Beranda / Young Adult / KAPAN AYAH PULANG / KEPERGIAN IBU MENYUSUL AYAH

Share

KEPERGIAN IBU MENYUSUL AYAH

Penulis: SRP
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-19 21:18:24

BAB KE : 109

KEPERGIAN IBU MENYUSUL AYAH

16+

"Allah hu."

Bersamaan dengan kalimat tersebut gerakan tangan Tina berhenti sesaat di pucuk kepala Faiz.

Memudian dengan perlahan telapak tangan wanita itu meluncur di samping kepala anaknya dan menyentuh daun telinga Faiz, lalu jatuh di pundak pemuda itu.

"Ibuuu ...?"

Faiz menangkap tangan ibunya yang terkulai, lalu mengusap-usap punggung tangan Tina dengan tidak henti memanggil sang ibu.

Tak ada respon sama sekali, wanita itu hanya diam dengan seyum terukir di bibir. Matanya terpejam seperti sedang tidur.

"Ibuuuuuu ..!?"

Faiz memeluk ibunya dengan teriakan melengking, ketika menyadari orang tua yang tinggal satu-satunya itu pun telah berpulang menyusul sang ayah ke alam baka.

Tangis Faiz pecah tergugu dengan tubuh bergetar. Tidak hanya air mata, tapi keringat pun ikut membasahi tubuh pemuda itu. Entah kenapa di malam sedingin ini, dia malah mengeluarkan keringat yang cukup banyak.

Apakah karena kesedihan hatinya yang luar biasa karena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KAPAN AYAH PULANG    FAIZ MENEMUI KARTOLO

    BAB KE : 110FAIZ MENEMUI KARTOLO 16+Merasa tidak ada gerakan lagi dari tubuh Razio, Faiz melepaskan cengkramannya. Tubuh Razio melorot ke bumi dan diam untuk selamanya.Setelah menatap wajah Razio sesaat dan memastikan musuhnya sudah tidak bernyawa. Faiz kembali berlari ke dalam rumah, masuk ke kamarnya, lalu menutup tubuh Tina dengan kain jarik yang dia ambil dari dalam lemari.Faiz duduk di sisi ranjang dengan mata menatap ke wajah ibunya. Kemudian dia mencium Tina berapa kali. Air tidak mengalir lagi dari netra Faiz. Namun, wajahnya mengelam dengan tatapan yang sayu. Mungkin air mata Faiz telah kering, atau rasa dendam dan marah telah merubah hatinya. Tak perlu lagi air mata, semua telah terjadi.Pembunuhan terhadap kedua orang tuanya dan kedua orang tua Dudun adalah pembunuhan berencana. Hukuman yang pantas untuk mereka adalah hukuman mati. Tidak terkecuali terhadap papa Sisilia sekali pun! Itu yang ada dalam pikiran Faiz saat ini. "Ibu ... istirahatlah dengan tenang. Berk

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-20
  • KAPAN AYAH PULANG    KAMPUNG GALUH KEMBALI BERDUKA

    BAB KE : 111KAMPUNG GALUH KEMBALI BERDUKA 16+Untuk kedua kalinya masyarakat Kampung Galuh berduka oleh peristiwa yang sama. Peristiwa kematian warganya dengan sangat tragis. Rumah Faiz dikunjungi oleh hampir semua penduduk Kampung Galuh. Tidak terlalu ramai karena orang yang menghuni wilayah tersebut sekarang sudah jauh berkurang. Sebagian dari mereka telah pindah dengan terpaksa oleh kekuatan uang dan kekuasaan manusia-manusia serakah. Tanah-tanah mereka dikuasai oleh pengusaha yang bekerja sama dengan penguasa zholim. Mereka rampok dengan dalih investasi. Kejadian pembunuhan telah dilaporkan kepada pihak yang berwenang. Terlihat beberapa police berada di sana, mereka sibuk mengolah tempat kejadian perkara. Kasus langsung di tangani police. Mayat Tina serta korban yang lain dibawa ke rumah sakit untuk keperluan penyelidikkan. ****Pagi ini Karta Setiawan terlihat begitu gelisah. Tidak hanya pagi ini bahkan dari semalam kegelisahan itu telah menghantui dirinya. Semua itu ter

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-21
  • KAPAN AYAH PULANG    SISILIA JATUH PINGSAN

    BAB KE : 112SISILIA JATUH PINGSAN 16+Mendengar apa yang disampaikan papanya dan cara penyampaian yang tidak biasa membuat kening Sisilia berkerut, dia menatap Karta Setiawan dengan heran. "Emang kenapa, Pa?""Tidak baik sering-sering ke rumah laki-laki sendirian, Nak! Apa kata orang nanti," nasehat Karta Setiawan dengan memperkecil intonasi suaranya. Karta Setiawan sengaja mencari alasan seperti itu agar tidak membuat Sisilia curiga. "Nah, kebetulan sekali! Hari ini Sisil ke sana ditemani Vira! Hahahaha ...! Daaa, Papa!" Sisilia menjawab sambil terkekeh. Setelah melambaikan tangan, gadis itu memutar tubuh dan berjalan meninggalkan Karta Setiawan. Karta Setiawan tidak bisa mencegah Sisilia karena tidak mempunyai alasan lagi. Untuk terlalu keras mencegahnya tentu tidak mungkin. Situasinya sangat tidak tepat. Lelaki itu hanya bisa menarik napas berat dan kembali merebahkan punggung ke sandaran kursi dengan pikiran melayang entah kemana.****Ketika memasuki area perkebunan ada

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-22
  • KAPAN AYAH PULANG    USAHA KARTA SETIAWAN UNTUK MEMPENGARUHI SISILIA

    BAB KE : 113USAHA KARTA SETIAWAN UNTUK MEMPENGARUHI SISILIA 16+Apa yang terjadi dengan Sisilia tentu membuat orang tuanya sangat cemas. Kecemasan itu tidak juga hilang disaat dokter telah memperbolehkan Sisilia pulang. "Makanya Papa melarang Sisil pergi waktu itu, karena ada sesuatu yang tidak enak di hati Papa. Kenyataannya memang benar, firasat Papa jadi kenyataan, anak Papa akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit. Untung penanganan dokter di sana cukup baik, sehingga anak Papa tidak perlu diopname."Hanya suara Karta Setiawan yang terdengar di ruangan itu. Dia berkata dengan lembut sambil membelai kepala Sisilia yang terbaring di atas tempat tidur. Sekembali dari rumah sakit, gadis itu memang langsung berbaring di atas ranjang. Kedua orang tuanya selalu mendampingi dan belum beranjak dari kamar anaknya sampai saat ini. Begitu pula dengan Vira, dia masih tetap setia berada di samping sahabatnya. Hanya Bik Surti yang meninggalkan kamar Sisilia ketika azan Maghrib berkumandang

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-23
  • KAPAN AYAH PULANG    FAIZ HARUS ENYAH DARI KEHIDUPAN SISILIA

    BAB KE : 114FAIZ HARUS ENYAH DARI KEHIDUPAN SISILIA 16+Tak ada yang menyangka bahwa Karta Setiawan akan mengultimatum anaknya dengan kalimat seperti itu. Walau dalam kata-kata Karta Setiawan ada kalimat pengharapan, tapi jelas ada tekanan di sana. "Tidak bisa begitu, Pa! Dia teman aku, dan hanya aku satu-satunya teman dekat yang dimilikinya. Di saat seperti ini, aku harus berada dekat dia ... menghibur dia," jawab Sisilia membantah apa yang dikatakan papanya. Karta Setiawan hanya diam dengan raut yang sulit diartikan. " Apalagi sekarang dia telah sebatang kara. Dia butuh teman untuk menguatkannya agar tidak terpuruk dalam kesedihan! Teman seperti apa aku, kalau dalam situasi seperti ini aku harus menghindarinya!" lanjut Sisilia.Karta Setiawan mengangkat wajah mendengar bantahan Sisilia. Mata lelaki itu menatap lurus ke wajah anaknya, tapi cuma sesaat, karena saat kemudian dia malah menunduk dengan sebuah tarikan napas dalam. Dada Karta Setiawan bergolak. Satu sisi ingin te

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-24
  • KAPAN AYAH PULANG    LUKA HATI SISILIA CARLINA

    BAB KE : 115LUKA HATI SISILIA CARLINA 16+Dengan bergegas Sisilia meninggalkan kamar, dia tidak peduli lagi dengan orang-orang yang berada bersamanya di kamar tersebut. Sisilia bertekat malam ini juga dia harus menemui Faiz. "Aduh, Nenggg ...! Mau kemana ...? Jalannya jangan tergesa-gesa begitu! Neng Sisil kan baru habis sakit!"Di ruang tengah langkah Sisilia disambut oleh suara Bik Surti. Suara cempreng wanita itu mampu memperlambat langkah anak gadis Karta Setiawan tersebut. "Mau ke rumah teman, Bik." jawab Sisilia sambil melirik Bik Surti. Suaranya masih terdengar serak. Bik Surti bergegas menghampiri Sisilia dengan mulut siap melontarkan pertanyaan berikutnya, tapi urung, ketika matanya menangkap Sekar Wulandari yang sedang bergegas menuruni anak tangga. "Apa tidak bisa besok saja? Ini sudah malam ... Neng Sisil baru saja keluar dari rumah sakit!" Bik Surti menyampaikan kalimat tersebut seperti berbisik ketika dia telah berada di samping Sisilia. Wanita itu meraih tangan S

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-25
  • KAPAN AYAH PULANG    KEDATANGAN SISILIA DAN KEMARAHAN FAIZ

    BAB KE : 116KEDATANGAN SISILIA DAN KEMARAHAN FAIZ 16+Sepanjang perjalanan, embun selalu menempel di bola mata Sisilia, bahkan tak jarang embun itu berubah menjadi bening air dan mengalir ke pipinya yang sedikit pucat. Entah sudah berapa tisu yang jadi korban keganasan air mata Sisilia itu. Bik Surti yang selama ini terkenal bawel, juga berubah. Tak seperti waktu-waktu yang lalu yang begitu berani menegur Sisilia dengan suaranya yang khas. Namun, saat ini dia lebih banyak diam. Hanya sesekali bisikan keluar dari mulutnya untuk menenangkan Sisilia, itupun bila dia melihat air mata mengalir di pipi gadis tersebut. Meskipun bisikan dari mulut Bik Surti terdengar oleh semua orang yang berada di dalam mobil, tapi Bik Surti tetap menganggapnya itu sebuah bisikan. Perubahan sikap Bik Surti tersebut, mungkin karena pengaruh hatinya yang sedang sedih, disebabkan oleh peristiwa yang menimpa Sisilia, atau mungkin juga Bik Surti tidak banyak bicara karena tadi dia tidak diajak untuk ikut

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-26
  • KAPAN AYAH PULANG    DUKA SISILIA SEMAKIN LARA

    BAB KE : 117DUKA SISILIA SEMAKIN LARA 16+Mata Faiz memandang tajam ke arah tamunya yang baru datang dengan wajah mengelam. Kemudian tatapannya berhenti pada sosok Sisilia. "Pergi dari sini, Sisil!? Pergilah!?"Bentakkan Faiz membuat langkah Sisilia terhenti. Dia tercengang dan berdiri dengan raut terkejut, mulutnya sedikit terbuka dengan mata membulat menatap ke arah Faiz yang jaraknya tidak berapa meter dari posisi Sisilia berdiri. Ada sejuta rasa yang berkecamuk di hati Sisilia menghadapi kenyataan ini. Kenyataan dengan sikap Faiz menyambut dirinya. Menyambut dengan bentakan, wajah dingin, dan tatapan penuh kemarahan. Sungguh, bentuk sambutan yang tak pernah terpikirkan oleh Sisilia. "Faizzzz ...?" Sisilia berucap lirih dengan bibir bergetar. Air mata masih mengalir di pipinya. "Pergi dari sini!? Saya tak ingin lagi melihat wajahmu!?" Faiz menunjuk ke arah pintu, isarat memerintahkan Sisilia ke luar dari rumahnya. Tubuh Faiz bergetar dengan napas turun naik menahan gejolak

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-27

Bab terbaru

  • KAPAN AYAH PULANG    BIARLAH YANG LALU BERLALU JIKA MASIH ADA CINTA DI HATIMU

    BAB KE : 19716+Setelah pertemuan itu, hubungan mereka pun semakin membaik, malah Dudun dan Faiz hampir tiap minggu bertandang ke rumah Sisilia. Setiap hari libur, mereka berkumpul di rumah Sisilia, ada-ada saja yang mereka lakukan untuk menuai kebahagiaan. Tidak hanya Dudun dan Faiz. Naufal dan istrinya juga suka ikut berkumpul bersama mereka. Satu hal yang paling membuat Sisilia terharu. Perhatian Naufal, Dudun dan Faiz sangat luar biasa kepada papanya. Padahal Sisilia telah mengetahui bahwa orang tua Naufal dan Dudun juga termasuk korban kejahatan papanya di masa lalu, walau hal ini masih mereka rahasiakan pada Karta Setiawan. Anak-anak dari korban pembunuhan Karta Setiawan itu malah paling senang mendorong kursi roda Karta Setiawan, bahkan mereka tidak pernah bosan melatih Karta Setiawan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kesehatan papa Sisilia tersebut. Pertemuan demi pertemuan, telah membuat cinta mereka semakin mekar, bahkan Faiz tidak sungkan lagi menyusul S

  • KAPAN AYAH PULANG    UNTUK APA DENDAM BERKARAT PADA ORANG YANG TELAH BERTOBAT

    BAB KE : 19616+Faiz merasa heran dengan perubahan sikap Dudun dan Naufal itu, padahal jelas sekali betapa besar keinginan Dudun untuk balas dendam beberapa hari yang lalu. "Kita tidak perlu lagi menuntutnya, karena Tuhan telah memberi teguran pada beliau, dan beliau telah menyesali perbuatannya," jawab Naufal. "Lalu, bagaimana dengan kamu, Dun?" Faiz mengalihkan pertanyaan pada Dudun yang sedang mengemudi. "Sebelum ke sini, kami telah membicarakan tindakan apa yang akan kami lakukan, dan inilah yang terjadi. Kalau mau detilnya, tanya saja pada Mas Naufal, apa yang dilakukan Mas Naufal tadi adalah keputusan Mas Naufal sendiri. Tapi saya mendukung, karena memang itu yang terbaik," jawab Dudun sambil melirik kaca spion dalam. Dia menatap wajah Faiz sekilas dari sana. Saat ini Faiz dan Naufal duduk berdua di bangku tengah, sedangkan Dudun sendirian di depan memegang kemudi. Rupanya sebelum menemui Sisilia, Naufal dan Dudun sempat berdiskusi. Naufal meminta Dudun untuk menjaga per

  • KAPAN AYAH PULANG    KALIMAT NAUFAL YANG MENGEJUTKAN

    BAB KE : 195 16+Seketika dada Faiz bergemuruh, gemuruh itu bertalu dengan rasa cemas yang kembali hadir. Faiz dapat menebak apa maksud ucapan Dudun itu. Naufal pun tertegun ketika mendengar apa yang disampaikan Dudun, dia menatap Dudun sesaat, seakan sedang memikirkan sesuatu. "Oh, iya. Hampir lupa," jawab Naufal kemudian, lalu ujung matanya melirik pada Faiz.Naufal tercenung dengan raut serius, seperti ada sesuatu yang sedang dipikirkannya, kemudian dia bangkit, membuat semua yang ada di ruangan itu mengarahkan mata pada Naufal. "Kamu berdiri, Dun!" perintah Naufal pada Dudun. Dudun pun mengikuti titah kakaknya. "Dorang kursimu ke belakang!" Naufal kembali memerintah yang segera dilaksanakan Dudun. Hati Faiz semakin cemas melihat tingkah kedua kakak-beradik itu. Raut heran juga tergambar di wajah Vira, Sisilia dan Karta Setiawan. Naufal berjalan di antara celah meja dan kursi yang didorong Dudun tadi.Setelah posisinya berada antara Faiz dan adiknya, Naufal mendorong meja

  • KAPAN AYAH PULANG    KECEMASAN BELUM BERAKHIR

    BAB KE : 19416+Kemudian kalimat itu juga dapat dijadikan bamper oleh Faiz. Seandainya Naufal mengatakan akan menuntut Karta Setiawan, atas apa yang telah dia lakukan pada orang tua mereka. Faiz punya kesempatan untuk membela Karta Setiawan, tentu perasaan Sisilia akan terobati dengan pembelaan Faiz nantinya, karena Sisilia telah mengetahui isi hati Faiz berdasarkan ucapan Naufal tadi."Berarti mereka memang sehati. Sisilia juga seperti itu, dia tidak akan menikah kalau tidak dengan Faiz." Tawa Vira kembali meledak di ujung kalimatnya. "Saya tidak ada berkata seperti itu!" Cubitan Sisilia langsung mendarat di lengan Vira, yang membuat Vira meringis.Ruangan itu kembali penuh oleh suara tawa Naufal, Dudun dan Vira. Karta Setiawan juga ikut tertawa walau tawanya belum begitu jelas."Yang sehati, sebenarnya saya dengan kamu! Saya tidak nikah-nikah, kamu juga ikutan menjomblo sampai sekarang," balas Sisilia dengan mulut geregetan. Tangan Sisilia kembali bergerak untuk mencubit Vira,

  • KAPAN AYAH PULANG    SUASANA YANG BERUBAH ARAH

    BAB KE : 19316+Karta Setiawan duduk berhadapan dengan Dudun. Mereka juga dipisahkan oleh meja yang sama, dari ujung ke ujung, mungkin jaraknya sekitar satu meter.Setelah beberapa saat, Naufal mulai berbicara untuk menyampaikan apa sebenarnya tujuan dan maksud mereka datang. "Nama saya Naufal dan ini adik saya Dudun Suparman. Kami adalah keluarga Faiz." Naufal mengawali dengan memperkenalkan diri pada Sisilia dan Karta Setiawan, setelah melirik ke arah Faiz, dan memastikan bahwa Faiz telah siap mendengar apa yang akan dia sampaikan. Perkenalan Naufal hanya dijawab dengan anggukan oleh Sisilia dan Karta Setiawan. "Sebenarnya tujuan kami ke sini, memang membawa maksud tertentu yang ingin kami sampaikan, tapi ijinkan kami terlebih dulu mengucapkan terima kasih pada Sisilia yang telah bersedia merawat Faiz, walaupun pada saat itu keadaan rumah sakit sangat sibuk, tapi Sisilia bersedia menangani Faiz dengan cepat."Naufal menatap Sisilia sesaat, lalu beralih pada Vira yang ada di s

  • KAPAN AYAH PULANG    KEKAKUAN FAIZ DAN SISILIA

    BAB KE : 19216+Meskipun Dudun seorang police yang bermental baja, tapi rasa haru juga menyeruak ke dalam hatinya menyaksikan adegan yang terjadi di depan matanya. Begitu pula dengan Naufal.Bola mata kakak-beradik itu memerah dengan kilauan seperti kaca. Mereka berusaha keras agar air yang ada di bola mata mereka tidak merembes keluar. Begitu pula dengan perawat Karta Setiawan, walau tidak mengetahui peristiwa apa sebenarnya yang terjadi, tapi melihat adegan tersebut, dia pun tidak mampu menahan tangis.Faiz masih terpaku di samping Sisilia, dia hanya menunduk tanpa berani menatap siapa pun. Sementara air matanya ikut berlinang di pipi. Entah sudah berapa kali Faiz mengusap wajah, demi mengapus air yang ada di sana. "Su-su-ruh-lah me-me-reka ma-masuk!" ucapan Karta Setiawan menyadarkan mereka semua, sehingga apa yang sedang menumpuk di pikiran mereka langsung buyar. "Eh, iya! Ayo masuk, Mas!" Vira menghadap Naufal dan Dudun. Terdengar suara Vira agak serak dalam isak, mungkin

  • KAPAN AYAH PULANG    PERANAN VIRA YANG CERDAS

    BAB KE : 19116+Sebelumnya, jangankan untuk mengangkat tangan, untuk menggerakannya saja Karta Setiawan sudah kesulitan. Tidak hanya itu, pertemuannya dengan Faiz, juga telah membuat Karta Setiawan mampu berbicara, walaupun dengan susah payah dan terbata-bata, serta perlu waktu yang cukup lama untuk menyampaikan sepotong kalimat, tapi apa yang disampaikannya dapat dimengerti. Wajar, jika hal itu merupakan sesuatu yang sangat menggembirakan bagi Vira, bahkan dia menganggap kejadian ini adalah sebuah keajaiban. "Papa ...! Heiiiyyy, apa yang kalian lakukan pada papa saya?!"Sebuah bentakan mengejutkan mereka yang ada di halaman. Perawat, Vira, Dudun dan Naufal serentak menoleh ke sumber suara tersebut. Faiz melepaskan pelukannya dari Karta Setiawan, kemudian ikut menoleh ke arah Sisilia yang telah berada di depan pintu. Dengan susah payah Karta Setiawan juga memalingkan mukanya ke arah Sisilia. "Naak-nak!" cukup keras suara yang keluar dari mulut Karta Setiawan memanggil anaknya

  • KAPAN AYAH PULANG    PERTEMUAN SI PEMBUNUH DENGAN ANAK-ANAK KORBAN PEMBUNUHANNYA

    BAB KE : 19016+"Saya baik-baik aja Faiz .... " Vira menjawab pertanyaan Faiz setelah mereka berhadapan. "Eh, ya. Sampai lupa! Ayo masuk!" lanjut Vira ketika matanya menoleh pada Naufal dan Dudun. Vira sedikit kikuk menatap ke dua lelaki yang ada di depannya. Dia merasa malu karena belum sempat menyapa atau sekedar mengangguk pada dua lelaki yang posisinya jauh lebih dekat dengannya.Karena keterkejutannya ketika melihat Faiz, membuat Vira mengabaikan kedua lelaki tersebut. "Kenalkan. Saya Naufal dan ini Dudun, adik saya. Kami masih saudaranya Faiz." Sebelum melangkahkan kaki, Naufal memperkenalkan dirinya dan Dudun. "Saya Vira," jawab Vira sambil merangkapkan kedua tangan di depan dada dengan sedikit menundukan kepala tanda hormat, kemudian matanya kembali melirik pada Faiz. "Kalau Faiz, tidak perlu saya perkenalkan lagi, kan?" Senyum lepas dari bibir Naufal sambil ikut melirik ke arah Faiz. Dudun juga ikut tersenyum, hanya wajah Faiz saja yang masih terlihat agak tegang, b

  • KAPAN AYAH PULANG    KUNJUNGAN FAIZ, DUDUN DAN NAUFAL KE RUMAH SISILIA CARLINA

    BAB KE : 18916+Sejak kedatangan Vira, hampir setiap hari terdengar gelak tawa dari dalam rumah tersebut. Bahkan hampir saban hari mereka pergi jalan-jalan untuk menikmati indahnya Ibu Kota. Setiap pergi jalan-jalan, Sisilia selalu membawa semua orang yang bekerja di rumahnya, Disamping untuk berbagi kebahagiaan, tenaga mereka juga bermanfaat untuk memindahkan Karta Setiawan dari kursi roda ke dalam mobil, begitu pula sebaliknya. Ketika Sisilia menceritakan pertemuannya dengan Faiz pada Vira, tentu saja hal tersebut membuat Vira sangat terkejut, yang bahkan membuat dia sulit mempercayainya. Vira tidak pernah menyangka, Sisilia akan bertemu lagi dengan Faiz yang telah sekian lama menghilang, tapi itulah kekuasaan Tuhan, apa-apa yang tidak kita sangka, bisa saja menjadi kenyataan. Akhirnya Sisilia berkonsultasi dengan Vira tentang banyak hal, terutama tentang Faiz dan rasa yang ada di hatinya. Sisilia dan Vira adalah dua orang sahabat yang sama-sama berhasil menggapai impianny

DMCA.com Protection Status