Hari-hari Arsha kembali berwarna, dukungan penuh Kama membuat lukisan ketiga yang sedang ia buat ini menceritakan banyak kebahagiaan. Tidak seperti dua lukisan sebelumnya, banyak terdapat warna terang yang tercampur di atas kanvas itu. Arsha juga mengerjakannya dengan santai tanpa tekanan. Waktuny
Meski begitu, Kama tidak menyukai sang istri yang sering berkomunikasi dengan Evan. Kama menekan tombol kembali, cukup baginya melihat isi pesan antara Arsha dengan Evan, tidak ada yang mengkhawatirkan karena Arsha cenderung membalas singkat sementara Evan mengirim pesan hingga beberapa kalimat dal
“Gimana menurut, lo?” Fabian bertanya setelah memberi waktu kepada Kama meneliti hasil kerjanya mengenai pembangunan galeri. Kama masih belum ingin menjawab, keningnya berkerut dengan mata yang masih fokus memindai keseluruhan ruangan. “Lo yakin Caca akan suka?” Kama malih balik bertanya. “Lo ‘ka
Arsha berjinjit menuju kamar mandi, membasuh seluruh tubuhnya yang terasa lengket dengan air hangat. Perasaan bahagia yang membuncah di dalam dada membuat Arsha sesekali bersenandung, sebuah senyum tidak lekang di bibirnya. Itu karena hubungannya dengan Kama semakin membaik, keduanya berusaha sal
“Bro!!!” Fabian berseru memanggil sahabat tapi Bosnya sambil mendorong pintu ruangan Kama. “Caca udah berjam-jam di bawah sama Nufaira, dia ngamuk sama cewek gue karena lo ngelarang dia naik ke sini,” Fabian memberitau, terdapat protes dalam nada suaranya. “Suruh dia naik kesini sewaktu gue udah m
“Sebentar lagi Nyonya ... sebentar lagi anda bisa ke atas, saat ini Tuan sedang sibuk ...,” bujuk Nufaira dengan sebuah janji. Arsha sudah lebih tenang saat ini, air matanya beberapa saat lalu berhenti mengalir dan wanita itu juga telah mengerti dan tidak lagi melampiaskan amarahnya pada Nufaira.
Arsha : Bang, pulang sekarang ya ... kita selesaiin masalah ini. Kemarin Abang marah sama Caca waktu enggak menyelesaikan langsung masalah kita. Pulang ya, Bang ... please, Caca minta maaf. Mungkin itu adalah pesan keseribu yang Arsha kirimkan semenjak ia tidak pulang beberapa hari lalu tapi Kama m
Kama memberitau pihak hotel nama gadis Arsha, tidak ada Gunadhya lagi di belakang namanya. Apa Kama akan melepaskan Arsha untuk selamanya? Napas Arsha tersendat menahan tangis untuk beberapa saat kemudian buliran bening itu sudah tidak bisa Arsha bendung lagi yang kemudian membanjiri wajah Arsha.