Share

Dominan

Penulis: Kennie Re
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-07 16:18:41

Cassie ada janji bertemu ketiga sahabatnya sepulang bekerja. Sudah sejak beberapa hari lalu tetapi ia tak sempat mengabari karena urusan pertunangan yang mendadak seperti tukang tahu bulat.

Sekarang Vira dan Bibi mempertanyakan tentang acara pertunangannya yang tanpa kabar dan sama sekali tidak mengundang mereka.

“Lo jahat banget, Cas. Padahal kita sohiban udah dari jaman apaan, tapi gak diundang sama sekali,” protes Vira saat Cassie sudah tiba di kafe langganan mereka.

“Iya, nih. Gak bilang-bilang tahu-tahunya udah mau nikah aja. Padahal kan dia dulu cewek goa.” Bibi menimpali.

Cassie yang mendapat protes hanya diam sembari menikmati makanan dan minumannya. Ia kemudian memerhatikan kedua sahabatnya.

“Guys, mumpung si Bryan belum dateng, gue boleh cerita gak sama kalian?” tanya Cassie, yang disambut anggukan dari Vira dan Bibi. Keduanya mencondongkan tubuh, mendekat ke arah meja.

“Ada apa, Cas? Kok wajah lo sendu gitu?”

“Gue gak excited sama pernikahan ini, bukan karena gak cinta atau apa pun. Dia ganteng, mapan, meski sikapnya dingin, angkuh, kadang sengak. Apalagi sebagai bos di tempat gue magang, dia galak banget, perfectionist ... gitu lah.”

“Lah, terus apa yang bikin lo gak tertarik sama dia?” Vira tak bisa menahan rasa penasaran yang menggelitiknya. Cassie, meski belum pernah merasakan bagaimana rasanya berpacaran, tetapi dia bukanlah gadis yang pemilih dan banyak mau.

Kali ini, air muka Cassie membuat tak hanya Vira, tetapi Bibi pun ikut penasaran.

“Janji jangan bilang Bryan, oke. Dia pasti bakal ngamuk kalau tahu. Karena gue sempat ketemu sama dia pas cari cincin. Dia kelihatan gak suka sama mas Bisma.”

“Tenang aja, Cas. Rahasia lo aman di tangan kita berdua.”

Cassie kemudian mendekat pada kedua sahabatnya, bukan berbisik, ia mengucapkannya dengan cukup keras, karena suasana di kafe yang cukup ramai, membuat suaranya tenggelam.

“Dia kissing sama perempuan yang gue gak kenal, pastinya. Tapi, masalahnya bukan itu aja. Saling berkaitan, dan gue gak tahu mau mulai dari mana. Intinya, dia gak cinta sama gue dan sudah menegaskan kalau dia gak akan mengusahakan untuk hubungan ini.”

Dua sahabat Cassie hanya bisa ternganga tak percaya kala mendengar apa yang dituturkan oleh sahabat mereka.

Cassie adalah yang termuda di antara mereka. Karenanya, baik Bibi maupun Vira menganggap Cassie lebih seperti adik mereka. Terlebih Bryan yang sering kali bersikap over protektif.

“Kenapa lo bisa bilang kalau Bisma ini gak mengusahakan untuk hubungan kalian? Kenapa lo gak minta pembatalan aja?” Bibi yang tertua tidak tahan juga mendengar kisah percintaan sahabatnya yang menyedihkan baginya.

Ia yang sudah berkali-kali merasakan jatuh cinta dan patah hati dan memutuskan untuk jadi seorang player itu tidak tahan ingin memberi saran yang nakal untuk Cassie.

Namun, ia sangat mengenal bagaimana karakter 'adiknya' itu.

Dan Cassie menjawab pertanyaan Bibi dengan gelengan.

“Dia bilang sendiri, dia gak akan nyentuh gue meski udah nikah. Gila, kan?! Dan gue gak mungkin bisa batalin karena satu, dia gak mau kalau perjodohan ini dibatalkan. Dua, karena gue kasian sama bonyok kalau sampe ngebatalin sepihak. Dan yang mengherankan, Bisma ngancam, kalau dia akan menggagalkan usaha gue ngebatalin perjodohan itu.”

“Alasannya?”

“Gak jelas. Orang itu mana pernah jelas, sih?” Cassie kemudian melirik jam tangannya. “Anjir, udah jam dua, gue kudu balik sekarang. Gue duluan, ya, guys. Salam buat si Bre kalau dia dateng.”

“Lah, itu dia dateng!” Vira menunjuk ke balik punggung Cassie yang langsung menoleh demi melihat lelaki yang telah menjadi sahabatnya sejak kecil, bahkan ia menaruh hati pada lelaki itu.

“Mau ke mana?” tanya lelaki itu, jelas ia tujukan pada Cassie.

“Gue mau balik ke kantor, lah. Bos gue galaknya kayak singa laper.”

“Bentar, deh. Gue mau ngomong sama lo.”

Bryan menarik lengan Cassie menjauh dari lainnya. Ia menghentikan langkah di sudut kafe, memngambil tempat di sana.

“Mau ngomongin apa, Bre, gue kudu balik kantor,” keluh Cassie, berulang kali menilik jam tangannya. “Tuh, udah jam dua. Mampus gue!”

“Bentar aja. Siapa laki-laki yang jalan sama kamu?” Nada dan gaya bicara Bryan berubah seketika yang cukup mengejutkan bagi Cassie.

“Oh, mau bahas itu doank? Kan dia udah ngenalin diri kapan hari. Dia calon suami gue. Biasa lah, ortu kolot. Main jodoh-jodohin gak pake tanya.”

“Kamu cinta?” todongnya.

Cassie menelan salivanya merasa seperti penjahat yang sedang diinterogasi. Ia kemudian menggeleng perlahan.

“Kalau kamu gak cinta, kenapa diteruskan?”

“Emang gue bisa apa, Bre? Bahkan mama sama papa udah segitunya suka sama tuh laki. Gue gak tahu harus gimana. Lagian, gue gak punya alasan buat nolak atau minta perjodohan dibatalin.”

Cassie mengedikkan bahu, tanda bahwa ia tak bisa berbuat apa-apa. Namun, Bryan punya opini berbeda mengenai kondisi Cassie.

“Kamu mau balik ke kantor, kan? Biar aku anterin.”

“Lah terus mobil gue?”

“Entar aku minta pak Jono buat ambil dan anter ke rumah kamu. Atau sore nanti aku anter ke rumah. Ayok!”

Bryan jelas bukan hanya mengajak, melainkan memerintah agar Cassie menurut apa yang dia katakan. Tak peduli nanti akan seperti apa, toh dirinya dan Bisma tidak saling mencintai, jadi tak mungkin lelaki itu akan cemburu, kan?

Cassie akhirnya menurut dan kembali ke kantor dengan membonceng motor sport milik Bryan.

Tiba di kantor, bahkan Bryan tak begitu saja mengizinkan Cassie untuk masuk.

“Aku masih banyak hal yang mau diomongin sama kamu. Nanti sore sekalian anter mobil aku bakal mampir.”

Cassie mengangguk. Ia tak pernah menolak kedatangan Bryan. Bahkan saat dirinya dikenalkan dengan Bisma, sebelumnya Bryan datang seperti biasa. Meski yang dibicarakan adalah perempuan yang menjadi target baru si playboy kelas paus itu, Cassie tetap senang mendengarkan suara bass Bryan kala bicara.

Memandangi wajah ganteng Bryan juga seperti candu bagi Cassie. Dan tak ada yang tahu itu.

“Ya udah, gue masuk dulu. Thanks, ya, Bre.”

Cassie melangkah ragu untuk masuk ke gedung kantornya, karena malas bertemu Bisma nantinya. Seharusnya ia menerima saran Bisma untuk mengambil cuti.

Baru saja hendak melangkah memasuki gedung, Cassie terhenti karena mendengar sebuah suara memanggil namanya.

“Cassie, tunggu!”

Cassie menoleh perlahan, dengan perasaan yang tak bisa ia jelaskan. Apakah Bisma akan marah dan memberinya wejangan dari a sampai z, seperti saat dirinya pergi begitu saja dari apartemennya?

“Ya, Pak Bisma?”

“Kamu terlambat.”

Cassie hampir saja memutar bola matanya, tetapi ia ingat bahwa dirinya sedang berada di kantor dan bicara dengan Bisma sebagai bosnya, bukan calon suaminya.

“Maaf, mobil saya mogok, Pak,” dustanya.

“Oh, terus dianter sama laki-laki? Jangan lupa kamu sudah akan menikah dengan saya.”

Cassie mendengkus, kemudian melangkah mendekat pada Bisma.

“Tapi pernikahan tanpa cinta, kan? Jangan bikin saya ngulang-ngulangin kalimat itu, Pak, karena Bapak gak akan suka. Bukankah ini sudah ada dalam surat perjanjian? Saya boleh jalan sama siapa aja dan gak ada aturan kapan masa berlakunya dimulai. Artinya saya bebas melakukan kapan aja, kan?”

Bisma mulanya hanya diam. Namun, saat Cassie mulai hendak bicara lagi, ia mencekal pergelangan tangan Cassie.

“Kamu gak baca catatan di bagian bawah? Kalau saya tidak izinkan, maka itu semua akan jadi hak saya. Bagaimana pun, kamu calon istri saya. Ketika saya katakan tidak boleh, maka itu yang harus kamu patuhi.”

Bab terkait

  • Jodoh Kontrak untuk si Bos Galak   Dua Minggu dari Sekarang

    “Jangan mancing-mancing, deh ....” Cassie menyuarakan protesnya saat Bryan mulai memberondongnya dengan pertanyaan yang tak mampu ia jawab. Mereka sedang berbincang melalui saluran jarak jauh. Kedua orang tua Cassie tak membolehkan gadis itu bertemu Bryan kemarin, dengan alasan ‘pamali’ karena Cassie sebentar lagi akan menikah. Jadi ceritanya dirinya harus mulai dipingit mulai beberapa minggu sebelum pernikahan. Dan tentu saja, hal itu menimbulkan pertanyaan di benak Cassie, memangnya kapan pernikahannya akan diadakan? “Aku serius, Cas. Aku pengen tahu, kalau kamu dijodohkannya sama aku, apa kamu akan nolak? Atau malah nerima dengan senang hati?” Pertanyaan itu ... haruskah Cassie jawab? Padahal mustahil Bryan tak tahu kalau selama beberapa lama persahabatan mereka telah berubah wujud menjadi sesuatu yang berbeda di hati Cassie. Ada yang berbeda, Cassie akui itu. Pastinya bukan lagi rasa sayang sebagai dua orang sahabat apa lagi antara kakak dan adik, karena mereka tak punyai ik

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-09
  • Jodoh Kontrak untuk si Bos Galak   Malam Pertama

    Cukup sudah kejutan yang diberikan oleh kedua orang tua Cassie, termasuk Bisma. Cassie mungkin akan kena serangan jantung jika terus-menerus seperti ini. Ia baru saja mengadakan acara pertunangan, dan kemudian Bisma mengatakan kalau mereka akan menikah dalam dua minggu. Itu sungguh rekor luar biasa. “Bagaimana bisa nikah dalam dua minggu? Itu gila, Mas!” omel Cassie yang tidak mendapat respon dari Bisma yang sejak tadi hanya menikmati makanannya. “Lebih baik kamu makan dulu, orang lapar biasanya gampang marah.” Tenang sekali ... seolah tidak ada beban dalam hidupnya karena harus menikah dengan perempuan yang tidak ia cintai. Apa sebenarnya yang ada di kepala lelaki itu? Seharusnya ia berontak dan marah, terlebih dia memiliki kekasih. Bukannya malah tenang dan seakan menikmati semua yang telah diatur oleh kedua orang tua mereka. “Lakukan sesuatu, Mas! Memangnya kamu mau kedua orang tua kita mengambil alih otoritas kita?” “Otoritas apa? Kamu bicara apa? Mereka punya hak kok, kare

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-12
  • Jodoh Kontrak untuk si Bos Galak   Perempuan Bernama Rindi

    Cassie terbangun saat secercah sinar mentari tampak menyeruak masuk ke dalam kamar di mana ia dan Bisma berada. Ia ingat, dirinya baru saja resmi menjadi istri dari Bisma Pramadipta dan itu artinya ia sudah harus bersikap selayaknya wanita dewasa yang sudah menikah dan memiliki suami.Dan ... apakah ia semalam sudah melakukan kewajiban malam pertama?Sayangnya belum. Tidur saja harus diberi batas agar ia dan Bisma tak ada yang melanggar wilayah teritorial masing-masing. Namun, sayangnya, mereka berdua sama-sama melanggar.Entah bagaimana ceritanya, Cassie yang semula di sebelah kanan, kini berpindah di sebelah kiri, begitu pula Bisma. Dan sekarang posisinya adalah nyaman dalam dekapan lengan kekar suami tercintanya.Cassie menyadari dan segera bangkit sebelum suaminya yang masih lelap itu terbangun dan menyadari bahwa mereka tidur nyenyak dalam kondisi berpelukan.Sayangnya, Bisma justru mempererat dekapannya ketika Cassie berusaha melepaskan diri dan turun dari ranjang.“Kamu mau ke

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-19
  • Jodoh Kontrak untuk si Bos Galak   Guardian Angel

    Raut wajah Cassie berubah seketika saat mendengar perkataan Rindi, yang seolah dengan sengaja ingin membuat Cassie cemburu dengan menunjukkan kedekatannya dengan Bisma. Namun, segera, Cassie mengubah ekspresinya kembali netral, mencegah senyum sinis di wajah Rindi berubah menjadi senyum kemenangan. Cassie menarik dan menggamit lengan Bisma, kemudian maju dan berhadapan dengan Rindi. “Maaf, Mbak Rindi. Kami mau nemui tamu dulu. Masalah main ke apartemen Mbak Rindi, nanti pasti mas Bisma bakal mampir bareng sama aku. Makasih untuk undangannya, ya.” Cassie kemudian menoleh pada Bisma. “Ayo, Mas, jangan ngelamun!” Cassie tidak peduli apakah Bisma sudah dalam mode sadar ataukah masih memandang ke arah Rindi, Cassie sudah menariknya menuju ke ruangan di mana semua tamu yang datang sudah berada di sana. Benar saja, mereka berpamitan, begitu pula Cassie dan Bisma yang harus segera pulang dan merapikan rumah mereka yang masih seperti kapal pecah. Beberapa barang milik Cassie hanya diletakka

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-22
  • Jodoh Kontrak untuk si Bos Galak   Menyadari Kebodohan

    Bisma sudah tidak terdengar lagi suaranya. Pastinya ia sudah tidur di kamarnya sendiri, sementara Cassie kini menuruni tangga untuk menuju ke luar, karena Bryan akan datang untuk mengunjunginya sebentar.Cassie bergegas membuka gerbang untuk Bryan. Namun, dengan cepat tangan Bryan meraih pergelangan tangan Cassie dari luar gerbang.“Gak usah, Cas. Gak pantes aku masuk malam-malam. Dari sini aja, kamu bisa cerita apa aja.” Bryan menjelaskan. Niatnya agar Cassie tidak salah mengartikan penolakannya.“Ya, apa bedanya, Bre? Lo mau masuk atau gak, tetap aja, lo udah datang malam-malam dan nemuin istri orang!”Bryan terdengar mendesah. Cassie benar. Ia sudah datang dan bagaimana pun, pasti akan ada orang yang melihat mereka bertemu.“Seenggaknya aku gak melanggar etika yang lebih. Cas ... aku pengen kamu bahagia. Tapi kalau kamu justru jadi gak happy—““Cas ... kamu ngobrol sama siapa?” Suara Bisma dari kejauhan terdengar mendekat. Bryan hampir melarikan diri dan bersembunyi, tetapi Cassie

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • Jodoh Kontrak untuk si Bos Galak   Rencana Bulan Madu

    Bisma tepekur di kamarnya, memikirkan apa yang telah ia lakukan pada Cassie, gadis yang menjadi istrinya, yang mungkin hanya untuk dua tahun dari sekarang. Ia ingin mempertimbangkan ulang surat kontrak yang ia buat, tetapi ini masih berhubungan dengan seseorang di masa lalunya.Angannya kembali melayang pada waktu perpisahan dengan mantan istrinya, Rindi. Perpisahan yang menyakitkan baginya, tetapi memang itu yang diharapkan. Bukan olehnya, melainkan oleh keluarga besarnya.Ia menepis ingatan tentang masa lalu itu. Terlalu pahit baginya.Ia kemudian menoleh pada ponselnya yang berdering di atas nakas. Nama sang ibu tertera di sana. Gegas ia terima panggilan itu tanpa menunggu lama.“Bisma, gimana acaranya kamu sama Cassie?” tanya sang mama dari seberang. Bisma keluar dari kamarnya, kemudian menuju ke dapur untuk mengambil minuman dan melihat Cassie sedang berada di sana, menikmati sestoples selai coklat sembari menggulir ponselnya.Bisma tertegun memandangi tingkah gadis yang baginya

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-29
  • Jodoh Kontrak untuk si Bos Galak   Apa Adanya

    Bisma sedang berada di depan kompor, saat Cassie baru turun dari kamarnya. Masih dengan wajah mengantuk, karena ia tidak mengira akan terbangun dengan kepala yang berdenyut.Setelah mengambil segelas air dan meneguknya hingga tandas, ia memegangi kepalanya yang terasa nyut-nyutan.“Mas Bisma lagi ngapain? Punya obat sakit kepala, gak?” tanya Cassie, yang kemudian memerhatikan apa yang dilakukan oleh suaminya itu. Bisma tengah berdiri di balik meja dan menata beberapa lembar roti di sana. “Mas Bisma masak? Emang bisa?”“Memangnya kamu, masih diurusin sama orang tua padahal umur juga udah dua puluh satu,” ejek lelaki itu.Cassie mencebik, tetapi tidak beranjak dari tempatnya saat ini.“Obat sakit kepala coba cari di kotak obat yang ada di belakang lemari kaca,” ucapnya, menjawab pertanyaan Cassie sejak tadi. Namun, gadis itu tidak juga pergi mengambil apa yang dicarinya sejak tadi, malah memerhatikan apa yang tengah dilakukan oleh Bisma.Ia kemudian bangkit, tetapi mendekati Bisma di te

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-30
  • Jodoh Kontrak untuk si Bos Galak   Demam

    Cassie menunggu Bisma mengatakan apa yang ingin ia katakan. Setelah pada akhirnya mengalah dan menghabiskan seporsi sup kikil sapi yang lezat, Cassie sekarang justru diserang kantuk yang hebat. Sepertinya, akan berbahaya kalau ia tidak fokus saat diajak bicara nanti.“Mas Bisma masih lama, ya? Aku ngantuk,” keluh Cassie yang tubuhnya mulai melorot, rebahan di atas sofa.“Tunggu! Jangan tidur dulu! Lagian kamu katanya mau ketemuan sama sahabat kamu. Jam berapa? Biar saya antar sekalian,” ujar Bisma, melirik benda berbentuk persegi yang tergantung di dinding.Cassie tampak menguap beberapa kali, bahkan matanya sudah tampak sayu.“Gak jadi aja, deh. Aku ngantuk beneran. Belum juga Mas Bisma ngomong, aku udah merem, kayaknya. Lama banget dari tadi aku tungguin, malah ngurusin kerjaan!” rengeknya.Cassie tak sabar. Ia kemudian bangkit dan mengayun langkah menuju kamarnya.“Entar kalau udah selesai, panggil aku atau miss ca

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-02

Bab terbaru

  • Jodoh Kontrak untuk si Bos Galak   Jadi Madu

    “Hey, Bisma, Cassie. Kita ketemu lagi. Gimana kabar kalian?” sapa Rindi yang langsung memandang kedua sejoli di hadapannya dengan tatapan tak suka, seketika ekspresinya berubah dan Cassie tidak bisa pastikan apa yang sedang dipikirkan perempuan itu. “Kalian berdua ....”“Apa? Mbak Rindi mau ngomong apa?” tanya Cassie dengan raut wajah tenang. Ia sepertinya tahu apa yang sedang mengganggu pikiran Rindi, dan itu membuat Cassie makin semringah. Kemalasannya untuk mengeringkan rambut hari ini ternyata membawa hikmah. Terlebih Bisma juga lupa memakai gel rambutnya. “Mau makan bareng, Mbak? Aku sama Mas Bisma pengen sarapan nasi campur.”“Ehm ... boleh. Mau makan di mana?”Belum sempat Cassie menjawab pertanyaan Rindi, Bisma sudah menyenggol lengan Cassie. Gadis itu sontak mendekatkan kepalanya ke arah Bisma.“Kamu kenapa sih, Cas? Hobi banget ngajakin dia makan. Kenapa kita gak makan sendiri aja?” omel Bisma setengah berbisik.“Emang kenapa? Kamu terganggu, ya? Kalau gak ada hubungan atau

  • Jodoh Kontrak untuk si Bos Galak   Malam Indah

    Cassie tahu, dirinya tidak mungkin menolak keinginan Bisma. Mereka sudah menikah cukup lama, tetapi baru kali ini ia melihat kilat berbeda di mata sang suami. Cassie bisa melihat bahwa Bisma sangat menginginkannya malam ini. Bukankah ia juga menantikan momen ini? Terlebih ketika mendengar perkataan Rindi yang seolah memperoloknya karena belum melakukan hubungan ranjang dengan Bisma, seolah Bisma tidak menginginkannya sama sekali. Padahal tidak seperti itu kenyataannya.“Mas Bisma yakin?” tanya gadis itu, memastikan. “Kan Mas Bisma bilang gak mau nyentuh aku karena aku belum cukup umur.”“Saya tarik kata-kata saya. Saya mau kamu dan gak bisa nahan lagi,” jawab lelaki yang masih berada di atas tubuh Cassie.“Apa ini karena perkataan Rindi?” tembaknya.“Saya gak peduli dia mau ngomong apa. Saya Cuma mau mengambil dan menikmati apa yang jadi milik saya. Bukannya kamu juga gak sabar kita ngelakukan ini?”Perkataan Bisma membuat Cassie menelan saliva yang tercekat di batang tenggorokan yan

  • Jodoh Kontrak untuk si Bos Galak   Cemburu Berakhir ....

    Cassie dan Bisma berjalan memasuki aula dengan bergandengan. Cassie semula menggamit lengan Bisma, tetapi dengan cepat lelaki itu menarik tangan Cassie dan menggenggam tangannya. Meski bukan hal yang aneh bagi Cassie, tetap saja gadis itu memerhatikan sang suami dengan tatapan penuh tanya.“Kenapa liatin saya kayak gitu?” tanya Bisma. “Jangan ngerasa aneh kalau saya genggam kayak gini. Ini supaya kamu gak kabur.”“Aku gak pernah kabur dari kamu!” jawab Cassie ketus.Bisma mengangguk. Ia tahu, sang istri masih marah atas kejadian pertemuan mereka dengan Rindi, bahkan tak percaya kalau dirinya tidak memiliki hubungan dengan perempuan itu selain status sebagai mantan suami-istri. Namun, memang suli8t untuk menjelaskan semua itu pada Cassie kalau ngambeknya mulai kumat.“Duduk di sini dulu, saya ambilkan minum,” ujar Bisma yang kemudian hendak pergi setelah menarik kursi untuk Cassie. Namun, baru memutar tubuh, ia sudah mengalami hal yang bisa menjadi masalah baru kalau Cassie kumat sikap

  • Jodoh Kontrak untuk si Bos Galak   Salah Paham

    Bisma melepaskan kecupannya yang mulai memanas. Ia tahu dan sadar bahwa dirinya menginginkan gadis itu sekarang., tetapi sisi lain dirinya yang masih berpegang teguh pada prinsip, akhirnya memilih untuk menyudahinya hari ini. Menyakitkan, pasti. Namun, ia masih punya stok kesabaran dan ketahanan setidaknya untuk hari ini, karena mereka punya jadwal yang padat.Cassie sendiri sesungguhnya kecewa karena Bisma masih bertahan dengan prinsip konyolnya dan memilih untuk menghentikan aktivitas mereka. Namun, ia tak ingin larut pada rasa kecewa, karena mereka ada di tempat ini bukan dalam rangka untuk berbulan madu, melainkan perjalanan bisnis. Ia masih punya lain waktu untuk berjuang lagi meruntuhkan dinding prinsip Bisma yang sejauh ini susah untuk dirobohkan.“Kamu sudah siap, kan? Kita berangkat sekarang, yuk.” Bisma mengulurkan tangan agar Cassie meraihnya dan bergandengan, tetapi gadis itu justru cemberut dan enggan beranjak dari ranjang. “Kenapa lagi?”“Mas Bisma bohong. Katanya sayang

  • Jodoh Kontrak untuk si Bos Galak   Tidak Akan Tahan

    Bisma tidak memikirkan perkataan Rindi. Baginya hanyalah angin lalu. Ia memang pernah mencintai perempuan itu, meski kadarnya hanya sedikit. Kala itu, ia sudah memupuskan harapan terhadap Cassie karena berbagai pertimbangan. Dan pada akhirnya bertemulah ia dengan model papan atas itu di sebuah pesta yang diadakan oleh perusahaan. Rindi diundang karena menanamkan saham di perusahaan kolega bisnis Bisma. Dari sanalah keduanya berkenalan hingga menjalin hubungan. Dan seperti yang Rindi katakan, tidak semudah itu ia menerima lamaran Bisma. Itu memang benar. “Kamu ngapain beres-beres pakaian, Mas?” tanya Cassie yang tiba-tiba masuk ke kamar sang suami. “Kamu mau pergi ke mana?” “Bukan Cuma saya, tapi kamu juga. Bereskan pakaian kamu, karena minggu depan kita berangkat ke Lombok,” ucap Bisma sembari membereskan beberapa barang. “Honeymoon lagi?” tanya Cassie sembari merebahkan bokongnya di kasur. “Kamu tuh, pikirannya kenapa ke situ terus, sih? Bukan honeymoon, melainkan untuk pesta y

  • Jodoh Kontrak untuk si Bos Galak   Menikahi Kembali

    “Mas, Mas Bisma harus bilang donk sama mama kalau aku tuh Cuma sakit biasa!” omel Cassie yang kini berada di kamar Bisma. Karena sang ibu mertua tak juga pulang, maka ia memutuskan untuk memindahkan barang-barangnya ke kamar sang suami. “Kasian kan kalau mama salah paham gitu.”“Iya saya tahu. Tapi gimana cara jelasin ke mama? Tetap aja nanti mama kecewa kalau tahu ternyata kamu gak hamil,” jawab Bisma. “Intinya kita serba salah. Maju kena, mundur kena.”“Ya udah maju aja kalo gitu!” rengek Cassie tanpa merasa berdosa.“Apa maksudnya?” tanya Bisma dengan alis berkerut, tanda bahwa ia tidak memahami maksud perkataan sang istri. Wajar saja, secara zaman, keduanya berbeda terlalu jauh. Jadi bisa saja perkataan Cassie itu mwmiliki arti lain. Bisma tak ingin salah menafsirkan yang membuat dia malu sendiri nantinya.“Ya gimana caranya Mas Bisma buat aku hamil, lah!”Bisma terbelalak mendengar ucapan Cassie yang tidak pakai rem. Sejak awal menikah, Cassie memang selalu menggodanya dengan hal

  • Jodoh Kontrak untuk si Bos Galak   Ngidam?

    Cassie tertegun di tempatnya kala mendengar apa yang Bisma ucapkan? Apa maksud lelaki itu? Apakah ia meminta sesuatu yang seharusnya jadi miliknya sejak mereka menikah? Bukankah Bisma sendiri yang mengatakan kalau dia tidak akan menyentuh Cassie?Cassie berubah gugup. Ia menatap sepasang bola mata beriris gelap milik sang suami dan menemukan kilat berbeda di sana. “Tanpa cinta?” tanyanya.Bisma menggeleng. “Saya harus ngomong dulu, ya?” Cassie meresponnya dengan anggukan.“Mad Bisma kan tahu, aku bahkan rela kasi meski itu tanpa cinta. Tapi, bukannya Mas Bisma sendiri yang bilang gak akan nyentuh aku?”“Gimana kalau semuanya berubah?” Bisma bertanya, memastikan. “Kan kamu belum tahu apa yang mau saya omongin?”“Ua udah kalo gitu ngomong dulu aja.”Bisma mengangguk lagi. Keterdiaman menjeda cukup lama sebelum akhirnya Bisma mulai buka suara. “Kamu tahu gak kalau saya udah lama menyimpan perasaan sama kamu?”Cassie tanpa sadar ternganga. Ia menggeleng tak percaya, tetapi dengan cepat Bi

  • Jodoh Kontrak untuk si Bos Galak   Saya Mau Kamu

    Gagal sudah rencana Bisma untuk mengatakan yang sejujurnya pada Cassie. Semua ini jelas karena Cassie yang mencari perkara, atau mungkin justru sebaliknya, Bisma yang terlalu terbawa cemburu.Lelaki itu memang sejak dulu tak pernah bisa mengekang sikap posesif dan rasa cemburunya, dan itu semakin menjadi seiring waktu bertambah usia pernikahannya dan Cassie. Perjanjian yang seharusnya ia laksanakan dan berhasil membuatnya sabar menunggu hingga waktunya tiba, ternyata malah berbalik menyerangnya.Jika ayah dan ibunya mengetahui ini, habislah Bisma. Karena sejak awal perempuan itu tak setuju dengan rencana konyol putranya.“Tuh, kan! Apa mama bilang! Kamu itu memang ngeyelan, Bis. Mama kan sering ngomong, Cassie itu gak sama kayak perempuan-perempuan lain yang pernah dekat sama kamu. Apalagi Rindi. Bilangnya gak mau punya anak, tapi udah berapa laki-laki yang tidru sama dia sebelum nikah sama kamu!” omel Diana ketika mendengar kabar kalau menantunya mengambek gara-gara sikap kasar Bisma

  • Jodoh Kontrak untuk si Bos Galak   Posesif

    Bisma masih tak habis pikir dengan apa yang Cassie minta. Ia kini masih termenung di pesisir pantai, memandang jauh ke lautan dengan deburan ombak yang tenang. Berbanding terbalik dengan hatinya saat ini. Ia biarkan sang istri dengan gemuruh di hati, pergi meninggalkannya sendiri.Mungkin Cassie membutuhkan ketenangan, pikirnya. Pernikahan mereka yang baru berjalan beberapa bulan, sudah seperti roller coaster rasanya. Hanya masalah kecil, tetapi menjadi layaknya bola salju jika itu berurusan dengan Cassie.Gadis itu memang keras kepala, gegabah dalam mengambil tindakan. Namun, perkataannya sudah melucuti ego Bisma yang masih ingin bertahan dalam status palsu mereka hanya demi sesuatu.Palsu? Benarkah? Atau justru itu yang Bisma ingin orang tahu tentang mereka. Bahkan di hadapan Cassie.“Kamu masih ngotot mau mempertahankan ide konyol ini, Bis? Kasihan Cassie,” ujar sang bunda yang sudah kesal dengan sikap Bisma yang keras kepala, tidak kalah dengan Cassie. Wajar saja kalau pernikahan

DMCA.com Protection Status