena Ayra sangat tahu orang itu adalah Mayang.

"Lagi apa Tante di sini?" tanya Ayra tanpa sedikit pun merasa takut dengan ancaman Mayang barusan.

"Bukan urusanmu! Yang jelas lakukan saja apa yan aku katakan barusan! Tinggalkan Ibra dan aku akan memberimu sejumlah uang yang kau mau. Sebutkan saja berapa ma
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Mayang kena mental

    "Apa kamu bilang?! Siapa yang sombong? Yang jelas aku dan kamu itu berbeda kasta! Levelmu jauh di bawahku. Kamu hanya orang miskin yang halunya kebangetan." "Oh ya? Siapa yang nanya? Aku gak peduli tuh Tante mau kaya atau miskin sekalipun aku tidak peduli! Kenapa? Mahal ya harga diriku? Gak bisa ya kamu menebusnya? Oh jelas dong! Harga diri Ayra itu memang mahal! Bukan sembarang orang yang bisa menebusnya. Bahkan, misalkan Mas Ibra tidak mampu menebusnya sekalipun aku tidak masalah karena apa? Karena ada cinta di sini untuknya." Ayra menunjuk ke arah dadanya di mana hati itu berada. Wajah Mahang yang sudah memerah karena kesal nyatanya Ayra sangat susah sekali untuk dijatuhkan mentalnya. Entah terbuat dari apa mental perempuan itu sehingga ancaman demi ancaman tidak mempan untuknya. Sebaiknya Tante pulang gih daripada mempermalukan diri sendiri di sini. Lagian angin malam itu gak baik buat wanita seusia Tante …." Ayra sengaja menjeda ucapannya dan ia mendekatkan bibirnya ke telinga

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-12
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Berada di dekatmu saja sudah bikin aku diabetes

    "Hai Sayang, lama nunggunya?" sapa Ibra pada Ayra yang masih setia duduk dan menunggu di depan stand makanan dan minuman yang dipesannya tadi. "Ck! Lima menit lagi lumutan aku di sini, Mas!" sahut Ayra kesal. Sedangkan Ibra tergelak karena melihat wajah Ayra yang terlihat sangat menggemaskan. Ia pun mencubit kedua pipi wanita itu. "Ih Mas apaan sih. Ntar pipiku jadi gede-gede tau." "Biarin, biar enak kalau digigit berasa makan bakpao." "Yeee enak aja. Kalau digigit terus bolong ntar yang ada kamu nyari yang lain. Dih ogah! Enak di Mas gak enak di aku lah.""Hahahahah ada-ada saja kesayangannya Mas yang satu ini." Ibra mengelus dan mengacak sedikit pucuk rambut Ayra. Ia pun mengambil minuman yang masih Ayra pegang yang berwarna merah itu. Lantas Ibra menyeruputnya sedikit. Akan tetapi, sedetik kemudian Ibra seperti bergidik karena rasa minuman itu memang manis. "Astaga itu minuman apa? Kok manis banget?""Ini namanya boba. Memang tidak diperuntukkan untuk usianya Mas. Kan aku man

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-12
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   keinginan Ibra

    KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU"Tapi aku gak yakin dia kapok, Mas.""Ya Sudah biarkan saja kalau Mayang macam-macam kamu tinggal hubungi Mas saja. Karena Mas akan selalu siap sedia selama 24 jam hanya untuk Ayyara Kartika tercinta.""Uluh-uluh, maca cih. Jadi terhura deh aku," jawab Ayra yang disambut gelak tawa oleh Ibra. Membuat orang-orang yang ada di sana menoleh ke arah mereka sembari mengernyitkan dahi. Mungkin saja mereka heran dengan Ibra yang sudah sedikit beruban di bagian rambutnya tapi masih jalan dengan Ayra yang masih sangat muda. Atay mereka malah mengira Aura dan Ibea itu adalah anak dan ayah. Entahlah, hanya mereka yang tahu dengan pemikiran mereka sendiri. Saat keduanya tertawa tiba-tiba Ibra terdiam. Ia terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu pada Ayra tapi seperti ragu juga. "Mas, ada apa? Kok kayak yang lagi mikirin sesuatu? Kalau ada apa-apa kasih tau aja aku siapa tahu kan aku bisa bantu." Ayra bertanya dengan lembut sembari mengelus jemari Ibra yang ber

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-12
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   bodyguard imut

    "Fiona! Kamu harus dengarkan aku dulu. Aku punya penawaran yang sangat menarik untukmu dan tentunya menguntungkanmu. Dan bukankah pria yang sedang bersamamu ini adalah mantan suami dari calon istri Papimu itu?!" Kedua sejoli itu pun menoleh ke arah suara. Lantas, wajah Fiona terlihat memberengut. Tiba-tiba saja moodnya kembali rusak karena kedatangan wanita tua yang mengaku sebagai ibu kandungnya itu. Fahri yang mengerti dengan arti sorot wajah istrinya itu pun lantas menggenggam tangan Fiona dan mengelusnya lembut. "Maaf, Ibu ini ada urusan apa sama kita? Terus kenapa bisa tiba-tiba ada di sini?" tanya Fahri pada Reni. "Oh kalau itu tenang saja. Aku gak ngikutin kalian kok. Ak tu jiatnya ya cuma mau makan malam sambil kongkow saja eh malah ketemu kalian di sini. Yaudah sekalian saja kan aku gabung yah anggap saja perkenalanku sama kalian," jawab Reni dengan santainya tanpa memikirkan Fiona yang setuju atau tidak dengan kehadirannya. "Cepat katakan apa maksud ucapanmu tadi." Taja

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-13
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   kelemahan Sifa

    Baru saja keduanya asik bercengkrama dan saling memperkenalkan diri tiba-tiba keduanya dikejutkan suara keras dari seberang jalan rumah Ayra yang kebetulan adalah rumah kosong. Duar!! "Suara apa itu, Sif?" "Tenang, Mbak, tenang, jangan panik. Biar aku yang cek. Ada Sifa di sini." Sifa pun berjalan mendekati arah suara itu. Jika kebanyakan orang takut sama manusia karena bisa saja membunuh tapi tidak dengan Ayra. Justru dia takut jika dimakan setan. "Hati-hati, Sif, kamu ntar ketemu setwn malah dimakan." "Sekate-kate si Mbak Ayra ini. Yang ada setannya yang aku telen terus aku lepeh dan aku bejek-bejek. Mana ada sejarahnya Sifa takut sama setan." Mau terhelak tapi Ayra gak bisa. Dia khawatir kalau tiba-tiba ada mas poci atau mbak kunti nongol di depan Sifa. Sudah barang tentu Ayra akan terbirit-birit. Ini saja Ayra sudah melepas sepatu heels nya berjaga-jaga kalau ada sesuatu yang nongol nantinya dia bisa langsung tancap gas. "Woi siapa tu! Sini keluar kalau berani! Hadapi Sifa!"

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-14
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   kejutan untuk Ayra

    Pagi ini rencananya Ayra mau pergi ke butiknya Mayang. Untuk apa lagi kalau bukan untuk kembali mencoba baju yang sudah dibuat oleh Mayang untuk hari pernikahan Ayra dengan Ibra. Sayangnya kali ini Ibra tidak bisa menemani Ayra pergi ke sana karena Ibra ada pekerjaan yang sangat mendesak dan harus dikerjakan saat itu juga. Ayra pun tidak masalah karena dia bisa pergi sendiri. Akan tetapi, tentu saja Ibra tidak mengizinkannya karena ia sangat ingat dengan ucapan Reni yang mengancam Ayra. Alhasil Mau tidak mau Ayra menyetujui untuk ditemani oleh Sifa. "Sifa ayo udah siang ini! Lama banegt sih?!" pangil Ayra pada Sifa karena gadis itu belum juga keluar dari kamarnya. Tidak berselang lama Sifa pun keluar dari kamar dan menghampiri Ayra. "Kamu habis ngapain sih kok lama bener?" tanya Ayra. "Biasa habis semedi dulu. Alias mengisi kekuatan kalau enggak yang ada ntar lemes." "Memangnya ngapain? Ngecas? Dah kayak ponsel aja pale dicas." "Yah bisa diibaratkan begitu tapi gak gitu juga sih

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-14
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   apakah akan berhasil?

    "Lha terus kok kamu takut sama kecoa?!" Ayra bertanya sembari mengulum senyumannya. "Kalau itu pengecualian. Dah ah gak usah bahas itu merinding yang ada. Yuk kita pergi!" Ayra dan Sifa pun masuk ke dalam mobil tersebut dan Sifa mulai menghidupkan mesinnya dan mereka pergi meninggalkan rumah Ayra menuju butik milik Mayang. ***"Tante, hari ini jadwal si Ayra ke butik Tante kan?" tanya Fiona yang baru saja mendatangi butik sang tante itu. "Hemmm begitulah, bajunya sudah jadi. Ya dia kan harus ngepasin lagi apa ada yang kurang atau sudah cukup. Ada apa? Mau ngajak ngerjain dia lagi?" tanya Mayang kembali setelah dia meletakkan pensilnya yang biasa dia gunskan untuk menggambar desain. "Hemm rencananya iya.""Apa itu? Kalau ngisengin kayak ngasih bedak gatal atau sejenisnya Tante gak mau ah. Seringnya bukannya berhasil malah jadi senjata makan tuan nanti." "Ck! Bukan itu. Ini jauh lebih canggih dan Fiona yakin bakal berhasil." "Oh ya? Apa itu? Tante jadi kepo.""Tante lihat laki-lak

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-14
  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   diskusi harga

    "Oke deh Tante. Makasih ya Tanteku sayang." Fiona dan Mayang pun sama-sama tersenyum licik karena sangat yakin kalau rencananya kali ini akan berhasil.Fiona segera memanggil pria itu untuk masuk ke dalam butik. Karena sudah mendapatkan panggilan maka pria itu pun masuk ke dalam butik milik Mayang. Sedikit terkagum saat memasukinya karena butik Mayang memiliki desain yang sangat cantik. Itu semua juga tidak lepas dari campur tangannya Ibra. "Kenalkan, Saya Mayang pemilik butik ini. Jadi kamu yang mau bekerja sama dengan kita?" ujar Mayang dengan angkuh.Pria itu mengangguk dengan yakin lantas ia menjawab, "Asalkan bayarannya cocok." Pria itu tersenyum memberikan jawabannya. "Oh tentu saja, aku akan memberikanmu uang yang lumayan. Kamu bisa mendapatkan bayaran yang sesuai nantinya dengan apa yang sudah kami kerjakan asalkan kami mengikuti instruksi kami dengan baik."."Jadi berapa Ibu mau membayar saya?""Saya punya uang dua juta. Dengan mudah bisa memberikannya untuk kamu. Asal kamu

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-15

Bab terbaru

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   penyesalan Fahri (ending)

    Ayra beranjak dari tempat duduknya, menghampiri wanita itu, lalu memeluknya. Ia berusaha penuh untuk membuat Fiona nyaman saat berada di keluarga ini. Ibra yang melihat pemandangan itu pun ikut bahagia. Ia senang karena Fiona sudah menyadari kekeliruannya dan berjanji untuk memperbaiki diri. “Fiona.” Panggil Ibra. “Iya?” “Kamu boleh tinggal di sini lagi jika berkenan,” tukas Ibra tulus. “Benarkah?” Fiona menatap tak percaya. Ini seperti sebuah kemustahilan. “Tentu saja. Karena kamu masih anak angkatku,” sahut Ibra seraya menganggukkan kepala. “Terima kasih, Papi.” Keesokan paginya, mereka semua bersiap-siap untuk pergi ke Rumah Sakit jiwa di mana bapak kandung Fiona berada. Sesampainya di sana, Fiona terlihat sedih melihat kondisi bapaknya yang masih dalam proses penyembuhan. Ibra menepuk pundak Fiona. “Sudah, jangan menangis lagi. Doakan yang terbaik untuk bapakmu.” “Iya, Papi. Aku hanya ingin bapakku sembuh. Itu saja.” Fiona menghapus air matanya. Di lain sisi, saat Fiona

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   penyesalan Fiona

    Kini Fiona berada di depan rumah Ayra dan Ibra. Wanita itu terlihat sangat gugup dan juga malu. Cemas jika permintaan maafnya tidak diterima. Ya, memang kesalahannya begitu besar. Jadi, wajar saja bila nantinya Ayra dan Ibra tidak memberikan pintu maaf tersebut kepada dirinya. Fiona juga hanya bisa pasrah jika hal demikian sampai terjadi. Dia tak akan marah apalagi sakit hati untuk respons yang akan diterima. Fiona mencoba menghilangkan rasa gugup dan cemasnya sebelum mengetuk pintu rumah Ayra dan Ibra. Ia menarik napas panjang, lalu mengembuskannya perlahan. Fiona lakukan berulang kali sampai sudah merasa jauh lebih baik dari sebelumnya. Walaupun permintaan maafnya diterima relatif kecil, ia tetap berusaha. Lagi pula, tidak ada salahnya bila Fiona mencoba. Karena bila tidak berusaha, dia tak akan tahu hasilnya.Fiona mengetuk pintu itu dengan dua ketukan. Selang beberapa menit, pintu segera terbuka. Pandangan pertama yang ia lihat adalah wajah cantik Ayra. Secara bersamaan, pasang

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   tidak ada yang gratis di dunia ini, Bu.

    "Ah! Tolong katakan itu di kantor, sekarang mari ikut kami untuk memenuhi prosedur," jelas polisi tersebut dengan lantas menarik tangan Fahri dan mulai memborgolnya.Fahri tentu meronta, ia berusaha menjelaskan semuanya namun kedua polisi itu tak mendengar dan seakan-akan menutup kedua telinganya.Sementara itu, Hilwa mulai meraung-raung memohon untuk tidak membawa anaknya ke kantor polisi."Tolong lepaskan anak saya! Kalian tidak pantas membawanya atas tuduhan tidak dilakukannya!" titah Hilwa dengan berteriak tak karuan, bahkan wanita itu sampai tak segan-segan untuk mencaci petugas polisi tersebut.Keributan itu jelas terdengar sampai ke dalam kamar pribadi milik Nazwa. Gadis yang tengah asyik memainkan gadgetnya merasa terganggu dengan kebisingan yang terjadi di rumahnya.Nazwa pun bangkit dari tempat tidurnya dan berdecih, "Ada apa sih!? Kenapa ribut sekali!?"Tanpa berpikir panjang Nazwa pun lekas beranjak dan keluar dari kamar untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi.Hingga

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   penangkapan Fahri

    "Apa-apaan ini!?" pekik Fahri saat ia mengetahui bahwa dirinya telah mendapat surat pemecatan dari HRD.Ya! Ketika Fahri tengah sibuk di ruang kerjanya ia tiba-tiba dikejutkan oleh sosok sekretaris yang mendatangi ruangannya dan menyerahkan secarik kertas yang berisikan sebuah surat pemecatan.Hal itu lantas membuat Fahri naik pitam, ia sama sekali tak terima diperlakukan seperti itu oleh Ibra, yang merupakan ayah mertuanya sendiri."M-maaf, Pak. Saya hanya menyampaikannya saja, selebihnya saya tidak tahu pasti," ucap sekretaris itu dengan menundukkan kepalanya. Wanita itu terlihat takut dengan temperamen atasannya yang tiba-tiba naik.Fahri pun berdecih kesal, lalu kembali membaca isi surat tersebut. Hingga ia kembali terkejut saat membaca pernyataan yang menyatakan bahwa Ibra tidak hanya akan memecatnya, namun lelaki itu juga akan melaporkan Fahri kepada pihak berwajib atas tindakan penggelapan dana yang ia lakukan pada perusahaan.Mengetahui hal itu, Fahri semakin geram, amarahnya

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   menceraikan Fiona

    “Fahri pulang! Dia akhirnya pulang setelah berhari-hari,” sorak Fiona yang merasa memiliki secercah harapan dengan kepulangan pria itu.Beberapa hari belakangan, Fiona sama sekali tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas. Hari-harinya dipenuhi oleh fisik lesu dan perasaan lelah dan tekanan batin.Namun, begitu mendapati bahwa Fahri akhirnya kembali pulang membuat Fiona merasa bersemangat dan berharap-harap cemas. Akankah lelaki itu pulang karena sadar dan ingin meminta maaf, ataukah jangan-jangan ingin melakukan hal lain yang membuat Fiona semakin terpuruk? Itu lah pertanyaan yang memenuhi benak Fiona sekarang ini.Wanita itu langsung bangkit dari sofa dan berjalan beberapa langkah untuk membukakan pintu. Sebelum muncul di ambang pintu, Fiona sedikit merapikan rambut dan kondisi pakaiannya agar terlihat lebih layak untuk menyambut kepulangan suaminya.Fahri pun turun dari mobilnya begitu mesin mobil sudah dia matikan. Wajah pria itu tampak datar dan bahkan tanpa ekspresi. Dari sudu

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   kegundahan bati Fiona

    Fiona masih tak kuasa menahan dadanya yang justru semakin sesak. Dia terus memukul-mukulnya dengan kepalan tangan saking sakit dan perih hatinya saat ini.“Fahri, kamu benar-benar kejam!” isaknya yang sejak ditinggal Fahri tadi sudah menangis dengan lelehan air mata berurai di kedua pipinya yang bening. Fiona bahkan tidak peduli bila saat ini dirinya hanya terduduk di lantai saking gontai dan lemas kedua lututnya mendengar untaian kalimat demi kalimat yang dilontarkan Fahri.Lantai keramik di ruang tengah yang dingin itu menjadi saksi pertengkaran keduanya beberapa saat yang lalu serta menjadi saksi pula betapa hancurnya perasaan Fiona saat ini.“Bisa-bisanya kamu bilang bahwa selama ini kamu hanya memanfaatkanku saja, Fahri!” Fiona masih tidak menyangka. “Padahal, waktu itu wajah kamu begitu tulus saat menyatakan perasaanmu. Kita bahkan harus menghadapi berbagai lika-liku sampai-sampai kau bercerai dengan Ayra.”“Perjuangan kita begitu panjang dan berat. Tapi kenapa … kamu malah ber

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   meninggalkan Fiona dalam kepedihan

    Fahri masih diam saja. Dia asik memilih pakaian apa yang akan dirinya kemas. Fahri terdiam karena dia malas meladeni Fiona. Sampai pada akhirnya telinganya muak mendengar pekikan Fiona.Brak!Saat itu juga Fahri menggebrak meja."Brisik! Kamu gak lihat aku lagi ngapain?!" bentak Fahri yang kini sudah menatap Fiona tajam."Ya makanya kalau ada orang tanya itu dijawab!" balas Fiona tak mau kalah."Kalau aku diam saja itu tandanya aku tidak mau menjawab pertanyaan kamu. Sadar diri dong dari tadi, berisik tau gak!" marah Fahri yang kini sudah mengepalkan kedua tangannya.Ditatap seperti itu sukses membuat Fiona sedih. Fiona hampir saja meneteskan air matanya, tetapi dia cegah dengan mendongak cepat-cepat.Sedangkan Fahri sudah mengalihkan pandangannya ke lain arah. Setelah itu Fahri kembali membereskan pakaian yang sejak tadi menjadi tujuan utamanya datang ke rumah ini."Jahat kamu Mas. Berani-beraninya kamu bentak aku seperti itu," lirih Fiona merasa sedih.Tidak ingin ambil pusing, Fahr

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   Fahri sang donjuan

    Saat ini Fahri dan Alina meminta waktu berduaan. Mereka memilih untuk tidak diam rumah. Mereka berjalan-jalan sejenak mencari angin. Hubungan yang baru pertama kali terjalin itu benar-benar sangat menyenangkan bagi Alina. Begitupun dengan Fahri yang tidak bisa tidak tersenyum ketika menatap wanita di sebelahnya itu.Orangtua Fahri sangat menyukai Alina juga. Jadi, sudah tidak ada batasan bagi keduanya untuk tidak dekat. Fahri benar-benar merasa bahagia. Bahkan untuk menjalin hubungan ini mereka tidak perlu pikir panjang lagi."Aku benar-benar bahagia bisa mengenalmu, aku bahkan ingin mengenalmu lebih dalam lagi. Seiring berjalannya waktu aku pasti tau semua tentangmu," celetuk Fahri begitu serius.Alina yang malu-malu hanya bisa tersenyum manis. Entah mengapa hatinya juga terasa hangat bisa berduaan dengan Fahri."Jangan ditahan kalau mau senyum atau ketawa," ujar Fahri ketika melihat Alina yang entah mengapa menahan semua itu."Kapan kita jalan?" "Ini kan sekarang lagi jalan," ledek

  • KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU   petualangan Fahri belum berakhir

    "Benar-benar menyebalkan. Sepertinya aku tak bisa kalau harus terus-menerus bertahan dengannya. Bukannya jadi kaya, yang ada lama-lama aku malah jadi Jatuh Miskin karena Fiona sendiri sekarang selalu minta uang denganku gara-gara tua bangka itu sudah tak ingin memberikan banyak uang untuknya. Masa Fiona hanya dijatah satu bulan tiga juta saja. Dapat apa uang segitu? Untuk keperluan sehari-hari saja pasti tidak akan cukup!" Fahri kian merasa kesal kita kembali mengingat perdebatannya dengan Ibra beberapa hari lalu.Sejenak terdengar ibu Fahri berdecak. "Sudahlah, tidak perlu dipikirkan lagi. Kalau memang sudah tidak berguna ya sudah, buang saja. Dan kita bisa langsung segera mencari yang baru, yang jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan wanita itu," papar ibu Fahri dengan santainya."Iya, Bu. Aku tahu. Tetapi memangnya siapa yang harus aku kejar? Kemarin-kemarin aku terlalu fokus dan menikmati waktuku dengan Fiona sampai-sampai aku lupa untuk mencari target yang baru saat Fiona s

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status