Beranda / Romansa / Jodohku Pak Dosen / S3 Bab 4A Tuduhan

Share

S3 Bab 4A Tuduhan

Penulis: D Lista
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-09 10:26:37

Bab 4A

Nayla sedang bersiap mengantar bahan makanan ke tempat katering Bu Maya. Ia ditemani Cici, karena sahabatnya itu kebetulan tidak ada kerjaan. Berbeda dengan Mika yang tinggalnya di kosan agak jauh dari tempatnya.

"Nay, bilang Bu Maya kalau ibu minta maaf tidak bisa mengantar sendiri. Pinggang ibu masih sakit." Bu kos melangkah dari dalam rumah seraya mengelus pinggangnya. Duduk di kursi tamu, bu kos menyerahkan beberapa lembar uang pada Nayla.

"Bu, uangnya banyak amat? Buat apa aja?" tanya Nay dengan kening berkerut. Ia saling pandang dengan Cici yang terdenyum menampakkan derrtan giginya. Anak kos memegang lembaran uang berwarna merah aja hatinya langsung membuncah padahal bukan miliknya.

"Buat ongkos naik taksi, Nay. Sisanya buat jajan kamu sama Cici."

Mata Nay membelalak. Baginya bisa membantu orang lain merupakan kebahagiaan tersendiri. Tidak perlu pamrih kalau menolong orang. Ia justru akan mendapatkan banyak manfaat dengan ketemu orang-orang baru. Dengan begini, jaringan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 4B Tuduhan

    Bab 4BDua jam berlalu, Nay dan Cici selesai dengan kesibukannya membantu di katering Bu Maya hingga menyiapkan konsumsi di acara pengajian. Ia bersyukur selain bisa membantu Bu Maya, ternyata ia mendapat ilmu dari materi yang disampaikan oleh ustadzah yang usianya kisaran setengah abad. Diusianya yang memasuki senja, beliau dengan penuh semangat menyampaikan ilmu agama. Apalah dirinya yang masih muda, harusnya juga bersemangat mengupgrade diri menjadi manusia yang lebih baik lagi. Manusia yang bermanfaat bagi orang lain."Sekali lagi terima kasih ya Mbak Nay dan Mbak Cici. Kalau tidak ada kalian, kepala ibu sudah mau pecah.""Jangan bilang gitu, Bu. Harusnya saya yang berterima kasih. Banyak pengalaman berharga yang saya dapat. Saya senang bisa ikut pengajian. Biasanya kami ikut di kampus sesekali." Nay hendak berpamitan setelah meminta izin mengganti bajunya."Nggak usah dilepas. Pakaiannya cocok dipakai Mbak Nay. Tunik dan jilbab itu milik anak saya. Ia sekarang belajar di luar ne

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09
  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 4C Tuduhan

    Bab 4CPagi hari, Nayla sudah berangkat ke kampus untuk mencari informasi beasiswa. Ia memakai tunik batik yang diberi oleh Bu Maya dipadukan jilbab yang memang sudah dipasangkan oleh wanita paruh baya itu. Namun, ia mengurungkan niatnya kembali. Masih ada pergolakan batin antara memakai jilbabnya atau cukup tuniknya saja. Akhirnya, ia lebih mantap memakai tuniknya terlebih dulu. Biasanya, Nay orang yang cuek dengan penampilan. Entah kenapa sikapnya akhir-akhir ini perlu pertimbangan. Terlebih dalam hal berpakaian. Ditambah lagi ingatannya akan wangi parfum Andra. Ia merasa minder karena selama ini tidak pernah memperhatikan pakaian maupun dandanannya. Sampai kampus, Nay masuk ruang kemahasiswaan setelah membaca syarat-syarat yang ditempel di papan info. Ia hanya sendirian karena kuliah hari ini jadwalnya siang. Cici, Mika dan Riyan pasti datang siang juga.Setelah minta formulir, Nay keluar ruangan dan hampir bertabrakan dengan laki-laki yang tak lain adalah dosennya."Eh maaf, Pak

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09
  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 5A Mengundurkan Diri

    Bab 5A"Bukan begitu. Tapi....""Pak Aryo kenapa, sih? Selalu membuat saya kesal." Nay permisi hendak beranjak meninggalkan dosennya."Nay, batik yang kamu pakai itu hanya ada satu. Tidak mungkin ada yang menyamainya. Kecuali kamu mendapatkannya dari...."Nay menggigit bibirnya. Ia memejamkan mata mencari cara bagaimana melarikan diri dari kenyataan."Maksud Pak Aryo apa?" desak Nay seraya membuang napas kasar. Ia masih tak mengerti ucapan dosennya."Ah sudahlah, lupakan saja." Nay terkesiap."Hanya segitu aja, syukur deh kalau nyerah," batin Nay seraya meraup oksigen bebas di sekitarnya. Ia merasa perlu menurunkan tensinya. Menyibakkan rambut panjangnya yang tergerai, Nay memilih duduk di deretan kursi di depan ruang kemahasiswaan. Pak Aryo melangkah mendekati Nay dalam posisi masih berdiri. "Kamu mau mengajukan beasiswa?" Kali ini Pak Aryo mengalihkan topik pembicaraan."Iya, Pak." Nay mencoba berucap dengan nada rendah berbeda dengan tadi. Fokusnya pada formulir beasiswa ditangann

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09
  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 5B Mengundurkan diri

    Bab 5B"Maaf, habis kamu malah diem aja. Ayo masuk!" Andra mengulas senyum setelah meminta maaf karena tak sengaja."Iya nggak papa," Nay masuk dengan perasaan yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Tiba-tiba perasaan takut itu melintas di benaknya. Ia mengedarkan pandangan ke sekeliling, manatahu ada Pak Aryo yang menangkap basah. Ia masih punya waktu hingga pukul 11 sesuai yang dijanjikan dosennya itu. "Hmm, Nay." Andra mencoba memecah keheningan di mobil yang hanya ada mereka berdua."Apa?" Nay yang mulai merasa canggung hanya menjawab seperlunya.Nay merasa senang kebersamaannya dengan Andra mengalami kemajuan. Namun, ada rasa yang ditepis juga kalau Andra tidak punya perasaan yang sama dengannya. Nay takut kecewa, yang ada malah hatinya terluka. Akhirnya, Nay mengenyahkan perasaan yang hadir tanpa diundang itu. Ia tidak bisa melarang, perasaan suka adalah anugrah dari Yang Maha Kuasa. Tinggal dirinya sendiri yang harus merespon apakah tepat dilanjutkan atau justru dihenti

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09
  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 6A Job Baru

    Bab 6Berusaha tenang, Nay menarik napas panjang. Ia beranjak dari duduknya."Maaf Pak, saya memilih mengundurkan diri saja."Reflek Pak Aryo melebarkan mata menatap tajam ke arah Nayla. Di ruangan yang berembus udara dingin dari AC, suasana semakin tegang. "Jangan bercanda, Nay!"Nay yang tidak terbiasa dibentak mendengar kemarahan Pak Aryo hanya bisa mengelus dadanya. Matanya sudah tak kuat menahan bulir bening yang mengumpul di pelupuk. Menghela napas dalam, Nay menengadah sebentar guna menahan air matanya agar tidak jatuh.Nay tidak menyangka, Pak Aryo mudah sekali berubah sikap. Pagi tadi bersikap lembut, sedangkan saat ini justru membuatnya ingin menangis. Rasa sesak di dada kian menyeruak.Kalau saja tidak ingat tujuan Nay menerima tawaran ini untuk mendapatkan tambahan uang saku, Nay sudah lari keluar dari ruangan itu. Tapi dia urung melakukannya meski harus menahan malu di depan teman temannya. Lebih baik pura-pura mengundurkan diri untuk mengerjai dosennya."Hehe, Pak Aryo

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10
  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 6B Job Baru

    Bab 6B"Dah ah, ke kantin aja, yuk!""Serius kamu nggak perhatiin muka beliau tadi?"Maksudnya?”Nay menatap heran Riyan."Marahnya beliau karena alasan yang kamu sebutkan. Kamu habis pergi mengantar Mas Andra, Nay," ungkap Riyan tegas."Hah?! Nggak mungkin.""Iya aku merasanya gitu, Nay. Bisa dilihat perubahan raut wajah Pak Aryo saat mendengar alasanmu tadi.""Ah, sudahlah, aku lapar. Ayo ke kantin!" ajaknya lagi.Mereka turun menuju kantin. Nay membeli roti karena tadi pagi tergesa berangkat sehingga tidak membawa bekal. Menuju kasir, Riyan yang menyodorkan uang."Ini sekalian yang di belakang ya, Mbak.""Riyan, nggak usah dibayarin!""Santai saja, Nay.""Tahu gitu, tadi aku ambil banyak," sungut Nay."Wah, nanti aku bisa bangkrut Nay." Tawa keduanya pecah, Nay pun lupa dengan kesedihannya.Mereka memilih makan sambil ngobrol duduk di gazebo."Nay, kayaknya Pak Aryo ada rasa deh sama kamu." Riyan menggoda Nay sambil tersenyum jahil.Nay tersedak mendengar perkataan Riyan. Dia meneng

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10
  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 7A Parfum itu

    BAB 7A"Jika kamu mencintai seseorang, cintailah dengan sekadarnya. Janganlah berlebihan karena akan ada pemilik hati yang akan mencemburuinya."Siang hari saat terik mentari tepat di atas ubun-ubun, sudah ada Nayla dan Andra yang janjian belajar bersama. Mereka mulai belajar materi yang tidak Nay pahami. Minggu depan akan ada Ujian Semester untuk mata kuliah Aljabar Abstrak. Nay memang siap kalau ujian mata kuliah Kalkulus. Namun tidak dengan Aljabar Abstrak yang isinya memang abstrak. Nay perlu teman yang bisa diajak belajar bareng untuk diskusi. Dalam jarak dekat seperti ini, tidak perlu ditanya lagi bagaimana perasaan Nay yang gugup bisa dekat dengan idolanya. Dia harus banyak menghela napas panjang untuk mengurangi groginya. Terlebih aroma parfum baru milik Andra semakin melekat di memorinya. Hatinya kian terusik. Sungguh memendam rasa itu menyakitkan.Benar-benar hati tidak bisa dibohongi, betapa senangnya Nay bisa sedekat ini. Membayangkan laki laki yang didekatnya sekarang k

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10
  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 7B Parfum itu

    Bab 7B"Tahu gitu aku ambil nggak cuma satu tadi es krimnya.""Ya sana ambil aja satu box, nanti aku bayarin. Tapi awas jangan nangis kalau gigimu sakit." Tawa Andra meledak teringat dia seperti menasehati anak kecil." Dasar!" Nay mencebik kesal karena candaan Andra."Bercanda Nay. Jangan marah!""Ishhh."Nay menyunggingkan senyuman kembali. Mereka larut dalam canda tawa dan obrolan yang ringan tentang diri masing masing, kesibukan, dan kehidupan keluarganya. Nay semakin salut dengan laki laki dihadapannya ini yang baik padanya. Tak jauh dari mereka duduk menikmati es krim, ada Cindy yang memperhatikannya dengan raut wajah tak biasa."Ada apa, Cin?" Satu temannya mencoba mencari tahu perubahan sikap Cindy."Kenapa kamu bisa tertawa lepas bersama gadis itu. Pasahal aku selalu ada untukmu, Ndra?" "Andra dekat dengan Nay, kayaknya Cin?""Katanya cuma bantu belajar, sih.""Ya sudah, percaya aja sama Andra. Kalau dia pasti memilih kamu daripada gadis itu.""Bagaimanapun, aku harus mengat

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10

Bab terbaru

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 63C Ending

    Bab 63C "Terima kasih, Sayang. Sudah bersedia mendampingiku, menjadi ibu dari anak-anakku." Aryo mengecup puncak kepala Nay yang tertutup pasmina hingga membuat hati Nayla mengembang. "Terima kasih juga, Mas." Lima bulan kemudian. Nay mengenakan baju toga untuk menghadiri wisuda sarajananya. Perutnya sudah terlihat membuncit karena HPL tinggal beberapa haru lagi. Suami dan keluarganya mendampingi acara wisudanya. Pun teman-temannya bersiap dengan buket bunga ditangan mereka. "Selamat dan sukses atas wisudanya, Nay," ucap ketiga sahabatnya. Menyusul juga ucapan selamat dari orang tua dan keluarga Aryo. "Selamat ya, Sayang. Maafkan mama! Kamu memang pantas menjadi pendamping Aryo. Jaga putraku ya, Sayang. Sebagai orang tuanya, mama memang kurang memberinya kasih sayang." "Tidak, Ma. Mama selalu menyayangi Mas Aryo meski jauh di negeri orang. Nay dan Mas Aryo selalu merindukan mama dan papa." Nay mencium pipi mertuanya lalu teringat ibunya. Wanita yang sudah mengandung dan melah

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 63B Ending

    Bab 63B"Mereka kan mau menghadiri acara ini, Mas.""Apa?! Sebenarnya ini acara apa sih, Nay?" Aryo bergantian menatap Nay juga keluarganya yang tak ada angin tak ada hujan muncul di rumah istrinya."Hai, Aryo! Oma mau nengok calon buyut tahu, nggak? Kamu tuh malah bengong."Aryo kembali terkesiap. Merasa di prank, Aryo mendekati keluarganya. "Mama, papa, kapan pulangnya? Tante juga katanya nganter oma ke luar kota.""Kamu tuh, Yo. Sama istri mbok ya dijagain yang baik. Untung calon bayinya nggak kenapa-napa. Bisa-bisa kamu tak jewer sini.""Ampun, Oma." "Iya, ini tante sama orang tuamu nganter oma ke luar kota buat mengisi tausiyah, Yo," pungkas tante Maya. Aryo masih terbengong.Semua yang hadir melihat tingkah keluarga Aryo akhirnya tertawa, ada juga yang menahan senyum, seperti Nayla yang saling pandang dengan Andra. Semua itu skenario Andra untuk mengerjai Aryo. Andra tidak mau Nay disakiti oleh suaminya. Saat di Daejeon, dokter mengatakan Nay hampir keguguran karena tindakan

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 63A Ending

    Bab 63A"Nay, ini tanda kasihku untukmu." Nay tertegun melihat apa yang dibawa suaminya.Aryo membuka kotak kecil berlapis beludru. Ia mengeluarkan benda yang terpasang cantik di tempatnya. Sebuah kalung pertanda kasih sayangnya untuk sang istri tercinta. Ada liontin bunga matahari di kalung itu. Aryo berharap mentari akan selalu bersinar menerangi langkah mereka mengarungi biduk rumah tangga.Bukan tidak mungkin akan datang kerikil yang menghadang. Sebisa mungkin mereka saling menggenggam tangan untuk melalui jalan yang harus ditempuh. Apa yang menjadi tujuannya menggapai keluarga yang samawa (sakinah, mawaddah, warahmah).Aryo memakaikan kalung dengan liontin matahari ke leher Nayla. Pasmina Nay angkat hingga kalung itu terpasang sempurna di lehernya. Aryo mengecup kepala Nay dari belakang. Rasa yang membuncah mengisi rongga dada keduanya. Senyum manis pun terukir di wajah masing-masing, hingga sepasang lengan kekar Aryo melingkar di perut Nayla. Tatapan hangat di wajah Aryo terli

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 62B Luluh

    Bab 62B"Sudah saya bilang Pak Aryo jangan menyakitinya. Dua kali Bapak sakiti Nay, maka...""No, big No, Ndra. Saya harus bicara sama Nayla. Pokoknya kamu nggak boleh melamar sebelum hubungan kami jelas, oke!" Andra hanya mengedikkan bahu, dalam hati tertawa penuh kemenangan.Aryo meninggalkan Andra membereskan tempat yang akan dipakai untuk acara. Entah acara apa sebenarnya Aryo tidaklah tahu. Ia mendekati Pak Rusdi, meminta maaf atas kesalahannya karena membuat Nay sakit hati.Aryo juga bercerita tentang kesalah pahamannya dengan Nay yang melihat dirinya bersama Tika. Waktu itu Tika ingin berpamitan yang terakhir karena mau tinggal di luar negeri. Pak Rusdi yang sudah tahu duduk perkaranya langsung menyilakan Aryo masuk dan duduk di ruang tamu. Bu Ranti terkejut melihat kedatangan tiba-tiba menantunya. Gegas wanita paruh baya itu membuatkan minuman dan menyuguhkan cemilan."Nay baru selesai mandi, Nak. Tunggulah sebentar. Tolong sabar ya Nak Aryo, menghadapi Nay yang anak tunggal

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 62A Luluh

    Bab 62AAryo berjalan tergopoh menuju rumah Nay. Mendengar obrolan tetangga Nay tentang acara syukuran membuat hatinya berkecamuk. Menyesakkan."Apa maunya Nayla? Apa dia benar-benar menginginkan perpisahan?" Aryo mendengkus kesal seraya kakinya menendang kerikil di jalan.Sementara itu,di kamar, Nayla merapikan penampilannya di depan cermin. Ingatannya terlempar saat tidur siang di kos Cika. Bisa-bisanya ia mimpi buruk."Nay, maaf. Aku tidak tega membuat Tika sedih," ungkap Aryo membuat Nay mencelos."Lalu?" Tatapan nyalang Nay tujukan pada suaminya. Napasnya memburu menanti perkataan selanjutnya dari sang suami."Ada yang ingin aku katakan padamu. Mama memintaku menikahinya. Tika bersedia menjadi istri kedua.""Untung hanya mimpi. Kalau beneran, aku nggak yakin bisa menerima kabar itu."Nay menghela napas panjang, seulas senyum tersungging di bibir bergincu pinknya. Kedua tangan mengusap perutnya lembut. Sebuah ketukan pintu megusik kegiatan asyiknya di depan cermin."Masuk!" Nay me

  • Jodohku Pak Dosen   S2 Bab 61B Pulang

    BAB 61B"Astaghfirullah. Aryo kenapa?""Aryo bersalah, Oma. Aryo sudah menyakiti hati Nayla. Dia pergi karena Aryo yang nggak sabaran. Saat di Daejeon Aryo menyakitinya fisik juga batin. Lagi-lagi pulangnya pun Aryo menambah lukanya kembali menganga."Oma dan Tante Maya tertegun melihat pengakuan Aryo. Keduanya menasehati Aryo supaya lebih sabar menghadapi masalah. Yang telah berlalu biarlah berlalu, jangan terulang lagi kesalahan yang sama. Manusia tidak ada yang sempurna. Memilih pasangan bukan untuk mencari yang sempurna tetapi yang bisa saling melengkapi hingga mendekati sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Rabbnya."Makasih, Oma, tante. Aryo mau bernagkat dulu ke Solo.""Apapun yang terjadi jadikan ini belajaran berharga untukmu dan Nayla, Yo. Oma tidak berharap kalian berpisah. Tetapi kalau mengharuskan kalian berpisah, kamu harus mengikhlaskannya.""Oma, Aryo tidak akan membiarkan Nay pergi. Oma dan tante doakan hubungan kami membaik!" pinta Aryo dengan penuh permohonan."

  • Jodohku Pak Dosen   S2 Bab 61A Pulang

    Bab 61ASehari tinggal di kos Cika, Nay akhirnya pulang ke Solo. Ia bertemu bapak ibunya, melepas rindu yang bersemayam di dada. Tangis haru nan bahagia mengiringi pertemuan keluarga sederhana itu."Kamu kurusan, Nay. Makan yang banyak, Nak!" Nay meraup wajahnya kasar. Sejatinya bukan hanya rindu yang ingin tersampaikan. Lebih tepatnya, Nay ingin mendapatkan pelukan. Support yang menguatkan hatinya karena masalah rumah tangga sedang menghampiri."Yang penting sehat kan, bu. Nanti Nay makan yang banyak soalnya kangen masakan ibu. Di sana makannya aneh-aneh," terang Nay dengan kelakarnya membuat orang tuanya tergelak.Pak Rusdi dan Bu Ranti tidak menyadari putrinya sedang dilanda masalah. Nay memang pandai menyembunyikan kesedihannya. Ia sibuk membantu ibunya membereskan jahitan seperti biasa."Pak, Bu. Ini ada sedikit rejeki, Nay ingin mengadakan syukuran kecil-kecilan karena sudah diberi kesehatan saat belajar di negeri orang. Juga Nay selamat sampai pulang ke rumah.""Tapi suamimu a

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 60B Egois

    Bab 60B"Sebenarna ada apa sih, Nay? Pasti kamu dan suamimu lagi berantem, ya?"Nay tidak menjawab justru tergugu seraya memeluk guling di atas kasur Cika. Sahabatnya segera mengambilkan segelas air untuk diminum supaya Nay lebih tenang.Setelah Nay terlihat tenang, Cika mulai menanyakan dengan hati-hati. Ia tidak mau Nay menangis lagi."Kalau sudah bisa cerita, aku siap ndengerin, Nay," ujar Cika."Aku tadi sudah sampai rumah. Tapi..." Nay menjeda kalimatnya seolah ada duri yang menancap di tenggorokan. Ia susah payah mengatakannya. Menarik napas panjang, Nay merasakan tepukan halus di punggungnya"Ada Mbak Tika di sana." "Hah, Bu Tika? Dosen fakultas yang baru?" Cika memasang raut keheranan kenaoa Tika bisa pagi-pagi di rumah Aryo."Kamu ingat, kan? Mbak Tika itu wanita yang dijodohkan sama Pak Aryo."Cika mendengarkan dengan sabar cerita Nayla."Tapi kamu jangan berpikiran buruk dulu, Nay. Tenanglah, kamu harus berpikir dengan kepala dingin biar nggak runyam masalahnya."Nay menga

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 60A Egois

    Bab 60A EgoisNayla masih tergugu di dalam taksi yang membawanya memutari kota Bandung. Sedari tadi sopir menanyakan kemana tujuan, tetapi Nayla tidak menjawab. Sekutar satu jam, Nay baru sadar saat perutnya berdendang. Ia teringat telah melewatkan sarapan."Astagfirullah, sampai mana ini, Pak?!" pekiknya seraya menoleh ke kanan dan ke kiri. Sopir segera menepi dan menghentikan laju taksinya."Kita sudah memutari kota Bandung. Mbak mau ke mana lagi?" jawabnya seakan ingin protes tapi penumpang adalah raja. Sopir hanya memberikan pelayanan terbaiknya."Maaf, Pak. Tunggu sebentar, saya telpon teman dulu," pinta Nay. Ia mencari nomer kontak Cika."Halo, Ci. Kamu di kos atau kampus? Aku udah di Bandung.""Nay, kapan pulang?!" Nay menjauhkan ponselnya karena suara teriakan Cika dari seberang mengusi telinganya."Aku di kampus. Bentar lagi balik kos. Hanya ada kuliah pagi saja. Mika sama Ryan baru ke ruang dosen, nih. Kita ketemuan di kosku aja ya!""Ya, Ci. Tapi tolong kalau ketemu Pak Ary

DMCA.com Protection Status