Share

Maaf

"Terbuat dari apa dirimu ini, Mira?" ujar Zara sembari memeluk sahabatnya, sepeninggal Al CS. "Selain bermental baja kau juga berhati beton."

"Haha ...." Amira tertawa mendengar perumpamaan Zara.

"Bodoh memang, bagaimana bisa selama ini aku berpikir kau baik-baik saja." Zara membenamkan wajahnya di ceruk leher Amira yang tertutup kerudung instan berwarna toska.

"Hei, kenapa tiba-tiba kau jadi seemosional ini?" Amira menarik diri dan menangkup wajah Zara.

"Entahlah, aku hanya kembali mengingat obrolan kita dalam perjalanan tadi. Arrghh ... bagaimana bisa kau menutupi semua ini dariku?Bahkan selama kau di luar negeri kita sering mengobrol melalui telepon dan video call, bisa-bisanya aku menyadari bahwa kau sempat depresi." Zara mulai terisak.

"Sudahlah. Sekarang aku baik-baik saja berkat waktu dan pengobatan. Alhamdulillah di sana juga aku tidak sendiri, Zara. Masih banyak orang baik di sana. Ada Nicholle, Azriel, dan--"

Sebuah panggilan telepon seketika menginterupsi keduanya.

Ter
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status