Share

BAB 9: Rasa yang Aneh

Arini tersentak sehingga tubuhnya mundur ke belakang. Tatapan mata cokelat itu kembali tertumpu dengan netra sayu Brandon. Mereka berbagi pandang dalam waktu yang lama. Suasana ini membuat keduanya bingung. Mendadak aneh.

“Gue … mau bikin sarapan dulu. Lo pasti belum makan dari tadi.”

Lagi-lagi Brandon menahan tangan Arini. Dia menggeleng pelan. “Bentar lagi Bi Ijah datang bawain makanan.”

Wanita itu mengalihkan pandangan ke tempat lain untuk mengurangi rasa gugup. Bingung juga mencari cara untuk mengatasi rasa canggung ini.

“In. Gue kedinginan. Bisa tolong ambil selimut di kamar nggak?” pinta Brandon saat badan mulai menggigil.

Air muka Arini langsung berganti cemas. Tangannya bergerak meraba kening, pipi hingga leher Brandon.

“Ya ampun, panas lo naik lagi, Bran. Beneran udah minum obat?” selidik Arini curiga.

Brandon tidak menjawab karena tubuh bergetar bersamaan dengan bibir yang bergerak cepat.

“Mending ke kamar aja deh, Bran. Masih kuat ‘kan?”

Pria itu mengedipkan mata pelan pert
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status