Share

Bab 405

Author: Jus Pir
Dia terdiam dengan bola mata yang terlihat kosong. Meski ucapan Tyara tidak bisa sepenuhnya dipercaya, tadi pagi Boris lebih awal ke kantor dan neneknya juga sedang tidur. kedua peristiwa itu terlalu kebetulan, bukan?

Zola menggigit bibirnya sambil bangkit berdiri. Dia memberitahu Caca mengenai pekerjaan siang ini kemudian langsung berangkat menuju Morrison Group. Mengenai masalah neneknya, dia harus cari tahu dengan jelas agar bisa tenang.

Mengenai tentang apa yang dikatakan Tyara, tentang dia mengabaikan neneknya demi anak di dalam perutnya, tentu saja tidak mungkin. Dia pasti tidak akan melakukan hal seperti itu. Zola tiba di Morrison Group dan Boris juga langsung tahu perempuan itu datang. Oleh karena itu, begitu Zola masuk ruangan, dia bisa menemukan Boris di meja kerjanya.

Dia melihat Zola dan bertanya dengan suara rendah, “Kenapa kamu datang ke sini di waktu seperti ini?”

Belakangan ini mereka jarang sekali berinteraksi. Sekarang Zola tiba-tiba ke kantor untuk mencarinya seharus
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 406

    Sambil bersandar di pelukan hangat lelaki itu, hati yang tadinya gelisah mulai merasa sedikit tenang. Dia mengangguk pelan sambil berkata, "Iya."Suasana perlahan menjadi sunyi, dan keduanya tetap berpelukan.Setelah itu, Boris menyelesaikan pekerjaannya lebih awal dan membawa Zola ke rumah sakit untuk bertemu dengan Guntur. Dokter tersebut menjelaskan semua risiko dan konsekuensinya pada Zola.Jika masih menggunakan pengobatan biasa, maka tidak akan bertahan lama. Namun, jika operasi maka ada risiko besar dan komplikasi. Namun, jika berhasil maka hasilnya akan baik.Zola memilih opsi kedua. Seperti yang dia katakan, dia tidak ingin melepaskan setiap harapan sekecil apa pun. Selanjutnya, mereka harus meyakinkan Nenek untuk dirawat di rumah sakit untuk mempersiapkan operasi transplantasi.Setelah malam tiba di rumah, keduanya ke rumah Nenek. Melihat mereka berdua muncul secara bersamaan dengan wajah serius, Nenek langsung mengerti bahwa Zola sudah mengetahuinya.Ketika Zola mengungkapka

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 407

    Zola terkejut seketika.“Nenek nggak bilang sama kamu karena khawatir kamu akan ada pikiran. Kalau kamu berpikir seperti itu, dia juga nggak tenang untuk operasi. Jadi, jangan merasa bersalah, ya?”Zola merasa sedikit tenang karena Boris yang menenangkannya. Seharusnya dia memandang ke depan, bagaimanapun juga Nenek sudah setuju untuk operasi, bukan?Setelah dipikirkan lagi, Zola juga merasa perasaannya sedikit lega. Setelah selesai bekerja, dia akan mengosongkan waktu untuk menemani Nenek di rumah sakit. Setelah itu Boris akan menjemputnya kembali ke apartemen.Hari ini Zola juga ke rumah sakit begitu pulang dari kantor. Dia sudah janjian dengan Boris sebelumnya.“Kita makan malam bersama, ya? Aku ingin makan makanan Restoran Yirna.”Boris setuju dan mereka berjanjian pukul enam sore lelaki itu akan menjemputnya di rumah sakit. Namun, Tyara tiba di Morrison Group pukul setengah lima dan merusak jadwal lelaki itu. Dia bilang dengan Jesse ingin bertemu Boris. Setelah mendapat izin, Jess

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 408

    Setelah Tyara selesai mengatakannya, Boris baru mengerti maksud perempuan itu yang sebenarnya. Tyara merasa di tangannya ada Kartu As?Boris menatapnya dengan dingin sambil mendengus sinis dan berkata, “Tyara, kamu merasa aku bisa menyetujuimu?”Tyara sedikit ragu karena dia juga tidak begitu yakin. Perempuan itu mengatupkan mulutnya tanpa berani menatap mata Boris. Dia hanya bisa berusaha tenang sambil menatapnya dan berkata,“Boris, bukannya kamu nggak mau lihat Zola sedih, ‘kan? Kalau kamu setuju, berarti itu akhir yang baik. Kamu juga pernah janji mau menikahiku, kamu yang lebih dulu melanggar janji.”“Melanggar janji?” Boris terkekeh dingin dan berkata, “Lalu ada apa dengan kontrak yang kamu tandatangani?”Tyara terdiam dan berkata dengan pelan, “Aku mengakui kalau perjanjian itu aku yang tandatangani. Aku juga sudah menerimanya. Tapi sekarang kalau kamu mau neneknya Zola segera melakukan operasi transplantasi, kamu harus menyetujui permintaanku.”“Cih! Kamu merasa aku akan mengab

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 409

    Zola mengerutkan kening dan sedikit mengendus sambil bertanya, “Kamu ke rumah sakit?”Boris tersentak karena tidak menyangka Zola sangat peka.“Kamu pasang kamera pengintai di tubuhku?”“Itu karena bau antiseptik di tubuhmu terlalu kuat.”“Kamu hewan ya?” Boris meraih wajah perempuan itu dan menatapnya dengan lekat dan dalam. Jakun lelaki itu refleks bergerak naik turun.“Kamu yang hewan.”“Iya, benar. Jadi kamu juga?”“Minggir, pergi mandi. Bau sekali.”“Cih!” Dia menatapnya dengan lembut, senyumnya menyebar di sudut bibir dan tubuhnya dengan sengaja mendekat. Dia menghirup aroma khasnya dan makin lama makin mendekat dan kemudian langsung memeluk pinggang perempuan itu.Dia berbicara dengan suara serak, “Kamu sudah mulai membenciku sekarang? Apa kamu harus sekejam itu?”“Kamu lepaskan aku dulu.”“Peluk saja nggak boleh? Pelit sekali.”“Boris!”“Hadir!” Suara Zola terdengar tegas, tetapi Boris terdengar lembut. Mendadak Zola tidak tahu harus berbuat apa. Apa yang terjadi dengan lelaki

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 410

    Zola membelalakkan matanya dan menatap Tyara sambil bertanya, “Apa maksudmu?”“Ucapanku kurang jelas? Memangnya kemarin malam Boris nggak bilang sama kamu?” balas Tyara.Nada bicaranya terdengar sengaja mengingatkan seolah di antara dirinya dan Boris ada rahasia bersama. Zola menyipitkan mata dan berkata, “Kenapa aku harus percaya ucapanmu?”Memang kemarin malam dia dan Boris berjanjian untuk makan malam. Namun, Boris bilang ada urusan dan tidak bisa. Sehingga dia diminta untuk langsung pulang setelah menjenguk Nenek.Jadi kemarin malam Boris bertemu dengan Tyara? Kemarin tiba-tiba lelaki itu menjadi sangat intim dengannya. Makin dipikirkan makin membuat perasaan Zola berantakan. Kalau memang Boris melakukan pencocokan, kenapa tidak memberi tahu dia?Tatapan Zola ketika menatap Tyara menjadi dingin dan menggelap. Tyara menyerahkan hasil laporannya pada Zola dan berkata, “Sekarang kamu seharusnya sudah percaya, ‘kan?”Zola menatap hasil laporan di tangannya dengan wajah pucat dan sorot

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 411

    Tyara tidak berbicara dan hanya tersenyum. Zola yang lepas kendali membuatnya sangat bahagia. Tatapannya memancarkan senyuman puas dan berkata,“Sebenarnya Boris sudah tahu kalau masalah ini ada hubungannya denganku. Tapi dia nggak melakukan sesuatu padaku. Semua karena posisiku di hatinya jauh dari apa yang kamu bayangkan. Kamu percaya?”Zola diam dan tidak bersuara. Hatinya terasa sakit hingga dia sulit bernapas. Dia menatap Tyara dengan dingin dan datar sambil berkata, “Benarkah? Kalau dia begitu peduli denganmu, kenapa kamu masih mau datang bernegosiasi denganku? Seharusnya kamu langsung temui dia, ‘kan? Apa jangan-jangan Boris mengabaikanmu?”Wajah Tyara mendadak kaku dan tidak langsung menjawab pertanyaan Zola. Zola tersenyum dan bertanya, “Apakah tebakanku benar?”“Cih! Zola, kenapa kamu harus senang? Kamu hampir saja … Tapi bukankah kamu tetap harus menahan semuanya? Kamu nggak akan pernah bisa dibandingkan denganku. Di hati Boris, aku akan selalu lebih penting darimu.”Zola me

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 412

    “Kamu masih belum jawab pertanyaanku.” Tidak ada ekspresi apa pun di wajah perempuan itu.Boris mengerutkan dahi dan wajah tampannya menunjukkan sedikit keraguan. Zola melihat dengan jelas bahwa ada sebuah emosi yang sudah menyebar di dalam hatinya. Dia menyipitkan mata sambil tersenyum sinis dan bertanya,“Jadi apa maksud dari kamu yang nggak menjawab pertanyaanku?”“Zola, aku ….”“Jadi kamu benaran sudah tahu Tyara ada hubungannya dengan ini tapi kamu nggak melakukan apa pun dan bahkan menutupinya dari aku, benar?”Wajah Boris tampak menegang. Matanya yang gelap itu memancarkan keraguan dan juga bingung. Pada akhirnya, dia tidak mengatakan apa pun dan memilih diam.Diamnya lelaki itu membuat Zola merasa sangat kecewa. Dia tersenyum dingin dan berkata, “Ternyata semua ini benar, Boris. Sungguh, aku berharap kamu bisa sedikit berbohong padaku. Aku berharap kamu bilang bahwa aku hanya berlebihan. Bahwa nggak ada sesuatu seperti yang aku katakan. Asalkan kamu bilang begitu, aku bersedia

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 413

    “Aku sudah memberitahumu, keadaannya nggak seperti yang kamu bayangkan. Ada beberapa hal yang untuk saat ini belum bisa aku jelaskan, tapi satu hal yang bisa aku janjikan padamu adalah aku nggak akan menikah dengannya.”Wajah lelaki itu dingin dan terdengar nada penuh sabar yang sengaja dia kendalikan seolah tidak ingin meluapkan kemarahannya. Zola berkata, “Ini urusanmu, nggak ada hubungannya denganku. Aku hanya tahu, kamu sudah memilih Tyara.”“Zola, kamu harus mengancamku dengan anak”Zola diam yang artinya membenarkan. Rahang Boris mengetat dan mendadak dia bangkit berdiri sambil melangkah ke meja kerjanya. Suaranya yang dingin juga terdengar berkata,“Anak itu ada di dalam perutmu. Aku nggak bisa menahan apa pun yang ingin kamu lakukan. Tapi Zola, kamu harus tahu. Sekarang nenekmu ada di wilayahku. Jadi sebaiknya kamu jangan bertindak gegabah. Kalau nggak, kamu akan menyesal!”Zola tertegun dan matanya membelalak lebar. Namun, wajahnya tetap datar sambil berkata, “Boris, kalau kam

Latest chapter

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 661

    Namun, karya desain bagus saja tidak cukup. Harus memiliki nuansa desain dan gaya yang unik juga agar dapat meninggalkan kesan yang mendalam sekali dilihat orang. Zola membantu revisi dan memberi mereka arah inspirasi baru. Draf desain saat ini sepenuhnya dipoles berulang kali, buat lagi, dipoles lagi.Zola sibuk sampai jam pulang kerja. Dia memeriksa ponselnya, berencana makan di luar bersama Jeni sebelum pulang. Sejak pindah kembali ke apartemen, si bibi belum pernah datang untuk menyiapkan makanan. Zola tidak ingin bertanya dulu. Sedangkan dia sendiri malas mau masak. Jadi dia memilih makan di luar.Namun, baru saja Zola dan Jeni masuk ke mobil dan hendak berangkat ke restoran, ponsel Zola tiba-tiba berdering. Telepon dari Boris.Zola memegang erat ponselnya dan tertegun sejenak, tidak langsung mengangkat telepon, lalu Jeni berkata, “Angkat saja.”Jeni langsung menepikan mobilnya dan menunggu Zola mengangkat telepon. Zola menekan tombol jawab, lalu suara Boris datang dari ujung tele

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 660

    “Memang medan perang, kan? Bahkan medan perang di dalam sana jauh lebih sulit untuk dihadapi daripada yang di luar,” goda Jeni.Zola tersenyum, lalu dia keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah. Akhir-akhir ini Jerico sedang memulihkan diri di rumah. Setelah mengetuk pintu, Zola membuka pintu dan masuk. Begitu melihat Zola, Jerico langsung bertanya, “Kenapa kamu datang ke sini?”Sikap dingin Jerico membuat Zola diam sejenak, tapi dia sudah terbiasa. Jadi, Zola merasa tidak apa-apa. Dia menatap ayahnya dan berkata, “Ada yang ingin aku tanyakan pada Papa.”Jerico melihatnya sekilas. “Mau tanya apa?”Zola mengerutkan bibirnya. Pada akhirnya, dia segera bertanya, “Aku ingin tanya soal Budi. Budi sudah jadi sekretaris Papa bertahun-tahun. Kenapa dia tiba-tiba berkhianat? Selama ini Papa selalu baik padanya. Apakah dia ada kesulitan atau rahasia yang nggak bisa dikatakan?”Begitu Zola selesai bicara, raut wajah Jerico langsung berubah. Dia memelototi Zola dengan tidak senang.“Zol

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 659

    Usai berkata, Boris berjalan keluar sambil berkata, “Aku panggil dokter dulu untuk periksa kamu. Nanti sudah boleh keluar dari rumah sakit.”Mata Zola mengikuti sosok Boris. Kata-kata Boris terulang-ulang terus di dalam otaknya. Dibandingkan Sandra yang cerdas, Zola lebih cocok menjadi istri Boris? Maksud Boris, Zola kurang cerdas?Zola yang sedang hamil sama sekali tidak menyadari kalau dirinya sedang melalui proses otak tidak bisa berpikir dengan cepat selama kehamilan. Setelah berpikir lama, dia masih tidak mengerti maksud Boris. Apakah Boris sedang memujinya? Namun, sepertinya itu tidak sepenuhnya memuji.Setelah melalui pemeriksaan, dokter memastikan Zola tidak apa-apa. Semuanya stabil. Dia pun dipulangkan. Boris yang mengantarnya kembali ke apartemen. Sepanjang perjalanan pulang, Zola dan Boris tidak bicara. Karena Boris menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengangkat telepon.Boris tampak sangat sibuk, tapi Boris tetap menemani Zola. Zola memperhatikan wajah Boris dari sam

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 658

    Zola juga tercengang. Sandra ingin memberi Boris saham? Dia semakin fokus memperhatikan Boris, tidak ingin melewatkan ekspresi apa pun di wajah pria itu. Apakah Boris akan terharu?“Kamu jangan salah paham. Aku nggak ingin lakukan apa pun. Ini bentuk ketulusanku. Kamu tahu, kelak aku akan ambil alih Gordi Group. Tapi aku tahu seberapa besar persaingan dalam dunia bisnis. Aku butuh penopang. Aku tahu kamu nggak ada perasaan apa pun padaku, juga nggak mungkin menikah denganku. Tapi aku butuh kerja sama jangka panjang dengan Morrison Group.”“Ini bukan masalah kecil. Aku belum bisa kasih jawaban.”“Kalau begitu, kamu pertimbangkan dulu.”Boris menutup telepon. Wajahnya tampak dingin. Zola tidak mendengar semua percakapan antara Boris dan Sandra, tapi Zola mendengar jelas setiap kata yang Boris ucapkan. Setelah panggilan telepon berakhir, Boris meletakkan ponselnya. Dia spontan melihat ke arah Zola. Tidak disangka, Zola sedang memperhatikannya. Saat mata keduanya bertemu, Zola sama sekali

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 657

    Zola menyadari kalau dirinya semakin tidak memahami Mahendra, bahkan boleh dibilang dia merasa seperti tidak pernah memahami pria itu sebelumnya. Apa tujuan Mahendra melakukan hal ini?Zola tidak bisa menemukan jawaban yang masuk akal. Jadi dia tidak menanggapi pertanyaan Boris. Suasana pun menjadi sunyi senyap. Sesaat kemudian, ponsel Boris berdering. Sandra yang meneleponnya.“Kamu nggak di kantor?”“Ada urusan?”“Iya, ada sedikit urusan. Soal proyek kerja sama. Aku baru saja dapat kabar, ada perusahaan real estate asing yang berencana datang ke Kota Binru untuk berinvestasi. Kalau kita bisa dapatkan kerja sama ini, itu akan sangat membantu untuk go public nanti. Jadi kamu mau pertimbangkan, nggak?”Meskipun Morrison Group merupakan sebuah perusahaan besar, sampai saat ini Morrison Group belum mendaftarkan diri ke bursa efek. Baik Boris maupun keluarganya tidak peduli dengan hal itu. Jika Morrison Group mau go public, pasti sudah go public sejak kepemimpinan Hartono. Namun nyatanya t

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 656

    Setiap kali memikirkan hal itu, Boris pasti berpikir kalau Zola ingin berpisah dengannya demi Mahendra. Akan tetapi, pesan Guntur terngiang kembali di benaknya. Sekarang Zola tidak boleh emosi, harus tetap dalam suasana hati yang baik. Sehingga kata-kata yang sudah sampai di ujung bibirnya akhirnya ditelan kembali.Zola menatap Boris, mengira pria itu ingin mengatakan sesuatu lagi. Jadi dia menatap Boris dalam diam. Kata-kata Boris barusan membuat Zola merasa hatinya seperti dicengkeram dengan erat hingga membuatnya sulit bernapas.Namun, beberapa saat berlalu. Boris tak kunjung bicara. Zola menatapnya dengan bingung dan berkata, “Mau ngomong apa ngomong saja.”Sikap Boris melembut, tidak sekeras tadi. Dia menatap Zola sambil berpikir keras. Kemudian, dia menanyakan keraguan yang selalu Boris sembunyikan di dalam hatinya.“Aku hanya mau tanya satu hal. Katakan padaku, apakah kamu pernah pacaran dengan Mahendra?”Zola mengerutkan kening, tampak semakin bingung. “Boris, sebenarnya apa ya

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 655

    “Oke, aku mengerti.” Boris menjawab dengan serius, seperti seorang murid yang penurut.Guntur jarang melihat reaksi seperti itu dari Boris. Dia spontan tertawa dan berkata, “Baguslah kalau kamu bisa bekerja sama seperti ini. Kakek dan orang tuamu belum tahu. Perlu beritahu mereka?”Boris menatap Guntur dan bertanya balik, “Menurutmu?”Guntur terus tertawa. “Oke, oke, aku mengerti. Kalau begitu aku kerja dulu. Kamu temani Zola. Kalau dia bangun, dia boleh sarapan.”Boris menganggukkan kepala. Guntur pun pergi. Beberapa menit kemudian, Zola membuka matanya dan mendapati dirinya sedang berada di rumah sakit. Dia spontan mengangkat tangannya dan memegang perutnya. Setelah merasakan perutnya yang buncit, dia baru merasa lega.Zola ingat Jeni mengantarnya ke rumah sakit dan dia diperiksa oleh dokter. Namun saat itu, dia benar-benar sudah terlalu lelah. Dokter juga memberinya obat yang boleh diminum ibu hamil. Jadi dia tidur sampai sekarang baru bangun.Zola bangun dan duduk. Begitu duduk, di

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 654

    Boris punya kebiasaan marah ketika dibangunkan dari tidurnya, apalagi kalau dibangunkan secara tiba-tiba. Akan tetapi, sebelum dia bisa melampiaskan kekesalannya, suara yang masuk telinganya langsung membuat matanya terbelalak lebar.“Zola lagi di UGD rumah sakit?” tanya Boris dengan suara serak.“Kamu nggak tahu?”“Kenapa dia ke rumah sakit jam segini?”Boris mengangkat selimutnya dan turun dari tempat tidur. Sambil mengganti pakaian, dia bertanya kepada Guntur dengan wajah serius. Guntur bilang kalau muridnya yang melihat Zola. Zola baring di ranjang pemeriksaan, sepertinya baru selesai diperiksa. Dia masih belum tahu bagaimana situasi jelasnya.Boris tidak banyak bicara. Setelah menjawab singkat, dia langsung menutup telepon. Wajah tampannya tampak tegang. Rahangnya mengeras sampai seolah-olah bisa hancur kapan saja. Dia bahkan tidak sempat memakai sepatu lagi. Dia langsung mengambil kunci dan keluar.Boris mengebut sepanjang jalan. Dia mencoba menghubungi ponsel Zola, tapi Zola tid

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 653

    Manusia sangat mudah membiasakan diri. Begitu sudah terbiasa, manusia bisa saja melupakan semua hal negatif yang pernah dialaminya sebelumnya.“Apakah aku sudah kehilangan diriku sendiri?” tanya Zola kepada Jeni.Jeni memikirkannya dengan serius. “Sayang, kalau kamu sudah mempertanyakan apakah kamu sudah kehilangan dirimu sendiri, menurutku kamu benar-benar perlu merenungkan diri dulu.”Karena kata-kata Jeni barusan, Zola pun jadi berpikir keras. Benar, dia bahkan sudah mempertanyakan dirinya sendiri. Apa yang akan dipikirkan orang lain?Zola bangun dan duduk di sofa, lalu berkata dengan yakin, “Aku percaya aku masih diriku yang dulu. Aku nggak akan kehilangan diri sendiri demi siapa pun.”“Ini baru betul.”Keduanya saling menatap dan tersenyum. Di malam hari, Zola rela mengeluarkan uang mentraktir Jeni makan mie, sebagai penghargaan kepada Jeni karena telah memberinya pencerahan dan semangat. Saat itu, Jeni merasa sangat kesal. Ingin rasanya memarahi Zola.Zola justru berkata, “Maklum

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status