Beranda / Romansa / Jodohku Pak Dosen / Bab 5 Gali lobang tutup lobang

Share

Bab 5 Gali lobang tutup lobang

Penulis: D Lista
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-21 19:31:07

Pov Riyanti

Baru saja aku menerima pesan singkat dari ibuku. Beliau butuh uang untuk membayar cicilan mingguan. Di kampung memang sedang gencar pinjaman praktis sekitar 500rb sd 1 juta hanya dengan modal FC KTP. Banyak tetangga yang tergiur tak terkecuali ibuku. Oh tidak, kini ibuku terjebak pinjaman dari orang yang bisa dikatakan lintah darat. Padahal kalau dihitung-hitung ini sangat memberatkan, bunganya pun tergolong tinggi. Alhasil, warga yang pinjam jadi terlilit hutang dan dikejar-kejar angsuran mingguan.

‘Oh ibuku, bisakah aku segera menjadi orang kaya saja supaya hidup kita tidak susah?’ ratapku dalam hati.

Flashback on

Saat aku SMA, ada tamu seorang juragan kaya raya datang menyambangi rumah.

"Pak Rahmat, kapan kalian akan mengembalikan uangnya? Katanya bulan ini, hah," ucapnya setengah berteriak. Aku menguping pembicaraan di ruang tamu. Sebenarnya bukan sengaja menguping, tapi karena suara juragan yang lantang otomatis masuk ke telingaku.

"Sekali lagi maafkan kami, Pak. Kalau boleh kami minta pengunduran sebulan lagi," pinta Bapakku.

Ada nyeri di hatiku saat mendengar Bapakku dicaci maki. Bapak Ibuku hanya terdiam mendengar makian Sang Juragan. Sementara aku menahan tangisan yang menyesakkan dada. Kalau saja kamarku kedap suara, aku mungkin akan berteriak. Aku ingin berteriak kenapa hidup kami jadi begini.

Mungkin ini sebagian ujian dari Allah yang harus kami terima supaya keluarga kami selalu bersyukur atas nikmat-Nya serta bersabar atas cobaan-Nya. Roda kehidupan kadang di atas, kadang di bawah bukan. Kini keluarga kami sedang di posisi bawah.

'Sungguh ini titik terendah kekuarga kami.'

Kalau boleh memilih, aku tidak akan merepotkan saudara atau orang lain dengan meminjam uangnya. Lebih baik meminjam di bank yang tidak akan menyusahkan orang lain. Namun pihak bank sudah tidak memberi kepercayaan pada Bapak yang kerap mangkir dari angsurannya.

Mengingat kembali masa ini membuat hatiku perih bagai teriris sembilu. Bagaimana tidak, Bapak yang menjabat ketua panitia pemilihan Kepala Desa menjadi sasaran empuk saat masa pendukung salah satu calon yang tidak menang berdemo.

Mereka berusaha mencari kecacatan agar hasil pemilihan bisa digagalkan. Saat keputusan tak mampu diganggu gugat, sebagian oknum murka dan berjuang menggulingkan posisi jabatan yang diemban panitia.

Sekelompok oknum yang sedang mencari kecacatan hukum berkumpul di depan balai desa. Mereka membawa ban bekas dan perlengkapan untuk membakarnya, bahkan ada yang memikul keranda berisi replika mayat. Seakan-akan orang yang dicari cacat hukumnya pantas mati. Bukankah kematian itu Allah yang mengaturnya.

Media massa pun turut mencatat sejarah nama Bapak beserta rentetan masalahnya. Malu sudahlah pasti, keluargaku seperti tak ada harganya dimata masyarakat. Banyak yang terenyuh dan berempati, tapi tidak sedikit juga yang mencemooh.

Beruntungnya Ibuku wanita yang tangguh dan penuh kesabaran mendampingi Bapak di saat genting harus berurusan dengan hukum.

Segala upaya dikerahkan bahkan dengan menjual harta benda keluarga kami untuk membiayai. Ah entahlah, aku menjadi malas berurusan dengan politik. Aku tak pandai ilmu yang satu ini. Aku lebih suka ilmu hitung menghitung. Pada akhirnya kami harus berpasrah kehilangan harta benda asal tidak kehilangan harga diri dan kehormatan. Kata Ibuku akan sangat memalukan jika Bapak sampai masuk penjara.

"Kasian kalian anak perempuan, nanti kalau menikah siapa yang menjadi wali kalau Bapakmu di penjara." ucap Ibuku penuh penekanan dengan air mata menetes membasahi pipinya yang masih halus. Ibu selalu berpesan padaku dan Mbak Ratih agar bisa menjaga diri dan kehormatan meski sudah tak ada lagi harta benda.

Kami benar-benar hidup mulai dari nol lagi. Bahkan banyak hutang sana-sini karena tidak hanya satu dua ahli hukum yang bermaksud membantu. Lebih parahnya lagi, Bapak juga pernah kena tipu oleh oknum pengacara yang ingin membantu pengurusan masalah ini. Bagaikan jatuh ketimpa tangga pula.

Roda hidup memang berputar, kadang di atas kadang di bawah. Sekarang aku merasakan berada di bawah. Hidup kami benar-benar berubah drastis. Ibuku selalu berpesan pada anak-anaknya untuk bersabar. Makan seadanya, jangan dengarkan gunjingan tetangga, karena tidak akan ada artinya. Mereka seperti menganggap kita sudah tak berharga. Belajarlah yang rajin hingga cita-citamu tercapai dan angkatlah kembali Bapak Ibumu. Kami tidak mampu membekali harta, hanya ilmu yang bisa kami berikan.

Kata-kata itu selalu terngiang di kepalaku seperti kaset rekaman yang di putar ulang. Aku pernah berpikir ingin menanam kebencian terhadap oknum-oknum yang memusuhi Bapak.

Namun kemudian aku tersadar, rasa benci yang semakin membara di hati hanya melemahkan semangat dan jiwaku. Bukankah aku akan menjadi orang yang merugi pula dengan hati yang dipenuhi dendam.

Flashback off

Akhirnya kuputuskan bertekad menunjukkan pada orang-orang segala prestasi yang bisa kuraih. Aku meyakinkan diri bisa mewujudkan impian mengembalikan senyum Bapak Ibu.

Sedikit banyak tekad yang bulat tertanam di hati ini untuk mengubah nasib keluargaku. Ini menjadikan semangatku bangkit kian membara untuk mencari uang.

Tak heran jika aku sering kena sasaran balik saudara yang membutuhkan uang. Jika kubilang aku tak punya uang maka siap-siap telinga ini mendengar cacian tak tau balas budi. Mereka pikir aku yang kuliah sambil kerja part time bisa menghasilkan banyak uang.

Padahal nyatanya uang yang didapat ini sedikit untuk tambahan makan serta membayar angsuran mingguan Bapak Ibu. Belum lagi catatan hutang yang nominalnya ratusan juta.

'Aku hanya bisa bermimpi mendapat uang banyak untuk segera membuat keluargaku terbebas dari lilitan hutang.'

Namun aku sadar jika hanya sekerdar mimpi, hidupku tidak akan banyak berubah. Aku pun memutuskan mencari kerja part time tambahan selain memberikan les. Setelah tengok kanan kiri, ada part time menjahit baju seragam anak. Lokasinya tidak jauh dari kos dan kampus. Ini menguntungkan sekali bagiku karena tidak harus menghabiskan waktu lama di perjalanan. Hari ini tida ada jadwal kuliah, lantas aku putuskan untuk ke Graha Tailor.

"Saya Riyanti, Bu. Mahasiswi semester atas di kampus sebelah," ucapku memperkenalkan diri pada Bu Zuhair pemilik Graha Tailor, industri tekstil yang tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil. Seringnya di graha mengerjakan job menjahit seragam sekolah.

"Yuk, naik biar dijelasin sama Mbak Dyah kerjaannya."

Saat kakiku menginjakkan lantai atas di rumah Bu Zuhair, aku mengedarkan pandangan ke segala arah. Tanpa sengaja mata ini menangkap sosok yang beberapa hari ini menari-nari di kepalaku.

“Pak Alfa!”

Bab terkait

  • Jodohku Pak Dosen   Bab 6 Part Time Tambahan

    Pov AlfaNetraku tak salah bukan, atau aku yang hanya berhalusinasi saja. Kenapa wajah Riyanti selalu terpampang di pelupuk mataku. Ah, lama-lama aku bisa gila kalau hanya memikirkannya. Segera aku memicingkan mata ke arah bangunan belakang kontrakanku. Aku sedang menjemur pakaian kerjaku karena hari ini tidak ada jadwal mengajar, jadi waktu luang aku pakai untuk mencuci baju. Sebenarnya bisa saja dilondry tapi kalau tidak sibuk, aku lebih suka mencucinya sendiri.Mataku mengerjap beberapa kali dan benar saja, bisa kupastikan itu Riyanti. Ngapain dia ada di sana. Itukan tempat para pekerja menjahit baju orderan. Kontrakanku memang dekat dengan industri tailor. Apa dia juga bekerja di sana? Apa dia benar-benar maniak kerja? Kenapa dia tak sayang dengan badannya. Apa dia sengaja memporsir tenaganya, memangnya sekuat apa dia. Berbagai tanya melintas dibenakku. Kenapa aku jadi peduli padanya, kenapa aku tak suka dia sok kuat. Aku bahkan ingin selalu mengaw

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-21
  • Jodohku Pak Dosen   Bab 7 Drama di bioskop

    Pov Riyanti Hari ini ada kuliah Pak Alfa di jadwal pagi. Aku dan Amel sudah berangkat lebih awal karena tidak mau terlambat dan jadi bahan bullyan di kelas pastinya. Karena Pak Alfa suka bercanda di kelas dengan contoh-contoh mahasiswanya yang tidak disiplin. Mengingat kejadian kemarin di Graha Tailor membuatku tak berhenti mengulas senyum. "Ti, pagi-pagi udah senyum sendiri. Ada apa sih? Aku perhatiin dari kemarin pulang nyampai kos juga gitu." "Kamu pasti nggak nyangka kalau aku ceritain, Mel." "Sini-sini bisikin aku dong." "Kemarin aku di Graha Tailor lihat Pak Alfa jemur baju." "Haah, serius? Keren dong. Astaga Riyanti, kamu sudah kesengsem pesona Pak Al..." Aku langsung membungkam mulut Amel yang nggak kira-kira ngomongnya. Tiba-tiba putri dan Galang masuk ke ruang kuliah. Di belakangnya pun ada sosok yang sedang kami bicarakan. "Haa, Pak Alfa datang Mel. Isshh kamu teriak nggak kira-kira sih Mel.

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-22
  • Jodohku Pak Dosen   Bab 8 Tragedi di Rumah Murid

    Pov AlvaAku mengantar Riyanti sampai ke rumah muridnya. Dia berpesan supaya aku meninggalkannya. Kalau kalian berpikir aku akan ninggalin dia jawabnya enggak. Aku memilih menunggunya di mobil sampai dia selesai ngajar. Dia sebenarnya perempuan sekuat apa sih, seharian kuliah dan kerja part time. Refreshing sebentar sudah kerja lagi. Aku nggak habis pikir, apakah dia sempat memikirkan kesehatannya. Apa dia ingat dengan jam makannya hingga kelihatan kurus begitu. Hufh, kenapa aku jadi perhatian banget sama Riyanti. Aku mengacak rambutku sendiri karena bingung dengan pikiranku. Aku melihat Riyanti dan muridnya belajar di teras. Tampak sekali kalau dia mengajar dengan sabar. Tak jarang muridnya tertawa senang belajar dengannya.Setengah jam berlalu, aku mendengarkan musik sambil menscroll email atau materi yang ada di ipad. Kulihat ada laki-laki paruh baya entah papanya atau kakeknya si murid. Tapi kurasa dia lebih cocok kakeknya deh. Dia mendatangi Riyan

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-23
  • Jodohku Pak Dosen   Bab 9 Lebih dekat

    Pov RiyantiMas Alfa mengantarku sampai kos malam itu. Eh, bolehkan aku memanggilnya dengan Mas kecuali di kampus harus tetap panggil Pak. Aku sangat bersyukur dia sudah menyelamatkanku dari laki-laki brengsek itu. Tapi aku tidak bisa berhenti begitu saja mengajar Niko. Kasihan dia tidak salah apa-apa. Pak Hendra juga baik sudah memberi HR ku di awal. Setidaknya aku harus membayar kembali dengan tetap mengajarnya.Mas Alfa memintaku mengajar Niko di kontrakannya tepatnya di teras depan yang lumayan luas. Dia tidak ingin kejadian yang menimpaku terulang lagi. Aku heran kenapa Mas Alfa baik padaku sekarang. Aku merasakan lebih dekat dengannya atau hanya perasaanku saja, barangkali dia memang baik dengan semua orang. Buktinya bukan hanya aku yang akan mengajar les dikontrakannya. Ternyata dia membuka jasa les dengan mahasiswa yang akan mengajar. Ada aku, Gilang, Amel dan Putri yang sementara menjadi staf pengajar.Selesai mengajar, Mas Alfa mengham

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-25
  • Jodohku Pak Dosen   Bab 10 Drama mobil mewah

    Pov Riyanti Weekend ini aku merasakan tak sabar menerima HR pertama dari Graha Tailor. Kerja kerasku dari skill yang diajarkan ibukku. Meski sedikit yang kudapat tapi aku merasa bahagia mendapat uang dengan cara halal. Aku masih terngiang-ngiang ucapan Pak Hendra yang mengatakan telah mentransfer uang sebesar yang aku minta. Tapi kenyataannya saat aku tanya adikku nominalnya 2x lipat. Setelah aku konfirm ke Pak Hendra ternyata yang transfer waktu itu adalah ayahnya, yang tak lain adalah kakek Niko, karena Pak Hendra baru memimpin meeting besar. Pantas saja kakek Niko berbuat seenaknya padaku waktu itu. Aku merasa telah berhutang pada laki-laki brengsek itu. Aku berjanji dalam hati harus bisa melunasi hutang itu karena aku takut jika sampai ajal tiba tapi masih berhutang, bisa terhalang jalan masuk ke surga."Hmm, ada yang mau traktiran nih?" Galang sudah mencoba menggodaku karena bahagia mendapat HR pertama d

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-27
  • Jodohku Pak Dosen   Bab 11 Terlalu Bermimpi

    Pov AlfaSetelah menurunkan Riyanti di tempat yang dia minta, aku melajukan mobilku dan berhenti tak jauh dari jangkauan pandanganku ke dia.Aku sengaja ingin mengikuti sampai ke rumahnya tanpa dia tahu. Aku tak menyangka dia sangat sayang pada keluarganya terbukti dia menyempatkan beli buah tangan sebelum naik angkot.Aku pun mengikuti angkot yang dia tumpangi, sampai di suatu persimpangan dia turun dan membonceng laki-laki bermotor yang telah menunggunya.Deg, siapa laki-laki itu. Kenapa aku kawatir dan tidak rela jika laki-laki itu ada hubungan khusus dengan Riyanti.Aku rupanya takut mendapati kenyataan itu, ternyata setelah kuamati laki-laki itu masih muda, pasti adiknya. Jauh aku mengikutinya sampai ke desa tempat tinggalnya yang memang pelosok. Aku berhenti di sebuah warung kelontong dan membeli minuman sambil mengobrol. Aku mencari cara mendapatkan info tentang Riyanti tanpa dicurigai. Ternyata satu kalimat tanya mampu mema

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-28
  • Jodohku Pak Dosen   Bab 12 flying high, falling down

    Pov Riyanti"Kamu lagi dekat dengan seorang laki-laki kah? Atau kamu justru sudah punya pasangan?"Lidahku kelu mencerna pertanyaanya. Berbagai pikiran melintas dibenakku dan akupun bingung tak bisa menjawab secara langsung."Hmm, Aku..." Kuhela nafas untuk menetralkan detak jantung yang memburu. Kurangkai kata yang terbaik supaya tidak salah ucap."Tidak perlu dijawab sekarang, Ri. Aku hanya ingin mengenalmu lebih dekat. Juga keluargamu, apa boleh?" katanya sedikit memohon. Ada setitik kelegaan karena dia tak menuntut jawab sekarang. Aku perlu berpikir panjang untuk hubungan kami jauh ke depan."Baiklah. Tapi aku tidak bisa menjanjikan apa-apa. Aku hanya orang miskin, yang sedang berjuang mengembalikan senyum keluargaku. Apa yang bisa diharapkan dari orang seperti aku, Mas. Bahkan aku hanya seorang yang gila kerja untuk mencari uang.""Jangan katakan itu, Ri. Aku mendukungmu, tapi ingat juga kesehatanmu. Jangan terlalu kera

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-29
  • Jodohku Pak Dosen   Bab 13 Jus alpukat

    Pov Riyanti"Mas Andi, siapa perempuan itu? Lalu mobil sport itu milik Mas Alfa kah?"Mas Andi sepertinya sudah menduga reaksiku atas kejadian barusan. Dia mengangkat kedua tangannya seakan menyerah tak mau menjawab tanyaku."Maaf Riyanti, kali ini bukan kapasitasku untuk menjawab. Biar Alfa aja yang jelasin ya." Mas Andi berlalu ke dalam meninggalkanku yang tenggelam dalam lamunan. Beberapa menit kemudian teman-temanku datang. Aku tak ingin ketahuan sedang banyak pikiran. Fokusku sekarang mengajar Niko. Sesekali aku melamun saat mengajar Niko, membuat Amel melihat ke arahku. Namun karena dia juga sedang mengajar, akupun bebas dari rasa penasarannya untuk bertanya.Senja tiba menandakan aktivitas mengajar les kami selesai. Bersamaan dengan Mas Alfa yang datang denagn menenteng beberapa cup warna-warni ternyata jus. Aku segera membantunya menaruh di meja dan dia pun menyilahkan kami meminumnya. Aku memilih jus alpukat kesukaanku. Satu kali

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-30

Bab terbaru

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 63C Ending

    Bab 63C "Terima kasih, Sayang. Sudah bersedia mendampingiku, menjadi ibu dari anak-anakku." Aryo mengecup puncak kepala Nay yang tertutup pasmina hingga membuat hati Nayla mengembang. "Terima kasih juga, Mas." Lima bulan kemudian. Nay mengenakan baju toga untuk menghadiri wisuda sarajananya. Perutnya sudah terlihat membuncit karena HPL tinggal beberapa haru lagi. Suami dan keluarganya mendampingi acara wisudanya. Pun teman-temannya bersiap dengan buket bunga ditangan mereka. "Selamat dan sukses atas wisudanya, Nay," ucap ketiga sahabatnya. Menyusul juga ucapan selamat dari orang tua dan keluarga Aryo. "Selamat ya, Sayang. Maafkan mama! Kamu memang pantas menjadi pendamping Aryo. Jaga putraku ya, Sayang. Sebagai orang tuanya, mama memang kurang memberinya kasih sayang." "Tidak, Ma. Mama selalu menyayangi Mas Aryo meski jauh di negeri orang. Nay dan Mas Aryo selalu merindukan mama dan papa." Nay mencium pipi mertuanya lalu teringat ibunya. Wanita yang sudah mengandung dan melah

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 63B Ending

    Bab 63B"Mereka kan mau menghadiri acara ini, Mas.""Apa?! Sebenarnya ini acara apa sih, Nay?" Aryo bergantian menatap Nay juga keluarganya yang tak ada angin tak ada hujan muncul di rumah istrinya."Hai, Aryo! Oma mau nengok calon buyut tahu, nggak? Kamu tuh malah bengong."Aryo kembali terkesiap. Merasa di prank, Aryo mendekati keluarganya. "Mama, papa, kapan pulangnya? Tante juga katanya nganter oma ke luar kota.""Kamu tuh, Yo. Sama istri mbok ya dijagain yang baik. Untung calon bayinya nggak kenapa-napa. Bisa-bisa kamu tak jewer sini.""Ampun, Oma." "Iya, ini tante sama orang tuamu nganter oma ke luar kota buat mengisi tausiyah, Yo," pungkas tante Maya. Aryo masih terbengong.Semua yang hadir melihat tingkah keluarga Aryo akhirnya tertawa, ada juga yang menahan senyum, seperti Nayla yang saling pandang dengan Andra. Semua itu skenario Andra untuk mengerjai Aryo. Andra tidak mau Nay disakiti oleh suaminya. Saat di Daejeon, dokter mengatakan Nay hampir keguguran karena tindakan

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 63A Ending

    Bab 63A"Nay, ini tanda kasihku untukmu." Nay tertegun melihat apa yang dibawa suaminya.Aryo membuka kotak kecil berlapis beludru. Ia mengeluarkan benda yang terpasang cantik di tempatnya. Sebuah kalung pertanda kasih sayangnya untuk sang istri tercinta. Ada liontin bunga matahari di kalung itu. Aryo berharap mentari akan selalu bersinar menerangi langkah mereka mengarungi biduk rumah tangga.Bukan tidak mungkin akan datang kerikil yang menghadang. Sebisa mungkin mereka saling menggenggam tangan untuk melalui jalan yang harus ditempuh. Apa yang menjadi tujuannya menggapai keluarga yang samawa (sakinah, mawaddah, warahmah).Aryo memakaikan kalung dengan liontin matahari ke leher Nayla. Pasmina Nay angkat hingga kalung itu terpasang sempurna di lehernya. Aryo mengecup kepala Nay dari belakang. Rasa yang membuncah mengisi rongga dada keduanya. Senyum manis pun terukir di wajah masing-masing, hingga sepasang lengan kekar Aryo melingkar di perut Nayla. Tatapan hangat di wajah Aryo terli

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 62B Luluh

    Bab 62B"Sudah saya bilang Pak Aryo jangan menyakitinya. Dua kali Bapak sakiti Nay, maka...""No, big No, Ndra. Saya harus bicara sama Nayla. Pokoknya kamu nggak boleh melamar sebelum hubungan kami jelas, oke!" Andra hanya mengedikkan bahu, dalam hati tertawa penuh kemenangan.Aryo meninggalkan Andra membereskan tempat yang akan dipakai untuk acara. Entah acara apa sebenarnya Aryo tidaklah tahu. Ia mendekati Pak Rusdi, meminta maaf atas kesalahannya karena membuat Nay sakit hati.Aryo juga bercerita tentang kesalah pahamannya dengan Nay yang melihat dirinya bersama Tika. Waktu itu Tika ingin berpamitan yang terakhir karena mau tinggal di luar negeri. Pak Rusdi yang sudah tahu duduk perkaranya langsung menyilakan Aryo masuk dan duduk di ruang tamu. Bu Ranti terkejut melihat kedatangan tiba-tiba menantunya. Gegas wanita paruh baya itu membuatkan minuman dan menyuguhkan cemilan."Nay baru selesai mandi, Nak. Tunggulah sebentar. Tolong sabar ya Nak Aryo, menghadapi Nay yang anak tunggal

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 62A Luluh

    Bab 62AAryo berjalan tergopoh menuju rumah Nay. Mendengar obrolan tetangga Nay tentang acara syukuran membuat hatinya berkecamuk. Menyesakkan."Apa maunya Nayla? Apa dia benar-benar menginginkan perpisahan?" Aryo mendengkus kesal seraya kakinya menendang kerikil di jalan.Sementara itu,di kamar, Nayla merapikan penampilannya di depan cermin. Ingatannya terlempar saat tidur siang di kos Cika. Bisa-bisanya ia mimpi buruk."Nay, maaf. Aku tidak tega membuat Tika sedih," ungkap Aryo membuat Nay mencelos."Lalu?" Tatapan nyalang Nay tujukan pada suaminya. Napasnya memburu menanti perkataan selanjutnya dari sang suami."Ada yang ingin aku katakan padamu. Mama memintaku menikahinya. Tika bersedia menjadi istri kedua.""Untung hanya mimpi. Kalau beneran, aku nggak yakin bisa menerima kabar itu."Nay menghela napas panjang, seulas senyum tersungging di bibir bergincu pinknya. Kedua tangan mengusap perutnya lembut. Sebuah ketukan pintu megusik kegiatan asyiknya di depan cermin."Masuk!" Nay me

  • Jodohku Pak Dosen   S2 Bab 61B Pulang

    BAB 61B"Astaghfirullah. Aryo kenapa?""Aryo bersalah, Oma. Aryo sudah menyakiti hati Nayla. Dia pergi karena Aryo yang nggak sabaran. Saat di Daejeon Aryo menyakitinya fisik juga batin. Lagi-lagi pulangnya pun Aryo menambah lukanya kembali menganga."Oma dan Tante Maya tertegun melihat pengakuan Aryo. Keduanya menasehati Aryo supaya lebih sabar menghadapi masalah. Yang telah berlalu biarlah berlalu, jangan terulang lagi kesalahan yang sama. Manusia tidak ada yang sempurna. Memilih pasangan bukan untuk mencari yang sempurna tetapi yang bisa saling melengkapi hingga mendekati sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Rabbnya."Makasih, Oma, tante. Aryo mau bernagkat dulu ke Solo.""Apapun yang terjadi jadikan ini belajaran berharga untukmu dan Nayla, Yo. Oma tidak berharap kalian berpisah. Tetapi kalau mengharuskan kalian berpisah, kamu harus mengikhlaskannya.""Oma, Aryo tidak akan membiarkan Nay pergi. Oma dan tante doakan hubungan kami membaik!" pinta Aryo dengan penuh permohonan."

  • Jodohku Pak Dosen   S2 Bab 61A Pulang

    Bab 61ASehari tinggal di kos Cika, Nay akhirnya pulang ke Solo. Ia bertemu bapak ibunya, melepas rindu yang bersemayam di dada. Tangis haru nan bahagia mengiringi pertemuan keluarga sederhana itu."Kamu kurusan, Nay. Makan yang banyak, Nak!" Nay meraup wajahnya kasar. Sejatinya bukan hanya rindu yang ingin tersampaikan. Lebih tepatnya, Nay ingin mendapatkan pelukan. Support yang menguatkan hatinya karena masalah rumah tangga sedang menghampiri."Yang penting sehat kan, bu. Nanti Nay makan yang banyak soalnya kangen masakan ibu. Di sana makannya aneh-aneh," terang Nay dengan kelakarnya membuat orang tuanya tergelak.Pak Rusdi dan Bu Ranti tidak menyadari putrinya sedang dilanda masalah. Nay memang pandai menyembunyikan kesedihannya. Ia sibuk membantu ibunya membereskan jahitan seperti biasa."Pak, Bu. Ini ada sedikit rejeki, Nay ingin mengadakan syukuran kecil-kecilan karena sudah diberi kesehatan saat belajar di negeri orang. Juga Nay selamat sampai pulang ke rumah.""Tapi suamimu a

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 60B Egois

    Bab 60B"Sebenarna ada apa sih, Nay? Pasti kamu dan suamimu lagi berantem, ya?"Nay tidak menjawab justru tergugu seraya memeluk guling di atas kasur Cika. Sahabatnya segera mengambilkan segelas air untuk diminum supaya Nay lebih tenang.Setelah Nay terlihat tenang, Cika mulai menanyakan dengan hati-hati. Ia tidak mau Nay menangis lagi."Kalau sudah bisa cerita, aku siap ndengerin, Nay," ujar Cika."Aku tadi sudah sampai rumah. Tapi..." Nay menjeda kalimatnya seolah ada duri yang menancap di tenggorokan. Ia susah payah mengatakannya. Menarik napas panjang, Nay merasakan tepukan halus di punggungnya"Ada Mbak Tika di sana." "Hah, Bu Tika? Dosen fakultas yang baru?" Cika memasang raut keheranan kenaoa Tika bisa pagi-pagi di rumah Aryo."Kamu ingat, kan? Mbak Tika itu wanita yang dijodohkan sama Pak Aryo."Cika mendengarkan dengan sabar cerita Nayla."Tapi kamu jangan berpikiran buruk dulu, Nay. Tenanglah, kamu harus berpikir dengan kepala dingin biar nggak runyam masalahnya."Nay menga

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 60A Egois

    Bab 60A EgoisNayla masih tergugu di dalam taksi yang membawanya memutari kota Bandung. Sedari tadi sopir menanyakan kemana tujuan, tetapi Nayla tidak menjawab. Sekutar satu jam, Nay baru sadar saat perutnya berdendang. Ia teringat telah melewatkan sarapan."Astagfirullah, sampai mana ini, Pak?!" pekiknya seraya menoleh ke kanan dan ke kiri. Sopir segera menepi dan menghentikan laju taksinya."Kita sudah memutari kota Bandung. Mbak mau ke mana lagi?" jawabnya seakan ingin protes tapi penumpang adalah raja. Sopir hanya memberikan pelayanan terbaiknya."Maaf, Pak. Tunggu sebentar, saya telpon teman dulu," pinta Nay. Ia mencari nomer kontak Cika."Halo, Ci. Kamu di kos atau kampus? Aku udah di Bandung.""Nay, kapan pulang?!" Nay menjauhkan ponselnya karena suara teriakan Cika dari seberang mengusi telinganya."Aku di kampus. Bentar lagi balik kos. Hanya ada kuliah pagi saja. Mika sama Ryan baru ke ruang dosen, nih. Kita ketemuan di kosku aja ya!""Ya, Ci. Tapi tolong kalau ketemu Pak Ary

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status