Li Xiao Le menjerit kala Timmy menggetok kepalanya tanpa sengaja saat membukakan pintu.
"Maaf-maaf, aku tidak sengaja." Timmy langsung memeriksa jidat Li Xiao Le yang dia getok.Melihat jidat istri imutnya tidak apa-apa Timmy kembali bertanya, "Apa yang kamu lakukan di dalam? Kenapa lama sekali? Aku sangat mengkhawatirkanmu, aku pikir kamu pingsan di dalam."Li Xiao Le tidak menjawab, gadis itu masih menunduk menyembunyikan wajahnya.Matanya mengedar ke samping sedikit melirik wajah tampan Timmy yang 25 cm lebih tinggi darinya.Tingkahnya sangat aneh seperti bocah yang sudah membuat kesalahan dan mencoba menyembunyikannya.Alis tebal Timmy mengernyit, melihat tingkah aneh Li Xiao Le.Matanya mulai memindai Li Xiao Le dari ujung rambut sampai ujung kaki. Membuat Li Xiao Le gugup, dan berpikir yang tidak-tidak.'Jangan-jangan kak Timmy bisa membaca pikiranku, atau jangan-jangan dia mulai berpikir mesum terhadapku,Gendut, Wei Lian, dan Wang Wei, yang sedari tadi melongo menyaksikan ke-absurd-an dua majikan mereka, segera beringsut masuk ke dalam kamar Gendut.Sangat menggelikan.Timmy dan Li Xiao Le yang bermain dan menggoda, tapi malah mereka bertiga yang malu menyaksikannya."Kak Timmy, jangan menindihku. Kamu ini sangat berat, aku bisa mati karena tergencet!" pekik Li Xiao Le saat tidak bisa berkutik karena Timmy mengunci tangan dan kakinya."Rasain! Beraninya kamu ngatain aku bencong! Nih, sekalian kamu rasain bagaimana dicium bencong!"Timmy segera mencium Li Xiao Le dengan bertubi-tubi, sehingga wajah Li Xiao Le penuh dengan tanda kecupan dari bibir Timmy yang dia poles dengan lipstik warna merah.Ketika wajah Li Xiao Le penuh dengan cap bibir merah. Dan Li Xiao Le terlihat lemas, Timmy baru melepaskan Li Xiao Le.Binar wajahnya terlihat puas bisa membalas apa yang dilakukan Li Xiao Le kepadanya."Kak Timmy, beranin
Timmy dan Li Xiao Le bejalan menuruni tangga, tampak segar dan sudah berganti pakaian. Kini mereka tampak akur tidak seperti Tom and Jerry lagi, tangan Timmy merangkul pundak Li Xiao Le dengan sumringah."Hai, trio kwek-kwek, sedang apa kalian?" sapa Li Xiao Le pada ketiga jomblo yang sedang berada di pantry.Tapi anehnya, bukannya menjawab sapaan Li Xiao Le, mereka malah berjalan tubruk-tubrukan kemudian ngacir lenyap di balik pintu kamar mereka masing-masing."Kenapa dengan asisten dan juga dua pengawalmu?" tanya Li Xiao Le yang bingung dengan tingkah aneh tiga laki-laki itu.Timmy hanya mengedikkan bahunya menjawab pertanyaan Li Xiao Le. Kemudian berucap, "Sudah biarkan saja mereka, ayo kita pergi!""Ke mana?""Makan, aku lapar.""Apa kamu mau memasak lagi?""Tidak, itu sangat merepotkan kita makan di luar saja.""Badainya sudah reda?""Uhum.""Jalannya sudah dibuka?""Hmm.
Timmy sedikit salah tingkah menyadari dia telah keceplosan.Sementara Li Xiao Le terus menelisik mencari kebenaran dari gestur yang ditunjukan oleh Timmy.Menyadari itu Timmy segera mengubah sikapnya menjadi lebih tenang."Apa yang sedang kamu sembunyikan dariku?" tanya Li Xiao Le masih dengan tatapan menelisik dan tampak serius."Sembunyikan apa, tidak ada," jawab Timmy santai sambil menjejalkan daging bebek kungpao di mulutnya."Kamu mengatakan seorang pria yang keren penuh karisma itu bulshit jika sedang bersama istrinya.""Lalu?"Li Xiao Le tidak menjawab, masih menatap Timmy dengan selidik."Apa yang salah dengan kata-kataku? Bukankah itu benar, jika pasangan suami dan istri sedang bersama mereka akan selalu bermain dan menggoda. Hanya pasangan yang sedang bertengkar saja yang tidak bisa melakukan itu.""Iya, aku tahu. Tapi bukan itu tersirat pada kata-katamu tadi.""Lalu?""Kamu
Secepat kilat Li Xiao Le berlari menuju toilet wanita.Tertegun dengan waktu yang lama sembari memandangi wajahnya sendiri di cermin depan wastafel toilet umum.Sesekali dia menarik napas panjang dan mengembuskan perlahan, mencoba menstabilkan napasnya yang tersengal-sengal karena gugup.'Astaga… Li Xiao Le… kenapa kamu jadi begini?''Apa sekarang kamu sudah gila? Dia adalah sahabatmu, dia juga sudah mempunyai kekasih!''Tetaplah waras Li Xiao Le! Jangan merusak persahabatanmu!''Kendalikan dirimu! Dan jangan mengharap lebih! Mengerti!'Li Xiao Le terus bermonolog di dalam hati menghardik dirinya sendiri yang sebenarnya tidak salah dalam hal ini.Hanya istri bodoh yang melarang dirinya sendiri untuk menyukai suaminya.Tapi hidup memang sangatlah rumit, takdir selalu menjebak dan mempermainkan perasaan, hingga Li Xiao Le malah sibuk mencari cara agar dia tidak menyukai suaminya.Li Xiao Le seger
Mobil sedan sport Timmy segera memasuki halaman hunian mewah yang berarsitektur eropa milik kakek Li.Awalnya penjaga enggan membukakan gerbang begitu melihat siapa yang mengendarai mobil.Mereka sudah diwanti-wanti untuk tidak mengizinkan Timmy masuk ke halaman rumah saat dia datang.Tapi melihat Li Xiao Le ada di sampingnya para penjaga menjadi tidak berdaya, mereka terpaksa membiarkan Timmy masuk.Mereka sudah dibuat kerepotan untuk mencari keberadaan perempuan itu selama badai salju berlangsung.Sudah berkali-kali mereka kena semprot lantaran tidak bisa menemukan nona muda mereka.Mereka sangat tahu betapa keras kepalanya Li Xiao Le. Jika mereka tidak mengizinkan Timmy masuk, bisa saja Li Xiao Le kabur lagi lantaran terbawa arus.Seorang pelayan segera membukakan pintu mobil setelah Timmy memarkirkan mobilnya di depan rumah mewah tersebut."Haiya… Nona Li, kamu kemana saja? Ketua dan tuan muda Li sangat meng
Timmy yang sudah dapat menebak isi dari otak Li Xiao Le langsung tersenyum sembari menaik-naikkan alis tebalnya ke atas, menggoda Li Xiao Le.Perbuatannya sukses membuat Li Xiao Le geram sehingga merapatkan bibirnya dengan gemas yang kemudian membentuk garis lurus."Xiao Le, kamu sudah pulang? Dari mana saja ka—"Li Jingmi yang baru saja mengetahui kepulangan Li Xiao Le menuruni tangga dengan girang, tapi pertanyaannya tercekat setelah melihat keberadaan Timmy di situ."Hai, Kak Jimmy. Lama tak bertemu, bagaimana kabarmu?" Timmy menyapa kakak iparnya dengan santai sembari tersenyum.Bukannya menjawab Li Jingmi malah kembali bertanya pada Li Xiao Le. "Xiao Le, jadi kamu pulang bersama….""Benar. Aku pulang bersama temanku, kak Timmy," sahut Li Xiao Le sebelum kakaknya menyelesaikan kalimatnya."Teman?" Li Jingmi terkejut dan menatap Timmy lekat-lekat seakan meminta penjelasan.Tatapan Li Jingmi yang tidak bisa dicerna dengan benar oleh Li Xiao Le malah kembali memunculkan asumsi yang n
Perubahan rona wajah Li Xiao Le ditangkap jelas oleh bola mata Timmy yang jernih."Ada apa?" tanya Timmy lembut."Kak Timmy, tahukah kamu, sebelum aku bertemu denganmu, aku selalu mabuk sambil menyantap hotpot dengan level paling pedas, untuk menutupi rasa sakit yang tiba-tiba muncul di ulu hatiku. Aku selalu merasa merindukan seseorang, tapi tidak tahu siapa itu, hingga aku bertemu denganmu, dan rasa itu tiba-tiba hilang begitu saja. Apakah orang itu adalah kamu?"Butiran kristal bening tiba-tiba bergulir dari sudut mata Li Xiao Le."Kak Timmy, bolehkah aku menjadi orang jahat? Sejujurnya, ketika aku mengetahui kamu sudah memiliki kekasih, aku sangat kecewa. Aku juga tidak mau menjadi egois dan menyakiti seseorang demi keinginan pribadiku. Tapi ternyata menjadi baik itu sangat sulit, dan membuatku sangat tersiksa. Meski sangat menyebalkan, kamu selalu menjadi tempatku berlindung dan melupakan segala kesedihanku, kamu adalah orang yang sangat baik
Gerakan dua orang semakin ganas, sepasang tubuh yang mulai menghangat membuat orang mudah terbuai.Timmy mengangkat tubuh Li Xiao Le dan mendudukkannya di atas meja, menyejajarkan kepala mereka agar Timmy tidak terlalu menunduk, lantaran perbedaan tinggi badan yang signifikan.Sementara tangan Li Xiao Le terus bergelayut manja, memeluk leher pria tampan di depannya.Udara dingin berembus perlahan di bawah langit yang bertabur seribu bintang, begitu memabukkan dua insan yang sedang kasmaran.Lenguh manja terdengar begitu mendayu-dayu, dikala sentuhan lembut menyapu dan menelusuri kulit mulus tanpa cela di leher Li Xiao Le yang jenjang.Timmy mulai hilang kendali dan lupa di mana mereka berpijak.Tangannya merayap menyibak dress di atas lutut yang dikenakan Li Xiao Le.Namun, tiba-tiba Timmy membeku ketika akal sehatnya kembali ke kepala.Apa dia sudah gila ingin melakukan itu di tempat terbuka semacam ini?
Di saat Li Xiao Le sedang berusaha merayu Timmy agar dibelikan jagung bakar, di rumahnya yang sangat mewah dan juga megah, Kakek Li sedang uring-uringan karena baru mengetahui jika cucu bungsunya yang badung itu telah membuat ulah."Bagaimana bisa terjadi?" tanya kakek Li dengan intonasi tinggi pada sekretarisnya yang baru saja melapor."Nona Muda mencoba melarikan diri dari Tuan Muda Zhang, Tuan.""Lalu bagaimana kondisi restorannya sekarang?""Porak-poranda seperti habis terkena angin puting beliung. Pihak restoran juga menuntut ganti rugi pada tuan muda Zhang dengan nominal yang fantastis.""Lalu bagaimana dengan keluarga Zhang, apa mereka meminta ganti rugi pada kita?""Sepertinya tidak Tuan, tuan muda Zhang langsung mengganti kerugian restoran saat itu juga. Dan sampai sekarang belum menghubungi kita."Kakek Li membuang napas kasar. "Sampai kapan gadis badung itu mempermalukanku? Sulit diatur dan bertindak semaunya sendiri. Lalu di mana dia sekarang?""Dua pengawal tuan Zhang me
"Ayo turun!" Timmy memegang jemari Li Xiao Le, setelah memakaikan sepatu Li Xiao Le dengan sabar. "Tidak mau, aku akan menunggu di mobil, kamu saja yang turun," tukas Li Xiao Le. Kilat mata yang terus tertuju pada karpet merah yang membentang jauh menuju ke dalam gedung. Sementara puluhan wartawan dan juga kameramen sudah menunggu dan siap memotret dengan gila siapa saja yang turun dari dalam mobil. Timmy memang akan menghadiri acara The best of actress and actors pada tahun ini. "Xiao Le, acaranya akan lama, apa kamu akan menunggu di mobil sampai tengah malam?" "Ya tidak apa-apa, dari pada bertemu dengan kamera sebanyak itu." "Xiao Le, itu hanya kamera, tidak perlu khawatir." "Apa kata orang jika aku datang bersamamu, bisa gempar semua akun gosip." "Abaikan saja, tidak perlu memikirkan itu." "Bagaimana jika Little Wife mu melihatku? Bisa terancam keselamatanku." Timmy langsung mengulum senyum mendengarnya. "Tidak, tidak akan terjadi apa-apa denganmu, aku bisa menjamin kese
Suara Li Xiao Le tertahan akibat membekap mulutnya sendiri menahan sesuatu yang ingin keluar dengan paksa."Nona Li, kamu sakit?" Zhang Zui menghentikan aktivitas makannya begitu melihat Li Xiao Le yang ingin muntah."Tidak, aku hanya alergi dengan omong kosong. Aku mau ke toilet dulu, permisi."Zhang Zui terkekeh ringan sambil menggelengkan kepala, menatap punggung Li Xiao Le yang menjauh.Sepertinya dia harus extra sabar untuk mendapatkan hati calon istrinya yang bebal dan kekanak-kanakan itu.Li Xiao Le sudah tidak tahan lagi, sesampainya di toilet dia segera mengeluarkan seluruh isi perut dengan menyedihkan."CEO sialan! Bisa-bisanya dia terus merayu seperti itu, membuatku mual saja," umpat Li Xiao Le sembari menyeka keringat dingin di dahinya.Setelah keadaan mulai membaik Li Xiao Le mengendap-endap menuju pintu toilet. Ingin kabur.Tapi dua bodyguard Zhang Zui terus mengikuti, membuat Li Xiao Le kesal."Shit!"Dua bodyguard Zhang Zui berdiri mematung di dekat pintu masuk toilet
Timmy masih kesal, bukan takut Li Xiao Le akan berpaling darinya. Dia yakin cinta Li Xiao Le seluas samudera dan setegar batu karang, Li Xiao Le tidak akan mudah berpaling pada laki-laki lain.Tapi Zhang Zui ini benar-benar orang tak tahu diri yang sangat menjengkelkan membuatnya mengumpat berkali-kali.Namun, rasa kesalnya sedikit pudar. Senyumnya mengembang, moodnya kembali cerah ketika ponselnya berdering dan menampilkan nama Little Wife pada layar gadget."Ada apa, sayang?" sapa Timmy dengan mesra setelah menerima panggilan Li Xiao Le."Woi, teman somplak, tidak punya akhlak! Apa yang kamu lakukan pada leherku?" Suara dari seberang terdengar kencang dan berapi-api.Timmy langsung tertawa terbahak-bahak. "Apa sayang? Aku hanya memberikan tanda cintaku saja kok, tidak lebih.""Teman gak punya akhlak! Ini gimana cara ngilanginnya? Mana seperti macan tutul begini! Aku 'kan jadi malu kalau ada yang lihat!""Hahaha… bukank
Timmy sudah sangat senang Li Xiao Le mengusir Zhang Zui. Mendadak dia menjadi sombong."Dengerin tu, PULANG!" Timmy memperjelas kata-kata Li Xiao Le, kemudian menjulurkan lidah, mengejek Zhang Zui."Kak Timmy, kamu juga pulang!""Hah?" mata Timmy langsung melebar.Kini gantian Zhang Zui yang tertawa terbahak-bahak."Xiao Le, kenapa kamu mengusirku juga?" Timmy bersungut-sungut."Pokoknya pulang! Kalian berdua pulang! Aku sudah lelah dengan pertengkaran kalian!" Li Xiao Le kembali berkata dengan tegas tidak dapat diganggu gugat.Zhang Zui langsung berdiri dan menghampiri Timmy."Wukong, ayo kita pulang. Kamu harus ke barat mencari kitab suci bersama guru Tong," kata Zhang Zui merangkul leher Timmy kemudian menyeretnya."Hei, makhluk asing, jangan memelukku seperti itu, Xiao Le bisa salah paham!" pekik Timmy sambil terus berjalan keluar karena diseret Zhang Zui.Dia sempat menoleh pada Li Xiao Le
Timmy tidak mengucapkan apa-apa. Tapi sorot matanya jelas sangat memprovokasi, hingga menyulut emosi Zhang Zui."Tidak perlu menyombongkan diri, kamu juga tidak lebih baik dariku, hanya mencium aroma lemari pendingin saja juga muntah-muntah tidak jelas, jadi siapa yang lebih memalukan sekarang?""Itu gara-gara aku alergi dengan kunjungan alien bodoh sepertimu!" sahut Timmy asal-asalan."Enak saja kamu bilang aku alien! Hei, Wukong, kalau sudah jadi biksu itu yang bener kalau ngomong. Disentil Budha Julai baru tahu rasa kamu!""Hei, makhluk asing, jangan sembarangan. Siapa bilang aku biksu? Cepat kembali ke planetmu sana, ditangkap pemburu alien baru tau rasa kamu!""Emangnya aku takut!""Ya sudah menyerahkan diri sana. Biar di bedah, dijadikan bahan penelitian para profesor botak di laboratorium forensik."Astaga… mereka sedang membicarakan apa coba?Li Xiao Le langsung tepuk jidat, puyeng, dengan percakapan tidak jelas dua orang aneh di depannya.Timmy dan Zhang Zui terus beradu mulu
Wajah Zhang Zui menunjukkan senyuman. Tidak menyangka Li Xiao Le akan berpihak padanya."Xiao Le…." Timmy menunjukkan sikap keberatan dengan keputusan Li Xiao Le."Kak Timmy, dia yang mengajakku keluar, jika aku tidak pulang bersamanya, kakek pasti akan menyalahkannya nanti.""Ya biarkan saja, kenapa kamu peduli dengannya?""Bukan karena aku peduli padanya. Aku sangat lelah sekarang, aku ingin cepat-cepat pulang dan istirahat.""Ya istirahat saja di sini, ini juga rumahmu. Bukankah aku sudah mengatakan kalau kamu adalah keluargaku." Timmy benar-benar tidak rela kalau Li Xiao Le harus pulang ke rumah kakek Li sekarang."Iya, masalahnya kalau aku tidak pulang, dia juga tidak akan pulang. Kalau kalian bersama, pasti kalian akan bertengkar lagi, aku sudah lelah melihat kalian bertengkar terus seharian ini."Arah pandang Timmy beralih pada Zhang Zui, meski dia tidak senang, tapi dia mulai sedikit meminta, "Makhluk asing, apa kamu tidak bisa pulang sendirian saja? Biarkan Xiao Le tinggal di
Timmy segera menengok ke arah tangga, dan benar, ada kepala manusia yang mulai terlihat. Zhang Zui sedang berjalan menaiki tangga.'Bagus, langit benar-benar memberiku keberuntungan.'Dengan senang hati Timmy kembali memeluk sambil menciumi puncak kepala Li Xiao Le memamerkan kemesraan.Saat Zhang Zui tiba, wajahnya benar-benar sangat buruk.Tidak seperti sebelumnya yang terlihat seperti komedian. Kali ini berubah pada mode serius dan menegang, kemarahannya tersulut melihat calon istrinya dipelukan laki-laki lain.Tangannya mengepal geram akibat terbakar api cemburu."Nona Li!" seru Zhang Zui.Li Xiao Le menoleh santai sambil melepaskan pelukannya pada Timmy, pura-pura baru mengetahui kedatangan Zhang Zui."Oh, kamu. Ada apa? Apa sudah selesai memasak?"Kejam!Calon istri gak punya akhlak!Capek-capek dimasakin, dianya malah mesra-mesraan dengan laki-laki lain.Entah kejahatan macam apa yang telah Zhang Zui lakukan di kehidupannya terdahulu, hingga mempunyai nasip buruk seperti ini.
Dalam kebingungan Li Xiao Le, Timmy justru mengulangi pertanyaannya, intonasinya terdengar lembut, tapi penuh penekanan."Xiao Le, maukah kamu berjaji padaku?""I-iya aku bejanji. Aku akan menyempatkan waktuku untuk memberimu kabar setiap hari.""Bisakah kamu berjanji tidak akan menyakiti dirimu sendiri lagi? Hatiku terasa hancur ketika melihat luka di tubuhmu.""I-iya aku berjanji, tidak akan menyakiti diriku sendiri.""Xiao Le, I love you.""I love you too," jawab Li Xiao Le sepontan.Tapi matanya langsung melebar. 'Apa yang baru saja aku katakan?'Saat itu tatapan Timmy semakin intens. Wajahnya yang berjarak beberapa senti dari Li Xiao Le perlahan mendekat dan mendaratkan kecupan lembut dan juga perlahan di bibir Li Xiao Le.Li Xiao Le membeku, tidak bisa menolak atau bergerak.Napasnya pun tersendat karena perbuatan Timmy.'Apa ini? Aku sedang apa?'Li Xiao Le ingin memberontak, tapi aneh, tubuhnya tak bisa diajak kompromi.Entah bagaimana mata itu justru terpejam, meresapi setiap