"Kemarin Tuan Bryan melihatmu sebentar di kamar, tapi sepertinya kau sedang tidur. Ibu lihat sekarang kau tak lagi seperti dulu. Biasanya kau selalu menanyakan kapan dia datang, kau selalu bersemangat jika bercerita tentang dia!" kata Jane yang melihat akhir akhir ini Naina menjadi lebih diam.Naina hanya akan berbicara jika ia bertanya tentang sesuatu. Seharian gadis itu menghabiskan waktunya di kamar, disibukkan dengan tugas tugas sekolahnya."Uncle Bryan adalah orang yang sangat sibuk, aku hanya tidak ingin mengganggunya Bu! Kemarin dia ikut mengurus pengobatanku di rumah sakit karena Tuan...ehh Kak Reynard yang memintanya!"Jane menghela nafas mendengar jawaban dari putri bungsunya, dia merasa jawaban itu hanya keluar dari mulut...bukan dari hati. Sepertinya gadis itu mulai menjaga jarak dari sang wakil Presdir Jayde's, Bryan O'Brien."Kenapa lbu tidak menikah lagi? Apakah menikah bukanlah hal yang menyenangkan? Atau karena lbu tak lagi bisa memberikan hati pada pria lain? Apakah c
Naina hanya diam ketika tubuhnya dibawa ke sebuah apartemen mewah yang ada di pusat kota. Jika dilihat apartemen itu bukanlah apartemen biasa karena setiap akses masuknya di jaga dengan sangat ketat."Uncle, turunkan aku. Biarkan aku jalan sendiri," cicit Naina yang khawatir Bryan kelelahan karena dirinya. Lagipula posisi yang berdekatan seperti ini membuatnya sulit bernafas.Badannya memang sedikit berbeda dari Serra yang tinggi dan langsing. Naina tidak terlalu tinggi dan sedikit berisi, bahkan sebelum sakit ia pernah mencapai berat badan enam puluh kilo."Untuk sementara kau akan tinggal di apartemenku, jangan berpikir macam macam karena kau hanya sementara tinggal disini. Tadi kakak iparmu ingin membawamu ke mansion Alexander, tapi aku tak yakin kau mau tinggal disana.""Jadi kenapa Uncle bisa yakin aku mau tinggal denganmu?" sinis Naina sebal.Di saat ingin melupakan rasa cintanya, ia malah diharuskan tinggal dengan pria yang ingin dilupakannya. Tinggal bersama artinya mau tak ma
"Ada apa ini? Jangan sembunyikan apapun dariku! Tuan Bryan tidak akan membawa Naina tanpa alasan!" seru Jane pada Erick yang saat ini sedang ada di kediamannya.Bagaimana tidak khawatir jika tiba tiba saja dia mendapat pesan dari Bryan jika putri bungsunya ada bersama pria itu. Dan dengan jelas ia melihat beberapa pria sedang mengawasinya. "Orang orang dari mendiang ayah Serra mulai bergerak! Tapi mantan suamimu itu terlalu keras kepala, sudah aku katakan jika aku bisa menanganinya. Jika seperti ini malah mengundang kecurigaan orang orang itu!""Kalian bertemu lagi?""Orang orangnya membawaku ke pulau. Tak berubah! Padahal dia hanya perlu menelpon dan memintaku kesana," kata Erick masih kesal ketika mengingat cara orang orang Dimitri menjemputnya secara paksa.Jika ia ladeni mungkin akan terjadi keributan antara orang orangnya dan para penjaga Alexander. Pria itu tak pernah berubah, masih saja keras kepala dan berbuat semaunya tanpa memikirkan orang lain."Bagaimana mereka bisa menge
Kesalahan pertamanya adalah saat ia menjual tubuhnya pada sang iblis rupawan ini.“Akh! Ja-jangan seperti ini, Pak. Saya–”Sreeek! Suara robekan blus itu terdengar nyaring di telinga Serra. “Bukankah ini yang kau inginkan sejak awal?” Suara dalam pria itu menggelitik telinga Serra. “Jangan pura-pura di depanku. Wanita yang menjual dirinya sendiri tidak mungkin suci.”Serra memalingkan wajahnya yang memerah, merasa marah dan terhina karena dirinya tengah direndahkan.Namun, ia tidak bisa menolak. Karena dirinya membutuhkan pria ini.Tiga ratus juta. Kata-kata itu yang selalu terngiang di telinga Serra setelah bertemu dengan dokter yang menangani adiknya di rumah sakit beberapa hari yang lalu. Adiknya, Naina, harus segera menjalani operasi pertamanya untuk mengangkat sel kanker.Sudah sejak enam bulan yang lalu adiknya, mengalami sakit kepala yang hebat. Baru beberapa waktu belakangan ini, mereka menemukan sel kanker di otak gadis belia berumur 17 tahun itu. Karenanya, sebelum sel kan
“Sekarang, kau benar-benar ada dalam kuasaku, Nona Serra.”Serra merasakan tengkuknya terasa dingin saat Reynard mengatakan itu, tapi ia mencoba untuk meneguhkan hati.Dana sudah di tangan. Adiknya bisa dioperasi.“Terima kasih, Pak,” ucap Serra. “Kalau begitu saya permisi. Selamat sore.”Dengan tergesa, Serra melangkah keluar ruangan. Wanita itu agak terkejut saat mendapati dua orang pria yang tadi sempat masuk ke ruangan CEO yang ditinggalkannya tengah menunggu di depan pintu. Namun, Serra tidak peduli dan melanjutkan langkahnya.Tidak menyadari bahwa salah seorang dari pria itu menatap kepergiannya, bahkan hingga Serra hilang dari pandangan.“Hm, mainan baru Kak Rey?” gumam pria itu dengan ekspresi yang tidak terbaca. “Menarik.”***"Sayang? Serra?"Setelah lolos dari iblis tampan itu, Serra bisa bernapas dengan lega. Ia mengambil tas di ruangannya dan segera turun untuk pergi ke rumah sakit dan mengurusi adiknya tanpa bisa melakukan pendampingan.Karenanya, saat ibu angkatnya, Ja
"Kau sangat seksi Kathleen sayang, apa kau akan pergi bersama kekasih bodohmu itu?"Seorang pria bertubuh tinggi besar terlihat memeluk dari belakang seorang wanita yang sedang berdiri di depan meja riasnya, sepertinya umur mereka terpaut cukup jauh. Wanita itu berusaha menepis ketika bibir pria itu mulai menelusuri leher belakangnya."Ckk menjauhlah Dex, malam ini adalah malam yang sangat penting! Jangan membuat semua menjadi kacau, kemungkinan besar Gio ingin membicarakan tentang pernikahan kami," sahut Kath sambil mengoles bibirnya dengan pewarna bibir warna nude.Sebagai seorang artis tentu saja ia sangat pandai merias dirinya. Walau usianya masih menginjak dua puluh tahun tapi saat ini namanya dikenal sedang naik daun. Dia dan Giorgio Alexander sudah menjalin hubungan sejak tiga tahun yang lalu. Salah satu pewaris Alexander itu menyatakan cintanya bahkan saat mereka masih di bangku sekolah menengah atas.Dan Dexter Stockholm adalah pria yang selama ini menjadi sugar daddynya, mer
"Kalian pasangan yang serasi, anda terlihat sangat mencintai kekasih anda Tuan Gio," ujar Serra yang saat ini sudah duduk diruang makan bersama Giorgio dan Kathleen. Para pelayan terlihat sudah menyiapkan sajian di meja makan. Tapi ketiganya belum juga memulai karena menunggu kehadiran Reynard. Pria itu belum juga turun dari kamarnya di lantai atas.Serra duduk tepat didepan sepasang kekasih yang duduk bersisian, terlihat Kath sengaja menggeser kursinya agar lebih dekat dengan Gio. Sungguh Kath tak suka dengan pembawaan wanita yang duduk didepannya. Ketenangan Serra malah membuat hatinya menjadi khawatir.Entah, tapi Kath merasa kekasihnya mempunyai sedikit perhatian pada wanita yang baru saja mereka kenal itu. Walau hanya seorang pegawai tapi sikap dan penampilan Serra sangat elegan. Jika wanita lain di luar sana akan mati matian menunjukan rasa kagum pada Giorgio tapi Serra sebaliknya. Serra terlihat begitu tidak peduli dengan penampakan sempurna didepannya, dan Kath tahu itu mung
Serra terkejut ketika melihat seorang pria tambun sedang mencengkeram dan menarik dua tangannya. Bibirnya bahkan mendesis kesakitan karena cengkeraman pria itu ditangannya."Ingin mencuri Nona? Sepertinya anda datang di tempat yang salah," ujar pria itu menarik kasar tangan Serra agar mengikuti langkahnya. Tapi sebelum mencapai pintu keluar garasi seorang pria tampan menghadang langkah mereka. Dan sebuah pukulan mendarat di rahang pria bertubuh tambun itu."Berengsek lepaskan dia! Nona Serra adalah tamu kita, apa yang kau lakukan padanya?!"BUGGHHH...Tak cukup sekali, sebuah pukulan dilayangkan sekali lagi oleh pewaris kedua Alexander hingga pria bertubuh tambun itu terpelanting ke lantai. Serra yang bisa membaca situasi langsung menghadang tubuh Gio yang sepertinya mulai kalap.Dia tak ingin memicu keributan di mansion, apalagi ini adalah pertama kalinya ia menginjakkan kaki ditempat ini."Maaf, tapi tadi saya tidak melihat Nona ini masuk. Maafkan saya Tuan!" kata pria tambun itu de