Share

Chapter 39

Penulis: Rara Radika
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-20 08:00:08

Xander semakin gila saat ia mengetahui hasil pemeriksaan Leoni dari rumah sakit yang memanglah mengalami keguguran wanita itu. Anak Xander yang gugur akibat ulah ayahnya sendiri.

Rasa sakit hati serta penyesalan menghampiri Xander selama beberapa hari ini. Ia bahkan tak memiliki gairah untuk pergi ke mana pun. Bahkan pergi untuk meminta maaf pada Leoni, rasanya ia tak bisa melihat wajah wanita itu karena rasa bersalahnya yang begitu besar.

Pada mini bar villa pribadinya Xander menghabiskan waktu untuk merenung, merasa bersalah atas apa yang terjadi kepada wanita itu ditemani Dominic yang sebelumnya telah ia mintai keterangan.

"Jadi, apa yang selanjutnya terjadi pada malam itu?"

"Malam itu dia menghubungiku untuk mengantarkannya pergi ke rumah sakit," ungkap Dominic. Ada keraguan pada raut wajah pria ini.

"Bera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jerat Gairah Teman Ranjang   Chapter 40

    "Minum alkohol di dalam perusahaan itu melanggar aturan. Dan kau malah berani meminumnya di hadapan CEO," cetus Theodore setelah ia tolak galas pemberian Leoni sebab dirinya masih memiliki banyak meeting penting dan tak mungkin mabuk. Leoni menegak habis tandas cairan berwarna gold itu ke dalam mulutnya. Duduk ia pada sofa depan Theodore. "Apa kau memintaku datang hanya untuk melihatmu termenung seperti ini?" "Tentu saja tidak," timpal Leoni. Kembali ia beranjak dari duduknya, gontai menuju ruang istirahat lantas ia buka pintu yang sedari tai tertutup rapat. "Tolong urus dia untukku. Aku sudah hilang akal untuk menampungnya." Di dalamnya, terdapat Xander yang mabuk berat tak sadarkan diri. Hampir setiap hari selama satu minggu penuh ini pria itu selalu datang menghampiri Leoni dalam kondisi yang mengenaskan. Selama itu juga Theodore yang mengurusnya, mengirim pria itu kembali melalui Dominic yang akan mengant

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Jerat Gairah Teman Ranjang   Chapter 41

    Penyesalan terbesar dalam hidup Xander ialah menolak rencana pernikahanya bersama Leoni dulu. Ia malah dengan bodohnya menukarkan posisinya dengan Tavel, dan membuat sakit wanita itu. Tak pernah ia duga jika penyesalan besar seperti ini akan hadir ke dalam kehidupanya. Andai saja saat itu ia tak menolak, ia tak bodoh dengan terus mencari kekasihnya yang hilang, seandainya yang menikah dengan Leoni adalah dirinya, mungkin hubungan keduanya akan bahagia, dan mereka tak akan menyakiti satu sama lain. Kini pria itu memohon ampun untuk dimaafkan, diberi kesempatan kedua. Sebab ia tak ingin kehilangan cintanya, tak ingin kehilangan Leoni yang amat sangat ia inginkan. Hubungan mereka terlalu rumit saat ini. Leoni merupakan mantan kakak iparnya. Tidak mungkin mereka bisa menjalin hubungan dengan serius. "Aku mohon, berikan satu kesempatan padaku untuk menebusnya. Aku mencintaimu."

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-21
  • Jerat Gairah Teman Ranjang   Chapter 42

    Diundang dikumpulkan dalam sebuah jamuan besar yang diadakan di kediaman Isaac Mallen Vargas. Para tamu-tamu penting pun berkelas, pebisnis sukses Spanyol. Suara obrolan-obrolan ringan namun berbobot dari para petinggi perusahan. Makan malam telah diadakan dari sepuluh menit yang lalu. Masing-masing para tetamu menikmati makan malam lezat yang dihidangkan dengan tenang. Duduk Leoni pada ujung meja ditemani Theodore di sampingnya. Tepat berhadapan denganya, duduk Xander serta Tavel yang mewakili keluarga Miller. Keduanya dipertemukan kembali dalam jamuan makan malam kali ini setelah satu bulan penuh tak bertemu. Canggung di antara keduanya, mencuri pandang kemudian sama-sama mereka alihkan saat tak sengaja pandangan mereka saling bertemu. "Selamat atas lahirnya cucu pertama keluarga Miller." Theodore membuka suaranya, membuat seluruh atensi tertuju pada pria tampan dewasa berstelan jas biru tua licin tersebut.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-21
  • Jerat Gairah Teman Ranjang   Chapter 43

    Dua wanita cantik itu berjalan bersama masuk ke dalam sebuah restoran yang menyajikan Chinese tea di dalamnya. Memesan makan siang sebab mereka belum memakan apapun sejak mendarat di China dari pukul tujuh pagi tadi. Bermodalkan informasi dari teman serta internet Kizzie dan Leoni menghabiskan waktu siang mereka untuk berjalan-jalan tak jauh dari hotel. Berbelanja membeli barang sebab Kizzie hendak memberikan kejutan pada kekasihnya, Lucas. Leoni yang tak menyarankan kejutan setelah hubungan jarak jauh ditentang oleh Kizzie. Wanita itu yakin kekasihnya setia dan ia tidak akan mendapatkan hal mengecewakan setelah jauh-jauh datang dari Spanyol. Otak Leoni memang dipenuhi pikiran curiga, negative thinking tak masuk akal. "Xie xie," ucap Kizzie pada pelayan tampan yang mengantarkan makanan. "Wajah mereka begitu lembut dan manis, bukan?" paparnya pada Leoni. Memiliki wajah yang tampan, kulit putih s

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-21
  • Jerat Gairah Teman Ranjang   Chapter 44

    Di dalam penthouse Lucas. Dua sejoli tengah bersama pada ruang utama. Lucas membiarkan Kizzie untuk berbaring di atas pahanya sementara ia sibuk menonton saluran televisi. "Kenapa kau dekat sekali dengan perempuan itu? Mungkinkah dia benar-benar selingkuhanmu?" lontar Kizzie. Terus ia pandangi foto Lucas bersama seorang wanita yang sengaja pra itu buat untuk membuat berita palsu. Tentunya atas ijin dari Kizzie. "Professional job, Baby." Lucas menimpali. Dua orang ini bekerja sama untuk mengelabui Leoni, kembali mendekatkan wanita itu pada Xander untuk memperjuangkan ayah bagi Zeline. Sama-sama tak rela jika Xander yang akan berakhir menikah dengan seorang jalang ibukota. "Kau sudah mengatakanya pada Xander mengenai Zeline?" tanya Kizzie, mendongak menatap pada Lucas. Telapak tangan besar pria itu mengelus lembut pipi kekasihnya. Tanpa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-22
  • Jerat Gairah Teman Ranjang   Chapter 45

    Berdiri Xander di depan pintu kamar hotel Leoni. Memegang ponsel wanita itu yang ia pesan untuk meminta pelayan mengantarkanya. Namun, xander lebih memilih untuk mengantarakanya sendiri. Ponsel di dalam genggamanya seketika bertering. Menyala layar ponsel menampilkan sebuah pesan chat yang tak sengaja Xander baca. 'Putrimu yang nakal ingin berbicara denganmu.' itu sebuah pesan dari Theodore. Disertai gambang yang bayi kecil yang tengah merengek menangis hingga wajahnya memerah. Belum sempat Xander mengetuk pintu, tiba-tiba saja pintu kamar itu terbuka. Menampilkan Leoni yang sudah tampil cantik dengan balutan dress pendek slim fit pada tubuh sintalnya. Leoni terkejut melihat Xandr berdiri di depan pintu kamar hotel. Menilik pria itu lalu turun melihat ponselnya yang sedang Xander p

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-22
  • Jerat Gairah Teman Ranjang   Chapter 46

    "Kau baik-baik saja? Bagaimana kondisimu, astaga. Aku sangat terkejut." Kizzie memeluk Leoni, melepaskanya lagi untuk memastikan, lalu memeluknya lagi. Terus seperti itu beberapa kali. Ia begitu khawatir saat mendengar kabar Leoni yang hampir tertabrak pengendara mabuk di depan hotel. "Ahh~ Seharusnya aku tak meninggalkanmu sendirian," keluhnya. Merasa sangat bersalah. "Aku baik-baik saja. Hanya kakiku yang sedikit terluka," kata Leoni mencoba menenangkan sahabatnya itu. KIzzie meihat luka pada lutut Leoni yang telah terbalut rapih. "Kau membuatku khawatir." "Ayolah, aku baik-baik saja," ungkap Leoni. Meminta Kizzie untuk menghilangkan ke khawatiranya. Sementara itu Lucas berada di kamar hotel Xander. Sama-sama keduanya menyulut batang nikotin lalu menyesap whisky disertai batu es di dalam gelas. Sal

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-22
  • Jerat Gairah Teman Ranjang   Chapter 47

    Leoni menatap keluar jendela dari dalam mobil yang telah terparkir pada basement penthouse sejak dua puluh menit yang lalu. Bersama Xander yang terus mencoba membujuknya. Mereka tidak bisa berjalan keluar sebab pangkal paha pria itu yang terus tegak menonjol. Gila. Dan itu membuat Xander terus membujuk Leoni untuk melakukanya di dalam mobil. "Aku tidak mau," tolak Leoni. Menghempas menyingkirkan tangan Xander yang merayap pada tubuhnya. "Jangan berharap aku mau melakukanya di sini." Xander memeluknya dari belakang, mencium tengkuk Leoni beberapa kali. "Bantu aku, Babe, please." Mencebik kesal wajah cantiknya. Menyesal Leoni berada di atas pangkuan Xander sepanjang jalan tadi sehingga membuatnya terlibat dalam masalah seperti ini. "Hah Zeline!" Leoni berteriak serta menunjuk ke arah luar, menyingkikan tangan Xander dari tubuhnya lantas

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-23

Bab terbaru

  • Jerat Gairah Teman Ranjang   Chapter 93

    Tatapan Leoni begitu hangat pada Zenna yang telah terlelap di dalam ranjang tidurnya. Ia selimuti lalu ia kecup kening putri kecilnya sebelum keluar meninggalkan ruangan. Tepat di depan pintu dirinya berpapasan dengan Xander yang baru saja turun dari lantai dua. "Kau membutuhkan sesuatu?" tanya Leoni pada suaminya. Xander sedang bekerja sebelum Leoni tinggal untuk menidurkan Zenna dan Zeline. "Ya. Aku membutuhkanmu," jawabnya seraya ia rengkuh pinggang Leoni, memeluknya seductive. Tatapan serta senyuman nakal Xander menjelaskan segalanya. Segera Leoni tersenyum melihat ekspresi pria itu. Lantas ia kalungkan dua tangannya pada ceruk leher Xander. "Aku akan menemanimu bekerja malam ini," tutur Leoni. Sebelah alis Xander terangkat serta senyum nakanya memudar. "Hanya menemani?" Leoni mengangguk. "Ya. Kau lupa ini tanggal berapa?" Ia mendekatkan bibirnya tepat di depan telinga Xander. "Hari ini aku datang bulan." Xander mendesah, kekecewaan pada raut wajahnya begitu kentara

  • Jerat Gairah Teman Ranjang   Chapter 92

    Hari-hari berlalu begitu cepat. Rasa sakit Xander akan rasa kehilangan masih begitu kentara di hatinya. Entah kenapa kejadian beberapa bbulan silam begitu membekas di mana ia hampir kehilangan istri tercintanya. Tubuhnya terbalut jas licin nan rapih berdii dengan gagah. Memegang satu gelas minuman di tangan lantas pandangannya tak alih dari menatap istri serta dua putrinya di depan sana tengah merayakan pesta ulang tahun Zenna yag ke satu tahun. Tidak terasa bayi kecil Xander yang cantik sudah beranjak menjadi batita. Ia menghampiri Leoni yang sedang menggendong Zenna, membawa bocah kecil itu berkeliling untuk diperkenalkan pada seluruh teman serta anggota keluarga. Semua orang begitu antusias bertemu putri kedua dari Leoni dan Xander. "Hallo, Babe." Xander merangkul pinggang istrinya. Saling mengecup satu sama lain. Kemudian atensinya beralih pada Zena yang langsung merentangkan kedu tangan, meminta ayahnya untuk segera menggendong tubuh kecil itu. Tak bisa menolak permintaan

  • Jerat Gairah Teman Ranjang   Chapter 91

    Di bawah cahaya rembulan malam. Leoni dan Xander saling menguatkan satu sama lain. Cekatan Xander mengelus punggung Leoni kala wanita itu meringis kesakitan. Setiap saat Xander bertanya pada Leoni untuk kembali ke kamarnya. Namun, istrinya selalu menolak. Tiba-tiba atensi keduanya teralihkan oleh suara Isak tangis seorang pria yang baru saja tiba. Duduk di dekat kursi yang mereka tempati. Leoni pun Xander saling menatap. Bertanya-tanya apa yang membuat pria itu menangis begitu pilu. Pria itu merasa dirinya tengah diperhatikan. Lantas ia menyeka wajah yang dipenuhi oleh air mata. Dirinya meminta maaf pada Xander dan Leoni karena membuat suara berisik. “Maaf aku menganggu kalian,” katanya dengan suara serak. Dia dihampiri oleh seorang wanita paruh baya yang kontan memeluknya. Tangis mereka pecah kembali. Leoni dan Xander saling memperhatikan ditempat, ikut merasa iba sebab tangis yang begitu pilu mereka dengar. Rumah sakit memanglah tempat kesedihan. Tidak dipungkiri jika temp

  • Jerat Gairah Teman Ranjang   Chapter 90

    Bulan-bulan berlalu begitu cepat. Kehamilan Leoni sudah menginjak trimester akhir dan tinggal menghitung hari untuk persalinannya. Hal ini cukup membuat Xander stres di mana ini kali pertama ia akan mendampingi wanita tercintanya berjuang untuk hidup dan mati bersama anak mereka. Pria ini tak focus dengan pekerjaan. Bayang-bayang akan wanita melahirkan yang setiap malam ia tonton di internet amat menghantui pikiran. Ketakutan akan rasa sakit yang akan diderita oleh Leoni hampir membuatnya hilang akal. Leoni datang dari dapur membawa satu piring berisikan potongan buah segar. Santai ia memakannya lantas duduk di samping Xander yang tengah terduduk seraya memijat pelipis. Pria ini terlihat seperti ini hampir setiap hari, pun Leoni tahu betul apa alasannya. Matanya melirik sang suami, tanpa mengatakan apapun sebab mulutnya penuh dengan buah segar. Xander mengangkat wajah menatap dalam penuh kasih pada istrinya. Wajah cantik yang terlihat santai itu sedikit membuat ketakutan Xander mem

  • Jerat Gairah Teman Ranjang   Chapter 89

    Intercomnya berbunyi saat Leoni dan Xander tengah menyipkan makan malam. Segera Xander menuju pintu untuk melihat siapa yang datang. Itu Laura. Wanita cantik itu memang telah membuat janji untuk datang berkunjung. Xander bisa melihat wanita itu sedang berdiri di loby penthouse. Menunggu Xander mengijinkannya untuk naik ke lantai atas penthousenya. Laura di antar oleh seorang security untuk menuju lantai tujuan setelah Xander mengijinkannya masuk. "Selamat datang," sapa Leoni dengan senyuman. Datang untuk menyambut Laura di pintu masuk, lantas ia peluk ringan tubuh wanita cantik itu. Meintanya masuk dan duduk pada ruang utama. "Hai, Leoni, apa kabarmu?" "Aku baik." Laura mengangguk senyum. Ia sodorkan barang bawaanya kepada Leoni ber

  • Jerat Gairah Teman Ranjang   Chapter 88

    Tertegun Leoni ketika melihat Xander yang datang dengan penampilan tak karuan. Kemeja putihnya yang telah kusut lusuh, rambut berantakan, serta beberapa luka memar diserta darah yng menghiasi wajah tampannya. Pria itu duduk lemas di atas sofa ruang kerja Leoni, terdiam hingga istrinya datang untuk menghampirinya. "Kau berkelahi?' tanya Xander, dan pria itu menatap istrinya intens pun dalam. Xander mengangguk tanpa kata-kata. Bukan rasa sakit yang bergulung di pikirannya, melainkan amarah yang memuncak. Xander diam karena tengah menahan dirinya untuk tidak pergi membuat keributan lainnya kepada Leonard. "Dengan siapa kau berkelahi?" tanya Leoni pelan. Menatap Xander cemas seraya ia sentuh ujung bibirnya yang pecah terluka. Alih-alih menjawab pertanyaan istrinya, Xander malah membawa tangan Leoni untuk dia cium, untuk ia rasakan kehangatan dari sana, mencari ketenangan dari sosok istrinya. Bagaimana caranya menjelaskan jika seorang pria gila menguntit istrinya, selalu memper

  • Jerat Gairah Teman Ranjang   Chapter 87

    Waktu telah menunjukan pukul satu dini hari. Leoni telah terbaring di atas peraduannya selama lebih tiga jam dan ia terus membuka mata. Pikirannya tak kunung terlelap meskipun ia mencoba menutup matanya beberapa kali. Perutnya yang sudah besar membuat Leoni susah mendapatkan posisi nyaman untuk tidurnya. Sehingga dirinya terus terjaga. Berbeda dengan pria tampan di sisinya. Xander Miller telah terlelap dengan nyaman, terbuai amat dalam di alam bawah sadarnya. Pria itu bahkan tidur tanpa bergerak, sangat-sangat tenang sehingga Leoni tak tahan ingin mengganggunya. Leoni berbaring menyamping menatap suaminya yang memejam mata lelap. Telunjuknya bergerak nakal di atas dahi Xander, hingga turun menuju hidung mancungnya, pun turun lagi menuju bibir seksi pria itu. Ia menggesekan jemarinya di sana hingga Xander melenguh membuka mata. "Hai, Babe?" ucap pria itu seraya membuka matanya yang memerah. Ia peluk tubuh istrinya yang langsung menyingkirkan tangan Xander di sana. Mata Xander ya

  • Jerat Gairah Teman Ranjang   Chapter 86

    Kehamilan Leoni telah memasuki usia tujuh bulan. Perutnya telah membulat besar dan dipastikan berat badanya bertambat dua kali lipat. Wanita cantik itu semakin berisi pun pipinya yang membulat terdapat double chin. Kini, dirinya sedang berada di rumah sakit. Menjenguk Kizzie yang baru saja melahirkan bayi laki-laki yang amat tampan dan lucu. Bayi kecil merah yang saat ini sedang terlelap di dalam baby box nya. Ditatap penuh oleh Leoni dan Xander, Kizzie dan juga Lucas. “Lucu sekali, dia yang selama ini berada di perutku?” Mendadak Kizzie mejadi melow, lingkar matanya memerah penuh haru. Ia dipeluk oleh suaminya di samping yang sama-sama terharu seperti dirinya. Satu lengan Kizzie terulur untuk menyentuh bayi kecilnya. Membuat bayi itu menggeliat kala merasakan sentuhan hangat dari tangan maminya. "Hah ... dia lucu," kata Leoni disertai mata yang berbinar. "Akhirnya kau menjadi ibu dari seorang bayi laki-laki," imbuh Leoni, memeluk sahabatnya. "Ahkhirnya." Pun, tangis Kizzi

  • Jerat Gairah Teman Ranjang   Chapter 85

    Acara reuni diadakan pada aula besar unniversitas. Begitu besar pesta diadakan sebab beberapa angkatan turut hadir di dalamnya. Leoni dan Xander datang bergandengan tangan, bersama baby Zeline yang berada di dalam gendongan daddynya. Pandangan orang-orang tentu saja tertuju pada pasangan ini. Sensasional sebab mantan ipar yang saling menikah. Namun, Leoni dan Xander tak menghiraukan tatapan serta cibiran dari manusia-manusia yang hanya bisa mencibir orang, mereka hanya fokus pada diri masing-masing. Jauh di ujung ruangan Kizzie melambaikan tangan, meminta Leoni untuk datang duduk bersamanya dan Lucas. Sampai di mejanya, segera Lucas ambil alih badan mungil Baby Zeline dari gendongan daddynya. Leoni duduk di samping Kizzie, mendekatkan wajahnya pada sahabtanya itu lalu berbisik. "Sial! Kenapa kau mengirimkan fotonya, Xander telah melihatnya sekarang." Kizzie menahan tawanya. Menilik Xander yang pandanganya tengah mengedar mencari sesuatu, lalu tak lama pria itu bangkit dari

DMCA.com Protection Status