Share

Aku Tidak Membutuhkannya Lagi

Anggita sedikit terkejut saat melihat Mahesa pagi-pagi sekali sudah ada di dapur toko. Laki-laki berparas tampan itu sedang membuat roti-roti yang akan dijual saat tokonya buka. Cukup lama memerhatikan Mahesa dari ambang pintu, tanpa sadar kedua sudut bibir Anggita tertarik ke atas mengulas sebuah senyum tipis.

"Jangan menatapku seperti itu? Apa kamu akan tetap berdiri di sana dan gak mau membantuku?" ucap Mahesa tanpa mengalihkan fokusnya dari adonan yang sedang dia cetak menjadi roti.

Anggita terhenyak kaget karena ketahuan sedang memerhatikan Mahesa. Dia menelan salivanya yang terasa menyangkut di tenggorokan. Setelah menetralkan rasa malu akibat ketahuan menatap Mahesa, dia pun berjalan mendekati laki-laki itu.

"Ini masih jam 4 pagi. Kenapa kamu sudah ada di sini?" tanya Anggita sambil mengenakan apron di tubuhnya.

Dia memang sengaja bangun lebih awal agar bisa bereksperimen membuat roti dengan varian rasa baru. Namun ia tidak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status