Beranda / Romansa / Jerat Pesona Pengacara Tampan / Bab 64. Executing the Plan

Share

Bab 64. Executing the Plan

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-10 09:57:48

Suara ketukan palu dari sang hakim menandakan persidangan telah usai. Yagil Upton—pria yang telah melakukan hampir melakukan tindakan pelecehan dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara. Hukuman yang cukup ringan karena Samuel sebelumnya memberikan banyak bukti yang bisa membuat Yagil Upton lebih lama lagi berada di dalam penjara. Namun, dalam kejadian ini Yagil Upton mengakui kesalahannya yang mabuk sampai terjadi tindakan tercela. Sang hakim pun akhirnya bijak dalam menjatuhkan hukuman untuk Yagil Upton.

Tampak Selena sejak tadi menatap Samuel yang begitu membelanya. Tak tanggung-tanggung, Samuel sampai menggebrak meja kala berdebat dengan pengacara Yagil Upton. Membisu. Selena diam dan tak mampu mengeluarkan kata. Tak menampik Samuel sangat hebat di persidangan. Bahkan lawannya pun sering dibuat bungkam ketika Samuel sudah memberikan fakta yang ada. Sedangkan Selena? Bohong rasanya jika Selena tidak mengagumi Samuel. Selama persidangan bukan inti permasalahan yang Selena perhatikan. T
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 65. Kidnapper

    “Aku baru saja mendapatkan kabar kalau ada salah satu perusahaan asal Jepang yang memakai jasa Nicholas Design Interior. Kemungkinan pembangunan akan dimulai bulan depan. Tapi aku minta pada kalian memperhatikan dengan detail apa yang mereka inginkan dan butuhkan. Penataan ruangannya, pemilihan wallpaper, nuansanya. Semua aku ingin kalian perhatikan detail. Jangan sampai ada kesalahan apalagi sampai membuat pelanggan kecewa.” Suara Selena berucap dengan nada yang begitu tegas memimpin meeting. Tatapannya menatap seluruh para karyawannya dengan begitu serius. Pagi ini, Selena sudah disibukan dengan meeting penting membahas project baru yang dia terima. “Baik, Nona. Kami akan pastikan semuanya berjalan dengan baik. Kami pun akan menuruti keinginan client. Anda jangan khawatir, Nona.” Seorang manager marketing menjawab ucapan Selena dengan sopan dan tegas. Dia menjawab mewikili para karyawan lainnya. “Good, meeting cukup sampai di sini saja. Meeting selanjutnya akan diadakan minggu d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 66. I'd Rather Die Than Be Yours

    New York, USA. Selena melangkah buru-buru keluar dari bandara. Wanita itu memakai kaca mata hitam serta menundukan kepalanya menghindari paparazzi yang mengincarnya. Meski bukan berasal dari kalangan selebirity tapi Selena kerap diincar oleh paparazzi. Semua karena nama besar keluarganya membuat Selena merasa resah setiap kali pergi ke mana-mana.Saat Selena tiba di lobby, wanita itu buru-buru masuk ke dalam taksi. Tak lama kemudian, taksi yang membawa Selena mulai meninggalkan lobby bandara. Ya, Selena sengaja meminta pada Jenia jangan sampai ada yang tahu dirinya berada di New York. Terpaksa Selena menutupi keberangkatannya ke New York. Alasannya karena Selena tidak mau keluarganya mencurigai sesuatu. Lebih baik Selena mencari aman. Sampai kapan pun Selena tak akan membiarkan keluarga besarnya tahu tentang Samuel. Suara dering ponsel menandakan pesan masuk terdengar. Selena segera mengambil ponselnya yang ada di dalam tas. Lantas dia membuka pesan masuk yang baru saja dikirimkan o

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 67. Samuel's Promise

    Samuel meremas kuat-kuat rambutnya. Rasa takut menelusup dalam dirinya kala membayangkan tadi Selena memotong urat nadi di hadapannya. Samuel mengumpat dalam hati. Dia tak menyangka Selena sampai berani untuk melakukan hal seperti itu. Dan untuk pertama kalinya Samuel merasakan jantungnya seperti ingin berhenti bedetak melihat darah bercucuran keluar dari tangan Selena. Tak dipungkiri rasa takut, cemas, dan khawatir telah melebur menjadi satu dalam diri Samuel.Ceklek. Pintu terbuka. Dokter keluar dari kamar Samuel. Refleks, Samuel berjalan cepat menghampiri sang dokter yang berdiri di ambang pintu. “Bagaimana keadaan Selena?” tanya Samuel cepat dan pancaran mata yang menunjukan kepanikannya.“Nona Selena baik-baik saja. Beruntung goresan pisau tidak sampai melukai urat nadinya. Sekarang Nona Selena masih belum sadarkan diri. Tapi Anda tidak perlu khawatir. Tidak lama lagi Nona Selena pasti akan sadar, Tuan,” jawab sang dokter memberitahukan pada Samuel tentang keadaan Selena. Napa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 68. Successful Threat

    Pelupuk mata Selena bergerak bercampur dengan ringisan sakit di area pergelangan tangannya. Perlahan Selena mulai membuka matanya. Wanita itu mengerjapkan mata beberapa kali. Hingga ketika Selena sudah membuka mata, tiba-tiba dia melihat dirinya berada di sebuah kamar megah yang bukan kamarnya. Tampak raut wajah Selena berubah. Sepasang iris mata birunya menunjukan jelas keterkejutan. “Kau sudah sadar?” Suara berat dari arah sisi kiri membuat Selena segera mengalihkan pandangannya pada sumber suara itu. Seketika tatapan Selena berubah menjadi tajam melihat sosok pria yang tengah duduk di sofa seraya menyesap kopi di tangannya. “Kau—” “Jangan lukai lagi dirimu. Bagaimana kalau urat nadimu putus? Kau sendiri yang mengatakan tidak mau Oliver memiliki ibu baru tapi kenapa kau malah mempermudah Oliver mendapatkan ibu baru?” Belum juga Selena menyelesaikan ucapannya, Samuel langsung memotong ucapan Selena. Nada bicara Samuel tegas dan penuh penekanan. Selena terdiam beberapa saat menden

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 69. Always Defend You

    Dorrrr Sebuah peluru melesat, menembus tepat di papan sasaran. Tampak Oliver memekik kegirangan kala Samuel berhasil mendaratkan peluru dengan sempurna. Oliver bertepuk tangan sambil melompat-lompat senang. Bocah laki-laki itu menatap Samuel dengan tatapan binar penuh kekaguman. Sedangkan Selena hanya bisa menghela napas dalam. Raut wajah Selena tampak kesal. Jelas saja Selena kesal karena Samuel membawa Oliver ke taman belakang mansionnya hanya karena ingin mengajak Oliver berlatih menembak. Apa yang dilakukan Samuel ini persis sama seperti apa yang dilakukan Miracle. Setiap kali Selena membawa Oliver ke Milan; maka Miracle akan mengajari Oliver begaimana memegang pistol. “Papa, aku ingin menembak juga, Papa. Bibi Miracle dan Paman Mateo sering mengajariku menembak,” seru Oliver antusisas. “Paman dan Bibimu mengajarimu menembak?” Sebelah alis Samuel terangkat, menatap Oliver lekat-lekat. Oliver mengangguk antusias. “Iya, Papa. Mereka mengajariku.” Senyuman samar di wajah Samuel

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 70. Kissmark

    Samuel membaringkan tubuh Selena di ranjang empuk di kamar yang telah dia siapkan untuk Selena. Sejenak, Samuel terdiam mengamati wajah cantik Selena yang tertidur pulas. Pria itu seakan enggan untuk berpaling dari keindahan yang ada di hadapannya. Entah Samuel tak mengerti dengan apa yang dia rasakan pada Selena. Yang Samuel tahu dia tidak suka kalau sampai Selena memberikan ayah baru untuk Oliver. Lepas dari semua itu Samuel juga tidak suka jika Dean berusaha mendekati Selena. Tidak bukan hanya Dean tapi seluruh pria. Shit! Samuel mengumpati dirinya yang tak mengerti dengan apa yang menjadi keinginannya. Samuel mengembuskan napas panjang. Pria itu hendak mengambil selimut dan menutupi tubuh Selena. Namun … tiba-tiba Selena menggeliat. Wanita itu memeluk erat leher Samuel hingga membuat tubuh Samuel tak seimbang. Tubuh Semuel terjatuh tepat di samping Selena. Awalnya Samuel pikir Selena akan terbangun tapi ternyata apa yang dia pikirkan salah. Selena masih tertidur pulas dalam keada

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 71. Selena's Decision

    “Jadi kau meninggalkan Iris karena perselingkuhanmu dengan Selena?” Suara Jillian—ibu Samuel bertanya dengan nada dingin. Tatapannya menatap tajam Samuel yang ada di hadapannya itu. Amarah begitu terlihat di wajahnya. “Jaga bicaramu, Mom. Selena bukan selingkuhanku. Aku berpisah dengan Iris karena aku tidak menyukai sifatnya. Bukan karena Selena yang menyebabkan kami berpisah.” Samuel menjawab dengan begitu tegas dan penuh peringatan. Tatapan Samuel menatap ibunya dingin seolah meminta ibunya untuk menjaga ucapannya. “Kalau bukan selingkuhanmu kenapa dia bisa ada di sini? Jangan membohongi Mommy, Samuel! Mommy bukan orang bodoh! Kenapa kau menyakiti hati Iris? Dia sudah lama menjalin hubungan denganmu, Samuel! Lebih dari lima tahun kalian bersama. Harusnya kau memikirkan perasaan Iris! Cantik dan hebatnya orang itu tidak ada habisnya. Kau jangan suka memperbandingkan Iris dengan wanita lain!” seru Jillian dengan nada tinggi dan keras pada putranya. Ini yang sejak dulu Jillian inga

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 72. Suspicion

    Samuel menatap Selena dan Oliver yang tengah tertidur pulas. Ingin sekali Samuel memindahkan Selena tapi Samuel mengurungkan niatnya. Mengingat tadi pagi mereka ribut besar. Satu harian ini Samuel dan Selena tak bertegur sapa. Lebih tepatnya Selena mengabaikan dirinya. Selena hanya sibuk mengajak Oliver bermain. Bahkan saat makan malam tadi pun, Selena tetap tidak mau bicara padanya.Samuel melangkah mendekat ke ranjang. Dia menarik selimut—merapatkan tubuh Selena dan Oliver dengan selimut tebal itu. Tampak senyuman di wajah Samuel terlukis. Selena dan Oliver tertidur begitu pulas. Hati Samuel begitu menghangat. Dalam hati dan pikiran Samuel, dia hanya ingin melindungi Selena dan Oliver. Samuel tak akan pernah membiarkan jika sampai Selena dan Oliver terluka. Kini Samuel menundukan kepalanya, memberikan kecupan di kening Selena dan Oliver. Samuel menyadari kalau dirinya begitu banyak kesalahan pada Selena dan Oliver. Dan sekarang Samuel ingin menebus semua kesalahannya. Memperbaiki

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11

Bab terbaru

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 253 – It’s a Boy 

    Paris, Perancis. Suara lenguhan memenuhi kamar hotel megah itu. Ranjang luas itu menjadi tempat di mana dua insan telah melakukan pergulatan panas. Erangan yang tak henti-henti begitu merdu di telinga keduanya. Lagi dan lagi tak pernah mereka bosan melakukan pergulatan panas di atas ranjang. Letupan gairah dan hasrat membara telah tergulung menjadi satu di sana meluapkan api candu yang tak pernah padam. Hingga ketika telah mencapai puncak, semburan lahar panas memasuki rahim sang wanita. Napas sang wanita terengah-engah. Tubuhnya terkulai lemah. Pagi hari mendapatkan serangan membuatnya tak memiliki energy untuk beranjak dari tempat tidur. Bulan madu singkat terisikan dengan indahnya percintaan dua insan itu. Tubuh mereka saling berdamba akan sentuhan satu sama lain. Tak ada satu malam pun yang terlewatkan untuk melakukan pergulatan panas. Mereka melebur menjadi satu, seolah tak bisa terpisahkan. “Rava, besok kita harus libur. Kau membuatku tidak bisa jalan. Kau ini bagaimana kena

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 252 – Family Time II 

    “Wah, kalian sudah datang! Ayo masuk.” Stella—istri Sean menyambut kedatangan Selena, Samuel, Oliver, Brianna, Dean, dan juga Joice. Senyuman di wajah Stella begitu indah dan penuh kehangatan. “Maaf kami lama.” Selena memeluk Stella, bergantian dengan Brianna yang juga memeluk Selena. Pun Oliver dan Joice yang sudah turun dari gendongan ayah mereka, langsung memberikan pelukan pada Stella. Tentu Stella segera membalas pelukan Oliver dan Joice. “Tidak usah meminta maaf, Selena. Kalian datang tepat waktu,” jawab Stella lembut. Selena tersenyum samar. “Dad dan Mom ada di rumah, kan?” tanyanya. “Dad dan Mom lagi di jalan arah pulang. Dad dan Mom baru berbaikan. Jadi jangan heran kalau kau lihat Mom masih bersikap dingin pada Dad,” ujar Stella mengingatkan. “Ah, Mom masih cemburu pada wanita yang mendekati Dad?” tanya Selena menahan geli di senyumannya. Stella mendesah panjang. “Iya, padahal Dad tidak pernah merespon wanita itu. Ini semua ulah Dominic. Aku dengar Mom dibujuk Dad samp

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 251 – Family Time

    Selena menatap deretan koleksi-koleksi dress indah miliknya, namun entah kenapa Selena merasa dress-dress yang ada di hadapannya sudah tak lagi indah jika dipakainya. Padahal tubuhnya pun belum terlalu gemuk tapi Selena merasa bandannya seperti badut. Sesaat, Selena manatap cermin, wajahnya telah dirias make-up tipis. Memakai lipstick pun Selena sangat malas. Hanya lip balm yang dia pakai demi menjaga kesehatan bibir. Kehamilan kedua ini lebih membuat Selena malas berias. Dulu pun ketika hamil Oliver, dirinya malas berias tapi kehamilan kedua jauh membuat Selena malas. “Sayang, apa kau sudah siap?” Samuel melangkah mendekat pada Selena yang berada di walk-in closet. Tampak kening Samuel mengerut kala melihat sang istri belum mengganti pakaian. Selena masih memakai gaun sederhana khusus yang biasa dipakai di rumah. “Sayang, aku bingung harus pakai baju apa.” Selena langsung membenamkan wajahnya di dada bidang Samuel. “Sepertinya dress-dress milikku sudah tidak cocok lagi dipakai a

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 250 – Rava and Juliet's Wedding

    Berita pernikahan Rava dan Juliet telah menyebar ke publik. Tak hanya berita pernikahan Rava dan Juliet saja tapi juga berita pernikahan Dean dan Brianna. Yang sempat menghebohkan publik adalah sebelumnya Juliet diberitakan akan menikah dengan Dean Osbert, tapi malah akhirnya Dean akan menikah dengan Brianna Maxton. Itu yang membuat banyak wartawan mengajukan pertanyaan. Namun, baik pihak Dean atau Rava mengatakan bahwa mereka telah menemukan pasangan yang terbaik masing-masing. Persiapan pernikahan Rava dan Juliet sudah lebih dulu rampung. Pasalnya memang pernikahan Rava dan Juliet lebih dulu dari pernikahan Dean dan Brianna. Tentu Rava tak bisa menunda-nunda pernikahannya dengan Juliet karena kondisi Juliet yang sudah hamil muda. Beberapa hari lalu, Neva Telisa—ibu Juliet sudah meminta maaf pada keluarga besar Maxton, karena telah mengamuk bahkan sampai melukai banyak penjaga di kediaman keluarga Maxton. Setelah Rava mendatangi langsung keluarga Juliet, menjelaskan apa yang sebena

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 249 – Beautiful in It’s Time

    Juliet menatap langit malam yang dihiasi bulan dan bintang. Wanita itu berdiri di taman dekat apartemennya. Cuaca malam itu begitu cerah. Langit malam pun terang tak mendung. Itu yang membuat Juliet ingin menikmati suasana malam. Sesekali Juliet menarik napas dalam dan mengembuskan perlahan. Memejamkan mata kala embusan angin pun menerpa kulitnya. Keheningan menyelimuti tempat di mana Juliet berada. Tentu Juliet tak hanya sendiri. Di samping Juliet ada Rava yang sedari tadi setia menemaninya. Tak banyak percakapan yang berlangsung, Juliet masih diam seribu bahasa. Sejak di mana Rava datang ke keluarga Maxton, Juliet masih belum berkomentar apa pun. Ya, semua yang terjadi memang begitu mengejutkan. Lebih tepatnya Juliet tak menyangka akan berada di titik sekarang ini. Hubungan yang benar-benar sangatlah rumit. “Kau tidak mau bicara apa pun padaku, Juliet?” tanya Rava seraya menatap Juliet yang sedari tadi menatap langit luas. “Aku bingung, Rava,” ucap Juliet pelan. Rava meraih kedu

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 248 – Cleaning up the Mess II

    “Jangan salahkan Juliet. Aku yang bersalah. Anak yang di kandung Juliet adalah anakku.” Suara berat seorang pria memasuki ruangan di mana keluarga Maxton berkumpul bersama dengan Dean dan Juliet. Ya, suara berat itu sukses membuat semua orang yang ada di sana mengalihkan pandangan mereka pada sumber suara itu. Seketika semua orang di sana terkejut melihat sosok pria yang tak asing di mata mereka. Pria tampan berpakaian santai. Kaus hitam membalut tubuh kekarnya. Wajah yang nampak sebagai pria penggoda para wanita. Aura ketegasan namun terselimuti akan sifat yang santai dan tenang. Bibir semua orang di sana menganga lebar akibat keterkejutan. Hening. Ruang keluarga megah itu hening belum ada suara sedikit pun. Mereka semua masih diam membeku di tempat. Semua orang itu mengenal sosok pria yang datang, tapi tidak dengan Juliet. Hanya Juliet yang sama sekali tak mengenal wajah pria itu. Namun, suara pria itu nampak tak asing di telinga Juliet. “Rava? Kau—” Samuel nyaris kehilangan kat

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 247 – Cleaning up the Mess

    Keesokan hari, Brianna dan Dean langsung bersiap-siap untuk meninggalkan apartemen. Setelah tadi malam mereka menghabiskan malam bersama, sekarang sudah waktunya mereka untuk menyelesaikan kembali masalah yang menghampiri mereka. Baik Dean ataupun Brianna memang tak ingin menunda-nunda. Terlebih masalah hadir sampai melibatkan pihak keluarga. “Brianna, aku akan mengantarmu pulang. Setelah mengantarmu, aku akan ke apartemen Juliet,” ucap Dean yang ingin mengantarkan Brianna pulang ke rumah. “Tidak usah, Dean. Aku pulang sendiri saja. Aku kan bawa mobil.” Brianna membelai rahang Dean lembut seraya memberikan kecupan di sana. “Aku mengantarmu saja. Aku tidak tenang kau pulang sendiri,” balas Dean yang tak suka jika Brianna pulang sendiri. Brianna menghela napas dalam. Wanita itu melingkarkan tangannya ke leher Dean, merapatkan tubuhnya ke tubuh pria itu. “Dean, kalau kau mengantarku pulang masalah akan semakin rumit. Kakakku akan mencercamu dengan banyaknya pertanyaan. Aku tidak mau

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 246 – Officially Mine II 

    Malam semakin larut. Udara dingin menyelinap masuk ke dalam sela-sela jendela. Dua insan terbaring di ranjang dengan posisi saling berpelukan seakan tak ingin terlepas. Tampak Dean yang sudah lebih dulu bangun, tak lepas menatap Brianna yang terlelap dalam pelukannya. Wajah cantik Brianna seakan memanjakan mata Dean, hingga membuatnya tak bisa berpaling sedikit pun dari wanita itu. Tak bisa memungkiri, Brianna memiliki pesona yang istimewa. Sejak awal Dean melihat Brianna, hatinya meraskan sesuatu yang mengusik hati dan pikirannya. Tak pernah Dean kira bahwa Brianna adalah pemilik kalung yang selama ini dia cari. Dunia benar-benar sempit. Andai Dean tahu lebih awal, maka Dean tak akan pernah membiarkan Brianna menikahi seorang pria berengsek. Dean membelai pipi Brianna. Lantas, pria itu menarik dagu Brianna, mencium dan melumat lembut bibir Brianna. Manis, sangat manis. Bibir Brianna layaknya nikotin yang membuat Dean kecanduan. Dean seakan tak bisa berhenti mencium Brianna. Segala

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 245 – Officially Mine

    “Shit!” Dean mengumpat kasar kala melihat truck menghadang mobilnya, hingga membuatnya tak bisa mencari sela. Sialnya, mobil Brianna sudah melaju lebih dulu dari truck yang menghadang Dean, dan membuat Dean kehilangan jejak keberadaan Selena. Andai saja tak ada truck yang menghalangi sudah pasti Dean bisa mengejar mobil Brianna. Dean menekan klakson mobilnya agar truck di depan memberikan jalan. Dan ketika truck di depannya memberikan sedikit sela, Dean menginjak pedal gas kuat-kuat—melajukan kecepatan penuh menyalip mobil-mobil yang menghalanginya. Dean tak peduli melanggar aturan lalu lintas sekalipun. Yang Dean pikirkan saat ini hanyalah Brianna. Dean tak mau menunda-nunda. Dia harus menjelaskan sekarang pada Brianna agar Brianna tidak salah paham. Dean mengendarkan pandangannya ke sekitar, mobil Brianna benar-benar sudah tidak ada. Tanpa menunggu lama, Dean langsung mengambil ponselnya dan berusaha menghubungi nomor Brianna. Namun, sayangnya nomor ponsel Brianna tidaklah aktif.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status