Home / Romansa / Jerat Pesona Pengacara Tampan / Bab 209 – How Many Ex-Boyfriends Do You Have?

Share

Bab 209 – How Many Ex-Boyfriends Do You Have?

last update Last Updated: 2024-12-16 00:05:31

Selena dan Stella tersenyum melihat menu hidangan makan malam yang dia buat sudah tertata rapi di atas meja makan. Mulai dari menu Indonesian food, western, dan Italian. Dalam kondisi tengah hamil muda seperti ini Selena tak mungkin sendiri memasak. Beruntung Stella sedang datang. Jadi Selena pun tidak merasakan kesulitan. Ditambah Stella pun pandai memasak.

“Stella, apa nanti Kak Sean akan ke sini?” tanya Selena seraya menatap Stella.

“Nanti Sean akan ke sini. Pulang dari kantor nanti Sean akan menjemput Shawn, Stanley, Steve, dan Savannah di rumah Jenniver,” jawab Stella memberitahu.

“Ah, Jenniver masih ada di London? Aku pikir Jenniver sudah kembali ke Berlin.”

“Tidak, Jenniver masih di London. Aku tidak tahu kapan dia kembali ke Berlin. Terakhir Jenniver bilang suaminya masih memiliki pekerjaan di London jadi dia belum bisa kembali ke Berlin.”

Jenniver Eleazar adalah sepupu kandung Stella dari sisi ibu Stella. Stella memiliki darah Jerman-Indonesia. Dan beberapa bulan ini Jen
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 210 – Accident

    “Oliver, Joice, kalian nanti pulang sekolah dijemput sopir, ya?” Selena berujar dengan suara yang pelan dan lembut seraya menatap Oliver dan Joice dari kaca spion mobil. Ya, pagi ini Samuel mengantar Oliver dan Joice berangkat ke sekolah. Pun Selena ikut mengantar karena merasa jenuh di rumah. “Iya, Ma,” jawab Oliver patuh. “Iya, Bibi Cantik,” sambung Joice dengan senyuman di wajahnya. “Oh, ya, Joice. Nanti pulang sekolah apa kau ingin diantar pulang ke rumahmu?” tanya Selena lembut. “Tidak, Bibi cantik. Aku masih ingin dengan Oliver. Kasihan Oliver merindukanku, Bibi,” jawab Joice riang gembira. “Siapa yang merindukanmu, Joice?” Kening Oliver mengerut, menatap Joice dengan tatapan jengkel. Padahal Oliver tak pernah sekalipun bilang merindukan Joice tapi selalu saja Joice berbicara sembarangan. “Ck! Jangan berbohong, Oliver. Aku tahu kau merindukanku.” Joice memeluk lengan Oliver sambil menyandarkan kepalanya di lengan Oliver. Oliver mendengkus tak suka seraya memutar bola mata

    Last Updated : 2024-12-16
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 211 – Accident II 

    “Samuel, apa hari ini jadwalmu sangat sibuk?” Selena bertanya seraya menatap Samuel yang tengah berkutat pada Macbook di tangannya. Ya, satu harian ini Selena menemani Samuel bekerja. Namun tentu Selena tak diperbolehkan melakukan banyak aktivitas. Selena hanya tiduran, menonton drama atau membaca majalah. “Tidak, sekitar satu jam lagi kita akan pulang. Aku tidak mungkin pulang malam saat membawamu, Selena,” jawab Samuel datar tanpa mengalihkan pandangannya. Tatapan Samuel sejak tadi fokus di layar Macbook-nya. Selena mendesah pelan. “Sayang, kalau memang kau sibuk, aku bisa pulang sendiri. Aku tidak akan mengganggumu. Nanti aku akan pulang bersama dengan sopir.” Mendengar ucapan Selena membuat Samuel menuntup Macbook-nya dan menatap sang istri. “Kau akan pulang bersama denganku. Aku tidak mungkin membiarkanmu pulang bersama dengan sopir.” Selena tersenyum mendengar ucapan Samuel. Sejak Selena hamil memang Samuel mudah sekali mencemaskannya. Walau Selena menyukai sifat berlebihan

    Last Updated : 2024-12-17
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 212 – Accident III

    “Nona Joice tertabrak mobil. Saat ini Nona Joice berada di rumah sakit. Kondisi Nona Joice terakhir dalam keadaan kritis.” Mata Samuel, Selena, dan Brianna melebar mendengar apa yang diucapkan oleh Vian. Seisi ruangan itu hening akibat keterkejutan semua orang hingga tak mampu berkata. Selena yang tadi duduk di pangkuan Samuel langsung bangkit berdiri dalam keadaan kaki layaknya jelly. Terlebih Brianna yang sudah menatap nanar Vian. “Apa maksudmu, Vian?!” Samuel menatap dingin dan tajam Vian. Pria itu seakan meyakinkan kalau apa yang dia dengar dari Vian adalah sebuah kesalahan laporan. “Vian, tolong jelaskan,” ucap Selena dengan raut wajah yang jelas menunjukan cemas dan khawatir. “Vian, katakan padaku kalau semua itu tidak benar.” Bulir air mata Brianna sudah jatuh membasahi pipinya. Jantung Brianna berdegup kencang bergemuruh ketakutan. “Tuan Samuel, Nyonya Selena, Nyonya Brianna, apa yang saya katakan memang benar. Nona Joice berada di rumah sakit. Nona Joice tertabrak mobi

    Last Updated : 2024-12-17
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 213 – Blood Donor

    “Bagaimana bisa aku menyumbangkan darahku! Aku tidak memiliki golangan darah yang sama dengan Joice! Di bukan anakku!”Suara bentakan Ivan sukses membuat semua orang di sana terkejut. Mata Samuel melebar. Tampak raut wajah Samuel menunjukan geraman kemarahan. Kilat mata Samuel begitu menghunus tajam pada Ivan. “Berengsek! Apa maksud ucapanmu!” gelegar Samuel keras. Pria itu tak terima mendengar apa yang dikatakan oleh Ivan. Ivan mengembuskan napas kasar. Berusaha mengendalikan amarah yang terpancing akibat Samuel. Tatapan Ivan mulai teralih pada Brianna yang sejak tadi hanya menangis. Ada rasa iba dalam diri Ivan. Tapi dalam posisi kali ini Ivan pun tak mungkin hanya diam saja. “Kau tidak percaya? Tanyakan sendiri pada adikmu. Kalau Joice benar anakku maka aku pasti akan menyumbangkan darahku. Seburuk-buruknya aku tidak akan mungkin aku melukai anakku sendiri. Jadi sekarang kau bisa tanyakan pada adikmu,” jawab Ivan dengan nada tegas.Samuel menggeram. Sorot matanya menunjukan emos

    Last Updated : 2024-12-17
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 214 – Blood Donor II 

    “Kalau begitu biarkan aku yang mendonorkan darahku. Kebetulan golongan darahku sama dengan Joice.” Semua orang di sana terkejut terutama Brianna kala mendengar ucapan Dean—yang memiliki golongan darah yang sama seperti Joice. Mereka semua terkejut sekaligus menatap penuh harapan. Kilat mata yang memancarkan rasa yang haru karena akhirnya ada golongan darah yang sama dengan Joice. “Dean, kau memiliki golongan darah yang sama dengan Joice?” tanya Selena seraya menatap Dean dengan tatapan begitu berharap. Dean mengangguk singkat. “Iya, golongan darahku sama dengan Joice.” “K-kau akan menyumbangkan darahmu untuk putriku?” lirih Brianna dengan air mata yang tak henti berlinang. Tak ada di dunia ini ibu yang tak cemas jika anaknya dalam bahaya. Itu kenapa hidup Brianna seakan runtuh ketika putri kecilnya yang periang tengah dalam keadaan kritis. Dean kembali menganggukan kepalanya. “Aku akan menyumbangkan darahku untuk putrimu.” “Tuan, kalau begitu mari ikut saya. Saya akan memerik

    Last Updated : 2024-12-17
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 215 – Blood Donor III 

    Selena dan Brianna menatap Joice dari balik kaca. Tubuh Joice penuh dengan alat bantu pernafasan. Baru saja dokter mengatakan kalau Joice sudah melewati masa kritisnya. Namun tetap saja Selena dan Brianna tidak bisa tenang. Terutama Brianna yang sejak tadi tak henti menangis. Selama ini Joice selalu menjadi gadis kecil periang. Tak heran jika banyak yang merasa kehilangan Joice. Bahkan sejak tadi pun Oliver tak henti menangis. Selena sampai meminta pengasuh membawa pulang Oliver. Yang membuat Oliver menangis adalah Ivan tega mendorong Joice sampai tertabrak mobil. Hal itu menjadikan trauma bagi Oliver yang sudah merekam kejadian di otak bocah laki-laki itu. “Selena.” Samuel melangkah mendekat pada Selena dan Brianna. Refleks, Selena dan Brianna mengalihkan pandangan mereka pada sumber suara. “Samuel? Kau dari mana?” tanya Selena menatap sang suami. “Aku bertemu dengan Vian sebentar.” Samuel mengecup kening Selena. “Bagaimana keadaan Joice?” “Dokter bilang Joice sudah melewati masa

    Last Updated : 2024-12-17
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 216 – The Necklace

    “Joice.” Jillian menerobos masuk ke dalam ruang rawat Joice, bersama dengan Kelton dan juga Marsha dan William. Jillian menangis keras sambil memeluk Joice di ranjang. Gadis kecil itu masih belum sadarkan diri. Alat bantu pernafasan masih terpasang di tubuh Joice. Ya, Jillian, Kelton serta Marsha dan William baru saja mendengar kabar Joice kecelakaan. Itu kenapa mereka semua bersamaan langsung ke rumah sakit menjenguk Joice. Tampak Samuel, Selena, dan Brianna menatap Jillian yang tak henti-hentinya menangis. Mereka belum bersuara sedikit pun. Mereka masih Jillian menangis pilu melihat keadaan Joice yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. “Sayang, cucu kita pasti baik-baik saja. Tenangkan dirimu.” Kelton mengusap-usap punggung Jillian, meminta istrinya untuk jauh lebih tenang. “Bagaimana aku bisa tenang! Lihatlah keadaan cucu kita seperti ini!” isak Jillian sesegukan. “Mom, Joice sudah melewati masa kritisnya. Kau tidak usah khawatir, Mom,” sambung Samuel meminta ibunya untuk

    Last Updated : 2024-12-18
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 217 – Information About Brianna

    Sudah empat hari, Joice berada di rumah sakit namun hingga detik ini Joice belum juga membuka kedua matanya. Setiap hari semua orang dilanda kecemasan karena Joice tak kunjung membuka mata. Terutama Brianna yang hampir setiap malam menangis melihat Joice penuh dengan alat bantu pernapasan. Meski dokter mengatakan Joice baik tetap semua orang khawatir akan keadaan Joice. Setiap harinya, semua keluarga membantu Brianna menjaga Joice. Pun keluarga Selena juga ikut membantu menjaga Joice. Baik William dan Marsha sudah menganggap Joice sebagai cucu mereka sendiri. Bahkan Sean dan Stella menunda kepulangan mereka ke New York karena khawatir pada kondisi Joice. Begitupun dengan Mateo dan Miracle yang juga menunda kepulangan mereka ke Milan karena khawatir pada kondisi Joice. Dan saat ini ruang rawat Joice ada Brianna yang ditemani Samuel, Selena, Sean, Stella, Mateo, dan Miracle. Sedangkan Kelton, Jillian, William, dan Marsha sudah pulang sejak dua jam lalu. Samuel dan Sean sengaja Kelton,

    Last Updated : 2024-12-18

Latest chapter

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 263 – Ending Scene (Tamat) 

    Beberapa bulan kemudian … Zurich, Swiss. Langit begitu biru dan indah membaur dengan perkebunan buah anggur yang ada di Swiss. Cuaca pagi di musim semi sangatlah indah. Angin yang berembus ke kulit begitu menyejukan. Tampak tatapan Selena sedari tadi menatap Oliver yang tengah bersama dengan Javier memetik buah anggur di perkebunan. Meski ada empat pengawal yang menemani Oliver dan Javier tetap saja Selena tak bisa melepaskan tatapannya dari kedua anak laki-lakinya itu. “Sayang, Oliver bisa menjaga Javier dengan baik. Kau tenang saja.” Samuel membelai pipi Selena dengan lembut. Selena menghela napas dalam. Tatapan Selena mulai teralih ke dua bayi perempuan kembarnya yang tertidur lelap di stroller. Senyuman di wajah Selena pun terlukis hangat melihat Stacy dan Sierra tertidur pulas. Sekarang usia Stacy dan Sierra sudah 7 bulan. Tubuh kedua bayi perempuannya sangat gemuk dan sehat. Stacy yang lahir lebih dulu memiliki rambut berwarna cokelat tebal dan mata biru. Sedangkan Sierra—s

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 262 – Extra Part V 

    Miller International School, London. “Aw.” Seorang gadis kecil cantik terjatuh akibat bermain lari-larian dengan teman-temannya. Tampak lutut gadis kecil itu terluka dan mengeluarkan darah. Dengan pelan, gadis kecil itu berusaha untuk bangun tapi tubuhnya malah tak seimbang dan nyaris jatuh. Tepat dikala tubuh gadis kecil itu nyaris terjatuh, sosok bocah laki-laki yang memiliki postur tubuh tinggi menangkap gadis kecil itu. “Terima kasih,” ucap gadis kecil itu melangkah menjauh dari laki-laki yang membantunya. Namun, tiba-tiba manik mata gadis kecil itu melebar terkejut kala menatap sosok laki-laki yang telah membantunya itu. “Oliver? Kau di sini?” Mata Nicole mengerjap beberapa kali menatap Oliver. Oliver menarik tangan Nicole, mendudukan tubuh Nicole di kursi, lalu bocah laki-laki itu mengambil kotak obat yang letaknya berada di ruang kesehatan. Beruntung ruang kesehatan tidak terlalu jauh dari posisi di mana Oliver dan Nicole berada. Saat kotak obat sudah ada di tangan Oliver,

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 261 – Extra Part IV

    “Bye, Sayang. Jaga diri kalian. Jangan membuat Grandpa William dan Grandma Marsha kerepotan. Ingat kalian harus patuh pada Grandpa dan Grandma.” Selena berseru pada Oliver dan Javier yang masuk ke dalam mobil. Terlihat Oliver dan Javier kompak mengangguk patuh merespon ucapan ibu mereka. Ya, hari ini Oliver dan Javier harus pergi ke rumah William dan Marsha. Menjelang Selena melahirkan, William dan Marsha memang berada di London. Sedangkan kakak dan adik Selena lain akan tiba di London dalam waktu beberapa hari lagi. Mengingat kakak dan adik Selena tak tinggal di negara yang sama, membuat Selena tak terlalu sering bertemu dengan kakak dan adiknya. Meski demikian, komunikasi selalu terjalin dengan sangat erat. “Bye, Papa, Mama.” Oliver dan Javier melambaikan tangan mereka kompak pada Selena dan Samuel. Pun Selena dan Samuel membalas lambaian tangan anak-anak mereka. Dan ketika mobil yang membawa Oliver dan Javier sudah pergi, Selena segera masuk ke dalam rumah tanpa mengatakan pada S

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 260 – Extra Part III 

    “Oh, My God! Raven, Rosalie, kenapa kalian merusak make up Mommy? Astaga! Ini make up kesayangan Mommy, Sayang.” Juliet rasanya ingin menjerit melihat semua perlengkapan make up miliknya hancur berantakan. Mulai dari koleksi lipstick, eyeshadow, foundation, dan masih banyak lainnya. Semua sudah berantakan di lantai kamar. Baru beberapa detik Juliet ke kamar mandi karena mengambil ponselnya yang tertinggal di wastafel, tapi dalam hitungan detik juga kamar sudah seperti kapal pecah. Memang kedua anaknya itu sudah sangat aktif. Sore ini, Juliet sengaja tak meminta pengasuh untuk masuk ke dalam kamarnya, pasalnya Juliet ingin mengajak kedua anaknya itu bermain sambil menunggu sang suami pulang dari kantor. Tapi alih-alih niatnya terealisasi malah kekacauan sudah lebih dulu tiba menghampiri dirinya. Sungguh, Juliet bisa-bisanya lupa kalau kedua anaknya sangatlah aktif. Alhasil koleksi make up miliknya hancur lebur. Bedak saja sudah berceceran di lantai. Terutama lipstick yang tak lagi ber

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 259 – Extra Part II 

    “Mommy, aku pulang.” Joice melangkah masuk ke dalam rumah dengan raut wajah yang muram. Gadis kecil cantik itu nampak lesu seperti tengah memikirkan hal yang mengusik pikirannya. Joice meletakan tas sekolah ke sofa, dan duduk di sofa itu. Jika biasanya Joice selalu riang gembira, kali ini gadis kecil itu tak seceria biasanya. “Sayang? Kau kenapa?” Brianna yang baru saja selesai menyiram tanaman, dikejutkan dengan putri kecilnya yang pulang dari sekolah dalam keadaan wajah yang muram. Padahal setiap hari, Joice selalu pulang sekolah dalam keadaan wajah yang riang gembira. “Tidak apa-apa, Mom. Aku hanya lelah saja,” jawab Joice pelan. Brianna menghela napas dalam. Brianna yakin pasti ada yang tidak beres dengan putri kecinya itu. “Katakan pada Mommy ada apa, Nak?” tanyanya seraya duduk di samping Joice. “Mommy aku ingin bertanya padamu.” “Kau ingin tanya apa, Sayang?” “Hm, apa aku ini tidak cantik, Mom?” Joice menyandarkan kepalanya di lengan Brianna. Bibir Joice mengerut, menunj

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 258 – Extra Part 

    Tiga tahun berlalu … Miller International School, London. “Oliver Maxton! Pulang sekarang! Tidak ada main basket!” Selena berkacak pinggang mengomel pada putra sulungnya yang berusia 8 tahun. Tampak mata Selena menatap dingin dan tegas putranya itu. Aura kemarahan begitu terlihat jelas di paras cantik wanita itu. Dengan keadaan perut yang membuncit, Selena mengomeli putranya di tengah jalan. Ya, saat ini Selena tengah mengandung untuk ketiga kalinya. Ulah Samuel membuat Selena hamil lagi. Hanya saja kali ini berbeda. Kehamilan ketiga ini, Selena hamil bayi kembar. Sungguh, Selena berjanji setelah ini dia akan steril tak ingin lagi memiliki anak. Tubuhnya baru saja langsing tapi sudah harus bengkak lagi. Padahal niat Selena adalah memiliki dua anak. Tapi ternyata malah kecolongan. “Ck! Ma, guru sudah menghukumku time out. Mama kenapa menghukumku juga? Nanti aku akan menghubungi Grandpa William. Aku akan meminta Grandpa William memecat guru yang sudah berani menghukumku,” tukas Oli

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 257 – Perfect Ending 

    Beberapa bulan kemudian … Fistral Beach, Newquay, UK. Deburan ombak menyapu kaki telanjang Juliet. Angin berembus menerpa kulit Juliet membuatnya Juliet memejamkan matanya sebentar, menikmati keindahan musim panas. Tampak Rava begitu setia mengikuti langkah kaki Juliet. Sesekali Juliet menatap banyak anak muda yang siap-siap untuk berselancar. Fistral Beach memang salah satu pantai di Inggris yang menjadi tempat favorite untuk berselancar. Kandungan Juliet kini telah memasuki minggu ke dua puluh tiga. Perut Juliet sudah membuncit. Tubuhnya pun mulai mengalami kenaikan berat badan, namun tak terlalu parah. Pasalnya selama hamil, Juliet tak terlalu nafsu makan. Meski sudah dipaksa oleh Rava, tapi tetap saja Juliet menolak. Trimester pertama, Juliet mengalami mual hebat sampai tak bisa makan apa pun. Rava sampai harus meminta dokter mengontrol Juliet setiap hari karena Juliet tak bisa makan. Dan beruntung sekarang kondisi Juliet sudah jauh lebih baik. Ngomong-ngomong, anak yang ad

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 256 – Dean and Brianna’s Sweet Moment 

    Seoul, South Korea. Angin berembus di kota Seoul begitu menyejukan. Musim semi adalah salah satu musim terbaik di Seoul. Bunga Sakura banyak tumbuh dengan indah. Salah satu kota di Benua Asia yang menyajikan keindahan dan budaya setempat yang kental. Kota ini adalah kota yang dipilih oleh Dean dan Brianna menikmati bulan madu indah mereka. Selama di Seoul, Dean dan Brianna selalu mengabadikan moment-moment indah mereka. Moment di mana tak akan pernah mereka lupakan. Dua insan itu akhirnya telah menjadi satu setelah banyaknya rintangan. Meski tak mudah, tapi Dean dan Brianna membuktikan mereka mampu bersatu. “Sayang, ayo bangun. Kenapa jam segini kau belum bangun juga?” Brianna menggoyangkan bahu Dean, meminta suaminya itu untuk bangun. Waktu menunjukan pukul 10 pagi. Brianna ingin segera jalan-jalan menikmati indahnya kota Seoul. Meski lelah karena selalu olahraga malam, tapi Brianna tak mau menyia-nyiakan moment bulan madunya dengan sang suami tercinta. Dean menggeliat mendengar

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 255 – Dean and Brianna’s Wedding

    Sebuah hotel mewah di London telah dipadati oleh wartawan yang lebih dulu hadir. Dekorasi ballroom hotel itu tampak memukau. Hiasan mawar dipadukan bunga lily dan batu Swarovski begitu indah menawan. Red carpet yang terpasang di lantai seakan memberikan sentuhan mewah. Ballroom hotel megah ini telah disulap layaknya tempat di mana pangeran dan putri akan menikah. Nuansa tema kental kerajaan melekat di ballroom hotel megah itu. Ya, hari ini adalah hari yang telah dinanti-nantikan oleh Dean dan Brianna. Hari di mana mereka akan segera melangsungkan pernikahan. Setelah banyaknya rintangan yang mereka hadapi akhirnya Dean dan Brianna dapat melewati badai masalah yang hadir. Takdir memang memiliki caranya sendiri menunjukan siapa belahan jiwa kita yang sebenarnya. Harusnya Dean menikah dengan Juliet, tapi ternyata takdir Dean adalah Brianna. Sedangkan Juliet menikah dengan Rava. Pun dulu Samuel tak menyetujui hubungan Dean dan Brianna. Samuel adalah satu-satunya orang yang menentang hubu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status